p-Index From 2019 - 2024
1.827
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Avatara
ARTONO
Unknown Affiliation

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM) PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA KELAS X TAHUN AJARAN 2019/2020 DI SMAN 1 KREMBUNG ANISATUL MAGHFIROH, RIZKI; , ARTONO
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum Nasional menekankan pada keaktifan dan kemandirian belajar peserta didik dalam memperoleh pengetahuan yang dalam hal ini dicapai dengan menggunakan pendekatan saintifik. UKBM adalah perangkat pembelajaran yang berisi kumpulan satuan pelajaran yang kecil disertai muatan stimulus belajar yang memungkinkan tumbuhnya kemandirian dan pengalaman peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam penguasaan kompetensi secara utuh melalui pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kecakapan hidup abad 21. UKBM dilaksanakan untuk merealisasi tuntutan Kurikulum Nasional pada peserta didik. Realitas di lapangan menyatakan bahwa masih rendahnya kemandirian belajar yang dimiliki peserta didik SMA dan adanya kenyataan bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik di Indonesia masih terbilang rendah. Diketahui pada daftar peringkat pendidikan dunia dalam PISA tahun 2018, peringkat Indonesia turun di urutan ke 72 dari 77 negara yang disurvei. Dimana pada PISA tahun 2015 urutan Indonesia berada pada urutan ke 69 dan hanya unggul 8 tingkat dari tingkat terendah. Soal yang digunakan yaitu soal dari level terendah hingga tinggi dan peserta didik dari Indonesia hanya mampu menjawab pada level 1 dan 2 (soal tergolong rendah).Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif karena data yang diteliti berupa kata-kata tertulis dan penulis akan mendeskripsikan suatu gejala peristiwa secara sistematis dari suatu fenomena. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan UKBM. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian yaitu peserta didik kelas X IA7, X IS4, dan X Bahasa.Hasil penelitian menyatakan bahwa sebanyak 49,5% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis sangat rendah, sebanyak 29,9% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis rendah, sebanyak 11,2% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis sedang, sebanyak 2,8% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis tinggi, dan sebanyak 6,5% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis sangat tinggi. Peserta didik belum mencapai standar minimal perolehan skor yaitu 78 poin pada soal yang dibuat dari pengembangan keterampilan berpikir kritis Ennis. Soal basis HOTS yang disajikan oleh peneliti dengan berlandaskan indikator berpikir kritis Ennis belum bisa dilalui oleh peserta didik sehingga mendapat nilai yang kurang baik karena tidak mengerti maksud dari kata perintah, ada kata dalam soal yang tidak dipahami peserta didik, dan malas membaca stimulus. Hal ini juga tidak lepas dari kurang sesuainya pembelajaran UKBM dan pengasahan keterampilan berpikir kritis oleh guru.Kata kunci: Keterampilan Berpikir Kritis, UKBM.
KEJAYAAN KLUB SEPAK BOLA PERSIK KEDIRI TAHUN 1999-2009 RAHADIAN, RIZKY; , ARTONO
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persatuan sepak bola Indonesia Kediri (Persik Kediri) merupakan klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Kediri, Jawa Timur. Persik berdiri pada 9 Mei 1950. Perkembangan sepak bola di Kediri cukup pesat, meskipun pada awal berdirinya klub sepak bola Persik Kediri masih belum mengukir namanya di kancah persepakbolaan Nasional. Kejayaan klub sepak bola Persik Kediri ini berawal dari Walikota Kediri periode 1999-2009 yaitu H.A.Maschut. Sehingga menarik untuk diteliti lebih jauh mengenai kebijakan yang diambil Walikota Kediri tersebut berkaitan dengan Persik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas Heuristik, Kritik, Intrepetasi, dan Historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini ialah sumber lisan yang diperoleh dari wawancara pelaku sejarah, sumber tulisan berupa koran terbitan Radar Kediri tahun 2006, dan sumber buku yang didapat dari Perpustakaan Universitas Negeri Surabaya, dan Radar Kediri. Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa kebijakan yang menjadi strategi Walikota Kediri untuk membawa Persik meraih prestasi di Liga tertinggi Indonesia. Strategi tersebut ialah menggunakan anggaran APBD untuk mengelola klub, mencari relasi untuk menunjang dana klub, dan kebijakan untuk memfasilitasi segala kebutuhan Persik. Dengan perhatian besar yang diberikan pemerintah Kediri terhadap kemajuan klub Persik memberikan dampak yang tidak hanya kepada klub tetapi juga berdampak bagi ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat Kediri. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat Kediri salah satunya menigkatkan perekonomian masyarakat di sektor perhotelan.Kata Kunci : Sepak Bola, Persik, Kediri.
