Febriyanti, Siti Nur Umariyah
Department Of Midwifery, Institute Of Health Science “Karya Husada” Semarang

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Persepsi Orang Tua Tentang Kekerasan Seksual pada Anak di Karanganyar RT 03/RW 01 Kelurahan Banyumanik Kota Semarang Siti Nur Umariyah Febriyanti
Jurnal SMART Kebidanan Vol 4, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.509 KB) | DOI: 10.34310/sjkb.v4i1.67

Abstract

Latar belakang: Kekerasan seksual merupakan hubungan atau interaksi antara seorang anak dengan orang yang lebih tua atau orang dewasa seperti orang asing, saudara sekandung atau orang tua dimana anak dipergunakan sebagai objek pemuas kebutuhan seksual pelaku. Kota Semarang menduduki peringkat ketiga dengan 42 kasus kekerasan seksual pada anak dari 35 kabupaten di Jateng. Studi pendahuluan yang didapatkan dari Bapermas sub bidang PPA Kecamatan Banyumanik Kota Semarang di Karanganyar Rt 03/Rw 01 Kelurahan Banyumanik terdapat 1 kasus kejadian kekerasan seksual pada anak di tahun 2015 anak tersebut masih berumur 14 tahun. Tujuan penelitian: mengeksplorasi persepsi orang tua tentang kekerasan seksual pada anak di Karanganyar Rt 03/Rw 01 Kelurahan Banyumanik Kota Semarang. Metode penelitian: Desain penelitian yang digunakan penelitian Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 9-12 tahun. Dalam penelitian ini menentukan jumlah populasi dengan saturasi data.Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Hasil penelitian: Dari 6 tujuan khusus yang telah ditetapkan, telah terjadi kesaturasian data pada setiap tujuan khusus. Kesimpulan: Orang tua memiliki pemahaman yang baik tentang kejahatan seksual pada anak. Saran: Untuk itu, disarankan kepada orang tua agar memberikan pendidikan seks dini kepada anak sejak umur 5 tahun di mana pendidikan seks dini meliputi memberitahu anatomi organ genital dan siapa saja yang boleh menyentuh tubuh anak tersebut. Kata kunci : persepsi orang tua; kekerasan seksual pada anak  Perceptions of Parents about Sexual Abuse on Children in Karanganyar RT 03 / RW 01 Banyumanik Subdistrict, Semarang City. Abstract Background: Sexual abuse is a relationship or interaction between a child and an older person or adult like a stranger, sibling or parent where the child is used as an object of satisfying the needs of sexual perpetrators. Semarang city occupies third position with 42 cases of sexual abuse on children of 35 districts in Central Java. Preliminary studies were obtained from Bapermas sub-sector of  PPA Banyumanik District of Semarang in Karanganyar RT 03 / RW 01. Banyumanik Subdistrict there is one case of child sexual abuse incident in 2015, the child was 14 years old. The aim of study: was to explore the perception of parents about the sexual abuse of children in Karanganyar RT 03 / RW 01 Banyumanik Subdistrict, Semarang City. Methods: The study design used qualitative research with phenomenological approach. Participants in this study are the parents who have children aged 9-12 years old. In this study determines the amount of population with saturation of data. Instrument in this study is the researchers themselves. Results: From the sixth purposes that has been agreed, it has been data compatible in each specific purpose. Conclusion: The parents have a good understanding about sex abuse of children. Suggestion: There for, it is suggested to parents to provide early sex education to children from the age of 5 years in which early sex education includes telling anatomical genital organ and anyone is allowed to touch the body of the child. Key words : the perception of parents; sexual abuse on children
Cara Alamiah Meningkatkan Produksi ASI pada Ibu Nifas Menggunakan Madu Maftuchah Maftuchah; Siti Nur Umariyah Febriyanti; Fransisca Rosi Novita Rahardian
Jurnal SMART Kebidanan Vol 5, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.015 KB) | DOI: 10.34310/sjkb.v5i1.154

