Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN KEDIRI SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA LOKAL DAN NASIONAL (DEVELOPMENT OF TOURISM IN REGENCY KEDIRI AS AREA OF  TARGET LOCAL TOURISM AND NATIONAL) , KUSPRIYANTO
Pendidikan Geografi Vol 8, No 16 (2009): Volume 8 Nomor 16, Desember 2009
Publisher : Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN KEDIRI SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA LOKAL DAN NASIONAL (DEVELOPMENT OF TOURISM IN REGENCY KEDIRI AS AREA OF  TARGET LOCAL TOURISM AND NATIONAL)   Kuspriyanto *)   Abstrak: Dari beberapa obyek wisata yang ada di Kabupaten Kediri hanya Sumber Ubalan yang sudah dikembangkan sementara yang lain belum dikembangkan karena terkait dengan dana dan sumberdaya manusianya. Meskipun banyak terdapat obyek wisata namun secara keseluruhan  jumlah kunjungan wisatanya belum menggembirakan.  Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui 10 potensi obyek wisata di Kabupaten Kediri, 2) untuk mengetahui aksesibilitas obyek wisata di Kabupaten Kediri, 3)  menentukan lokasi obyek wisata  untuk dijadikan pusat pertumbuhan. Lokasi penelitian ini adalah Sumber Ubalan Kalasan, Taman Ria Corah, Sendang Kamandanu, Wanawisata Sumber Podang, Air Terjun Tronggolo, Gereja Poh Sarang, Pamuksan Joyoboyo, Gunung Kelud, Arca Totok Kerot dan Candi Surowono. Sampel diambil masing-masing obyek wisata sebanyak 30 wisatawan secara accidental sampling. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan pengukuran. Analisis data dengan menggunakan diskriptif kuantitatif dengan teknik skoring. Hasil penelitian menunjukkan potensi daya tarik wisata paling tinggi adalah kawasan ziarah Puh Sarang yang mempunyai  21 jenis sarana/prasarana wisata sedangkan paling rendah Candi Surowono yang hanya memiliki 5 jenis sarana/prasarana, sementara itu dari 10 lokasi obyek wisata di Kabupaten Kediri yang mempunyai  aksesibilitas paling mudah bila diukur dari lokasi  Kabupaten Kediri adalah Pamuksan Sri Aji Jooyoboyo sedangkan aksesbilitas paling sulit adalah Gunung Kelud. Berdasarkan hasil perhitungan, lokasi  wisata paling tepat untuk menjadi pusat pertumbuhan kepariwisataan di Kabupaten Kediri adalah Kawasan Ziarah Puh Sarang.   Kata Kunci : aksesibilitas, potensi, lokasi.
Hardware simulation of automatic braking system based on fuzzy logic control Basjaruddin, Noor Cholis; Kuspriyanto, Kuspriyanto; Suhendar, Suhendar; Saefudin, Didin; Azis, Virna Apriani
Journal of Mechatronics, Electrical Power and Vehicular Technology Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Research Centre for Electrical Power and Mechatronics, Indonesian Istitutes of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.928 KB) | DOI: 10.14203/j.mev.2016.v7.1-6

Abstract

In certain situations, a moving or stationary object can be a barrier for a vehicle. People and vehicles crossing could potentially get hit by a vehicle. Objects around roads as sidewalks, road separator, power poles, and railroad gates are also a potential source of danger when the driver is inattentive in driving the vehicle. A device that can help the driver to brake automatically is known as Automatic Braking System (ABS). ABS is a part of the Advanced Driver Assistance Systems (ADAS), which is a device designed to assist the driver in driving the process. This device was developed to reduce human error that is a major cause of traffic accidents. This paper presents the design of ABS based on fuzzy logic which is simulated in hardware by using a remote control car. The inputs of fuzzy logic are the speed and distance of the object in front of the vehicle, while the output of fuzzy logic is the intensity of braking. The test results on the three variations of speed: slow-speed, medium-speed, and high-speed shows that the design of ABS can work according to design.
