Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

BLENDED LEARNING SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI PENDIDIKAN TINGGI PADA MASA DAN PASCA PANDEMI COVID-19 Nainggolan, Alon Mandimpu
DIDASKALIA : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 (2020): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : DIDASKALIA : Jurnal Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan tentang blended learning sebagai model pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Pendidikan Tinggi pada masa dan pasca pandemi Covid-19, dengan menggunakan metode studi pustaka. Pentingnya menerapkan model pembelajaran blended learning di Pendidikan Tinggi adalah karena di satu sisi pembelajaran jarak jauh secara murni tidak dapat menjamin terciptanya proses belajar mengajar yang berkualitas, dan di sisi lain pembelajaran dengan tatap muka juga tidak bisa dilaksanakan karena dampak dari pandemi Covid-19, serta tatanan kehidupan normal baru di Pendidikan Tinggi. Integrasi antara pembelajaran tatap muka (face to face) dengan pembelajaran daring (screen to screen); integrasi antara pembelajaran tatap muka secara virtual dengan pembelajaran secara daring adalah solusi bagi permasalahan dalam sistem pembelajaran pada masa dan pasca pandemi Covid-19. Blended learning adalah model pembelajaran yang dibutuhkan Pendidikan Tinggi saat ini dan di masa mendatang. Mengapa? karena model pembelajaran yang menjawab permasalahan pendidikan; model pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa; model pembelajaran bersifat luwes; model pembelajaran bersifat mudah; model pembelajaran yang hemat dan model pembelajaran yang meningkatkan kemandirian mahasiswa. Blended Learning adalah model pembelajaran yang menjadikan dosen yang mengajar membuat mahasiswa belajar.
PERSEPSI CALON GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK) TENTANG BELAS KASIHAN DALAM PROFESI KEGURUAN Adventrianis Daeli; Alon Mandimpu Nainggolan; David Simanjuntak
DIDASKALIA : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 2 No. 1 (2021): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : DIDASKALIA : Jurnal Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui persepsi calon guru PAK berkenaan dengan belas kasihan dalam profesi keguruan, dalam bingkai Yesus dan profesi keguruan. Untuk mewujudkan tujuan penelitian ini penulis memilih metode kualitatif, dengan studi pustaka dan studi lapangan melalui wawancara. Pentingnya menerapkan belas kasihan dalam profesi keguruan dikarenakan pesan Undang-Undang Guru dan dosen, termotivasi menurut ajaran Allah Tritunggal dan teladan-Nya, syarat mutlak untuk mewujudkan diri menjadi guru profesional, dan berdampak positif bagi keberhasilan peserta didik. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa belas kasihan dalam profesi keguruan menurut persepsi calon guru PAK sangat bermakna dan penting didemontrasikan, bentuk-bentuk belas kasihan dan tidak berbelas kasihan dalam profesi keguruan sangat beragam, tidak semua guru PAK memiliki karakter belas kasihan, enam kunci sukses dalam menerapkan belas kasihan menjadi inspirasi dan motivasi bagi guru PAK menjadi guru PAK yang berdampak positif bagi peserta didik.
Refleksi Teologis Kepastian Keselamatan Alon Mandimpu Nainggolan
Pengarah: Jurnal Teologi Kristen Vol 3 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36270/pengarah.v3i2.66

Abstract

Keselamatan adalah hal yang paling pokok dalam Alkitab dan kehidupan orang Kristen. Keselamatan mutlak menjadi kebutuhan, karena manusia telah jatuh ke dalam dosa baik secara perorangan maupun kolektif. Satu-satunya jalan agar manusia terbebas dari kebinasaan adalah melalui penerimaan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi yang diikuti dengan hidup yang berorientasi pada kehendak-Nya. Yang diselamatkan oleh Tuhan Yesus, pastilah melakukan kehendak-Nya. Ketaatan kepada kehendak-Nya merupakan kasih karunia Tuhan bagi umat-Nya atau buah dari keselamatan yang telah dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan refleksi teologi kepastian keselamatan dan signifikansinya bagi orang Kristen masa kini dalam memaknai keselamatan dan kepastian keselamatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan berbasis kajian biblis, khususnya Matius 7:21-23 dan teologi sistematis seputar kepastian keselamatan. Melalui penelitian ini ditemukan teologi kepastian keselamatan dan pemahaman mengenai kepastian keselamatan berdampak positif bagi efektivitas dan produktivitas hidup orang Kristen di masa kini dan mendatang.
PERSEPSI JEAN CHARLIER DE GERSON DAN TUHAN YESUS KRISTUS MENGENAI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK) ANAK Adventrianis Daeli; Alon Nainggolan
Montessori Jurnal Pendidikan Kristen Anak Usia Dini Vol. 1 No. 2 (2020): Montessori: Jurnal Pendidikan Kristen Anak Usia Dini
Publisher : Program Studi Pendidikan Kristen Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51667/mjpkaud.v1i2.496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai persepsi Jean Charlier De Gerson dan Tuhan Yesus Kristus mengenai pelayanan anak dan bagaimana informasi tersebut berguna untuk membangun teori dan praktik Pendidikan Agama Kristen (PAK) bagi Anak di masa kini dan mendatang. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Melalui pengumpulan data terhadap sumber data primer dan sekunder ditemukan bahwa terdapat kesesuaian persepsi antara Jean C. D. Gerson dan Tuhan Yesus Kristus mengenai pelayanan anak. Bagi tokoh Pendidikan Agama Kristen (PAK) tersebut dan Tuhan Yesus Kristus, anak dan orang dewasa memiliki kedudukan dan nilai yang sama dalam pelayanan. Memfokuskan diri bagi pelayanan anak / Pendidikan Agama Kristen (PAK) Anak tidak merendahkan martabat seorang guru atau teolog. Sejatinya, pelayanan kepada anak adalah pelayanan Kristen yang tertinggi. Mendidik anak adalah kesempatan emas untuk memperoleh generasi unggul di masa mendatang.
Pola Asuh Orang Tua Kristen Terhadap Anak Dalam Menghadapi Tantangan Kemajuan Zaman Asmat Purba; Alon Mandimpu Nainggolan
Montessori Jurnal Pendidikan Kristen Anak Usia Dini Vol. 2 No. 1 (2021): Montessori: Jurnal Pendidikan Kristen Anak Usia Dini
Publisher : Program Studi Pendidikan Kristen Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51667/mjpkaud.v2i1.593

