Pakant Talunt adalah adat atau kepercayaan masyarakat Dayak Tunjung. Dalam bahasa Dayak Tunjung, pakan berarti memberi makan dan alunt berarti hutan. Pakant Talunt artinya memberi makan hutan. Penelitian ini bertujuan mengungkap nilai dan kearifan budaya lokal masyarakat Dayak Tunjung. Penelitian kualitatif ini menggunakan penelitian eksploratif dengan pendekatan etnografi. Analisis penelitian selanjutnya berpedoman pada analisis etnografi Fielding yang diadopsi lebih sederhana dengan empat tahapan: (1) pengumpulan data, (2) validasi data, (3) analisis data, (4) interpretasi upacara pemberian makan talun oleh orang Dayak Tunjung. Hasil penelitian menunjukkan upacara pemberian makan talunt menggunakan beberapa sesaji berupa makanan seperti tara (lemang), tumpiq, ayam kampung, dan sagon. Sesajen . ini dipersembahkan untuk beberapa hal, yaitu (a) bentuk penghormatan terhadap penjaga hutan yang disebut penuguq talunt, (b) upaya masyarakat Dayak Tunjung menghindari bahaya saat membuka lahan atau mengunjungi tempat wisata yang dalam bahasa Tunjung disebut mogaq talunt, (c) perwujudan pengampunan kepada arwah leluhur atau dalam istilah bahasa setempat disebut tabeq. Dengan demikian, upacara Pakant Talunt memiliki makna bentuk penghormatan, permintaan maaf, dan doa agar terhindar dari segala mara bahaya yang datang dari hutan Gunung Eno.