Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengetahuan Penderita Hipertensi Tentang Penyakitnya Terhadap Kepatuhan Obat Ellen Padaunan; Frendy Fernando Pitoy; Gloria Hillary Wongka
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 8 No 1 (2022): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v8i1.2847

Abstract

Latar belakang: Hipertensi merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan yang abnormal pada tekanan sistolik dan diastolik. Melalui pengobatan antihipertensi, tekanan darah dapat terkontrol dan mengurangi resiko komplikasi, tetapi masih banyak penderita yang kurang patuh dalam menjalankan pengobatan sehingga angka mortalitas terus meningkat. Tujuan penelitian: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan kepatuhan minum obat antihipertensi pada penderitia hipertensi di Kelurahan Rurukan. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 63 orang yang menderita hipertensi. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner pengetahuan tentang hipertensi dan kuisioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa dari 63 orang responden sebagian besar yaitu sebanyak 53 orang (84.1%) memiliki pengetahuan baik mengenai hipertensi. Sedangkan mengenai kepatuhan minum obat, sebagian besar yaitu sebanyak 31 orang (49.2%) memiliki tingkat kepatuhan sedang. Lebih lanjut hasil menunjukan bahwa setelah dilakukan analisa data dengan menggunakan spearman’s correlation, ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan kepatuhan minum obat antihipertensi pada penderita hipertensi di Kelurahan Rurukan dengan nilai p= 0,107. Kesimpulan: Direkomendasikan pada penderita hipertensi untuk lebih mematuhi aturan dalam mengkonsumsi obat agar dapat mengontrol penyakitnya dengan baik. 
DUKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAGERAT KOTA BITUNG Frendy Fernando Pitoy; Ellen Padaunan; Cristoforus Stary Herang
Klabat Journal of Nursing Vol 4 No 1 (2022): New Start
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v4i1.785

Abstract

Abstract Tuberculosis disease or TB Pulmonary is a contagious infection that requires regular and long-term treatment. Maximum treatment can be obtained with proper adherence to medication for patients with the disease. The role of family support is important in achieving the maximum treatment by patients so that the patients remain obedient in the treatment. This study aims to determine the relationship between family support and medication adherence in TB Pulmonary patients in the work area of Sagerat Health Center, Bitung City. The research method used was a descriptive correlation with a consecutive sampling technique which was conducted from February to March 2021 with a total of 30 participants. The results showed that most of the participants, which is 82% were in the category of obedient in taking the medication and 64% had good family support in the treatment. Furthermore, the results showed that there was no significant relationship between family support and medication adherence in TB Pulmonary patients in the work area of Sagerat Public Health Center, Bitung City with a p value of 0.363. It is recommended for the patients with TB Pulmonary in the work area of Sagerat Health Center who are still not compliant with treatment to pay more attention to the importance of doing the right treatment according to the direction of the local health service. Keywords: Tuberculosis, Family Support, Medication Adherence Abstrak Penyakit Tuberculosis atau yang sering disebut TB Paru adalah infeksi menular yang membutuhkan pengobatan yang rutin dan cukup lama. Untuk mendapatkan pengobatan yang maksimal, dibutuhkan kepatuhan mengkonsumsi obat yang baik dari penderita penyakit. Peran dukungan keluarga merupakan hal penting dalam mencapai maksimalnya pengobatan yang dilakukan oleh penderita agar tetap patuh dalam pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru di wilaya kerja Puskesmas Sagerat, kota Bitung. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan descriptive correlation dengan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling yang dilakukan pada bulan februari sampai maret 2021 dengan jumlah partisipan sebanyak 30 orang. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan yaitu 82% berada pada kategori patuh minum obat dan 64% memiliki dukungan keluarga yang baik dalam pengobatan. Lebih lanjut, hasil menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru di wilayah kerja puskesmas Sagerat, kota Bitung dengan nilai p= 0.363. Direkomendasikan kepada penderita TB Paru di wilaya kerja Puskesmas Sagerat yang masih tidak patuh dalam pengobatan untuk lebih memperhatikan pentingnya melakukan pengobatan yang benar sesuai arahan layanan kesehatan setempat. Kata kunci : Tuberkulosis, Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat
HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA Ellen Padaunan; Frendy Fernando Pitoy; Lovely Jellita Najoan
NUTRIX Vol 6 No 1 (2022): Volume 6, Issue 1, 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol6.Iss1.784