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua Kristen terhadap anak dalam menghadapi tantangan kemajuan zaman, sehingga melalui penulisan artikel ini dapat memberikan gambaran kepada orang tua agar mereka memiliki pola asuh yang baik dan menjadi orang tua yang berperan sebagai guru yang patut diteladani oleh anak-anaknya. Untuk mewujudkan penelitian ini, maka penulis memilih metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan studi kepustakaan. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa zaman dimana kita hidup saat ini akan terus mengalami perubahan dan perkembangan, namun moral dan keimanan manusia semakin menurun. Perubahan atau perkembangan yang paling tren masa kini ialah perkembangan teknologi seperti smartphone. Orang tua adalah guru dalam keluarga yang seyogianya memiliki pola asuh yang baik agar dapat mengantisipasi dan menghadapi tantangan kemajuan zaman yang sedang berkembang saat ini agar anak-anak tetap berkembang secara utuh dalam rasa takut akan Tuhan dan mencintai gereja-Nya. Kemajuan zaman dapat berdampak buruk (negatif) bagi anak-anak jikalau orang tua tidak menerapkan pola asuh yang baik terhadap anak, dan sebaliknya dapat juga berdampak baik (positif) apabila orang tua mendemonstrasikan pola asuh yang baik terhadap anak. Lebih mudah menjadi guru bagi anak sendiri daripada menjadi guru bagi orang lain. Dalam praktiknya orang tua Kristen dapat menerapkan sepuluh usulan rancang bangun pendidikan rohani anak oleh orang tua untuk menghadapi kemajuan (tren) zaman di abad ke-21.
The sacredness of the Maengket Dance in Contextual Theological Perspective Agnes Relly Poluan; Nency Aprilia Heydemans; Alon Mandimpu Nainggolan
PASCA : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 18 No 1 (2022): PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46494/psc.v18i1.191

Abstract

This article aims to interpret the reality of the sacredness of the Maengket dance in Minahasa culture from a contextual theological perspective. Maengket dance is an original Minahasa dance that contains some sacred values ??in the form of traditional rituals (foso) and performing arts. This study uses a qualitative approach through interviews, observations, and literature study. The research finding in this article is the encounter between the Bible and culture in Minahasa seen in dance. However, due to globalization, the meaning of sacredness and ethnic identity in the dance has experienced a shift in values. Therefore, it is concluded that the Maengket dance is part of the identity of the Minahasa tribe in offering prayers of supplication and thanksgiving to Opo Empung Wailan Wangko (God the Almighty), which is inclusive in people's daily lives. On the other hand, it is necessary to get attention from various parties to preserve this artwork as a legacy of local wisdom for the next Minahasa generation.
Memahami Perkembangan Musik Gerejawi Dan Signifikansinya Bagi Pelayan Musik Ulva Yuliarti; Alon Mandimpu Nainggolan
Psalmoz : A Journal of Creative and Study of Church Music Vol. 2 No. 2 (2021): Psalmoz : Juli 2021
Publisher : Program Studi Musik Gereja, Fakultas Seni dan Ilmu Sosial Keagamaan, IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.854 KB) | DOI: 10.51667/jpsalmoz.v2i2.653