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR RUMAH SEHAT DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARU KECAMATAN WARU KABUPATEN SIDOARJO Ian Prasetya, Nova; , KUSPRIYANTO
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKabupaten Sidoarjo menempati peringkat tiga terbanyak berdasarkan jumlah penderita tuberkulosis di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 dan pencapaian penemuan dan pengobatan tuberkulosis masih rendah yaitu 45%. Salah satu unit pelayanan kesehatan yang memiliki insiden tinggi adalah wilayah kerja Puskesmas Waru. Wilayah kerja Puskesmas Waru memiliki pencapaian penemuan dan pengobatan tuberkulosis terendah peringkat satu dari lima unit pelayanan kesehatan yang menduduki jumlah insiden terbanyak di Kabupaten Sidoarjo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, rumah sehat, dan PHBS terhadap kejadian tuberkulosis paru 2) variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis paru 3) pola persebaran penyakit tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Waru.Jenis penelitian ini adalah survei menggunakan metode case control dengan teknik analisis uji chi-square dan uji regresi logistik berganda. Responden untuk penelitian ini ditentukan dengan subyek kasus sebanyak 51 orang pasien positif menderita tuberkulosis paru dan subyek kontrol sebanyak 51 orang yang tidak menderita tuberkulosis paru dengan matching 2 km dari Puskesmas Waru. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis uji chi-square dan uji regresi logistik berganda.Hasil penelitian dengan menggunakan uji chi-square variabel yang berpengaruh adalah umur dengan sig. umur p < ?, p = (0,027 < 0,05) dan tingkat pendidikan dengan sig. pendidikan p < ?, p = (0,000 < 0,05) . Variabel yang paling berpengaruh adalah tingkat pendidikan (p sig. = 0,001) dengan nilai Odd Ratio (OR) sebesar 0,115 yang artinya responden dengan pendidikan dasar mempunyai risiko atau kemungkinan tidak terkena penyakit tuberkulosis sebesar 0,115 kali dibandingkan dengan responden dengan pendidikan menengah atas, dengan kata lain responden dengan pendidikan menengah atas memiliki kemungkinan tidak terkena penyakit tuberkulosis sebesar 1/0,115 = 8,7 kali dibandingkan responden dengan pendidikan dasar. Pola persebaran penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Waru termasuk pola acak.Kata Kunci: Tuberkulosis, Rumah Sehat, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Case Control
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGELOLA “KAMPUNG INGGRIS” KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI (STUDI KASUS “KAMPUNG INGGRIS” KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI) EKA CANDRA, BRIAN; , KUSPRIYANTO
Swara Bhumi Vol 5, No 6 (2018): Volume 5 Nomer 6 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKabupaten Kediri terdapat sebuah wilayah yang dikenal dengan Kampung Inggris yaitu wilayah yang di dalamnya terdapat banyak lembaga kursus Bahasa Inggris. Berawal dari sebuah lembaga kursus yang didirikan oleh Muhammad Kalend Osen atau lebih akrab disapa Mr. Kalend yang bernama Basic English Course (BEC) pada tahun 1997. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi, interaksi, interaksi, koordinasi masyarakat dan aglomerasi usaha dan jasa di Kampung Inggris.Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Prosedur pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, sedangakan subyek dalam penelitian ini adalah masyarakat di wilayah Kampung Inggris yang memiliki usaha atau jasa. Obyek dalam penelitian ini adalah interaksi masyarakat, koordinasi antar masyarakat, dan aglomerasi usaha jasa di Kampung Inggris.Hasil penelitian ini menunjukkan partisipasi masyarakat di Kampung Inggris merupakan faktor utama dalam berkembangnya Kampung Inggris menjadi seperti saat ini. Interaksi yang terjadi di masyarakat tidak hanya terjadi karena terdapat Kampung Inggris namun sudah terjadi sejak desa tersebut belum terkenal sebagai Kampung Inggris. Usaha layanan dalam persebarannya berawal dari sekitar kursus BEC dan menyebar wilayah di sekitar lembaga kursus lain..Kata kunci: Kampung Inggris, Partisipasi, Interaksi, Masyarakat, Aglomerasi
KEBERADAAN POLA ASUH GURU DALAM MENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 WARU SIDOARJO SILMI DHANURENDRI, CINTYA; , KUSPRIYANTO
