I WAYAN SUARDIKA .
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PROGRAM PENYIARAN RADIO DI KABUPATEN BULELENG DALAM UPAYA PEMERTAHANAN BAHASA BALI ., I WAYAN SUARDIKA; ., PROF. DR. I NENGAH MARTHA, M.Pd; ., DR. GDE ARTAWAN, M.Pd.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 4, No 1 (2015):
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) isi, (2) modus, dan (3) sasaran program acara siaran oleh media penyiaran radio (Pro1 RRI Singaraja, Singaraja FM, dan Citra Bali FM) dalam upaya pemertahanan bahasa Bali. Penelitian dirancang sebagai penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, perekaman, dan wawancara. Data dianalisis sesuai pengolahan data menurut Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan/pembuktian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) isi program acara siaran oleh media penyiaran radio (Pro1 RRI Singaraja, Singaraja FM, dan Citra Bali FM) berupa hiburan, berita, dan informasi. Upaya pemertahanan Bahasa Bali dilakukan dengan mengadakan kegiatan On Air dan Off Air; (2) modus program acara siaran media penyiaran radio (Pro1 RRI Singaraja, Singaraja FM, dan Citra Bali FM) ketika berlangsungnya kegiatan On Air melalui interaktif dan noninteraktif sedangkan kegiatan Off Air dilaksanakan dengan mendatangkan artis, para penari, para fans, peserta lomba, penonton, dan lain-lain. Modus program acara dapat digunakan secara efektif sehingga khalayak merasa leluasa, nyaman, dan antusias terhadap pelayanan penyiaran yang disuguhkan oleh ketiga media penyiaran tersebut; dan (3) sasaran program acara siaran media penyiaran radio (Pro1 RRI Singaraja, Singaraja FM, dan Citra Bali FM) dalam kegiatan On Air secara umum dapat dibagi berdasarkan tiga hal, yaitu sasaran demografi, sasaran geografi, dan sasaran psikografi sedangkan acara Off Air telah menyasar kepada semua penikmat acara tersebut. Sajian program acara ketiga media penyiaran radio itu telah menyasar ke semua aspek dengan maksimal. Semua pihak (media penyiaran radio, dunia pendidikan, masyarakat Bali, dan lainnya) diharapkan lebih berperan aktif dalam upaya pemertahanan bahasa Bali agar tidak mengalami kepunahan.Kata Kunci : program penyiaran radio, upaya, pemertahanan, dan bahasa Bali This study aimed at discovering (1) content, (2) modus, and (3) target of broadcasting media program (Pro1 RRI Singaraja, Singaraja FM, and Citra Bali FM) in the attempt of preserving Balinese. This present study was designed as a descriptive-qualitative research using the method of observation, documentation, recording, and interviews. Data were analyzed based on data analysis by Miles and Huberman, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verification. Research result indicated that (1) the contents of programs by broadcasting media (Pro1 RRI Singaraja, Singaraja FM, and Citra Bali FM) were entertainment, news and information. The attempt of preserving Balinese was conducted through on air and off air activities; (2) the modus of programs by broadcasting media (Pro1 RRI Singaraja, Singaraja FM, and Citra Bali FM) in on going On Air activities were through interactive and non interactive while in Off Air ones were by inviting artists, dancer, fans, participants in an competition, audiences etc. The modus of the program could be used effectively hence audience will feel free, comfortable and enthusiastic toward broadcasting service which was provided by those three broadcasting media; and (3) target of broadcasting media program (Pro1 RRI Singaraja, Singaraja FM, and Citra Bali FM) in general could be classified into three targets, namely (1) target of demographics, (2) target of geography, and (3) target of psychographics meanwhile, off air activity had spread over all of the audience. Program from the three broadcasting media has spread into all aspects maximally. All parties (broadcasting media, educational field, citizen of Bali, etc.) is hoped actively involved in the attempt of preserving Balinese so its extinction could be avoided.keyword : broadcasting program, attempt, preserve, and Balinese
PENERAPAN KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK RELAKSASI UNTUK MENINGKATKAN SELF SUCCORANCE SISWA KELAS VII.1 SMP NEGERI 2 SINGARAJA ., I Wayan Suardika; ., Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd; ., Luh Putu Sri Lestari, S.Pd.