Abstract

Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 jumlah ibu yang menyusui baru mencapai 42%. Data dari UNICEF  pada tahun 2015 didapati bayi yang mendapatkan ASI ekslusif sebanyak 32%.Produksi ASI yang berkurang menjadi masalah terutama pada ibu nifas. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi produksi ASI tersebut. Hal yang dilakukan untuk menolong ibu yang memiliki produksi ASI kurang adalah mencoba menemukan faktor yang mempengaruhi seperti faktor obat-obatan atau minuman yang aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui salah satunya adalah madu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian madu terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan one group pretest and posttest. Populasi adalah seluruh ibu nifas yang bersalin pada bulan Oktober -November 2017 hari ke-10 yang berjumlah 25 orang dengan Teknik sampling accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah gelas ukur dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Produksi ASI pada Ibu Nifas sebelum pemberian madu rata-rata adalah 799,20 ml per hari dan Produksi ASI pada Ibu Nifas sesudah pemberian madu rata-rata adalah 914 ml perhari. Ada pengaruh pemberian madu terhadap peningkatan produksi ASI pada Ibu Nifas (P-value = 0,000). Diharapkan ibu nifas untuk selalu menyusui bayinya dan mengonsumsi madu masing 2 sendok makan setiap pagi, siang dan malam agar dapat membantu ibu dalam peningkatan produksi ASI. Kata kunci : Madu; Nifas; Air Susu Ibu 
Persepsi tentang Perilaku Seksual Pra Nikah di SMA Setia Budhi Kota Semarang Siti Nur Umariyah Febriyanti; Rose Nurhudhariani; Risa Rahmatin Syamsuddin
Jurnal SMART Kebidanan Vol 3, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.078 KB) | DOI: 10.34310/sjkb.v3i2.59

Abstract

Latar Belakang : Remaja adalah masa peralihan masa kanak-kanak ke masa dewasa mulai 14-20 tahun. Masa remaja merupakan masa kritis seseorang yang dihadapkan pada berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan menyangkut moral, etik, agama, salah satu resiko yang bisa terjadi adalah perilaku seksual pra nikah. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi pengetahuan, penyebab dan akibat perilaku seksual pra nikah pada siswi SMA Setia Budhi Semarang. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sampai data mengalami saturasi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Hasil : Persepsi remaja tentang perilaku seksual pra nikah yaitu ciuman dan berhubungan intim, penyebab terjadinya yaitu karena adanya kebebasan dan izin dari orang tua untuk berpacaran tanpa adanya pengarahan dan pemantauan dari orang tua dan keluarga, sehingga dampaknya dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan dan putus sekolah, kurangnya pengetahuan dan informasi yang didapatkan remaja tentang perilaku seksual pra nikah sehingga pacaran dan melakukan perilaku seperti ciuman, pelukan dan meraba daerah payudara sudah dianggap biasa. Saran: Pihak sekolah diharapkan meningkatkan kerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar melakukan program kesehatan reproduksi remaja secara rutin di tiap SMA berupa penyuluhan. Kata Kunci : Pengetahuan; Perilaku seksual; Pranikah; Remaja THE PERCEPTIONS OF PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOR AT SETIA BUDHI HIGH SCHOOL SEMARANG ABSTRACT Background : The adolescents is the transition period from child to adult. between 14 to 20 years old. The adolescents is the critic time for someone who faces threat and problem, because they have sensitive and troubled character in morality, ethic and religion. One of the risk is the premarital sexual behavior. Purpose : To explore the knowledge, the causes and consequences of premarital sexual behavior of female students at Setia Budhi High School Semarang. Method of The Research : This research used qualitative method with ethnographic approach. The sampling of this research used purposive sampling until data experiencing saturation. The data collection technique was interview. Result : The perceptions of premarital sexual behavior are kissing and having sex. The causes because the parents gave permission freely to make a date without any briefing and monitoring. It can make unwanted pregnancies and the female students can be dropout from school. Because of the less of the students knowledge and information about premarital sexual behavior, they usually make a date by doing kissing, cuddling and touching breast freely considered normal. Suggestion : This research is hoped that the school management can improve the cooperation with public health office and public health service in creating the continuing program about reproduction health like health education. Keywords: Knowledge; Sexual behavior; Premarital;  Adolescents;
Efektivitas Baby Massage Dan Baby Gym Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Rose Nurhudariani; Yeni Dwi Ratnasari; Sonhaji Sonhaji; Siti Nur Umariyah Febriyanti
Jurnal SMART Kebidanan Vol 8, No 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v8i1.441

