This Author published in this journals
All Journal Eduhealth
Nasrudin -
Stikes Bahrul Ulum Jombang, FIK Unipdu Jombang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL REMAJA -, Nasrudin
Eduhealth Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Eduhelth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.173 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Perkembangan emosional di remaja penting untuk mengetahui dan peduli dengan orang tua dan penyedia layanan kesehatan . Ini karena saat ini ada banyak perubahan emosional termasuk perasaan malu , kesadaran diri , kesepian dan depresi yang lebih kuat dari usia lainnya . Juga dalam usia ini , remaja memiliki perasaan kemerdekaan dan juga perlu intim dan dukungan oleh orang tua yang dapat terwujud dalam fungsi afektif dari family.Therefore , selama periode ini ada banyak konflik di orang tua dan anak-anak karena itu. Jadi fungsi afektif keluarga yang diperlukan untuk melindungi dan mendukung terutama untuk remaja . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi afektif keluarga dan emosional kecerdasan pada remaja Abad 12-15 Tahun , Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel insidental sampling. 84 responden berusia 12-15 tahun ( laki-laki 48 dan perempuan 36 orang ) . Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2012. Hasilnya diolah dengan uji Chi -Square studi komputer software.This menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara fungsi afektif keluarga dan kecerdasan emosional dalam remaja berusia 12-15 tahun di Jogoroto Jombang ( p value 0,018 , α ≤ 0,05 ) dan OR = 3,214 . Kata kunci : Fungsi afektif Keluarga , Emotional Intelligence , Remaja ABSTRACT Background: Emotional development in the teenage is important to know and care by the parent and health care provider. It because at this time there are many of emotional changes include feelings of shame, self-awareness, loneliness and depression that stronger than other age. Also in this age, adolescents have the feeling of independence and also need of intimate and support by the parents who can manifest in affective functions of the family.Therefore, during this period there are many conflict in parents and children because of that. So affective function of family are needed to protect and support especially for teenagers. This study aims to determine the relationship between affective function of family and emotional intelligence in teenagers Ages 12-15 Years, The research method was cross sectional with incidental sampling technique sampling. 84 respondents aged 12-15 years (male 48 and female 36 people). This research was conducted in June 2012. The results were processed by Chi-Square test of computer software.This study showed that there was a significant relationship between affective functions of the family and the emotional intelligence in teenager aged 12-15 years in Jogoroto Jombang (p value 0.018, α ≤ 0.05) and OR = 3.214. Key words: Affective Function of Family, Emotional Intelligence, Teenager
KEEFEKTIFAN KONSELING KELUARGA TERHADAP PEMBERANTASAN DEMAM BERDARAH DENGUE -, Nasrudin; Mukarromah, Indah
Eduhealth Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Edu Health
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.918 KB)