Abstract

Depresi merupakah salah satu masalah yang sering dialami lansia. Depresi dapat menimbulkan dampak seperti penurunan fungsi tubuh dan bahkan sampai pada bunuh diri. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan untuk mengurangi depresi adalah kegiatan agama atau kegiatan religius seperti beribadah. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan tingkat depresi pada lansia di Desa Kolongan Atas Kecamatan Sonder. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional dengan uji statistik spearmen correlation. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode total sampling, yaitu sebanyak 56 responden. Instrumen yang digunakan adalah Centrality of Religiosity Scale dan Geriatric Depression Scale (GDS-15). Hasil penelitian menujukkan bahwa dari 56 partisipan didapati sebagian besar yaitu 32 orang (57,1%) memiliki tingkat depresi ringan dan terdapat 30 orang (53,6%) dengan tingkat religiusitas tinggi. Lebih lanjut, hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan tingkat depresi pada lansia di desa Kolongan Atas Kecamatan Sonder dengan nilai signifikan p= 0,266. Direkomendasikan bagi para lansia yang berada di Desa Kolongan Kecamatan Sonder, untuk dapat melibatkan diri dalam berbagai aktifitas untuk menurunkan perasaan depresi yang dirasakan
PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TERHADAP HIPERTENSI DI DESA TOUNELET LANGOWAN Frendy Fernando Pitoy; Ellen Padaunan; Stefany Prisilia Kaligis
Klabat Journal of Nursing Vol 3 No 2 (2021): The First and Last Frontier
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v3i2.571

Abstract

Abstrak Hipertensi merupakan penyakit nomor satu yang sering diderita oleh lansia. Besarnya masalah komplikasi yang ditimbulkan oleh hipertensi terjadi karena kurangnya kesadaran dan kepatuhan dalam pengobatan hipertensi. Ketidakpatuhan dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan seseorang terhadap pentingnya pengobatan akan hipertensi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap lansia terhadap hipertensi di desa Tounelet Langowan. Metode yang digunakan yaitu descriptive correlation dengan pendekatan cross-sectional. Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 70 orang dengan menggunakan convenient sampling technique. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hasil yang signifikan antara pengetahuan dan sikap lansia terhadap hipertensi dengan nilai p value = 0,066 > α= 0,05. Hasil juga menunjukan bahwa dari 70 partisipan yang diteliti, yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,42%), pengetahuan cukup sebanyak 59 orang (84,28%) dan pengetahuan baik sebanyak 10 orang (14,28%). Untuk nilai sikap, tidak ditemukan partisipan yang memiliki sikap kurang baik, 45 orang (64,28%) memiliki sikap yang cukup, dan 25 orang (35,71%) dan sikap baik. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan lansia terhadap hipertensi tidak memiliki hubungan dengan sikap lansia dalam penaganan hipertensi. Direkomendasikan bagi lansia di desa Tounelet Langowan untuk lebih meningkatkan sikap dalam menangani kasus hipertensi dengan memaksimalkan pusat layanan kesehatan yang ada. Selain itu juga, peneliti merekomendasikan bagi pemerintah setempat agar dapat lebih mengerahkan tenaga kesehatan dan layanan kesehatan yang ada untuk mendukung proses layanan pada lansia yang memiliki masalah hipertensi. Kata kunci : Hipertensi, Lansia, Pengetahuan, Sikap
Indeks Massa Tubuh dan Lemak Viseral Mahasiswa Deily Riany Kaparang; Ellen Padaunan; Grace Fresania Kaparang
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.3.1579-1586.2022

Abstract

Sulawesi Utara menduduki peringkat tertinggi dalam masalah proporsi obesitas, dan ini menjadi masalah kesehatan yang tidak sepenuhnya teratasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara IMT dan lemak viseral pada mahasiswa. Metode penelitian ini adalah cross sectional dan uji statistik Spearman, dengan instrumen timbangan digital dan alat ukur tinggi badan. Hasil penelitian dari 87 responden, yang terbanyak (52.9%) masuk dalam kategori overweight, dengan mean 23.54. Dari segi lemak viseral, 70 orang (80.5%) kategori normal, dan 17 orang (19.5%) dalam kategori lemak tidak sehat, dengan mean 6.32. Analisa statistik menunjukkan nilai p = 0.000 (< 0.05), dan uji Spearman menunjukkan angka korelasi r = 0.872. Lebih dari setengah mahasiswa memiliki IMT diatas normal dan hanya sedikit mahasiswa yang memiliki lemak viseral yang tidak sehat; melalui pendekatan cross-sectional dan uji Spearman didapati adanya hubungan yang signifikan dan korelasi yang sangat kuat antara IMT dan lemak viseral pada mahasiswa. Rekomendasi bagi mahasiswa agar memperhatikan pola hidup masing-masing, Rekomendasi untuk universitas untuk dapat mendorong mahasiswanya untuk hidup sehat dan dapat bekerjasama dengan institusi kesehatan lokal dalam perwujudan program pola hidup sehat ini. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan program pola hidup sehat yang cocok untuk mahasiswa dan menginvestigasi efektivitasnya secara eksperimental.
Kompetensi Akademik dan Tingkat Kecemasan Mahasiswa selama Praktikum Klinis Keperawatan Jiwa Ellen Padaunan; Grace Fresania Kaparang; Mutiara Wahyuni Manoppo
LITERATUS Vol 4 No 3 (2022): Pergeseran Sosial, Budaya, dan Hukum dalam Menghadapi Era Society 5.0
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/lit.v4i3.999