Jurnal Jurusan Bimbingan Konseling Undiksha Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jibk.v3i1.5516

Abstract

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan (Action Research In Counseling) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan self succorance siswa kelas VII.1 SMP Negeri 2 Singaraja setelah dilaksanakan penerapan konseling behavioral dengan teknik relaksasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas SMP Negeri 2 Singaraja. Penelitian ini terdiri dari 4 siklus dimana masing-masing siklus melalui tahap identifikasi, diagnosa, prognosa, konseling/treatment, evaluasi/follow up, dan refleksi. Proses pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner self succorance pola skala linkert dan dianalisis secara deskriptif serta menggunakan buku harian. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa kategori self succorance siswa pada siklus I sampai siklus 3 adalah katagori sangat rendah 14 orang (38%), sedang 8 orang (22%), kategori tinggi 7(19%) orang, dan kategori sangat tinggi 7 orang (19%), . Jika dibandingkan dengan kategori skor self succorance siswa pada siklus IV sebagai berikut siswa dengan kategori sangat tinggi 33 orang (91%), kategori tinggi 3 orang (8%) dan tidak ada siswa yang memiliki kategori sangat rendah, rendah, dan sedang. Ini menunjukkan sudah ada peningkatan secara signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa konseling behavioral dengan teknik relaksasi efektif digunakan untuk meningkatkan self succorance siswa kelas VII.1 SMP Negeri 2 Singaraja. Kata Kunci : konseling behavioral, teknik relaksasi, self succorance. This study is an action research (Action Research In Counseling) which aims to determine the increase in self succorance VII.1 grade students of SMP Negeri 2 Singaraja after the application of behavioral counseling undertaken with relaxation techniques. The subjects were grade students of SMP Negeri 2 Singaraja. The study consisted of four cycles in which each cycle through the stages of identification, diagnosis, prognosis, counseling / treatment, evaluation / follow-up, and reflection. The retrieval of data in this study using a questionnaire self succorance linkert scale patterns and analyzed descriptively and using a diary Based on the analysis, it was found that the category of self succorance students in the first cycle to cycle 3 is very low category of 14 people (38%), while 8 people (22%), high category 7 (19%) of people, and the very high category 7 people (19%). When compared with the scores of self succorance categories of students in cycle IV the following students with very high category 33 people (91%), high category 3 (8%) and no student who has a category of very low, low, and medium. It shows already a significant improvement. So it can be concluded that behavioral counseling with an effective relaxation technique used to improve self succorance VII.1 grade students of SMP Negeri 2 Singaraja keyword : behavioral counseling, relaxation techniques, self succorance
NUREKSAIN TEGES KRUNA-KRUNA SOROH SATO RING CARITA TANTRI ., I WAYAN SUARDIKA; ., I Ketut Paramarta, S.S.,M.Hum.; ., Ida Bagus Made Ludy Paryatna, S.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4562

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan (1) hewan-hewan apa saja yang terdapat dalam cerita Tantri (2) makna kata-kata dari hewan yang terdapat dalam cerita Tantri.Subjek dalam penelitian ini adalah buku cerita Tantri karya I Made Pasek, sedangkan objek penelitian ini adalah kata dari hewan yang terdapat dalam cerita Tantri. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dan wawancara. Data dianalisis dengan cara analisis kulitatif melalui (1) reduksi data, (2) penyajian data dan (3) kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan (1) ada tiga puluh dua hewan dalam cerita Tantri yaitu lembu, banteng, kuda, anjing, kumbang, burung atat, kura-kura, angsa, tungao,burung bangao, kepiting, burung tuu-tuu, burung upi- upi, burung pecuk, merak, gagak, kidang, burung tinil, gajah, macan, ular, monyet, kambing, katak, belibis, lalat, ikan dadeleg, burung pelatuk, burung beo, burung sangsiah dan burung celeng- celengan.