Abstract

AbstractDengue Hemorrhagic Fever (DHF) remains a serious public health concern in Indonesia. Almost throughout the country have been affected by this disease. Sragen district is one of the areas in Central Java that had DHF incidence of 3.24/ 10,000 people and case fatality rate of 1.45% in 2006. Various control measures have been implemented such as group education, breeding place elimination, abatisation, and focus fogging. The results, however, have not been satisfactory. Counseling is one of family approaches that aims to enhance community understanding and to find the best soution to problems. This study was a Randomized Controlled Trial, conducted in Jogoroto subdistrict, Sragen. The study subjects included 60 families that were selected by purposive sampling whose houses were identified to have Aedes aegypti larvae. The inclusion criteria were families who resided in the houses for at least a year, and were identified to have larvae in the house and the yard. The exclusion criteria were families who planned to move or elderly who lived alone during the study period. The data was analyzed by use of t and Chi Square testsThe study results showed that the family counseling significantly increased knowledge (t=3.39; p=0.001), attitude (t= 7.22; p=0.000),  and practice (t=2.91; p=0.005). Family counseling also reduced the presence of Aedes aegypti larvae (X2=20.81;  p=0,000). The study concludes that family counseling is effective in improving knowledge, attitude, and practice of the community in DHF control. It is recommended that the District Health Office adopt family approach such as counseling so as to bring about better behavior for the DHF control. Keywords: family counseling, dengue hemorrhagic fever control 
HUBUNGAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL REMAJA -, Nasrudin
Eduhealth Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.173 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Perkembangan emosional di remaja penting untuk mengetahui dan peduli dengan orang tua dan penyedia layanan kesehatan . Ini karena saat ini ada banyak perubahan emosional termasuk perasaan malu , kesadaran diri , kesepian dan depresi yang lebih kuat dari usia lainnya . Juga dalam usia ini , remaja memiliki perasaan kemerdekaan dan juga perlu intim dan dukungan oleh orang tua yang dapat terwujud dalam fungsi afektif dari family.Therefore , selama periode ini ada banyak konflik di orang tua dan anak-anak karena itu. Jadi fungsi afektif keluarga yang diperlukan untuk melindungi dan mendukung terutama untuk remaja . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi afektif keluarga dan emosional kecerdasan pada remaja Abad 12-15 Tahun , Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel insidental sampling. 84 responden berusia 12-15 tahun ( laki-laki 48 dan perempuan 36 orang ) . Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2012. Hasilnya diolah dengan uji Chi -Square studi komputer software.This menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara fungsi afektif keluarga dan kecerdasan emosional dalam remaja berusia 12-15 tahun di Jogoroto Jombang ( p value 0,018 , α ≤ 0,05 ) dan OR = 3,214 . Kata kunci : Fungsi afektif Keluarga , Emotional Intelligence , Remaja ABSTRACT Background: Emotional development in the teenage is important to know and care by the parent and health care provider. It because at this time there are many of emotional changes include feelings of shame, self-awareness, loneliness and depression that stronger than other age. Also in this age, adolescents have the feeling of independence and also need of intimate and support by the parents who can manifest in affective functions of the family.Therefore, during this period there are many conflict in parents and children because of that. So affective function of family are needed to protect and support especially for teenagers. This study aims to determine the relationship between affective function of family and emotional intelligence in teenagers Ages 12-15 Years, The research method was cross sectional with incidental sampling technique sampling. 84 respondents aged 12-15 years (male 48 and female 36 people). This research was conducted in June 2012. The results were processed by Chi-Square test of computer software.This study showed that there was a significant relationship between affective functions of the family and the emotional intelligence in teenager aged 12-15 years in Jogoroto Jombang (p value 0.018, α ≤ 0.05) and OR = 3.214. Key words: Affective Function of Family, Emotional Intelligence, Teenager
HUBUNGAN DENGAN KEMAMPUAN AFEKTIF FUNGSI KELUARGA DIRI IDENTITAS PEMBENTUKAN REMAJA DI ASRAMA MUZAMZAMAH-CHOSYI'AH BOARDING ISLAM -, Nasrudin
Eduhealth Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.689 KB)

Abstract

ABSTRAKRemaja sangat membutuhkan dukungan dari keluarga. Fungsi keluarga yang mencakup penajaman, dan kasih sayang asuh pada remaja tidak begitu lari pada remaja. Mereka sulit untuk membangun hubungan yang erat dengan orang tua karena mereka jarang bertemu, jadi banyak hal yang tidak diketahui oleh keluarga dari orang / identitas remaja, remaja sehingga merasa dikucilkan. Dan jika mereka memiliki masalah, mereka lebih suka melakukan pendapat / saran dari seorang teman daripada orangtua. Metode yang digunakan cross sectional. Populasi mencakup semua tingkat remaja SMA (16-18 tahun) di Asrama Muzamzamah-Chosyi'ah. Menggunakan teknik sampling random sampling sederhana menghasilkan 101 sampel remaja di Asrama Muzamzamah-Chosyi'ah. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan uji chi square dengan nilai
PENGARUH TERAPI BERMAIN KOLASE KARTUN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRA SEKOLAH SELAMA PROSEDUR NEBULESER DI RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG Ningrum, Umi Azizah Kusuma; -, Nasrudin
Eduhealth Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.676 KB)

Abstract

ABSTRAK
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS JOGOLOYO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG. -, Nasrudin
Eduhealth Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.066 KB)

Abstract

ABSTRAKLepra disebabkan oleh mycobacterium leprae yang pertama kali menyerang saraf tepi dan selanjutnya menyerang kulit serta organ tubuh lainnya. Bakteri ini akan menyerang seseorang apabila imunnya lemah dan kontak langsung secara terus menerus. Orang yang terkena penyakit lepra memerlukan dukungan dari keluarga dimana keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pencapaian harga diri yang tinggi pada penderita penyakit kronis seperti lepra. Penelitian ini menggunakan semua populasi penderita lepra di Puskesmas Jogoloyo dengan sampel 35 responden dan rancangan penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan dikaji hubungan dukungan keluarga dengan harga diri penderita lepra. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Jogoloyo dengan menggunakan kuesioner kemudian data dianalisa menggunakan rumus spearman rho dengan kemaknaan