Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengurai Kalimat Bahasa Banjar Dengan Menggunakan Parser PC-PATR Ali Muhammad; Kamariah Kamariah
Jurnal Linguistik Komputasional Vol 3 No 1 (2020): Vol. 3, No. 1
Publisher : Indonesia Association of Computational Linguistics (INACL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.401 KB) | DOI: 10.26418/jlk.v3i1.30

Abstract

Pengurai (Parse) bahasa Banjar merupakan pohon pola yang merepresentasikan struktur sintaksis kalimat berdasarkan kaidah tata bahasa (grammar) bahasa Banjar. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi pengurai (parsing) kalimat untuk proses sintaksis kalimat pada dokumen berbahasa Banjar. Tulisan ini menjelaskan langkah-langkah dalam menghasilkan pengurai bahasa Banjar menggunakan parser PC-PATR beserta analisisnya. Permasa-lahan terbesar dari penelitian ini adalah belum adanya korpus kalimat bahasa banjar, korpus file leksikon, treebank, dan file grammar untuk bahasa banjar. File leksikon dan file grammar bahasa banjar digunakan sebagai masukan parser PC-PATR dalam mengahasilkan pohon pola sesuai aturan bahasa Banjar yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kealamian kalimat uji paling rendah sebesar 38% dan persentase kesesuaian pohon pengurai sebesar rata-rata sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa pengurai kalimat dapat diterima walaupun kalimat uji tidak 100% alami.
“Selamat Datang Perang Dingin!” Kepentingan Rusia Di Krimea Dan Ukraina Timur Dan Ketegangan Hubungan Dengan Barat Ali Muhammad
Insignia: Journal of International Relations Vol 2 No 02 (2015): November 2015
Publisher : Laboratorium Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.251 KB) | DOI: 10.20884/1.ins.2015.2.02.454

Abstract

AbstrakPaper ini berupaya memahami memburuknya hubungan antara Rusia dan Barat (Uni Eropa danAmerika Serikat) terkait dengan dengan Ukraina. Yang akan menjadi fokus pembahasan adalahmengapa Rusia melakukan anekasi semenajung Krimea dan melakukan intervensi di Ukraina Timur.Inti argumennya adalah bahwa, pertama, aksi aneksasi Rusia sebenarnya adalah hal yang bisadipahami sebagai puncak reaksi terhadap aksi ekspansi masif pengaruh Barat ke Eropa Timur sejakberakhirnya Perang Dingin. Ukraina hanyalah salah satu sisa-sisa dan benteng akhir mitra Rusia diEropa Timur. Kejatuhan tragis presiden Viktor Janukovych yang pro-Rusia di negara tersebut hanyalahmenjadi faktor pemicu bagi tindakan petualangan Rusia. Kedua, sejauh mana efektivitas respons ataureaksi Barat yang berupa sanksi ekonomi dan diplomatik negara-negara Barat atas Rusia belum bisadipastikan. Bagi Barat, upaya mengendalikan aksi ”illegal” Rusia sangat dilematis mengingat Rusiaadalah negara great power. Serangkian aksi Rusia sangat mengkawatirkan Barat dan telah memicuketegangan serius, yakni, ”Perang Dingin Baru” yang tak terelakkan Kata-kata Kunci: Rusia, Barat, Ukraina, Krimea, Ukraina Timur, Perang Dingin AbstractThis paper attempts to explain the worsening relationship between Russia and the West (EuropeanUnion and the United States) related to Ukraine issue. The focus of the discussion is to elaborate whyRussia carried out an annexation of Crimea peninsula and intervention in the Eastern Ukraine. Themain argument of the paper consists of two points; firstly, annexation by Russia is a peak of reactionsagainst massive expansion of the Western to Eastern Europe since the end of Cold War. Ukraine wasthe last standing partner of Russia in the Eastern Europe. The tragic fall of Victor Janukovych whichwas pro-Russia in the country was only a trigger to Russia’s action. Secondly, the extent of effectivityof response or reaction from the West, for example the economic and diplomatic sanction of Westercountries to Russia is still uncertain. For the West, the attempts to control the “illegal” action of Russiais found to be a dillematic issue considering that Russia is one of the great powers. This worrisomeaction by Russia has led to a sirious tension, namely “a New Cold War”. Keywords: Rusia, West, Ukraine, Crimea, East Ukraine, Cold War
Analisis Perkembangan Norma Internasional “War on Terror” dalam Perspektif Realis, Liberalis dan Konstruktivis Ardli Johan Kusuma; Tulus Warsito; Surwandono Surwandono; Ali Muhammad; Ulung Pribadi
Indonesian Perspective Vol 4, No 1: (Januari-Juni 2019), hlm. 1-99
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.713 KB) | DOI: 10.14710/ip.v4i1.24477