PERKEMBANGAN KERAJINAN TENUN TRADISIONAL DI KELURAHAN BANDAR KIDUL KOTA KEDIRI TAHUN 1966 - 1998 AJI DWI KURNIAWAN, MOHAMMAD; , ARTONO
Avatara Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTenun ikat yang ada di Kota Kediri merupakan tenun ikat yang di wariskan oleh etnis Tionghoa. Pada tahun 1950 etnis Tionghoa di Kediri berdagang dan memperjual belikan kain. Kain tersebut dibuat secara manual dengan memasukkan benang satu demi satu kedalam sebuah alat tenun. Selama proses pembuatan para pedagang tionghoa menggunakan jasa masyarakat Bandar Kidul untuk menajdi pegawainya. Pada saat itu masyarakat Bandar Kidul tergolong masyarakat yang memiliki ekonomi lemah. Ketika peristiwa G30S/PKI tenun ikat milik etnis Tionghoa ditutup dan terpaksa pegawainya di PHK. Namun ketika masuk tahun 1966 masyarkat Bandar Kidul mulai membuka usaha tenun milik sendiri. Dari latar belakng tersebut, permasalahannya yaitu 1) Apa perubahan yang dialami industri tenun ikat Bandar Kidul Kota Kediri tahun 1966 ? 1998; 2) Bagaimana dinamika industry tenun ikat Bandar Kidul kota Kediri tahun 1966 ? 1998; 3) Bagaimana upaya Industri Tenun Ikat Bandar Kidul untuk bersaing dengan industri tenun mesin. Skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu: 1) Heuristik melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan; 2) Kritik Sumber; 3) Intepretasi; 4) Historiografi.Berdasarkan hasil penelitian perkembangan tenun ikat di kelurahan Bandar Kidul Kota Kediri tahun 1966 ? 1998 dijelaskan bahwa tenun ikat dikelurahan Bandar Kidul mulai dirintis oleh masyarakat Bandar Kidul yaitu pada tahun 1966 karena adanya desakan para masyarakat sekitar untuk membuatkan sarung. Tenun ikat Bandar Kidul juga menagalami kemunduran karena adanya sarung yang dibuat mesin. Perkembangan tenun ikat Bandar Kidul nampak dari beberapa aspek yaitu perkembangan manajemen yang dilihat dari Sumber Daya Manusia, perkembangan produksi yang dilihat dari kualitas dan kuantitas produknya, perkembangan motif dan perkembangan tekonologi yang dilihat dari kualitas manusia untuk merubah teknologi produksinya. Serta dari hasil penelitian tersebut juga akan nampak adanya sebuah upaya dari tenun ikat Bandar Kidul agar tetap eksis.Kata Kunci: Perkembangan, Tenun Ikat, Perubahan, Industri
GRESIK SEBAGAI BANDAR DAGANG DI JALUR SUTRA AKHIR ABAD XV HINGGA AWAL ABAD XVI (1513 M) , MUHADI; , ARTONO
Avatara Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengetahui masa lampau adalah salah satu hal penting dalam kehidupan manusia. Masa lampau sebagai tempat berpijak masa kini dan masa datang.oleh karena itu masa lampau perlu diwariskan. untuk mewariskan masa lampau pada generasi penerus perlu diadakan sebuah kegiatan berupa rekonstruksi ( pembangunan kembali) agar dapat dilukiskan jalannya peristiwa masa lampau secara utuh. Peran Gresik sebagai bandar dagang yang direkonstruksi dalam tulisan ini menggambarkan tahap-tahap perkembangan Gresik. Manfaat yang diharapkan bukan hanya untuk mengetahui peranan yang pernah dimainkan Gresik. Sekaligus juga untuk mengabarkan tentang proses integrasi bangsa.