Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Menara Ilmu

DAMPAK PENDAMPINGAN ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN MUSTAHIQ (STUDI KASUS : BAZNAS KOTA PADANG) Elni Sumiarti, Deni Wahyuni Sarmiadi
Menara Ilmu Vol 12, No 10 (2018): Vol. XII No. 10 Oktober 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i10.1012

Abstract

Kewajiban berzakat di sejajarkan dengan kewajiban sholat, sebagaimana dalam AlQur’an, surat Al Baqarah ayat 43, yang terjemahannya adalah “Kerjakanlah Sholat danTunaikanlah Zakat”. Sementara peruntukannya pun jelas yaitu untuk asnaf yang delapan(8) sebagaimana dalam Al Qur’an Surat At Taubah ayat 60 yaitu orang-orang fakir,orang-orang miskin, Amil zakat, para mualaf yang di bujuk hatinya, budak, orang-orangyangberhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanansebagai suatu ketetapan yang di wajibkan Allah.Zakat adalah ibadah yang terkait dengan harta, maka telaksana nya zakat sangatditentukan oleh lembaga amil zakat yang di tunjuk untuk itu, karena terentas tidak nyakemiskinan sangat ditentukan oleh amil zakat yang profesional. Dalam penyaluranmanfaat Baznas Kota Padang sebagai lembaga amil zakat membagi atas dua kategoriyaitu program yang sifatnya carity dan program pemberdayaan.Untuk program pemberdayaan dibutuhkan pendampingan sehingga nilai manfaatzakat, berdampak pada peningkatan pendapatan dari Mustahiq yang diberi bantuan. Dari30 UKM yang langsung di bina oleh Baznas Kota Padang, memperlihatkan adanyapengaruh terhadap pendapatan mereka. Pendampingan yang dilakukan adalah dalambentuk pemberian modal, baik berupa uang tunai ataupun peraltan, pelatihan, danpengayoman terhadap lamanya usaha.Key word : Baznas, Pendampingan, Pemberdayaan, Pendapatan.
EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT PADA PROGRAM PADANG SEJAHTERA STUDI KASUS: BAZNAS KOTA PADANG Elni Sumiarti Deni Wahyuni
Menara Ilmu Vol 11, No 76 (2017): Vol. XI Jilid 2 No. 76, Juli 2017
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v11i76.444

Abstract

Zakat is a mahdah worship related to property. In addition, zakat is also one of theembodiment of social awareness in community life that can be used as an instrument to reducepoverty. To achieve zakat implementation properly and optimally, it is necessary to havepower and government intervention.Initially zakat implementation in Indonesia is limited to individuals, but since 1990 themanagement of zakat began to be directed in the form of institutions in the form of Amil ZakatAgency as mandated by Law No. 38 of 1999 on the Management of Zakat. The spirit anddesire of the establishment of zakat as an Islamic financial instrument that can be empoweredto reduce poverty also become the spirit and desire of the government and Muslims in PadangCity by establishing the Amil Zakat Agency of Padang City. Total Population of Padang City:1,000,000 inhabitants = 232,000 family, BAPPEDA Data (2014) Padang City has 32,000 poorfamily.The distribution of zakat funds already has rules in Al-Qur'an At-Taubah: 60 is on theeight asnaf (8), so Baznas Kota Padang applies in six (6) programs namely Padang Religius,Padang Sejatera, Padang Sehat, Padang cerdas, Padang makmur and caring Padang.Distribution is done evenly but still proportional to the number of poor per-district in PadangCity, with the aim Mustahiq become Muzaqi.Keywords:Zakat, Asnaf, Muzaki and Mustahiq