Permasalahan pada penelitian ini adalah terdapat kesenjangan antara kondisi ideal dan kondisi nyata yaitu seharusnya anak mampu bergabung dan berinteraksi bersama kelompok, anak mampu bertanggung jawab menyelesaikan tugas, anak mampu membantu teman, anak mampu menghargai hasil karya dan memberi pujian, namun yang terjadi pada anak malah sebaliknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan jenis penelitian tindakan kelas sebanyak 4 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data yaitu berupa observasi, dokumentasi dan wawancara serta penilaian aspek aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil perkembangan sosial emosional. Subyek penelitian yaitu anak kelompok B TK Anggrek DWP Unlam Banjarmasin yang berjumlah 12 orang anak. Hasill penelitian ini menunjukkan aktivitas guru pada pertemuan I mendapatkan skor 26, pertemuan II mendapat skor 31, pertemuan III mendapatkan skor 37, dan pertemuan IV mendapatkan skor 42. Aktivitas anak pada pertemuan I memperoleh persentase 50%, pertemuan II mendapatkan persentase 66,6%, pertemuan III mendapatkan persentase 83,3% dan pertemuan IV mendapatkan persentase 100%. Hasil perkembangan sosial emosional anak pertemuan I memperoleh persentase 25%, pertemuan II memperoleh persentase 83,3%, pertemuan III memperoleh persentase 100%, dan pertemuan IV memperoleh persentase 100%.