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Mengapa Gresik menjadi bandar niaga di era Indonesia awal? (2) Bagaimana Perkembangan Gresik menjadi bandar niaga hingga menjadi bandar dagang besar dijalur sutra akhir abad XV hingga awal abad XVI?Sedangkan metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang menerapkan beberapa tahapan yaitu : (1) Heuristik, pencarian dan mengumpulkan sumber yaitu buku-buku tersier terkait karena tidak ditemukannya sumber primer. (2) Kritik terhadap sumber yang telah di kumpulkan dengan menguji sumber. (3) Interprestasi sumber, dengan membandingkan dan menganalisa sumber sejarah menjadi fakta sejarah. (4) Historiografi, yaitu menyusun fakta sejarah secara kronologis sebagai laporan akhir penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gresik yang letak pelabuhannya berada didekat muara sungai bengawan solo memungkinkan diangkutnya hasil bumi dari pedalaman ke bandar melalui jalur sungai. Hal ini membuat penduduk tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sampai di pelabuhan karena perjalanan dapat menggunakan perahu pribadi. Faktor mudahnya akses ke pelabuhan dan tanpa biaya ini merupakan pemicu ramainya aktivitas perdagangan di Bandar.Seiring berjalannya waktu Gresik yang merupakan pelabuhan terbuka menjadi persinggahan kapal-kapal laut. Kedatangan para saudagar islam membuat perdagangan Gresik berkembang pesat. Terutama setelah ulama ini diangkat sebagai syahbandar. Mahirnya ulama dalam perdagangan yang mempunyai kapal pribadi dengan jumlah besar serta relasi yang cukup luas menbuat Gresik menjadi bandar dagang internasional yang ramai.Kata kunci : Bandar dagang, Gresik, Saudagar islam
FLUKTUASI HASIL PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN GRESIK TAHUN 1987-1993 AMELIA, YULI; , ARTONO
Avatara Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara agraris, sektor pertanian jagung merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting bagi perekonomian nasional. Keadaan yang sama juga terjadi di kabupaten Gresik. Peranan penting sektor pertanian jagung menjadikan pemerintah melakukan beberapa upaya pengembangan disektor pertanian. Upaya pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian jagung berdampak terhadap penghasilan hasil produksi pertanian jagung di kabupaten Gresik. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap fluktuasi hasil produksi jagung di kabupaten Gresik Tahun 1987-1993? (2) Bagaimana dampak ekonomi terhadap fluktuasi hasil produksi jagung di kabupaten Gresik tahun 1987-1993?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang memiliki beberapa tahap penelitian, diantaranya (1) heuristik (2) kritik (3) interprestasi (4) historiografiHasil penelitian yang didapat menunjukkan faktor utama penyebab turunnya produksi jagung adalah hama tikus yang merusak areal persawahan di kabupaten Gresik, serta berkurangnya lahan jagung dan petani jagung, lahan pertanian jagung banyak yang dialih fungsikan ke industri, hal ini terbukti di daerah Cerme. Faktor tersebut saling berkaitan dan menyebabkan turunnya hasil produksi jagung di kabupaten Gresik. Turunnya produksi jagung telah berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di kabupaten Gresik membawa dibidang ekonomi, sosial seperti berdampak terhadap petani jagung mengalami kerugian, peternak unggas. Melihat kondisi tersebut, pemerintah melakukan penyuluhan kepada petani dengan memberikan bantuan bibit unggul, cara pemupukan yang seimbang dan teknologi tepat guna.Kata Kunci: Pertanian Jagung, Jagung, Petani Jagung