Swara Bhumi Vol 5, No 6 (2018): Volume 5 Nomer 6 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakGuru merupakan jabatan professional, tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi siswa. Fungsi guru di dalam kelas sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pengelola kelas, demonstrator, organisator, motivator, inisiator, fasilitator, inovator, mediator, dan evaluator. Guru harus menerapkan pola asuh yang baik agar tujuan pembelajaran yaitu berkembangnya potensi sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal.Guru mata pelajaran geografi juga harus memiliki dan menerapkan pola asuh yang baik agar mampu menyampaikan meteri mata pelajaran geografi diantaranya melukiskan keadaan bumi erat kaitannya dengan manusia, utamaya masalah kependudukan, kebudayaan, dan perekonomian sekaligus sebagai wahana pemersatu bangsa, menumbuhkan rasa kebangsaan dan nasionalisme dengan baik.Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah penelitian: bagaimanakah bentuk keberadaan pola asuh guru dalam meningkatkan hasil pembelajaran geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Waru Sidoarjo? Bagaimanakah hasil pembelajaran geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Waru Sidoarjo? Adakah hubungan antara keberadaan pola asuh guru dengan hasil pembelajaran geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Waru Sidoarjo? Pendekatan penelitian ?Mixed Methods? yaitu mengkombinasikan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data angket, dokumentasi, wawancara. Teknik analisis data statistik korelasi product moment dan deskriptif kualitatif.Hasil analisis data nonstatistik pola asuh guru demokratis sebesar 91%, Hasil pembelajaran geografi meningkat dari 47% menjadi 97% mencapai KKM. Nilai rata-rata meningkat dari 74,06 menjadi 82,53. Hasil analisis statistik uji normalitas data pretes p value 0,177 ? 0,05 data terdistribusi normal. Data postes p value 0,200 ? 0,05 data terdistribusi normal. Uji paired samples test menyatakan ada hubungan antara pola asuh guru demokratis dengan hasil pembelajaran geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Waru Sidoarjo.Simpulan penelitian: bentuk pola asuh guru adalah Demokratis. Hasil pembelajaran geografi meningkat. Ada hubungan yang signifikan antara bentuk pola asuh guru demokratis dengan hasil pembelajaran mata pelajaran geografi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Waru Sidoarjo.Kata kunci: pola asuh guru, hasil pembelajaran.
UPAYA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PASIR PUTIH PULAU GILI NOKO DI PULAU BAWEAN KABUPATEN GRESIK AQIL, ABDUL; , KUSPRIYANTO
Swara Bhumi Vol 5, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPantai Pulau Gili Noko adalah salah satu pantai di pulau Bawean. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui perkembangan yang harus dilakukan untuk Pantai Pasir Putih Pulau Gili Noko sebagaidaerah tujuan wisata ditinjau dari Aksesbilitas, daya tarik, fasilitas penunjang dan Promosi di Pantai PasirPutih Pulau Gili Noko.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakanuntuk pengumpulan data adalah cara atau teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatanlangsung dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian.Wawancara (interview) adalah suatu bentuk informasi verbal. Jadi, semacam percakapan yang bertujuanmemperoleh informasi.Hasil penelitian ini adalah responden yang datang berwisata di Pantai Pasir Putih Pulau Gili Nokopaling banyak adalah berasal dari Kecamatan Sangkapura yaitu sebanyak 36 orang (36%), kecamatanSangkapura sebanyak 36 orang atau (36%), kecamatan Tambak sebanyak 23orang atau (23%), Gresiksebanyak 7 orang (7%), Surabaya sebanyak 5 orang (5%), Malaysia sebanyak 9 orang (9%), Singapurasebanyak 5 orang (5%), Batam sebanyak 5orang (5%), Tanjung Pinang sebanyak 7 orang (7%), Jakartasebanyak 4 orang (4%). hasil total skor sebesar 11 masuk dalam klasifikasi Aksesbilitas sedang, hal iniberarti bahwa Aksesbilitas menuju Pantai Pasir Putih Pulau Gili Noko sudah baik untuk menunjangpengembangan Pasir Putih Pulau Gili Noko. diatas yaitu 1831 masuk dalam klasifikasi Daya tarik tinggisehingga dapat disimpulkan bahwa daya tarik Pantai Pasir Putih Pulau Gili Noko adalah Tinggi. FasilitasPenunjang masuk dalam klasifikasi Fasilitas buruk dengan total skor adalah 1479 yaitu jika skor 1260-1819. Promosi Pantai Pasir Putih Pulau Gili Noko masuk dalam kategori Sangat tinggi dengan hasil totalskor masuk dalam klasifikasi promosi sangat tinggi, yaitu dengan skor 15.Kata kunci : Pariwisata, Aksesbilitas, Fasilitas
