Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DIALEKTIKA ARSITEKTUR DAN PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT PASCA URBANISASI La Ode Abdul Rachmad Sabdin Andisiri; Arman Faslih; Muhammad Zakaria Umar
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.264 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2019.v9i1.001

Abstract

ABSTRAKParadigma ber-arsitektur erat kaitannya dengan perilaku masyarakat sehingga arsitektur dapat digunakan untuk membentuk perilaku manusia melalui rekayasa lingkungan maupun bangunan.. Masuknya arsitektur moderen di Indonesia berakibat pada perubahan perilaku masyarakat tradisional khususnya di wilayah urban olehnya, penelitian ini bertujuan (1) mendokumentasikan faktor - faktor yang menyebabkan peruban perilaku masyarakat pra urban (masyarakat tradisional) pasca urbanisasi di Kota Kendari dalam perspektif kearsitektural, lingkungan dan paradigma filsafat, (2) merumuskan langkah dan tindakan kearsitektural dalam upaya merestorasi nilai - nilai kebudayaan terhadap masyarakat urban. Penelitian ini diselenggarakan di kota Kendari dan berlandaskan pada paradigma post-positivisme yakni metode fenomenologi pendekatan kualitatif dimana aspek – aspek yang dianalisis pedagogi, lingkungan dan perilaku, serta budaya masyarakat kota Kendari dan Sulawesi Tenggara pada umumya sebagai landasan determinisme arsitektur. Penelitian ini menemukan dua temuan yakni (1) uraian deskriptif paradigma filsafat terhadap pendidikan dan konsepsi arsitek dan user mengenai arsitektur yang mengakibatkan perubahan perilaku masyarakat urban, (2) rumusan model kawasan kantong pedestrian dengan fasilitas terpadu berbasis lingkungan dan kearifan lokal sebagai determinisme arsitektur dalam merestorasi nilai – nilai budaya pada masyarakat urban.Kata Kunci:   Dialektika, Arsitektur, Perilaku, Urban  ABSTRACTThe architectural paradigm is closely related to community behavior so that architecture can be used to shape human behavior through environmental and building engineering. The inclusion of modern architecture in Indonesia results in changes in the behavior of traditional communities, especially in urban areas by him. The objetives of this research are (1) to document the factors that cause the behavior of pre-urban (traditional) community behavior after urbanization in Kendari City in the perspective of architecture, environment and philosophical paradigm, (2) formulating architectural steps and actions in an effort to restore cultural values towards urban society. This research was held in the city of Kendari and based on the post-positivism paradigm, a qualitative approach phenomenology method in which aspects analyzed by pedagogy, environment and behavior, as well as the culture of Kendari and Southeast Sulawesi in general as the basis of architectural determinism. This study found two findings, namely (1) descriptive description of the philosophical paradigm of education and architect and user conception of architecture that resulted in changes in urban behavior, (2) formulation of a model of pedestrian enclave with integrated facilities based on the environment and local wisdom as architectural determinism in restoring cultural values in urban society.Keywords: Dialectics, Architecture, Behavior, Urban
TRADITIONAL MEDICINAL PLANTS AS AN ELEMENT OF THEMATIC GARDEN LANDSCAPE AT SMAN 1 PONDIDAHA, KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA Arman Faslih
Jurnal Vokasi Indonesia Vol 5, No 1 (2017): January - June
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.912 KB) | DOI: 10.7454/jvi.v5i1.85