Abstract

Baby massage dan baby gym adalah upaya untuk meningkatkan kualitas tidur pada bayi.  Masalah tidur pada bayi di Indonesia cukup banyak, yaitu sekitar 44,2% bayi mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari. Namun lebih dari 72% orang tua menganggap gangguan tidur bukan suatu masalah atau hanya masalah kecil, hal tersebut diungkapkan oleh sebuah penelitian pada tahun 2014-2015 yang dilaksanakan di lima kota besar di Indonesia Berdasarkan data awal terdapat 20 bayi yang datang ke posyandu dan ditemukan 17 bayi yang mengalami gangguan tidur. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas baby massage dan baby gym terhadap kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan di Desa Talang Tegal. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan two group pre and post test  design. Sampel sebanyak 34 bayi yang diberikan perlakuan baby massage dan baby gym dilakukan selama 2 minggu 3x seminggu, untuk baby massage 15 menit sedangkan untuk baby gym 5 menit. Terdapat pengaruh baby massage terhadap kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan dengan  p value 0.000. Terdapat pengaruh baby gym terhadap kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan dengan  p value 0,001. Tidak terdapat perbedaan efektivitas baby massage dan baby gym terhadap kualitas tidur bayi usia 3 – 6 bulan. Kata kunci : baby gym; baby massage; kualitas tidur bayi  The Effectiveness of Baby Massage And Baby Gym on Sleep Quality of 3-6 Months Baby ABSTRACT  Baby massage and baby gym are efforts to improve the quality of sleep in babies. There are quite a number of sleep problems in infants in Indonesia, which is around 44.2% of infants experiencing sleep disorders such as frequent awakenings at night. However, more than 72% of parents consider sleep disturbances not a problem or just a minor problem, this was revealed by a 2014-2015 study conducted in five major cities in Indonesia. Based on initial data there were 20 babies who came to the Integrated Healthcare Centre and found 17 babies with sleep disorders. The purpose of the study was to determine the effectiveness of baby massage and baby gym on the sleep quality of baby aged 3-6 months in Talang Tegal Village. This type of research was quantitative with two groups pre-post test design. A sample of 34 babies who were given baby massage and baby gym treatment was carried out for 2 weeks 3 time each week, for baby massage 15 minutes while for baby gym 5 minutes. There is an effect of baby massage on the sleep quality of babies aged 3-6 months with a p value of 0.000. There is an effect of baby gym on the sleep quality of babies aged 3-6 months with a p value of 0.001. There is no difference in the effectiveness of baby massage and baby gym on the sleep quality of babies aged 3-6 months. Keywords: baby gym; baby massages; sleep quality of baby
Peran Kader Kesehatan dalam Mensukseskan Program Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Siti Nur Umariyah Febriyanti; Evi Yulianti
Jurnal SMART Kebidanan Vol 3, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.308 KB) | DOI: 10.34310/sjkb.v3i1.52

