Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JDM (Jurnal Dinamika Manajemen)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY -, Supriyono; -, Vita
Jurnal Dinamika Manajemen Vol 2, No 2 (2011): September 2011 (DOAJ Indexed)
Publisher : Department of Management, Faculty of Economics, Semarang State University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jdm.v2i2.2478

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi dan sikap terhadap pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR). CSR sebagai program sosial suatu perusahaan nampaknya masih menjadi euforia.Padahal tujuan dari program ini belum dinikmati masyarakat keseluruhan. Dengan menggunakan 96 responden, menunjukkan bahwa hanya 8% yang telah melakukan program CSR dengan tepat, sedangkan sisanya hanya melakukan untuk amal. Ini berarti bahwa sebagian besar perusahaan besar dan menengah di Bandung, belum cukup peduli terhadap program CSR. Hasil penelitian juga menunjukkan ada kesenjangan antara apa yang mereka anggap dan apa yang mereka kerjakan dalam program CSR. Temuan kami menunjukkan bahwa kebanyakan pelaku usaha, khususnya di Bandung masih dikategorikan sebagai obstructionists dan pembela dari pada akomodatif dan proaktif. Ini berarti praktek tanggung jawab sosial mereka masih rendah. Kita sebagai komunitas akademik harus selalu menyosialisasikannya untuk lebih peduli, tidak hanya kepada pemegang saham tetapi semua pemangku kepentingan.CSR as an enterprise’s social program seem likely still to be euphoria. Therefore, the main purpose of the program has failed to reach the goal. By using 96 respondents, the results showthat only 8% of them have done the CSR programs appropriately, while the rest are still doing no more than charity. It means that most of the businesses in Bandung,were not yet care enough of the CSR programs. The result of the research also shown there was a gap between what they perceived and what they really do in CSR programs. Our finding also indicates that most businesses actors in Bandung were still categorized as obstructionists and defenders rather than accommodative and proactive. This means they are still low in practices of social responsibility. As an academic community we should always socialized it as much as possible to care more, not only to shareholder but all the stakeholders.
Hubungan antara Persepsi dan Sikap terhadap Pelaksanaan Corporate Social Responsibility -, Supriyono; -, Vita
JDM (Jurnal Dinamika Manajemen) Vol 2, No 2 (2011): September 2011 (DOAJ Indexed)
Publisher : Department of Management, Faculty of Economics, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jdm.v2i2.2478

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi dan sikap terhadap pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR). CSR sebagai program sosial suatu perusahaan nampaknya masih menjadi euforia.Padahal tujuan dari program ini belum dinikmati masyarakat keseluruhan. Dengan menggunakan 96 responden, menunjukkan bahwa hanya 8% yang telah melakukan program CSR dengan tepat, sedangkan sisanya hanya melakukan untuk amal. Ini berarti bahwa sebagian besar perusahaan besar dan menengah di Bandung, belum cukup peduli terhadap program CSR. Hasil penelitian juga menunjukkan ada kesenjangan antara apa yang mereka anggap dan apa yang mereka kerjakan dalam program CSR. Temuan kami menunjukkan bahwa kebanyakan pelaku usaha, khususnya di Bandung masih dikategorikan sebagai obstructionists dan pembela dari pada akomodatif dan proaktif. Ini berarti praktek tanggung jawab sosial mereka masih rendah. Kita sebagai komunitas akademik harus selalu menyosialisasikannya untuk lebih peduli, tidak hanya kepada pemegang saham tetapi semua pemangku kepentingan.CSR as an enterprise’s social program seem likely still to be euphoria. Therefore, the main purpose of the program has failed to reach the goal. By using 96 respondents, the results showthat only 8% of them have done the CSR programs appropriately, while the rest are still doing no more than charity. It means that most of the businesses in Bandung,were not yet care enough of the CSR programs. The result of the research also shown there was a gap between what they perceived and what they really do in CSR programs. Our finding also indicates that most businesses actors in Bandung were still categorized as obstructionists and defenders rather than accommodative and proactive. This means they are still low in practices of social responsibility. As an academic community we should always socialized it as much as possible to care more, not only to shareholder but all the stakeholders.