Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN PRODUKSIA SI PADA IBU MENYUSUI (Studi Di Polindes Tamidung Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep Tahun 2014) Eva Nurhidayati; Dian Permatasari
Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 1 No 1 (2014): JOURNAL OF HEALTH SCIENCE (JURNAL ILMU KESEHATAN)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2562.238 KB)

Abstract

Ibu menyusui yang belum ingin hamil lagi, tenth membutuhkan kontrasepsi yang aman, tidak mengganggu proses menyusui juga tidak mempengaruhi produksi ASI. Alasannya untuk mengaturjumlah danjarak anak yang dimginkan, mengurangi resiko teijangkit penyakit hubungan seksual. Pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu menyusui haruslah tepat karena bila tidak akan berdampak pada proses laktasinya. Salah satunya yaitu bila ibu menyusui memilih menggunakan alat kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen, hal ini akan mempengaruhi produksi ASI yang akhirnya menyebabkan bayi tidak maksimal mendapatkan ASI, terutama ASI Eksklusif. Adapun masalah dalam penelitian ini yaitu tingginya ibu menyusui yang produksi ASI-nya berkurang karena penggunaan kontrasepsi hormonal di Polindes Tamidung Kecamatan Batangb atang Kabupaten Sumenep Tahun,2014.Penelitian..rni bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan produksi ASI pada ibu menyusui di Polindes Tamidung Kecamatan Batang-batang Kabupaten Sumenep Tahun 2014.Jenis penelitian ini adalah analitik korelatif menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah ibu menyusui yang menjadi akseptor KB di Polindes Tamidung Kecamatan Batang-batang Kabupaten Sunienep Tahun 2014 yang sesuai dengan kriteria inklusi, yaitu ibu yang sedang menyusui dan menjadi akseptor KB. Jumlah sampel sebanyak 49 orang. Teknik pengambilan sampel dengan teknik non probability sampling yaitu consecutive sampling. Uji hipotesis dilakukan dengan memakai uj i statistik chi -square. Berdasarkan hasil analisis didapakan nilai Sig < a, yaitu 0,001 <0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan produksi ASI pada ibu menyusui Polindes Tamidung Kecamatan Batang-batang Kabupaten Sumenep Tahun 2014. Penggunaankontrasepsi hormonal yang tidak tepat menyebabkan produksi ASI menj adi berkurang,apalagi jika menggunakan yang mengandung estrogen, sehingga bayi tidak maksimal mendapatkan ASI. Saran bagi ibu menyusui yaitu hendaknya sebelum menggunakan kontrasepsi hormonal berkonsultasi dulu dengan bidan / tenaga kesehatan agar tidak salah memilih dan menggunakan. Kata Kunci : kontrasepsi hormonal, produksi ASI, ibu menyusui
Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Remaja Dian Permatasari; Emdat Suprayitno
Jurnal Empathy Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Empathy Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jurnalempathy.v2i1.46

Abstract

Background: Reproductive health has the concept that everyone can have a satisfying and safe and responsible sex life. Therefore,it is the right of every teenager to be informed and have acces to true,complete and honest reproductive and sexsual health. The main objective of reproductive health is to provide comprehensive reproductive health services to individuals and their partners, especiallyto adolescents so that each individual is able to purpose is to undergo the reproductive process. Methods: The method used in this community service uses counseling or socialization directly to the target, namely teenagers. Its specific purpose is to protect adolescents from the risk of early marrieage, unwanted pregnancy, abortion, Sexually Transmitted Infection (STIs), HIV/AIDS and sexual violence. Results: The results showed that health counseling on reproductive health for adolescents in Nambakor village, sumenep regency was going well and carried out according to the goals and teenagers were very enthusiastic about participating in the counseling and very benificial for adolescents and the community. Conclusion: Suggestions are expected to be additional information regarding the importance of promotive, preventive, curative efforts in this case the importance of knowledge of productive health.
Peran Wanita Pedagang di Pasar Binong dalam Meningkatkan Perekonomian Keluarga: Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam Sunardi Sunardi; Dian Permatasari
ISLAMINOMICS: JOURNAL OF ISLAMIC ECONOMICS, BUSINESS AND FINANCE Vol 12, No 1 (2022): ISLAMINOMICS: JOURNAL OF ISLAMIC ECONOMICS, BUSINESS AND FINANCE
Publisher : STES Islamic Village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47903/islaminomics.v12i1.173