Abstract

Latar Belakang : Kelas ibu hamil adalah sarana belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil difasilitasi oleh bidan atau tenaga kesehatan. Hasil survey awal kepada bidan koordinator ruang KIA, kegiatan kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu belum berjalan dengan maksimal, data dari poli KIA tahun 2015 tercatat 2449 ibu hamil, yang mengikuti kegiatan kelas ibu hamil sebanyak 70 ibu atau (3,498%). Keberhasilan program kelas ibu hamil sangat bergantung pada dukungan peran serta masyarakat atau kader kesehatan. Tujuan : Mengeksplorasi peran kader kesehatan dalam mensukseskan program kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu. Metode Penelitian : Penelitian ini dengan metode kualitatif, pendekatan deskriptif fenomenologi, teknik pengumpulan data wawancara mendalam, partisipan 3 kader kesehatan, pada tanggal 21–28 April 2016. Hasil : Peran kader kesehatan dalam persiapan kelas ibu hamil sudah baik, meliputi koordinasi dengan fasilitator yaitu bidan, melakukan penjaringan peserta, memotifasi ibu-ibu  hamil untuk hadir dalam kelas ibu hamil, serta mempersiapkan tempat dan alat. Peran kader kesehatan dalam pelaksanaan  kelas ibu hamil sudah baik, yaitu mendampingi ibu hamil selama kegiatan, melakukan pencatatan dalam daftar hadir, evaluasi setelah kegiatan, dan melaporkan kepada fasilitator yaitu bidan. Kendala dan hambatan pelaksanaan kelas ibu hamil adalah ibu hamil tidak bisa datang sesuai jadwal yang sudah ditentukan, karena sebagian ibu hamil bekerja. Penyelesaian kendala atau hambatannya yaitu me-reschedule jadwal kegiatan, dengan berkoordinasi antara bidan pelaksana, kader, dan gasurkes. Saran : Kader kesehatan hendaknya melakukan pendekatan kepada ibu-bu hamil di wilayahnya, guna mendiskusikan kapan waktu bisa mengikuti kegiatan kelas ibu hamil, untuk selanjutnya dikoordinasikan kepada tim fasilitator. Kata Kunci: Peran kader kesehatan; kelas ibu hamil HEALTH CADRE ROLE IN THE SUCCESS OF CLASS PROGRAM OF PREGNANT WOMEN IN THE WORKING AREA OF PRIMER HEALTH CARE KEDUNGMUNDU IN 2016 AbstractBackground : Class of pregnant women is a means to learn together about the health of pregnant womens is facilitated by midwives or health professionals. The result of the initial survey with the coordinator of midwives in Maternal and Child Health (MCH) room, the class of pregnant women in the work area of the Primary Healt Care (PHC) in Kedungmundu has not gone up. The data from poly MCH on 2015 recorded 2449 pregnant women, who participated in class is 70 pregnant women or (3.498%). The success of this program depends on the support of the cadres. Purpose : The purpose of this research was to explore the role of. For the success of the program’s in PHC Kedungmundu. Method of The Research : This research a qualitative method, fenomenologi descriptive,  the techniques for collecting data in depth interview,s participant 3 cadres on, 21-28 April 2016. Result : The role of health cadres in preparation for the class of pregrant women has been good, such as coordination with the midwife, collecting the respondents, motivating the pregnant womens to attend the class, and preparing place and tools. The role of health cadres in the class of pregnant has been good such as assisting the pregnant women during activites. Keep records on the attendance list, evaluating after activities, and reported to the midwife, the obstacles and barriers in the class of pregnant women were pregnant women can not come accordance with a fixed schedule, because most pregnant women who are working. the completion of obstacles or barriers, is re-schedule and coordinating between midwifery, carders and gasurkes. Suggestion : Health cadres should approach with pregnant womens in the region to discuss the time when the pregnant women can participant in class, and then cordineting with the facilitator team.  Key words: The Role of Health Cadre;, Class Of Pregnant Women
Hidden Dangers of Ratus V Material for Reproductive Health Rose Nurhudhariani; Siti Nur Umariyah Febriyanti
Health Notions Vol 1, No 4 (2017): October-December
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.718 KB) | DOI: 10.33846/hn.v1i4.63