PENGARUH PENGETAHUAN IBU, SANITASI RUMAH DAN KEPADATAN HUNIAN TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENJERAN KECAMATAN KENJERAN KOTA SURABAYA ANGGRAINI, DINI; , KUSPRIYANTO
Swara Bhumi Vol 5, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita khususnya oleh balita. Data dari Dinas kesehatan Surabaya bahwa penyakit ISPA dari 5 tahun terakhir menjadi penyakit nomer satu yang paling banyak ditemui di Puskesmas. Data pada tahun 2015 jumlah balita positif ISPA sebanyak 598 kasus dengan prevalesi sebesar 0,27%. Hipotesis dari penelitian ini dimungkinkan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit ini dikarenakan kondisi sanitasi rumah yang buruk karena lingkungan tempat tinggal yang padat dan kurang bersih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor manakah yang berpengaruh antara pengetahuan ibu, sanitasi rumah atau kepadatan hunian yang terhadap kejadian ISPA.Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan rancangan Case Control dengan kata lain setiap setiap ada kasus ISPA dicarikan yang tidak ISPA dengan jarak rumah yang saling berdekatan. Lokasi yang dipilih adalah di wilayah kerja Puskesmas Kenjeran Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya, yang dipilih dengan Proposional Random Sampling. Pengambilan sampel berdasarkan prevalensi penyakit ispa di puskesmas kenjeran sebesar 60 kasus ISPA dan dicarikan kontrol 60 yang tidak sakit ISPA. Variabel yang dikendalikan adalah jarak rumah dengan puskesmas, teknik analisis data uji chi square dan uji regresi logistik berganda.Hasil penelitian ini menggunakan uji chi square adalah ada pengaruh signifikan antara sanitasi rumah dengan kejadian ISPA yaitu sebesar 7,813 dengan p=0,005< 0,05. Ada pengaruh antara kepadatan hunian dengan kejadian ISPA yaitu sebesar 4,812 dengan p=0,028<0,05. Hasil pengujian dengan uji regresi logistik berganda secara bersama-sama yaitu faktor yang paling berpengaruh signifikan terhadap kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas Kenjeran Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya adalah faktor sanitasi rumah dengan nilai (p=0,003<? =0,05).Kata kunci: Infeksi Saluran Pernapasan, Sanitasi Rumah, Balita
DAMPAK RELOKASI TERHADAP SOSIAL EKONOMI PEDAGANG DI PASAR BARU KRIAN KABUPATEN SIDOARJO NOVITA SARI, AINUN; , KUSPRIYANTO
Swara Bhumi Vol 5, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPasar Baru Krian merupakan salah satu pasar binaan Dinas Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. PasarBaru Krian sendiri diharapkan dapat menjadi penunjang kebutuhan perekonomian masyarakat kecamatan Kriankhususnya. Dengan adanya relokasi pedagang dari sepanjang jalan Raya Krian diharapkan dapat mengurangi kemacetanlalu lintas yang terjadi. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui dampak relokasi terhadap kondisi sosial ekonomipedagang di Pasar Baru Krian.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak kondisi sosial pedagang yang meliputi interaksi,keamanan, dan kenyamanan dan juga kondisi ekonomi yang meliputi modal, jumlah pembeli, dan pendapatan pedagang.Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Prosedur pengambilan data dilakukan dengan observasi,wawancara mendalam dan dokumentasi, sedangakan subyek dalam penelitian ini adalah pihak terkait pedagang yang adadi Pasar Baru Krian. Obyek dalam penelitian ini adalah interaksi, keamanan, kenyamanan, modal, jumlah pembeli,pedagang sebelum dan sesudah adanya relokasi.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya relokasi berdampak terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang.Timbulnya interaksi yang baik antar pedagang setiap hari, sehingga terbentuk hubungan kekeluargan yang erat. Pedagangmerasa nyaman dengan tempat saat ini karena adanya fasilitas yang lengkap dan bersih serta keamanan yang lebih baik.Hal ini juga berdampak terhadap pendapatan pedagang yang meningkat karena meningkatkatnya jumlah pembeli,Kebanyakan pembeli lebih memilih untuk membeli di Pasar Baru Krian karena merasa lebih praktis dalam melakukantransaksi., hal ini disebabkan oleh lengkapnya fasilitas yang tersedia, stand yang lebih bersih, tempat parkir yang aman,dan kamar mandi.Kata kunci : Dampak Relokasi, Pedagang, Kondisi Sosial Ekonomi.