Abstract

This paper discusses about the dynamics of the development of the international norm “war on terror” which is analyzed from three dominant approaches in international relations; realism, liberalism, and constructivism. Specifically, this paper seeks to reveal the dynamics of war on terror norms from its inception to date, where the norms have been adopted by the majority of the international community. The first stage is the emergence of the norms which fall within realist thinking stressing on materialist and rationalist dimensions such as security issues and threats from terrorists. The second stage emphasizes on the role of international organizations and international law that closely associated with liberalist thinking. The last stage is strengthening the norms focusing on shared ideas related to humanity, human rights and freedom to build a common identity that led to the emergence of the counter-terrorism norms that fit constructivist perspective.
Upaya Peningkatan Pembinaan Kemandirian Bagi Narapidana Guna Mewujudkan Keterampilan Berwirausaha Muhamad Yaser; Ali Muhammad
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 6, No 1 (2022): Pebruari, 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v6i1.2022.205-212

Abstract

Program pembinaan kemandirian yang sudah berjalan di Lembaga Pemasyarakatan seluruh indonesia dengan memberikan pelatihan keterampilan kepada narapidana meskipun dengan adanya beberapa kendala yang dihadapi oleh beberapa Lembaga Pemasyarakatan yang meliputi : Program pembinaan belum sepenuhnya berjalan secara merata,  rendahnya kesadaran narapidana untuk mengikuti kegiatan,  ketersediaan sarana dan prasarana yang terbatas,  infrastruktur program keterampilan yang terbatas,  dan juga diluaran sana masih adanya bentuk penolakan atau stigmatisasi masyarakat terhadap mantan narapidana meskipun telah mempunyai keterampilan yang cakap.  Upaya yang akan terus dilakukan adalah dengan membangun kerjasama dengan berbagai pihak,  melaksanakan program yang terarah dan terukur,  dan tentunya pelatihan bagi petugas dalam pemberian pembinaan terhadap narapidana dalam menciptakan kecakapan berwirausaha. Selama ini masalah kewirausahaan di Lapas kurang mendapat perhatian yang serius baik dari pihak lembaga maupun dari pihak petugas. Maka dalam mengatasi masalah tersebut,  diperlukan adanya usaha dan upaya dari pihak lembaga dan juga pimpinan,  dalam rangka meningkatkan kinerja petugas dalam perwujudan kewirausahaan di Lapas dengan cara mengadakan pelatihan khusus yang dijalankan di seluruh Lembaga Pemasyarakatan di seluruh Indonesia.Kata kunci : Narapidana,  Kemandirian,  Pembinaan,  Wirausaha
RUMAH INTEGRASI SEBAGAI MODEL PEMBIMBINGAN KLIEN ANAK DI INDONESIA Bima Nugraha; Ali Muhammad
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 3 (2020): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2807.778 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i3.13308

Abstract

Pada prinsipnya, Rumah Integrasi ini didirikan untuk menampung anak didik pemasyarakatan (mantan anak didik pemasyarakatan anak dan warga binaan pemasyarakatan akan mengakhiri masa pidana) serta warga masyarakat yang berada di luar lembaga baik mereka berstatus pelajar, anak atau pemuda yang telah putus sekolah, anak jalanan dan mereka yang memerlukan penjaugkauan untuk menerima bantuan hukum, pemeriksaan kesehatan rohani/psikis, pembinaan mental dan pendidikan (formal/informal) agar mereka bisa lebih produktif dari kehidupannya saat setelah kembali berada di tengah-tengah masyarakat.  Rumah integrasi merupakan suatu program inovasi yang berfungsi sebagai program reintegrasi sosial pembinaan anak, pencegahan keterlibatan anak agar tidak melakukan tindak pidana, serta menjadi wadah pembinaan dan keterampilan bagi anak-anak di masyarakat luar Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) yang mempunyai tingkat resiko cukup tinggi.  Dalam penelitian ini untuk menganalisa serta pengupulan data mengunakan pendekatan deskritif kualitatif, dengan metode ini diharapkan bisa memberikan gambaran secara gambar berkaitan rumah integrasi.  Diharapkan melalui program-program tersebut, kehidupan Anak, serta masyarakat di luar lembaga pemasyarakatan khusus lembaga pembinaan khusus Anak, anak/pemuda yang putus sekolah, anak jalanan menjadi lebih produktif dan dapat mengambil bagian dalam pembangunan bangsa Indonesia.Rumah integrasi diharapkan dapat menjadi solusi dan pemenuhan amanah Undang-Undang dalam hal kehadiran negara atau masyarakat dalam pencegahan, penanganan, dan pemberdayaan anak dan pemuda agar dapat menjadi anak yang taat dan produktif sebagai penerus bangsa.Kata kunci : Anak , Rumah Integrasi, LPKA