Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Akumulasi Timbal dalam Cakar Ayam Kampung Djohan -; Charles Rangga Tabbu
Jurnal Veteriner Vol 11 No 1 (2010)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.235 KB)

Abstract

Domestic chickens tend to consume lead (Pb) from their contaminated environment especially in freerangingchickens. Feet of domestic chickens are commonly consumed by many people, making them goodbioindicator to be analyzed for environmental monitoring and food safety purposes. Accumulation of leadin feet and parts of feet (tarsometatarsus bones, digiti, and skin-muscles) were investigated in this study.The average concentrations of lead in whole feet, tarsometatarsal bones, digiti, and skin-muscles were 3.4,3.8, 3.3, and 1.9 ?g.g-1 d.m., respectively. The average amount of Pb accumulated in chicken feet ranges from25.5 to 74.7 ?g. Consumption of 0.5 – 2 chicken feet. A day-1 (low – high intake) results in the exposure of 4,8to 111,5 ?g. individual-1.day-1, which was much higher than the daily exposure standar of 1 ?g. individual-1. day-1. However, very low intake (< 0.1 chicken feet.day-1) results in exposure lower than the recommendedexposure standard. More frequent monitoring and exposure assessment combined with the awareness ofgeneral public on lead contamination in the environment are important for minimizing the risk of leadexposure to human through chicken feet consumption.
Hubungan antara ketuban pecah dini dengan nilai Apgar pada kehamilan aterm Alexander, Rico; Rahimi, Armon; Mukhtar, Zulfikri; -, Djohan; Chandra, Rudi; Nasution, Syamsul Arifin
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 3 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v3i1.1775

Abstract

Ketuban pecah dini merupakan salah satu penyebab terjadinya asfiksia neonatorum dan infeksi yang dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas perinatal. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara lama ketuban pecah dini dengan nilai Apgar pada kehamilan aterm yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional dengan metode pengambilan sampel accidental sampling. Dari sampel yang memenuhi kriteria restriksi didapat 68 ibu dengan kasus KPD. Hasil penelitian menunjukkan hasil lama KPD < 12 jam dengan Apgar baik adalah sebesar 22 kasus (73,3%) dan dengan Apgar buruk sebanyak 8 kasus (26,7%) sedangkan KPD ≥ 12 jam dengan Apgar baik sebesar 10 kasus (26,3%) dan nilai Apgar buruk sebesar 28 kasus (73,7%). Dari uji statistik dengan tes Chi Square didapatkan nilai X2 = 14,876 dan probabilitasnya (ρ) = 0,001. Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara lama ketuban pecah dini dengan nilai Apgar.