Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Optimalisasi Transesterifikasi Minyak Kelapa Sawit Menjadi Biodiesel dengan Katalis NaOH Herizal, Heri; Rahman, Maizar
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 42, No 3 (2008)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.884 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.42.3.120

Abstract

Telah dilakukan percobaan sintesis biodiesel melalui transesterifikasi minyak kelapa sawit (CPO) dengan metanol dan NaOH sebagai katalisnya. Untuk memperoleh kondisi operasi yang optimum maka beberapa variabel proses digunakan seperti konsentrasi katalis NaOH yang konsentrasinya antara 0,46-1,84%-berat, rasio molar Metanol/CPO yang besarnya sekitar 6-12, waktu reaksi antara 15-120 menit dan temperatur reaksi sekitar 50-65C. Variabel yang optimal tersebut dipakai untuk memaksimalkan perolehan metil ester (biodiesel). Dalam studi ini perolehan biodiesel yang maksimal adalah sekitar 99%-berat. Produk tersebut dapat diperoleh pada kondisi operasi optimum sebagai berikut : konsentrasi NaOH = 1,38%, rasio molar = 10, waktu reaksi = 60 menit dan temperatur = 60C. Karakteristik biodesel yang dihasilkan seperti viskositas kinematis, berat jenis, titik nyala dan sebagainya, masih berada pada batasan yang tercantum dalam SNI Biodiesel.
Indonesia‘s Refining Developments: Future Prospects and Challenges Rahman, Maizar
Scientific Contributions Oil and Gas Vol 33, No 2 (2010)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/SCOG.33.2.660

Abstract

Since 1994 Indonesia has not built any new refineries due to the economic crisis in1998, which was followed by political reform. Last year Indonesia had imported more than400 thousand bpd (barrel per day) of petroleum products. On the supply side, Pertamina’srefinery capacity of 1,050 thousand bpd produces only up to 750 thousand bpd of petroleumfuels or 68 % of domestic consumption.A study has been conducted on the refining development in Indonesia up to year 2030.According to a projection based on reference scenario, in year 2030 Indonesia will consume2.60 million bpd of petroleum fuels. If security of supply approach is taken intoconsideration, Indonesia will require 3 million bpd of total refinery capacity. New refineriesproducing additional 2 million bpd have to be constructed in order to fulfill domesticdemand for petroleum fuels. The additional new refineries would then be on-stream one byone with 300 thousand bpd of capacity starting from year 2015, and would be built nearconsumers’ area or close to the existing refineries.As the margin of new refinery is not high enough, appropriate strategies such as optimumconfiguration, synergy to utilize possible supporting resources should be taken intoconsideration, while Indonesian government should also offers better incentives in orderto make the project economically feasible.
Technology Challenges In Indonesia Oil And Gas Development Rahman, Maizar; Munadi, Suprajitno; Widarsono, Bambang; Caryana, Yusep K
Scientific Contributions Oil and Gas Vol 34, No 1 (2011)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/SCOG.34.1.787

Abstract

This paper presents the challenges in oil and gas development in Indonesia, especially in technical aspects. In upstream, this country faces the fact that the production as well as the proven reserves of oil is continuing to decline. The challenges are therefore on how to find new resources, how to develop frontier area and how to produce more oil from the remaining oil in place in the existing fields. The oil deposit and traps are small, but also complexes. Very limited primary data makes it difficult to have a discovery. More accurate, intensive and comprehensive exploration data are therefore needed which, in turn, will need the use of the most sophisticated exploration technology. On the other hand it isrecommend that Government of Indonesia should generate primary exploration data prior to oil and gas prospecting. Regarding production, there is still hope to maintain the production level by exploiting further the remaining oil in place, the effort of which will need the use of advanced technology. The future of EOR application in Indonesia is bright and steps have been taken towards the objective. However, some important technical matters should still be overcome. In petroleum refining Indonesia faces increasing demand, the need of lighter products, more stringent fuels specifications, demand increase of petrochemical products, old and low complexity existing refineries and not sufficient margin for developing new refinery. The development of new refineries seems a must from the view of energy security. However, low margin should be overcome by appropriate strategy such as integration with petrochemical and employing more efficient technology. Some challenges that need to be considered in gas development in Indonesia include increasing gas demand,more gas reserve offshore, scattered gas consumers, limited infrastructure, not optimal domestic utilization and weak willingness to pay. Several technological approaches should be done to overcome those challenges.
Pemilihan Umpan Kilang Berdasarkan Pendekatan Jenis Minyak Bumi dan Perolehan Distilasi Rahman, Maizar; Away, Yuflinawati; Hotimah, Baity; Adiwar, Adiwar
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 45, No 2 (2011)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/LPMGB.45.2.692

