Eka Erwansyah
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Aplikasi laser dalam bidang ortodontik (Laser application in orthodontic) Tri Mirda Ningsih Yolwan; Eka Erwansyah
Makassar Dental Journal Vol. 6 No. 1 (2017): Vol 6 No 1 April 2017
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.7 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v6i1.6

Abstract

Laser dalam kehidupan sehari-hari tidak lagi terdengar asing. Laser yang kita ketahui memiliki banyak kegunaan, terutama dalam dunia medis laser sudah sangat populer. Saat ini laser sudah semakin berkembang ke dalam dunia kedokteran gigi. Dengan aplikasi laser, sangatlah memungkinkan untuk melaksanakan penanganan pada banyak kondisi jaringan lunak yang seringkali menjadi tantangan dalam bidang ortodontik dan dapat mempengaruhi estetika hasil secara keseluruhan, serta memberikan penanganan dengan metode yang lebih mudah. Tujuan penulisan: Agar seluruh mahasiswa serta dokter gigi bisa lebih memahami tentang aplikasi laser dalam bidang ortodontik. Simpulan: Dalam bidang ortodontik, laser telah memiliki banyak aplikasi, termasuk diantaranya mempercepat pergerakan gigi, remodeling tulang, dan etsa email sebelum prosedur bonding, debonding bracket keramik dan penurunan rasa sakit setelah aplikasi tekanan ortodontik dan pencegahan demineralisasi enamel. Aplikasi pada jaringan lunak seperti frenektomi, contouring gingiva dan crown lengthening juga dapat dicapai dengan aplikasi laser dental ini.
Piranti chin cup (Chin cup appliance) Sri Dian Haerawati; Eka Erwansyah
Makassar Dental Journal Vol. 7 No. 1 (2018): Vol 7 No 1 April 2018
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.418 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v7i1.8

Abstract

Maloklusi kelas III skeletal dengan maksila yang relatif normal dan pertumbuhan mandibula yang berlebih pada pasien usia pertumbuhan dapat dirawat dengan pemakaian alat chin cup. Penggunaannya akan berefek pada mandibula, maksila maupun temporomandibular joint. Tujuan chin cup adalah untuk mendapatkan lingual tipping yang ada pada gigi insisivus rahang bawah sebagai hasil dari tekanan terhadap perangkat pada bibir bawah dan gigi geligi dan perubahan pada arah pertumbuhan mandibular, perputaran dagu bawah dan belakang.
Frenektomi berperan pada keberhasilan perawatan ortodontik Andi Asmira A. Kasim; Eka Erwansyah
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 1 (2012): Vol 1 No 1, Februari 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.028 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i1.44

Abstract

Latar belakang: Frenulum merupakan jaringan ikat yang menghubungkan bibir, pipi atau lidah dengan tulang rahang. Perlekatan frenulum yang abnormal menyebabkan diastema sentralis dan ankiloglosia. Untuk menghilangkan keadaan maloklusi tersebut diperlukan frenektomi, baik sebelum ataupun sesudah perawatan ortodontik. Tujuan: Untuk memaparkan peranan frenektomi terhadap keberhasilan perawatan ortodontik. Pembahasan: Hampir semua pengguna piranti ortodontik memiliki risiko relaps. Akan tetapi, pasien dengan frenulum abnormal memiliki risiko relaps dua kali lebih besar dibanding pada pasien dengan frenulum normal. Simpulan: Pada kasus diastema sentralis, prosedur frenektomi sebelum perawatan ortodontik dilakukan untuk memudahkan pergerakan insisivus sentralis ke mesial sedangkan setelah perawatan ortodontik dilakukan untuk mencegah relapsnya diastema sentralis. Pada kasus angkiloglosia, frenektomi dibutuhkan untuk mendukung stabilitas penempatan piranti ortodontik lepasan rahang bawah.
Pengaruh tingkat keparahan maloklusi terhadap keberlanjutan perawatan ortodontik dengan menggunakan piranti ortodontik lepasan di Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Hasanuddin A. Velaya Qasthalani Achmar; Eka Erwansyah
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 2 (2013): Vol 2 No 2 April 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.393 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i2.122