Abstract

This study aimed to explore the behavior of vaginal care Women Age Fertile in the city of Semarang. The research design used was descriptive qualitative with explanatory research approach. Purposive Sampling followed by Saturation is used in this study. The results of this study were 4 out of 5 informants using ratus v for vagina treatments to make the vagina to be rough, fragrant and reduce whiteness. The ratus-v material contains harmful chemicals that are lead and cadmium that can be a cancer-trigger. While one informant performs vaginal treatment using ozone at the clinic of obstetrician and obstetricians with safe tools, materials and techniques. Keywords: Reproductive health, Ratus V Materials
Perlindungan Hukum Terhadap Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Muhmmad Zainuddin; Siti Nur Umariyah Febriyanti
Jurnal Ilmiah Dunia Hukum VOLUME 5 NOMOR 2 APRIL 2021
Publisher : PDIH Untag Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35973/jidh.v0i0.2004

Abstract

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nasional Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana Nasional. Maka diperlukan langkah rasional serta tepat dalam penanganan pencegahan wabah Covid-19, salah satu bentuk penanganan terhadap Covid-19 adalah melakukan riset untuk menemukan vaksin. Kondisi saat ini terkait vaksin Covid-19 di Indonesia telah memasuki fase uji klinis 3 terhadap Sinovec Biotech Ltd sebelum diedarkan kepada masyarakat. Uji klinis vaksin Sinovec Biotech Ltd yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran memerlukan 1620 relawan untuk dijadikan subjek. Sebagai relawan untuk bahan percobaan tentunya perlu payung hukum untuk melindungi terhadap relawan uji klinis vaksin covid-19 sebagai jaminan kepastian dan bagaimana bentuk perlindungan yang diberikan kepada relawan uji klinis covid-19. Regulasi hukum yang ada saat ini belum menjangkau secara sepesifik terhadap perlindungan relawan yang telah bersedia menjadi subjek uji klinis, akan tetapi pemerintah telah berjanji akan memberikan perlindungan kesehatan bagi para relawan uji klinis vaksin Covid-19.
The Benefits of Baby Gym on Development of Baby Age 6 Months Siti Nur Umariyah Febriyanti; Difi Nurlintan; Rose Nur Hudhariani
JURNAL KEBIDANAN Vol 10, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v10i2.5814

Abstract

The World Health Organization (WHO) states that around 30% of infants experience mild developmental delays. Babies aged 0-12 months are a golden period as well as a critical period, because it lasts very short. Developmental problems start from gross motoric, subtle, speech and language skills and socialization and independence. Babies need proper nutrition and stimulation. Baby gym or baby gymnastics is one of the effective stimulations, as well as observing early detection of indications of developmental irregularities. Objective: To determine the effect of baby gym on the development of 6-month-old infants in the Pegandan health center in Semarang. Research Methods: The type of research used in this study was quasi experimental by using one group pre test - post test design. The sample used in this study amounted to 16 babies, sampling technique with accidental sampling, 3 time week until 4 weeks within 10 minuts. Results: The results of the study before the baby gym were median of 8.00, while after the baby gym the median value was 10.00. This study used the Wilcoxon statistical test with the results of p-value = 0,000 (0.05). Conclusion: There is a baby gym influence on the development of 6-month-old babies. 
Kesehatan Reproduksi WUS berbasis Vaginal Practice di Kota Semarang Rose Nurhudhariani; Siti Nur Umariyah Febriyanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.568 KB)