(2) terkait dengan makna kata dari hewan dari beberapa jenis hewan tersebut tidak semuanya dapat dipaparkan berdasarkan teori segitiga semiotik, karena ada beberapa hewan yang langka dan keberadaannya hampir punah seperti, burung upi- upi dan burung celeng- celengan.Kata Kunci : kata hewan, cerita Tantri. This study aims to explain (1) the animals anything contained in Tantri story (2) the meaning of the words of the animals contained in Tantri story. Subjects in this study is a story book Tantri works I Made Pasek, while the object of this study is the word of the animals contained in Tantri story. The data collection method used in this research literature and interviews. Data were analyzed by means of qualitative analysis through (1) data reduction, (2) presentation of data and (3) conclusion. The results showed (1) there are thirty-two animals in the story Tantri including cattle, bison, horses, dogs, beetles, atat birds, turtles, swans, tungao, bangao birds, crabs, birds tuu-tuu, birds upi- upi , pecuk birds, peacocks, crows, deer, birds tinil, elephants, tigers, snakes, monkeys, goats, frogs, grouse, flies, fish dadeleg, woodpeckers, parrots, bird sangsiah and bird celeng-celengan. (2) related the meaning of the word animal of some kind of animal is not everything can be explained by the theory of semiotic triangle, because there are some animals are rare and almost extinct such existence, birds upi- upi and birds celeng- celengan.keyword : said animal, Tantric story
NUREKSAIN TEGES KRUNA-KRUNA SOROH SATO RING CARITA TANTRI I WAYAN SUARDIKA .; I Ketut Paramarta, S.S.,M.Hum. .; Ida Bagus Made Ludy Paryatna, S.S. .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4562

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan (1) hewan-hewan apa saja yang terdapat dalam cerita Tantri (2) makna kata-kata dari hewan yang terdapat dalam cerita Tantri.Subjek dalam penelitian ini adalah buku cerita Tantri karya I Made Pasek, sedangkan objek penelitian ini adalah kata dari hewan yang terdapat dalam cerita Tantri. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dan wawancara. Data dianalisis dengan cara analisis kulitatif melalui (1) reduksi data, (2) penyajian data dan (3) kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan (1) ada tiga puluh dua hewan dalam cerita Tantri yaitu lembu, banteng, kuda, anjing, kumbang, burung atat, kura-kura, angsa, tungao,burung bangao, kepiting, burung tuu-tuu, burung upi- upi, burung pecuk, merak, gagak, kidang, burung tinil, gajah, macan, ular, monyet, kambing, katak, belibis, lalat, ikan dadeleg, burung pelatuk, burung beo, burung sangsiah dan burung celeng- celengan.(2) terkait dengan makna kata dari hewan dari beberapa jenis hewan tersebut tidak semuanya dapat dipaparkan berdasarkan teori segitiga semiotik, karena ada beberapa hewan yang langka dan keberadaannya hampir punah seperti, burung upi- upi dan burung celeng- celengan.Kata Kunci : kata hewan, cerita Tantri. This study aims to explain (1) the animals anything contained in Tantri story (2) the meaning of the words of the animals contained in Tantri story. Subjects in this study is a story book Tantri works I Made Pasek, while the object of this study is the word of the animals contained in Tantri story. The data collection method used in this research literature and interviews. Data were analyzed by means of qualitative analysis through (1) data reduction, (2) presentation of data and (3) conclusion. The results showed (1) there are thirty-two animals in the story Tantri including cattle, bison, horses, dogs, beetles, atat birds, turtles, swans, tungao, bangao birds, crabs, birds tuu-tuu, birds upi- upi , pecuk birds, peacocks, crows, deer, birds tinil, elephants, tigers, snakes, monkeys, goats, frogs, grouse, flies, fish dadeleg, woodpeckers, parrots, bird sangsiah and bird celeng-celengan. (2) related the meaning of the word animal of some kind of animal is not everything can be explained by the theory of semiotic triangle, because there are some animals are rare and almost extinct such existence, birds upi- upi and birds celeng- celengan.keyword : said animal, Tantric story