Abstract

Pemahaman mengenai perkembangan musik gerejawi memberi pengaruh positif bagi para pelayan musik dalam rangka membawa umat Tuhan untuk bersekutu dengan-Nya secara akrab di tengah peribadatan. Pelayan musik gerejawi memiliki kedudukan, peran dan fungsi strategis dalam ibadah, sehingga perlu kesiapan, keterampilan dan keseriusan dalam bermain musik ketika ibadah berlangsung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, kajian biblis, historis dan teologis. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa musik gerejawi memiliki dasar biblis dan teologis yang kuat, senantiasa berkembang dari masa ke masa, dan musik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari peribadatan umat Kristen dalam sejarah. Dengan mengamati sikap umat secara langsung pada saat beribadah dan melalui studi dokumen disadari bahwa pemahaman pelayan musik tentang musik sebagai media yang utuh, mendorong, mendukung dan menguatkan sehingga hati dan pikiran umat tertuju kepada Tuhan, maka ia akan terpanggil dan bersemangat untuk melayani Tuhan melalui musik.
PERILAKU KEPEMIMPINAN TUHAN YESUS PASCA KEBANGKITAN BERDASARKAN INJIL YOHANES PASAL 20-21 Wolter Weol; Alon Nainggolan
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 1 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.219 KB) | DOI: 10.51667/djtk.v1i1.85

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memaparkan kepemimpinan Tuhan Yesus pasca kebangkitan berdasarkan Injil Yohanes agar bermanfaat sebagai bahan masukan bagi teori dan praktik kepemimpinan Kristen yang kolaboratif, kreatif, konstruktif, inovatif, koheren dan produktif di masa kini dan mendatang. Dengan penggunaan metode literatur, analisis deskriptif terhadap teks Injil Yohanes pasal 20-21, maka diperoleh hasil: Pertama, kepemimpinan Tuhan Yesus adalah memulihkan (recovery). Kedua, kepemimpinan Tuhan Yesus adalah memperdamaikan (rekonsiliasi). Ketiga, kepemimpinan Tuhan Yesus adalah mengkonsolidasi. Keempat, kepemimpinan Tuhan Yesus adalah mendelegasikan tugas. Sejatinya, gaya kepemimpinan Tuhan Yesus dalam Alkitab merupakan acuan kepemimpinan Kristen di segala abad dan tempat.
PERAN FUNGSI PENGORGANISASIAN DALAM PENINGKATAN KINERJA STAF GEREJA DI GPdI MAHANAIM TEGAL (Sebuah Kajian Teologis) Yusuf Slamet Handoko; Alon Mandimpu Nainggolan
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 2 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.451 KB) | DOI: 10.51667/djtk.v2i2.519

Abstract

Fungsi pengorganisasian dalam manajemen gereja sesungguhnya memiliki prinsip yang sama dengan pengertian secara sekuler namun ditambah dengan prinsip-prinsip Alkitab dan/atau teologi Kristen yang kemudian membedakannya dengan fungsi pengorganisasian secara sekuler. Fungsi pengorganisasian jika diterapkan dengan baik dalam gereja, akan membuat pelayanan dan tujuan gereja menjadi lebih efektif, efisien dan produktif, karena semua sumber daya manusia yang ada di dalamnya tertata dan terkoordinasi dengan rapi. Tujuan penelitian ini memberikan pemahaman kepada para pemimpin gereja masa kini bagaimana menerapkan fungsi pengorganisasian dengan baik, sehingga berdampak bagi peningkatan kinerja staf gereja, dan membawa kemajuan yang berarti dalam pelayanan gereja. Untuk mewujudkan tujuan penelitian ini, maka penulis memilih metode kombinasi, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan angket. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa fungsi pengorganisasian memiliki relasi yang kuat terhadap peningkatan kinerja staf gereja, karena dengan adanya penerapan fungsi pengorganisasian yang dilakukan dengan baik, maka akan berdampak terhadap peningkatan kinerja staf gereja itu sendiri.
SPIRITUALITAS PERNIKAHAN KRISTEN Alon Mandimpu Nainggolan; Tirai Niscaya Harefa
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 5 No 1 (2020): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol5i1%p

Abstract

Artikel ini merupakan sebuah penelitian pustaka yang memaparkan konsep spritualitas pernikahan dalam pandangan dan pengajaran Kristen. Untuk memaparkan hal tersebut, penulis menyajikan pelbagai informasi dari sumber primer dan sekunder terkait topik penelitian yang selanjutnya dipaparkan secara deskriptif. Dari penelitian yang dilaksanakan, spritualitas pernikahan Kristen penting dan mendesak untuk dibangun dan dikembangkan oleh keluarga Kristen agar mampu menghadapi dan menyikapi pelbagai tantangan / konflik di tengah keluarga. Ada nilai-nilai spritualitas Kristen yang harus ada dalam kehidupan pernikahan antara lain; pernikahan adalah sebuah kesatuan, pernikahan adalah sebuah perjanjian, pernikahan adalah kedaulatan Allah dalam penciptaan-Nya, pernikahan adalah hubungan kasih dan pernikahan adalah anugerah Allah dengan asas monogami. Salah satu pemutus hubungan dalam pernikahan adalah perceraian. Perceraian dapat terjadi apabila keluarga Kristen tidak memahami dan menghidupi spritualitas dalam pernikahannya.