PERUBAHAN FUNGSI BENTENG PENDEM VAN DEN BOSCH DI NGAWI PADA TAHUN 1962-2011 PURNAWATI, MEYDA; , ARTONO
Avatara Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara yang terdiri dari dari gugusan kepulauan yang kaya akan budaya dan kekayaan alam di setiap wilayahnya. bukan hanya dari sektor maritim dan hasil tambangnya saja,dengan letak Indonesia yang strategis membuat tanahanya subur sehingga menghasilkan hasil alam yang tidak di miliki oleh negara lain. Contohnya saja Indonesia menjadi primadona di era kolonial di karenakan Indonesia kaya akan hasil rempah-rempah yang sangat di dampakan oleh bangsa Eropa. Kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia antara lain Belanda sekitar abad ke XVI-XVII di mulai dengan penaklukan Batavia.tentunya rakyat indonesia tidak hanya diam dengan hal tersebut,sikap kolonial itu memunculkan berbagai perlawanan dari rakyat Indonesia di berbagai daerah. Untuk menanggulangi perlawanan tersebut bangsa Belanda mendirikan sejumlah sarana pertahanan di berbagai tempat. Bahkan akibat pecahnya pemberontakan Diponegoro Belanda melancarkan stelsel benteng atau sistem sistem benteng. Salah satunya Belanda membuat benteng pertahanan yaitu Benteng Pendem Van Den Bosch di Ngawi.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana deskriptif kota Ngawi? (2) Bagaimana latar belakang berdirinya Benteng Pendem Van Den Bosch di Ngawi? (3) Bagaimana perubahan fungsi Benteng Pendem Van Den Bosch di Ngawi tahun 1962-2011?.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kota Ngawi adalah salah satu kota yang berada paling Barat di Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 1.295,98 km2 . Kota Ngawi mempunyai wisata yang baru di buka pada tahun 2011 yaitu Benteng Pendem Van Den Bosch, sejarah berdirinya benteng ini adalah Belanda mendirikan benteng ini dengan tujuan untuk mengawasi kota Ngawi yang letaknya sangat strategis berada di 2 aliran sungai besar yaitu Bengawan Solo dan sungai Bengawan Madiun dimana pada saat itu sungai menjadi jalur perdagangan. Benteng ini juga bertujuan sebagai pertahanan kota dari serangan musuh. Musuh yang di maksudkan disini adalah pengikut pangeran Diponegoro. Benteng ini di bangun oleh Johannes Graaf Van Den Bosch pada tahun 1839-1845. Benteng ini telah mengalami beberapa kali perubahan fungsi yang pada awalnya hanya berfungi untuk menahan serangan musuh kemudian pada tahun 1980 berubah fungsi menjadi markas Yon Armed 12 yang awalnya berkedudukan di Malang, kemudian karena keadaan benteng sudah tidak memadai maka markas Yon Armed di pindahkan ke Jalan Siliwangi dan benteng hanya di fungsikan sebagai tempat penyimpana amunisi. Hingga pada tahun 2011 benteng ini di buka untuk umum dan di fungsikan sebagai wisata sejarah untuk masyarakat sekitar.Kata kunci : Benteng, Benteng Pendem, Benteng Ngawi
PERKEMBANGAN DESA PERDIKAN TAWANGSARI KABUPATEN TULUNGAGUNG 1824 – 1905 WIDYAWATI, MAYA; , ARTONO
