Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Religious and Socio-Cultural

Misi Bagi Pertumbuhan Gereja Antonius Missa; Rajiman Andrianus Sirait
Journal of Religious and Socio-Cultural Vol 3 No 1 (2022): Journal of Religious and Socio-Cultural Vol.3 No.1 (April 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Widya Agape dan Perkumpulan Teolog Agama Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46362/jrsc.v3i1.106

Abstract

Mission is crucial in determining whether a church will grow or not. Talking about the mission, the church must ask what the real mission is, and why we (the church) have and must have a mission. In answering this, the writer wrote that using a qualitative method, literature study was an option. In addition to looking at the Bible, the author also uses other literature as a supporting object to be considered and additional insight in determining the concepts covered in writing. Christian missions always pay attention to church growth. The type of growth described in this case must be quantitative and qualitative. All of these things can start from within the family, work or business partners, and can also be in certain hobby communities. This function must be maximized in the lives of Christ's disciples (congregations) who are taught by the church so that they can be salt and light. Therefore, it is necessary to carry out missions so that the congregation is also engaged in evangelistic missions. A growing church must be able to reach souls, not move souls from one church to another. The church must be able to innovate with today's challenges, without leaving the essence of God's Word itself. A growing church must be strong on the basis of the truth of God's Word that has been written in the Bible, in order to answer and counteract the influence of heresies that are increasingly rampant and also the frenetic world that is increasingly tempting. Misi menjadi hal krusial dalam menentukan gereja itu berumbuh atau tidak.Misi bukan hanya milik untuk kalangan tertentu saja, melainkan tanggung jawab setiap orang Kristen untuk mengemban misi. Berbicara tentang misi, gereja haruslah bertanya apa misi yang sebenarnya, dan mengapa kita (gereja) memilik dan harus bermisi Dalam menjawab hal tersebut, penulis menuliskan dengan menggunakan metode kualitatif studi pustaka menjadi pilihan. Selain melihat dari Alkitab penulis juga menggunakan literatur lainnya sebagai objek pendukung untuk dapat menjadi bahan pertimbangan dan tambahan wawasan dalam menentukan konsep-konsep yang tercakup dalam penulisan.Misi-misi Kristen selalu memperhatikan pertumbuhan gereja. Jenis pertumbuhan yang digambarkan pada hal ini yaitu harus bersifat kuantitatif dan kualitatif.Semua hal tersebut dapat saja dimulai dari dalam keluarga, pekerjaan maupun rekanan bisnis, dan bisa juga dalam komunitas hobby tertentu. Fungsi tersebut harus dimaksimalkan dalam hidup murid Kristus (jemaat) yang diajarkan oleh gereja agar dapat menjadi garam dan terang. Oleh karena itu perlu melakukan pengutusan agar jemaat juga bergerak dalam misi penginjilan. Gereja yang bertumbuh haruslah dapat menjangkau jiwa-jiwa, bukan memindahkan jiwa-jiwa dari gereja satu menuju gereja yang lainnya. Gereja harus mampu berinovasi dengan tantangan zaman sekarang, tanpa meninggalkan esensi dari Firman Tuhan itu sendiri. Gereja yang bertumbuh haruslah kuat dalam dasar kebenaran Firman Tuhan yang telah di tuliskan pada Alkitab, guna menjawab serta menangkal pengaruh ajaran sesat yang semakin marak dan juga hingar bingar dunia yang semakin menggoda.
Menilik Sejarah Perkembangan Agama-Agama Di Indonesia Rajiman Andrianus Sirait; Maya Malau
Journal of Religious and Socio-Cultural Vol 3 No 2 (2022): Journal of Religious and Socio-Cultural Vol.3 No.2 (October 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Widya Agape dan Perkumpulan Teolog Agama Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46362/jrsc.v3i2.90

Abstract

Today, whether realized or not religious has entered a period of crisis. The true religion of being a peacemaker turned out to be the opposite. How to cultivate and develop harmony of life and bring up the values of various religions is not as easy as imagined. Thus this article is written by the method used is qualitative literature study. With the aim to see what the history of this religion really developed to be able to open the eyes of man in trying to research, understand and ultimately be able to draw the common thread of each teaching to create harmony especially in Indonesia. Dewasa ini, entah disadari atau tidak agama sudah memasuki suatu periode krisis. Agama yang sejatinya harus menjadi pembawa damai malah berubah menjadi sebaliknya. Bagaimana menumbuhkan dan mengembangkan kerukunan hidup serta memunculkan nilai-nilai dari berbagai agama memang tidak semudah yang dibayangkan. Maka artikel ini ditulis dengan metode yang digunakan adalah studi literatur kualitatif. Dengan memiliki tujuan untuk melihat sejatinya seperti apa sejarah agama ini berkembang untuk dapat membuka mata manusia dalam mencoba untuk meneliti, memahami dan pada akhirnya dapat menarik benang merah dari setiap ajaran untuk menciptakan kerukunan terutama di Indonesia.