Abstract

Fenomena masalah keputihan, vagina bau, tidak keset membuatbeberapa penyedia perawatan vagina seperti salon dan klinik dokterspesialis kebidanan dan kandungan menawarkan perawatan untukmengatasi masalah tersebut. Perawatan yang sering ditawarkanadalah Ratus V (Salon) atau menggunakan Ozone (Klinik). Belumdiketahui keamanan ratus v untuk kesehatan reproduksi. Penelitian inibertujuan untuk mengeksplorasi manfaat, dampak, metode yangdilakukan, dukungan suami dalam vaginal practice dan vaginalpractice dalam kajian kesehatan reproduksi. Metode Penelitiankualitatif, wawancara mendalam, observasi perilaku saat wawancara,studi dokumentasi yang dilakukan kepada WUS yang telah mengikutiperawatan vagina di kota Semarang. Pengambilan sampel purposivesampling, didapatkan 5 (lima) informan utama, 6 (enam) informanpendukung (triangulasi) terdiri dari suami, pemilik salon, terapis salon,dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Analisis data menggunakancontent analysis. Hasil penelitian perawatan vagina/vaginal practiceberupa Ratus V dilakukan oleh WUS karena merasa lebih kesat, bersihwangi dan mengurangi keputihan. Vaginal practice menurut expertjudgement dokter spesialis kebidanan dan kandungan tidakdirekomendasikan dilakukan oleh tenaga non kesehatan karenaperawatan organ vagina harus berdasarkan indikasi dan kaidahkesehatan reproduksi yang benar, sehingga hasil yang diharapkandapat meningkatkan kesehatan reproduksi wanita. Perawatan vaginamenggunakan ozon merupakan O2 aktif mematikan bakteri (O2 murni)maka ozon tidak boleh diberikan secara berlebihan. Hasil pemeriksaanbakteriologi dan kimia bahan ratus vagina didapatkan mengandungbakteri dan jamur dengan melihat hasil ALT dan AKK menunjukkanangka yang lebih tinggi dari batas normal, memiliki kadar timbal0,784 Mg/kg dan kadmium sebesar 0,009 Mg/kg. Salah satu bahanratus mempunyai pH sebesar 5 yang lebih tinggi dari pH vagina <4,5.Bahan yang terkandung dalam bahan ratus tidak aman dipakai karenamengandung bakteri, jamur, pH melebihi batas normal, mengandungtimbal, kadmium yang bisa menjadi pemicu kanker.
Kesehatan Reproduksi WUS berbasis Vaginal Practice di Kota Semarang Rose Nurhudhariani; Siti Nur Umariyah Febriyanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena masalah keputihan, vagina bau, tidak keset membuatbeberapa penyedia perawatan vagina seperti salon dan klinik dokterspesialis kebidanan dan kandungan menawarkan perawatan untukmengatasi masalah tersebut. Perawatan yang sering ditawarkanadalah Ratus V (Salon) atau menggunakan Ozone (Klinik). Belumdiketahui keamanan ratus v untuk kesehatan reproduksi. Penelitian inibertujuan untuk mengeksplorasi manfaat, dampak, metode yangdilakukan, dukungan suami dalam vaginal practice dan vaginalpractice dalam kajian kesehatan reproduksi. Metode Penelitiankualitatif, wawancara mendalam, observasi perilaku saat wawancara,studi dokumentasi yang dilakukan kepada WUS yang telah mengikutiperawatan vagina di kota Semarang. Pengambilan sampel purposivesampling, didapatkan 5 (lima) informan utama, 6 (enam) informanpendukung (triangulasi) terdiri dari suami, pemilik salon, terapis salon,dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Analisis data menggunakancontent analysis. Hasil penelitian perawatan vagina/vaginal practiceberupa Ratus V dilakukan oleh WUS karena merasa lebih kesat, bersihwangi dan mengurangi keputihan. Vaginal practice menurut expertjudgement dokter spesialis kebidanan dan kandungan tidakdirekomendasikan dilakukan oleh tenaga non kesehatan karenaperawatan organ vagina harus berdasarkan indikasi dan kaidahkesehatan reproduksi yang benar, sehingga hasil yang diharapkandapat meningkatkan kesehatan reproduksi wanita. Perawatan vaginamenggunakan ozon merupakan O2 aktif mematikan bakteri (O2 murni)maka ozon tidak boleh diberikan secara berlebihan. Hasil pemeriksaanbakteriologi dan kimia bahan ratus vagina didapatkan mengandungbakteri dan jamur dengan melihat hasil ALT dan AKK menunjukkanangka yang lebih tinggi dari batas normal, memiliki kadar timbal0,784 Mg/kg dan kadmium sebesar 0,009 Mg/kg. Salah satu bahanratus mempunyai pH sebesar 5 yang lebih tinggi dari pH vagina <4,5.Bahan yang terkandung dalam bahan ratus tidak aman dipakai karenamengandung bakteri, jamur, pH melebihi batas normal, mengandungtimbal, kadmium yang bisa menjadi pemicu kanker.