RESPON MASYARAKAT TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN BANDAR UDARA DI DESA BULUSARI KECAMATAN TAROKAN KABUPATEN KEDIRI OLIVIA TYAS ANGGITA, NANCY; , KUSPRIYANTO
Swara Bhumi Vol 5, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPemerintah terus melakukan pengembangan infrastruktur secara bertahap dalam berbagai sektor, salah satunya adalah pengembangan sarana dan prasarana transportasi umum yakni pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri Jawa Timur. Hal ini tentu menimbulkan reaksi atau respon dari masyarakat yang merupakan wujud adaptasi terhadap rencana pembangunan bandar udara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat Desa Bulusari Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri. Respon masyarakat tersebut terdiri atas persepsi, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap rencana pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri.Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner yang disebarkan kepada 96 responden masyarakat Desa Bulusari Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri yang potensial, kemudian dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif dan diukur dengan menggunakan skala berupa skala Likert untuk mengetahui tanggapan responden terhadap masing-masing variabel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) 94.79% dari masyarakat telah mengetahui adanya rencana pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri, namun merasa bahwa informasi penting lainnya terkait pembangunan bandar udara masih kurang jelas. (2) 78.13% dari masyarakat menyambut dengan baik adanya rencana pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri, namun kurang mendukung proses pembebasan lahan guna pembangunan bandar udara karena merasa bahwa prosesnya tidak transparan dan minimnya informasi yang diterima oleh masyarakat terkait pembangunan bandar udara. (3) 63.54% dari masyarakat mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah selanjutnya untuk mengembangkan pembangunan bandar udara, dan ingin mempelajari keterampilan lain yang dapat digunakan sebagai mata pencaharian baru saat bandar udara sudah dibangun karena masyarakat sangat memahami potensi yang dapat dikembangkan nantinya. Kata kunci: pengembangan infrastruktur, bandar udara, respon masyarakat
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN PENYAKIT TBC, RUTINITAS BEROBAT DAN KONDISI LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TBC DI KECAMATAN PABEAN CANTIKAN KOTA SURABAYA WIJI LESTARI, JAYANTI; , KUSPRIYANTO
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKecamatan Pabean Cantikan memiliki nilai prosentase penyakit TBC tertinggi di Surabaya sebesar 0,263% pada tahun 2015. Kejadian TBC ini dikaji untuk mengetahui pengaruh umur, pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, tingkat pengetahuan dan kondisi lingkungan terhadap kejadian TBC, manakah variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian TBC, serta rutinitas berobat penderita TBC.Jenis penelitian adalah survey menggunakan metode case control dengan menghitung odds ratio. Dilakukan dengan menentukan subyek kasus sebanyak 56 orang pasien positif menderita TBC dan subyek kontrol sebanyak 56 orang yang tidak menderita TBC dengan matching jarak dari Puskesmas Perak Timur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis uji chi square untuk mengetahui pengaruh semua variabel terhadap kejadian TBC dan uji regresi logistik berganda untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh, serta analisis deskriptif untuk mengetahui bagaimana rutinitas berobat penderita TBC.Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan chi square, faktor yang berpengaruh terhadap kejadian TBC adalah pekerjaan dengan nilai p = 0,000 dan nilai OR = 0,2 , jenis kelamin dengan nilai p = 0,001 dan nilai OR = 4,1, ventilasi dengan nilai p = 0,007 dan nilai OR = 3,2 dan lingkungan dengan nilai p = 0,000 dan nilai OR = 9,0. Berdasarkan uji regresi logistik berganda variabel yang paling berpengaruh adalah pekerjaan dengan nilai Sig = 0,001 dan OR = 4,747 , rutinitas berobat penderita TBC rata-rata baik, dari 56 pasien, 75% memiliki rutinitas berobat baik dan 25% buruk.Kata kunci : Kejadian TBC, Case Control