Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH DOSIS PUPUK HAYATI TERHADAP INTENSITAS KERUSAKAN HAMA ULAT PADA TANAMAN JAGUNG SEMI Sumarmi, Sartono Joko Santosa
Joglo Vol 28, No 1 (2015): Joglo
Publisher : Joglo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.943 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada bulan bulan Oktober 2014 sampai Desember 2014 di Desa Sabrang Kulon, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah dengan ketinggian tempat 800 meter diatas permukaan laut. . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemakaian dosis pupuk hayati terhadap intensitas kerusakan hama ulat pada tanaman jagung semi, serta mengetahui besarnya intensitas serangan hama ulat. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan tiga kali ulangan. Peubah yang digunakan yaitu Pengamatan hama dan Pengamatan Agronomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk hayati berpengaruh terhadap intensitas kerusakan hama ulat grayak dengan intensitas kerusakan terendah pada perlakuan Pupuk Custom bio dengan dosis pupuk 58,05 gr/ha namun tidak memberikan pengaruh pada parameter agronomiKata kunci : Pupuk Hayati, Intensitas Kerusakan, Hama, Jagung semi
Pengendalian Plutella xylostella dan crocidolomia binotalis pada tanaman kobis dengan insektisida hayati Joko Sumarmi, Sartono Joko Santoso &
Exsplorasi Vol 20, No 1 (2008): Ekplorasi
Publisher : Eksplorasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2137.564 KB)

Abstract

ABSTRACT A research carried out from July to October 2007 in Matesih village, Matesih district, Karanganyar regency at the evevation of 500 meters above seal levels. The aim of the research to study the effect of two kinds exstract of mimba seed and pipper seed to kill power P. xylostella  and C. binotalis of cabbage crop. The research method used Randomized Completely Block Design (RCBD) with 7 treamtmens and 3 replications, are : control, extract mimba seed 1%, 2%, 3%, and extract piper seed 1%, 2%, 3% concentration. The data were analysed using an Analysis of Variance and Duncans Multiple Range Test 5%. The treatment of extract mimba seed 2% and extract pipper seed 2% showed that best kill power to P.xyostella and C. binotalis the lowest damage intencity caused of extract mimba seed 3% and extract pipper seed 3%. The higgest weight of cabbage crop caused of extract pipper seed 3%. Key words : Botanical Insecticide, Cabbage Crop
AVOID CONTAMINATION IN SOYBEAN (Glycine max, L. [Merrill]) MICROSPORES CULTURE -, Sumarmi
Proceeding of International Congress 2014: Challenges of Biotechnological Research in Food and Health
Publisher : Proceeding of International Congress

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.78 KB)

Abstract

Microspore culture is done to obtain pure strains. The purpose of soybean microspore culture to obtainquality seeds. Two important step that must be done is isolation of microspores in starvation medium andsubculture into embryogenesis medium. Many factors contributing to the contamination of soybeanmicrospore culture. Contamination in the B medium temperature 34 0C is more common than 4 0C. Vulnerableto contamination because of embryogenesis medium rich in nutrients. Bacterial contaminationcan be caused by internal contaminants such as shape of the anther. Other internal contaminants thatcause diseases such as fungi Colletotrichum truncatum and Phakopsora pachyrhizi. Antagonistic fungiwhich contaminate cultures that Trichoderma spp., Alternaria spp., Fusarium spp. Handling of contaminationis done by selecting the appropriate methods in order to remain viable microspores. Sterilization soybeanflower buds with 20% Tween for 10 minutes and then rinsed with distilled water. Moreover sterilizationwith 4% Hg Cl2 and 10% NaOCl for 10 minutes, rinsed with distilled water times, followed by 96%alcohol for 1 minute, can press up to 70% contamination.Keywords: soybean, microspore, contamination
PEMBUATAN DAN PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK CAIR DI DESA WONOREJO KECAMATAN GONDANGREJO PROVINSI JAWA TENGAH Sumarmi, Kharis Triyono &
ADI WIDYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 1, No 1 (2017): ADIWIDYA
Publisher : ADI WIDYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.344 KB)