Avatara Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Perdikan Tawangsari adalah suatu wilayah di Mancanegara Wetan Kesultanan Mataram yang berstatus Perdikan Mutihan. Berbeda dengan desa perdikan lainnya, wilayah ini memiliki kedudukan yang kuat dikarenakan memiliki Layang Kekancingan dari dua raja Mataram. Sesuai perjalanan waktu desa ini berkembang dan memiliki kedudukan penting dalam proses pembangunan kota Tulungagung. Dalam penelitian ini akan meneliti beberapa permasalahan antara lain: 1) tentang latar belakang terbentuknya desa perdikan Tawangsari; 2) perkembangan wilayahnya masa 1824 hingga 1905; dan 3) kontribusi desa perdikan Tawangsari ini bagi awal perkembangan Tulungagung. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian sejarah. Motede penelitian sejarah terdiri dari : 1) Heuristik; 2) Kritik; 3) Interpretasi; 4) Historiografi.Hasil dari penelitian menunjukan bahwa: 1) sejarah penetapan desa perdikan Tawangsari yang di terima oleh Kyai Abu Mansur, karena jasanya membantu Pakubuwana II dan Mangkubumi dalam memperoleh kedudukanya sebagai raja Mataram; 2) perkembangan desa perdikan Tawangsari dibagi dalam dua periode. Pertama kebijakan masa Kyai Abu Mansur pada tahun 1824-1870 meliputi tiga aspek yaitu: pembangunan pondok pesantren di perdikan Tawangsari yang meningkat, ikut andil dalam kebijakan pemindahan pusat pemerintahan Tulungagung dan sebagai pendorong pembangunan pusat kota Tulungagung. Kedua sepeninggal Kyai Abu Mansur masa 1780-1905 terjadinya pembagian wilayah perdikan Tawangsari menjadi 3 yaitu: Tawangsari, Winong dan Majan; 3) kontribusi desa perdikan Tawangsari bagi awal perkembangan Tulungagung mencakup aspek politik, sosial, ekonomi, budaya dan agama.Kata Kunci : Perkembangan Desa Perdikan, Mutihan, Kontribusi
KEBIJAKAN EKONOMI BUPATI HEANY RELAWATI RINI WIDYASTUTIK DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT TUBAN PADA TAHUN 2006-2011 SUKMA APRILINA, TANTRI; , ARTONO
Avatara Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan perekonomian masyarakat kabupaten Tuban mengalami peningkatan pada tahun 2006-2011. Pertumbuhan perekonomian ini terjadi semenjak kepemimpinan bupati Tuban yaitu Heany Relawati Rini Widyastuti. Penelitian dengan judul ? Kebijakan Ekonomi Bupati Heany Relawati Rini Widyastuti Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Kabupaten Tuban tahun 2006-2011? . Dalam penelitian ini memiliki rumusan masalah bagaimana kebijakan ekonomi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Tuban,serta bagaimana pengaruh terhadap masyarakat akan kebijakan yang di terapkan selama kepemimpinan bupati Heany Relawati Rini Widyastuti. Dalam penelitian ini,data yang di peroleh langsung dari masyarakat serta penelitian langsung di lembaga-lembaga pemerintah. Adapaun data-data yang di peroleh adalah data primer dan data sekunder. Data-data yang dipeoleh langsung dari badan kearsipan,serta BAPPEDA kabupaten Tuban.Dalam penelitian ini dapat di simpulkan bahwa dalam menjalankan kepemimpinan,harus memiliki sistem pemerintah yang baik atau biasa di sebut dengan Good Govemance . Dalam peningkatan perekonomian kabupaten Tuban di pengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang di terapkan oleh pemerintah daerah. Kebijkan yang di terapkan dalam setiap bidang memiliki kebijakan dan pembangunan yang berbeda-beda. Dalam pengembaganya pemerintah daerah selalu melibatkan masyarakat secara langsung. Mayarakat juga memiliki peran besar dalam terwujudnya kebijakan yang di terapkan oleh pemerintah daerah. Pertumbuhan perekonomian masyarakat kabupaten Tuban dapat di lihat langsung dalam angka Produk Domestik Regional Bruto. Pertumuhan perekonomian masyarakat Tuban setiap selalu mengalami kenaikan yang baik.
KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH TEATER GANDRIK YOGYAKARTA TERHADAP ORDE BARU TAHUN 1983-1998 CAHYANINGRUM, DYAH; , ARTONO
Avatara Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi ini membahas tentang kritik sosial dalam naskah teater gandrik Yogyakarta terhadap orde baru. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak budaya dan juga memiliki nilai adat masing- masing. Budaya dapat menciptakan suatu karya sastra yang memiliki nilai dan fungsi bagi setiap pelaku seni. pada saat orde baru merupakan zaman di mana menjadi sasaran kritik. Pada orde baru berbagai macam cara untuk menyuarakan aspirasi rakyat bawah dengan menggunakan berbagai media masa. Teater adalah salah satu media untuk menggugah pemerintah orde baru supaya untuk lebih adil untuk kaum bawah. Kritik- kritik pada masa orde baru sangat begitu menarik untuk di teliti lebih dalam. Teater gandrik kebanyakan dari berbagai naskahnya mengandung kritik sosial orde baru. Kritik sosial teater dalam naskah teater gandrik Yogyakarta terhadap orde baru tahun 1983- 1998 terdapat permasalahan yaitu : 1) Bagaimana latar belakang berdirinya teater gandrik Yogyakarta pada tahun 1983-1998; 2) Bagaimana cara teater gandrik Yogyakarta dalam menyampaikan kritik-kritikan pada tahun 1983-1998; 3) Bagaimana kritik sosial dalam naskah teater gandrik Yogyakarta pada tahun 1983-1998. Skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu: 1) Heuristik melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan; 2) Kritik Sumber; 3) Intepretasi; 4) Historiografi. Latar belakang berdirinya nama teater gandrik tidak lepas dari peran bapak camat mantri Jeron , kata gandrik adalah dari umpama keterkejutan akan hal kilat atau petir, lebih lengkapnya gandrik putra Ki Ageng Selo camat sepontan menyebutkan kata ? Gandrik?. Yang mengandung terkejutan. Dan tidak hanya itu saja teater gandrik lahir berkat festival Nasional yang di adakan oleh mentri penerangan. Metode teater gandrik sangat membuat hati para pemain dan masyarakat menyatu dalam guyonan tersebut. Guyonan Parikena yang sangat membuat teater gandrik menjadi sukses dan selain itu juga kekompakan antara pemain di bangun. Guyonan parikena merupakan pengungkapan kritik melalui candaan. Berkat candaan yang di lontarkan teater gandrik menuai populeritas yang sangat tinggi. Popularitas yang di alami gandrik sangat terkenal di kacah Internasioanl. Kritik yang di lontarkan teater gandrik di tuangkan kedalam naskah. Teater gandrik dalam Kritik sosial yang ada dalam naskah kontrang- kantring, juragan Abiyoso, dan flu adalah mengenai program pemerintah masa orde baru tentang pajak, kkn, dan tunjangan kesehatan. Yang mengalami permasalahan sehingga teater gandrik mengadopsi tema- tema sosial pada masa orde baru. Yang di nilai sebagai permasalahan yang tak kunjung selesai. Teater gandrik menuangkan ide yang sangat menarik dalam mengkritik pemerintahan orde baru.
PERKEMBANGAN KOTA SUMENEP PADA MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA TAHUN 1883-1926 MAHMUDAH, INAYATUL; , ARTONO
Avatara Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Sumenep pada awalnya merupakan kota tradisional berupa kota kraton yang terletak di dekat laut. Kota kraton merupakan tempat kediaman para raja dan keluarganya dan berperan sebagai pusat dilakukannya kegitanpemerintahan, kegiatan ekonomi dan kebudayaan. Setelah Sumenep jatuh ketangan VOC tahun 1705, maka mulaimasuklah unsur-unsur asing dalam penataan Kota Sumenep. Orang-orang Eropa membawa pola pemukiman baru yangsedikit demi sedikit menggeser kedudukan Kota Sumenep sebagai Kota Kraton menjadi kota yang bercorak kolonial.Setelah adanya reorganisasi pada tahun 1883, pemerintah mengembangkan Kota Sumenep sebagai pusat pemerintahanatau Daerah Pusat Kota DPK) dan sebagai pusat industri dan distribusi hasil-hasil pertanian dan perdagangan atau CentralBusiness District (CBD). Penelitian ini menggunakan metode penelitian Sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaituheuristik, kritik sumber, intepretasi, dan historiografi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui (1)Mengapapemerintah Hindia Belanda mengembangkan kota Sumenep sebagai Daerah Pusat Kota atau (DPK) atau Central BusinessDistrict (CBD); (2)Bagaimana perkembangan Kota Sumenep pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1883-1926; (3)Bagaimana dampak dari perkembangan Kota Sumenep terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat padatahun 1883-1926.Kata Kunci: Perkembangan Kota, Pemerintahan Hindia belanda,Sumenep