Abstract

Lemigas sebagai Litbang lewat program Evaluasi Mutu Minyak Bumi telah menginventarisasijenis dan karakter minyak bumi Indonesia. Data jenis dan karakter minyak bumi Indonesia initelah disajikan dalam Buku Minyak Bumi Indonesia edisi 1 sampai 4 dan Pangkalan Data MinyakBumi Indonesia versi 1 sampai 3. Beberapa program atau pendekatan seperti Crude Oil Blendingdan Crude Oil Grading telah disusun untuk memanfaatkan data jenis dan karakter minyak bumiIndonesia tersebut. Dalam makalah ini dikemukakan suatu cara pemilihan minyak bumi substitusiumpan kilang sebagai pengganti minyak bumi umpan disain kilang. Cara pemilihan ini dilakukanlewat pendekatan jenis minyak bumi dan perolehan distilasi. Pendekatan lewat jenis minyak bumidilakukan untuk mendapatkan sifat produk minyak bumi yang dihasilkan sama atau lebih baikdari sifat produk yang dihasilkan umpan disain kilang. Pendekatan lewat yield distilasi dilakukanuntuk mendapatkan perolehan produk bumi yang dihasilkan sama atau mendekati perolehan produkyang dihasilkan umpan disain kilang. Pemilihan minyak bumi baik dalam bentuk individual ataudalam bentuk blending sebagai pengganti minyak bumi Katapa dari sejumlah minyak bumi, yangdikemukakan dalam makalah ini sebagai contoh kasus menghasilkan dua minyak bumi individualdan satu minyak bumi blending yang dapat dipakai sebagai pengganti minyak bumi Katapa.
Oksidasi Katalitik Karbon Monoksida pada Katalis Pt-Zeolit Alam Berpromotor Serium Anwar, Chairil; Rahman, Maizar
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 45, No 2 (2011)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/LPMGB.45.2.694

Abstract

Oksidasi katalitik karbon monoksida dilakukan menggunakan katalis yang dipreparasi dariplatina (Pt) sebagai logam aktif, promotor logam serium (Ce) dan berpenyangga zeolit alam.Preparasi katalis dilakukan dengan metode impregnasi basah secara bertahap dengan variasikonsentrasi Ce dan urutan impregnasi Ce. Prekursor katalis kemudian dikalsinasi, direduksi dandikarakterisasi. Hasil karakterisasi menggunakan difraktometer sinar-x menunjukkan adanyaperbedaan ukuran partikel dan ragam spesies logam Pt. Aktivitas katalitik pada oksidasi karbonmonoksida memberikan hasil konversi terbaik sebesar 99,63% pada temperatur 700°C.
Cadangan Strategis Minyak untuk Keamanan Energi Indonesia Rahman, Maizar
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 45, No 1 (2011)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/LPMGB.45.1.681

Abstract

Gangguan pasokan minyak mentah dan bahan bakar minyak berakibat parah kepadaperekonomian negara yang terkena, bahkan juga kepada situasi yang dapat menimbulkanketidakstabilan sosial politik. Untuk itu diperlukan cadangan penyangga energi untuk ketahananenergi negara tersebut.Keamanan energi Indonesia sudah dalam situasi rawan terhadap gangguan pasokan, baikdalam hal distribusi bahan bakar minyak di dalam negeri maupun dalam pengadaan impor minyakmentah untuk kilang-kilang di dalam negeri dan impor bahan bakar minyakUndang-undang dan peraturan-peraturan terkait sudah mengamanatkan ketersediaan energipenyangga ataupun cadangan strategis minyak bumi dan penyediaan bahan bakar minyak nasional.Disarankan agar Indonesia membangun simpanan minyak mentah dan bahan bakar minyak,pada tahap awal, sekurangnya untuk 30 hari impor.Tangki-tangki yang tidak terpakai sepenuhnya yang berada di Pertamina maupun di badanusaha kontrak kerja sama serta di depot-depot dan kilang-kilang dapat dimanfaatkan sebagaipenyimpan cadangan minyak dan bahan bakar minyak.Kerja sama regional ASEAN harus lebih dikonkretkan, untuk dapat memperkuat keamananenergi para anggotanya, terutama di saat kritis atau kelangkaan pasokan.