Abstract

Praktik klinik dimaksudkan untuk mengekspos mahasiswa kepada kasus nyata di lapangan, sehingga mencapai keterampilan klinis yang siap kerja saat tamat. Namun, dalam menghadapi kasus nyata yang menuntut tingkat kesalahan yang rendah karena dilakukan langsung pada manusia dapat mengakibatkan kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kompetensi mahasiswa sarjana keperawatan dengan tingkat kecemasan mereka saat menghadapi praktek klinik keperawatan jiwa di rumah sakit jiwa. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi yang diikuti 91 orang mahasiswa dari teknik convenience sampling. Pengambilan data untuk kompetensi akademik diambil dari nilai akhir keperawatan jiwa, sedangkan penilaian tingkat kecemasan adalah dengan menggunakan kuesioner DASS 42 yang hanya di bagian kecemasan saja. Data analisis univariat menunjukkan semua partisipan (100%) adalah kompeten secara akademik diukur dari hasil kelulusan sesuai standar Universitas. Sedangkan untuk kecemasan, mayoritas responden (n=29, 31,9%) mengalami cemas berat, diikuti oleh 24 responden (26,4%) yang mengalami kepanikan dan 24 responden lainnya (26,4%) mengalami cemas berat. Berikutnya, analisis data menggunakan uji Spearman Rank menunjukkan nilai p=0.318 (>.05) yang mengimplikasikan bahwa tidak hubungan antara kompetensi akademik dengan tingkat kecemasan mahasiswa dalam praktikum klinik keperawatan jiwa. Rekomendasi bagi institusi untuk dapat memperhatikan kondisi mahasiswa karena terlihat ada yang merasa panik dan cemas berat, sedangkan bagi para responden yang mengalami kecemasan dapat mencari solusi dan mengomunikasikannya pada dosen pembimbing.
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada Kader Kesehatan di Kelurahan Makawidey Frendy Fernando Pitoy; Elisa Anderson; Grace Kaparang; Denny Maurits Ruku; Reagen Jimmy Mandias; Ellen Padaunan; Lea Andy Shintya; Nova Gerungan; James Richard Maramis
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i9.11174

Abstract

ABSTRAK Kecelakaan ataupun bencana merupakan fenomena yang dapat terjadi tanpa dikehendaki oleh setiap orang. Tanpa penanganan awal yang tepat, suatu kecelakaan dapat membuat seseorang kehilangan nyawanya. Pertolongan pertama penting untuk dilakukan pada korban kecelakaan agar terhindar dari kematian atau kecacatan. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai Bantuan Hidup Dasar (BHD) sangat diperlukan untuk menangani kasus-kasus tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi Kader Kesehatan di kelurahan Makawidey. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan workshop kepada kader kesehatan kelurahan Makawidey. Evaluasi pengetahuan dan praktik dilakukan pada awal dan akhir kegiatan dengan menjalankan angket evaluasi. Terdapat peningkatan pengetahuan peserta tentang BHD setelah dilakukan kegiatan pelatihan, dimana terjadi peningkatan dari segi nilai pengetahuan sebesar 20.43%. Selain itu dari segi nilai ujian praktik, rata-rata nilai ujian para peserta cukup baik yaitu 69.90%. Dapat disimpulkan bahwa Kegiatan pelatihan BHD dapat meningkatkan pengetahuan para kader kesehatan kelurahan Makawidey. Lebih lanjut, pengetahuan para para kader kesehatan sudah cukup baik untuk mempraktikkan pemberian Bantuan Hidup Dasar dalam kehidupan bermasyarakatnya. Kata Kunci: Bantuan Hidup Dasar, Kader Kesehatan, Edukasi.  ABSTRACT Accidents or disasters are phenomena that can happen unexpectedly by everyone. Without proper initial treatment, an accident can occur in people’s life. First aid is important for the accident victims to avoid death or disability. Therefore, the knowledge of Basic Life Support (BHD) is needed to handle the cases. This activity aimed to increase knowledge and skills in implementing Basic Life Assistance (BHD) for Health Cadres in Makawidey. The method used was socialization and workshops for health cadres in Makawidey. Evaluation of knowledge and practice was at the beginning and the end of the activity questionnaire. There was an increase in the participants' knowledge about BHD after the training activities, where there was an increase in terms of the knowledge by 20.43%. Apart from that, in terms of practical, the average scores of the participants were quite good, namely 69.90%. It can be concluded that BHD training activities can increase the knowledge of Makawidey’s health cadres. Furthermore, the knowledge of the health cadres is good enough to be practice in the provision of Basic Life support in their community. Keywords: Basic Life Support, Health Cadres, Education.