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran wanita pedagang di pasar Binong Permai Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang Banten dan untuk mengetahui faktor-faktor alasan kaum wanita atau ibu rumah tangga berdagang di pasar serta untuk mengetahui kesesuaian peran wanita yang berdagang dengan prinsip ekonomi Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Informan yang dipilih dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa wanita atau ibu rumah tangga yang berdagang di pasar Binong Permai Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang Banten dapat membantu dan meningkatkan perekonomian keluarga serta beberapa pedagang wanita berdagang dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga bukan hanya untuk membantu keluarga melainkan menjadi tulang punggung keluarga serta tugasnya sebagai ibu rumah tangga dan pedagang dapat dijalankan dengan baik tanpa merasa terbebani. Beberapa faktor- faktor yang menjadikan kaum wanita atau ibu rumah tangga berdagang di pasar yaitu ekonomi keluarga, pendapatan suami, jumlah tanggungan keluarga, keahlian, pendidikan dan tingkat usia. Dalam Islam perempuan bekerja/berbisnis diperbolehkan selama kegiatan yang dilakukan sesuai dengan syariat-syariat Islam dan mendapatkan izin dari suami. Dibutuhkan kerjasama antara pihak pedagang wanita di pasar Binong Perami dan keluarga guna dapat membantu peran pedagang wanita dalam usahanya untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
Hubungan Sikap Anak Dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dengan Kejadian Karies Pada Anak Usia 6-12 Tahun Di SDN Teja Timur IV Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan Dian Permatasari; Qurratul A'yun
SAKTI BIDADARI (Satuan Bakti Bidan Untuk Negeri) Vol 5 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/bidadari.2022.5.1.13-19

Abstract

Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama dalam rongga mulut. Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan 6 siswa (60%) mengalami karies gigi karena jarang menggosok gigi. Hal ini dipengaruhi oleh sikap anak yang kurang mengetahui tentang pemeliharaan kesehatan gigi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan sikap anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi dengan kejadian karies pada anak usia 6-12 tahun di SDN Teja Timur IV Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan. Jenis penelitian ini bersifat analitik korelasi. Berdasarkan waktunya penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasinya adalah semua siswa di SDN Teja Timur IV berjumlah 89 siswa. Sampel berjumlah 73 siswa dengan tekhnik probability sampling yaitu Simple Random Sampling. Variabel bebas adalah sikap anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan variabel terikat adalah kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun. Pengumpulan data menggunakan checklist. Setelah dianalisis didapatkan hasil responden dengan sikap negatif umumnya terjadi karies gigi (78%). Berdasarkan uji statistik Chi Square menggunakan SPSS 18 didapatkan X2 hitung > X2 tabel (8,640>3,84) sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara sikap anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi dengan kejadian karies pada anak usia 6-12 tahun di SDN Teja Timur IV Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan. Upaya yang dapat dilakukan agar anak selalu bersikap positif dalam pemeliharaan kesehatan gigi yaitu adanya peran aktif orang tua dalam membantu dan mengawasi kesehatan gigi anaknya, sehingga angka kejadian karies berkurang. ``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Hubungan Paritas Ibu Bersalin dengan Kejadian Perpanjangan Kala 1 Fase Aktif Layla Imroatu Zulaikha; Dian Permatasari
SAKTI BIDADARI (Satuan Bakti Bidan Untuk Negeri) Vol 5 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/bidadari.2022.5.2.57-63

Abstract

The maternal mortality rate is mostly caused by prolonged labor as much as 8%, one of which is caused by the extension of the first stage of the active phase. 16.7% maternity mothers experienced an extension of the first stage of the active phase caused by parity factors. The purpose of this study was to determine the relationship between maternal parity and the incidence of prolongation of the active phase.This research design is correlation analytic, based on cross sectional time. The population and sample of this study were all mothers who gave birth in January-May 2022 as many as 35 respondents using saturated sampling technique. The independent variable is maternal parity, while the dependent variable is the incidence of prolongation of the first stage of the active phase. Data obtained using partograph with contingency coefficient statistical test.The results of statistical tests obtained X2count (7.047) > X2table (5.991) with a contingency coefficient of 0.409 so it can be concluded that there is a moderate relationship between maternal parity and the extension of stage 1 of the active phase.For mothers with primiparas, it is expected to routinely carry out antenatal checks so that high risks are detected early during delivery, multiparous mothers minimize the occurrence of extension of the active phase 1 by following the advice of midwives during labor and grandemultipara mothers are advised not to have more children so that there is no risk high rates of pregnancy and childbirth with participation in family planning programs