Abstract

Oklusi adalah kontak antara gigi geligi rahang atas dan bawah ketika tertutup penuh, sedangkan maloklusi adalah bentuk oklusi gigi yang menyimpang dari normal. Oklusi dikatakan normal, jika susunan gigi dalam lengkung geligi teratur baik serta terdapat hubungan yang harmonis antara gigi atas dan gigi bawah. Dalam hal ini untuk mengukur tingkat keparahan maloklusi yang sangat cepat, akurat dan sederhana pada standar perawatan ortodontik dapat dilakukan dengan menggunakan indeks peer assessment rating (PAR). Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keparahan maloklusi terhadap keberlanjutan perawatan ortodontik dengan piranti ortodontik lepasan di bagian ortodonsia RSGMP UNHAS. Dilakukan pengumpulan model studi pada tahun 2008-2009. Diperoleh 100 sampel model studi, diantaranya 70 sampel model studi untuk perawatan selesai dan 30 sampel model studi perawatan tidak selesai. Pada kelompok PAR tanpa pembobotan diperoleh tingkat maloklusi sedang berpengaruh 5,09 kali terhadap tidak selesainya perawatan, sedangkan maloklusi parah berisiko 14,5 kali terhadap tidak selesainya perawatan ortodontik. Pada kelompok PAR dengan pembobotan diperoleh tingkat maloklusi sangat parah berisiko paling tinggi terhadap tidak selesainya perawatan yaitu 13,5 kali. Adapun maloklusi parah memiliki kemungkinan risiko 9,59 kali terhadap tidak selesainya perawatan ortodontik. Disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat keparahan maloklusi dengan keberlanjutan perawatan.
Complication of using an orthodontic retainer: Komplikasi penggunaan retainer ortodontik Eka Erwansyah; Khadijah
Makassar Dental Journal Vol. 9 No. 1 (2020): Volume 9 No 1 April 2020
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The retention phase is a phase of orthodontic treatment that maintains the teeth in the corrected position after orthodontic appliance is removed. Retention appliances prevent the tendency of the teeth to return to the position before the orthodontic treatment. But apparently, in its use, the orthodontic retainer not only provides benefits but also can lead to any complications. Conclusion: There are some complications that can happened, such as retainer failure, periodontal impact especially gingival recession and bleeding during probing, demineralization on the enamel surface, and relapse or unexpected complication like rotation of the canines and different torque on the adjacent incisivus.
Aligner Technology in open bite treatment: Teknologi Aligner pada perawatan gigitan terbuka Eka Erwansyah; Burhanuddin Daeng Pasiga; Rika Damayanti; Muh Rahmanrahim Burhanuddin
Makassar Dental Journal Vol. 10 No. 1 (2021): Volume 10 Issue 1 April 2021
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35856/mdj.v10i1.383

Abstract

Background: Clearaligner or invisalign is an orthodontic device that uses a gradual transparent aligner to align teeth position. This device is used as an alternative treatment to dental braces. The development of clear aligner technology has increased for the treatment of complex cases. Clear aligners provide an aesthetic and comfortable treatment experience, facilitate oral hygine treatment, cause less pain than conventional orthodontic appliances, and reduce the number and duration of visits. However, production costs, dependence on patient cooperation and the inability to treat certain malocclusions are the limitations of this clear aligner treatment. Conclusion: Clear aligners are an aesthetically pleasing and comfortable orthodontic treatment option for patients, but there are still few reviews or studies that have looked at this relatively new type of orthodontic treatment. In addition, although this aligner treatment in some literature states contraindicated in open bite cases, however, through the use of an additional device, the attachment to this device is able to provide the effect of intrusion of the anterior teeth and extrusion of the posterior teeth for the anterior open bite case.