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini telah dilakasanakan pada hari Rabu, 30 Agustus 2017 di Desa Wonorejo Kec. Gondangrejo Kab Karanganyar Jawa tengah. Pengabdian masyarakat ini berjudul “Pembuatan dan pemanfaatan Pupuk Organik Cair” yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan ketrampilan melalui penyuluhan dan pelatihan serta aplikasi pembuatan pupuk organik cair serta pemanfaatannya di bidang pertanian khususnya tanaman buah dan bunga-bungaan juga memahami mengenai keunggulan atau kelebihan pupuk organik.Kata kunci : pembuatan, pemanfaatan, pupuk organik cair
PENGARUH DOSIS PUPUK HAYATI TERHADAP TINGKAT SERANGAN HAMA BOLENG UBI PADA TIGA VARIETAS KETELA RAMBAT (Ipomoea batatas L) Sumarmi, Sartono Joko Santosa &
Joglo Vol 29, No 1 (2017): Joglo
Publisher : Joglo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.479 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul PENGARUH DOSIS PUPUK HAYATI TERHADAP TINGKAT SERANGAN HAMA BOLENG UBI PADA TIGA VARIETAS KETELA RAMBAT (Ipomoea batatas L) diharapkan dapat memperoleh data tentang tingkat serangan hama boleng ubi pada tiga varietas ketela rambat karena perlakuan dosis pupuk hayati. Bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk hayati terhadap tingkat serangan hama boleng ubi pada tiga varietas ketela rambat di desa Plupuh, kecamatan Plupuh, kabupaten Sragen. Dengan ketinggian tempat 140 mdpl, jenis tanah grumosol.Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Split Plot dengan tiga kali ulangan. Peubah yang digunakan yaitu Intensitas serangan hama, jumlah larva hama boleng, Panjang tanaman (cm), Jumlah buah per tanaman, Diameter ketela rambat pertanaman (cm), Berat segar ketela rambat (g), Berat segar brangkasan, Berat kering brangkasan.Penelitian dilaksanakan dari tanggal 23 Oktober 2016 sampai 23 Februari 2017, sehingga saat ini belum dapat melaporkan hasil penelitiannya.Kata kunci : pupuk hayati, hama boleng, ketela rambat
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK TEH DAN MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERONG DI POLYBAG Sumarmi, Sartono Joko Santosa &
Joglo Vol 28, No 2 (2016): Joglo
Publisher : Joglo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.931 KB)

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan konsentrasi ekstrak teh dan macam media terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong di polybag, telah dilaksanakan pada bulan September 2015 sampai bulan Desenber 2015 di GreenHouse Universitas Slamet Riyadi Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan dan tiga kali ulangan. Peubah yang digunakan yaitu tinggi tanaman, diameter batang, panjang daun, lebar daun, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi ekstrak teh dan macam media berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong di polybag. Perlakuan konsentrasi ekstrak teh 10 g/l dan Media tanam campuran tanah : pupuk kandang: sekam memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik terong.Kata kunci : ekstrak teh, media, terong, polybag
BUDIDAYA TANAMAN JAHE DI DESA PLESUNGAN KECAMATAN GONDANGREJO KAB. KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH Sumarmi, Kharis Triyono &
ADI WIDYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2, No 2 (2018): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.708 KB) | DOI: 10.20884/1.awpm.2018.2.2.2496

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini telah dilakasanakan pada hari Senin tanggal 6 Agustus 2018 di Desa Plesungan Kec. Gondangrejo Kab Karanganyar terletak di utara Kota Solo. Pengabdian masyarakat ini berjudul “Budidaya Jahe”. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman melalui penyuluhan dan juga demplot penanaman jahe . Luaran yang diharapkan dari pengabdian masyarakat ini adalah rimpang jahe dan artikel yang dipublikasikan.Kata kunci: budidaya, pekarangan, jahe
UJI ANTAGONISME Colletofiichum truncutum (PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA KEDELAI) DENGAN MIKROBIA F ILOPLEN ANTAGONISM TEST Colletotrichum truncatum (PATOGEN ANTRACNOSE ON SOY BEAN) WITH MICROBIAL PHYLOPLANE Sumarmi, Sartono Joko Santoso &
Joglo Vol 25, No 2 (2013): Joglo
Publisher : Joglo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini merupakan kajian untuk menguji mikrobia filoplen sebagai agens pengendali hayati terhadap jamur Colletotrichum truncatum (penyebab penyakit antraknosa pada kedelai). Penyakit Antraknosa pada tanaman kedelai diketahui selalu ada pada pertanaman kedelai menjelang masak. Filoplen adalah bagian daun yang sehat dad tanaman yang terserang penyakit. Bagian tersebut sehat karena mengandung mikrobia yang dapat mempertahankan diri dari serangan mikrobia patogen Mikrobia filoplen yang diuji berasal dari daun kcdelai yang diperoleh dari pertanaman kedelai yaitu Trichoderma sp., Alternaria sp., F usarium sp., dan Bakteri fluorecense. Penelitian menggxmakan Rancangan Acak Lengkap dilaksanakan di laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua mikrobia filoplen dapat menghambat pettumbuhan jamu: Colletotrichum truncatum. Bakteii fluorecens dapat menghambat pertumbuhan jamur Colletotrichum truncatum 100 %Kata kunci : kedelai, mikrobia .Filoplen, jarnur antagonis, patogen, 
PERTUMBUHAN DAN HASIL PENANANAM KEDELAI (Glycine max L. Merrill) VARIETAS GROBOGAN DAN ANJASMORO AKIBAT KEKERINGAN DI SIDOHARJO, KABUPATENWONOGIRI Kharis Triyono, Sumarmi &
Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian Vol 20, No 2 (2018): INNOFARM
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.658 KB)

