Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Wacana: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi

VIRTUAL ETNOGRAPHY (Kajian Etnografi Komunikasi pada Media Sosial Facebook di Indonesia) Prasetya, Hendri
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 12, No 4 (2013)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v12i4.118

Abstract

This research attempt to explain a social technological aspect of a new media social network sites which basedon a individual subjective meaning about Computer Mediated Communication as a social activity. Constructionof meaning that build within the user provide a set of value and shared meaning that creates a set of behavior,including communication behavior especially the language that employed among the user. The user also usedlanguage as a symbolic meaning through social network sites facebook to creates and managing self identity.The research used a qualitative approach with communication etnographic approach. Informant wre selectedbased on purposive. The data collected through participant observation, interviews and document searches. Theresult showed a different set of meaning of CMC activity among the user that also creates a different use pattern.A degree of enggagement creates a different set of communication bahavior based on maps of meaning and setof norm that created among those virtual community and also described abou self identity management betweenuser.
MAGAZINES: MELEWATI ZAMAN DAN PERGERAKAN BUDAYA Prasetya, Hendri
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 5, No 17 (2006)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v5i17.278

Abstract

Setiap kemajuan teknologi komunikasi yang lahir tidak hanya membawa iklim kompetisi yang semakin rumit, tapi juga menebarkan kematian bagi media lawas lain yang tak mampu menyainginya. Antara lain adalah majalah cetak. Perkembangan teknologi komunikasi yang muncul selalu saja meneriakkan pesimisme "inilah kematian majalah sebagai media komunikasi !". 'Televisi akan segera membunuh majalah" itu yang mereka katakan pada dekade tahun 50- an, namun kenyataannya tidak pernah terjadi. Pada tahun 80-an mereka memastikan kejayaan majalah segera lengser setelah muncul TV kabel, itupun tak terbukti. Hingga memasuki era tahun 90-an, CD- ROM dan Internet hadir sebagai media baru, majalah tetap hidup dan bahkan dengan kreatif membaur menjadi pendamping yang serasi dari setiap media baru yang ada. Para penggila Komputer bahkan banyak menggantung kan informasinya dari majalah khusus computer (PC World) Majalah menjadi artefak budaya yang efektif dan meluas melewati masa-masa perkembangan genre media komunikasi.
Organizational Discourse: Ideologi dan Relasi Kuasa dalam Organisasi Prasetya, Hendri
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 4, No 2 (2005)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v4i2.213

Abstract

Oganizational Discourse adalah kajian kritis keorganisasian yang berfokus pada proses relasi kuasa dan dominasi yang terbentuk dalam realitas sosial organisasi, melalui proses pewacanaan yang terjadi. Proses pengorganisasian sendiri dilihat sebagai situs dominasi (site of domination) kelornpok tertentu. Semuabentukan kuasa dan dominasi tersebut tertanam dalam pemaknaan wa-cana - wacana yang berkembang dalam organisasi dan melebur sebagai konsepsi budaya oganisasi itu sendiri.Secara umum organisasi kerap dipahami sebagai kumpulan sejumlah orang yang memiliki tujuan tertentu, dengan struktur pembagian kerja yang jelas dan terarah. lstilah "organisasi" didefinisikan sebagai sesuatu yang nyata merangkum orang- orang, hubungan-hubungan dan tujuan yang jelas. Organisasi menjadi semacam wadah kerja bagi orang-orang yang memiliki tujuan yang sama
Komunikasi Humor: Mengekspresikan Frustrasi tanpa Konfrontasi Prasetya, Hendri
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 5, No 21 (2007)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v5i21.232

Abstract

Undoubtedly humor and laughing are essential parts of what if is to be human. All humor is fundamentally human activity. Humor is one of the most important form of creative human communication and expressive culture/ yet the formal study of humor and ifs social consequences has not enjoyed widespread popularity. Humor literature can be split info two broad categories: (a) why individuals use humor (mofivafional!y/psychological/y)and (b) the function humor within a social setting on society (sociologically)
DRAMA TRANSKULTURAN Dalam episode: "NEGERI SIMBOLIK" Prasetya, Hendri
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 3, No 10 (2004)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v3i10.343

Abstract

Perkembangan teknologi mengantarkan kita pada corak kehidupan baru yang belum pernah kita hadapi. Percepatan kemajuan teknologi informasi memungkinkan lalu-lintas pesan global menembus batas-batas wilayah dengan cepat dan berlimpah, membuat kita kebanjiran informasi sehingga sulit untuk memaknainya lebih dalam. Media massa yang pada awalnya di klaim oleh Marshall Mc Luhan sebagai perpanjangan tangan manusia (the extension of man) kini tidak hanya dalam perspektif fisik media itu sendiri (media as a tools). Media saat ini sudah sesak diboncengi oleh kekuatan-kekuatan ekonomi kapitalis global dan menjadikannya sebagai wahana perpanjangan pasar (the extension of market), dalam mendistribusikan komoditas- komoditas transnasional. Perkembangan teknologi media massa dan kreatifitas periklanan menciptakan sinergi yang dasyat dalam konsep pemasaran global (globalmarket). Secara ekonomis, sudah pasti konsep-konsep periklanan global mampu mencetak peningkatan angka penjualan yang signifikan. Namun tidak hanya itu, secara sosiologis iklan ikut mengarahkan bentukan pola perilaku dan cara berpikir khalayaknya. Dengan menampilkan potongan fragmen kehidupan secara dramatis sekaligus membiuskan, iklan merekayasa kehidupan dan menciptakan ketergantungan psikologis (Hamelink, 1983).