Abstract

Knowledge of traditional medicinal plants among teenagers are quite low, that caused by the information is very limited as well as the difficulty of obtaining real-life examples of traditional medicinal plants. Those inspired us to cooperate with SMAN 1 Pondidaha District Konawe (Sulawesi Tenggara) in an effort to provide solutions to these problems. SMAN 1 Pondidaha has vacant land large enough. Through IbM program (Ipteks bagi Masyarakat, science and technology for the People) Ministry or Research and Technology and Higher Education, we made thematic landscape in SMAN 1 Pondidaha locations using traditional medicinal plants as fillers garden or park. The method was conducted on the survey and measurement, search species of plants data that suitable with the design, preparation  of location and soil for planting of medicinal plants, labeling and maintenance. The results showed there are 6 types of medicinal plants are required for the design, namely 1) medicinal plants such as jarak (Jatropha curcas), jarak merah (J. gossypifolia), jarak tintir (J. multifida) and bougainvillea (Bougenvillea spectabilis), 2) medicinal plants and aesthetics, for example kembang sepatu (Hisbiscus rosasinensis), kembang nusa endah (Mussaenda philippia), tapak dara (Catharanthus roseus), 3) Barrier crops include gandaruso (Justisia gandarusso), Ashoka (Saraca asoca), teh-tehan (Duranti erecta), kroton (Codiacum variegatum), mangkokan (Notophanax scutellarium), 4) Vertical garden Plants  include lavender (Lavendula angustifolia), selasih (Ocium sp.), pancawarna (Hydrongea macrophylla), cabe hias (Solanum pseudo-capsicum), 5) Shade plants, for example pule (Alstonia scholaris), ketapang (Terminalia catappa), kelapa (Cocus nucifera), kamboja (Plumeria sp.), beringin (Ficus benjamina) and 6) Cover crops such as bunga kriminil (Althenantera amoena), rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput jepang (Zoysia japonica). These plants are used by the people as a remedy for various diseases.Keywords: Traditional medicinal plants, landscape, thematic, SMAN 1 Pondidaha
PENERAPAN ARSITEKTUR FUTURISTIK PADA GEDUNG PLANETARIUM SEBAGAI WISATA EDUKASI DI KOTA KENDARI Ayu Ningtyas Mandaremi; Arman Faslih; Hapsa Rianty
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/garis.v7i2.27615

Abstract

Pada misi pertama pemerintah kota Kendari tahun 2017-2022 yaitu “meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, dengan tujuan peningkatan kualitas pendidikan” maka dapat dilakukan dengan pembuatan wisata edukasi. Adapun wisata edukasi yang ada di Kota Kendari sekarang sangatlah minim sehingga pejalar jarang atau bahkan tidak pernah melakukan wisata edukasi, khususnya dibidang astronomi. Dengan demikian dibutuhkan wadah yang dapat menyediakan fasilitas untuk menampung aktivitas masyarakat dan pelajar terutama yang membutuhkan informasi mengenai fenomena alam dan tata surya, serta dapat menambahkan wawasan pengetahuan dibidang astronomi dan antariksa. Dengan penggunaan pendekatan arsitektur futuristik yang mengarah atau menuju masa depan serta memanfaatkan kemajuan teknologi sekarang, sesuai dengan ilmu astronomi yang selalu berkembang dari masa ke masa yang beriringan dengan perkembangan dan teknologi. Perancangan ini dilakukan dengan metode studi literatur, observasi langsung dan studi banding yang kemudian dilanjutkan dengan analisis data yang menghasilkan konsep perancangan, desain, dan maket. Planetarium di Kendari diharapkan mampu menambah minat dan wawasan masyarakat dan pelajar mengenai ilmu astronomi, meningkatkan prestasi akademik siswa di kompetisi antar provinsi maupun nasional dalam bidang astronomi dan dapat menjadikan minat baru masyarakat sehingga dapat terbentuk komunitas-komunitas pecinta astronomi atau perbintangan, serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Kota Kendari
Pelatihan Pengelasan Pembuatan Alat Penuang Galon Dalam Meningkatkan Hard Skill Siswa Smk Satria Arman Faslih; St Nawal Jaya; Try Sugiyarto Soeparyanto; Ainussalbi Al Ikhsan; Jumadil Nangi; Aminur Aminur; Suharjito Suharjito; Andi Indarwangi; Arif Munandar; Oscar Ade Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpmit.v5i1.43155

Abstract

Bidang ekonomi kreatif yang dipilih dalam kegiatan KKN Tematik ini adalah bidang pengelasan logam dikarnakan pengelasan sangat berpotensi untuk dijadikan wirausaha kedepan yang sangat menguntungkan.maka dari itu dalam kegiatan KKN Tematik sebagai bentuk pemberdayaan siswa SMK SATRIA untuk meningkatkan keterampilan pengelasan sebagai sarana yang strategis dalam membuat produk kerajinan dari hasil keterampilan logam baerupa pembuatan alat penuang air galon.dalam kehidupan sehari hari manusia membutuhkan air putih sebanyak 8 liter air.maka dari itu banyak masyarakat yang membeli air galon.galon pada umumnya di tempatkan pada dispenser yang tingginya kurang lebih 90-100 cm.pengguna harus mengangkat galon yang beratnya kurang lebih 18 kg.pengangkatan galon seberat 18 kg ini dapat berpotensi menimbulkan cidera pada pinggang.maka dari itu kami merancang alat penuang air galon yang cukup sederhana dan pengguna tidak harus lagi mengangkat galon yang beratnya 18 kg.