Abstract

Salah satu penghasil kedelai di Kabupaten Wonogiri adalah Kecamatan Sidoharjo. Penelitian ini bertujuan untuk membuat analisis pertumbuhan dan hasil penanaman kedelai kultivar Grobogan dan Anjasmoro akibat kekeringan di desa Mojoreno, Kecamatan Sidoharjo. Penanaman dilakukan di lahan sawah luas 300 meter persegi, sesudah selesai bertanam padi. Selama kedelai tumbuh, bulan Juni sampai panen September 2018 tidak pernah terjadi hujan dan tidak ada hujan kiriman. Hasil pertumbuhan kedelai berdasarkan tinggi tanaman yang diukur mulai umur 3 minggu sampai 9 minggu menunjukkan rerata 34,83 cm untuk kultivar Grobogan dan 32,48 cm untuk kultivar Anjasmoro. Pada kondisi normal kedelai bisa tumbuh hingga 50-60 cm. Jumlah anak daun kedelai hanya 18 lembar pada kultivar Grobogan dan 17 lembar pada kultivar Anjasmoro. Bunga kedelai tetap terbentuk, meskipun tumbuh dalam kondisi tanah kering dan jumlahnya mencapai 26 pada kultivar Grobogan dan 35 pada kultivar Anjasmoro. Akibat kekeringan menyebabkan banyak bunga gugur dan gagal menjadi buah polong. Penyusutan hasil panen dihitung dari berat awal benih yang ditanam: Grobogan susut hingga 52%, sedangkan Anjasmoro turun hingga 39%. Kedelai kultivar Anjasmoro lebih tahan kekeringan dibandingkan kultivar Grobogan.Kata kunci: kedelai, kekeringan, kultivar Grobogan, Anjasmoro
HASIL PENANAMAN KEDELAI (Glycine max L, Merill) Dalam TANAH YANG DIBERI ABU VULKANIK MERAPI dan EFFECTIVE MICROORGANISM (EM 4) -, Sumarmi
Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian Vol 13, No 2 (2014): Innofarm
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.512 KB)

Abstract

Abu vulkanik dari letusan gunung Merapi merupakan material yangmengandung unsur Silika (Si O2) 54,56%, beserta mineral lain, dan bersifat asam.EM 4 atau Effective Microorganism 4 mengandung 26 species bakteri berperandalam menguraikan dan mempersubur tanah. Tanaman kedelai dicobakan dalampenelitian ini karena memiliki beberapa keunggulan. Penelitian menggunakan abuvulkanik 50, 75 dan 100 gram tiap polibag dikombinasi dengan EffectiveMicroorganism 4 volume 10 ml, 20 ml dan 30 ml dan perlakuan tanpa EM 4. Hasilpengamatan menunjukkan bahwa tanaman kedelai tumbuh terus hingga umur 8minggu, tetapi pemberian abu vulkanik 100 gram menghambat pertumbuhan.Kedelai mulai berbunga pada umur 45-52 hari, normalnya umur 30-32 hari. Abuvulkanik lebih dari 75 gram akan mengganggu terbentuknya buah polong. Semakinbanyak EM 4 yang diberikan menyebabkan buah polong yang terbentuk lebih berat.Abu vulkanik 50 gram sudah mengurangi hasil biji. Rendahnya hasil karena pHmedia tanam 5,0-5,6. Kadar air biji kedelai pada saat panen masih menunjukkanbatas normal yaitu 17-28%.Kata kunci: abu vulkanik, Effective Microorganism 4, kedelai