Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perawatan Dan Engine Tune Up Gratis Bentor (Becak Bermotor) Di Gorontalo Muhammad Yasser Arafat; Fentje Abdul Rauf; Buyung Machmoed; Zainudin Bonok; Ikhsan Hidayat
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 2 No. 2 (2022): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.923 KB) | DOI: 10.31004/jh.v2i2.50

Abstract

Bentor merupakan kendaraan sepeda motor yang dimodifikasi dengan menambahkan bak penumpang pada bagian depan. Masa produktif kendaraan bentor umumnya lima tahun, namun jika kendaraan bentor dirawat dan di tune up secara berkala, maka performance lebih stabil dan juga masa produktifnya bisa lebih lama dari umumnya. Pengetahuan mengenai perawatan dan engine tune up bentor bagi pengemudi bentor masih rendah, sehingga tidak jarang bentor mengalami macet, atau mengalami penurunan performace mesin akibat tidak dilakukannya perawatan dan engine tune up secara berkala. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan layanan perawatan dan engine tune up gratis bagi pengemudi bentor di Gorontalo, (2) mengedukasi pengemudi bentor tentang pentingnya melakukan perawatan dan engine tune up secara berkala pada bentor. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu (1) persiapan, (2) pelaksanaan dan (3) evaluasi. Berdasarkan hasil kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa (1) layanan perawatan dan engine tune upbentor yang telah dilakukan adalah perawatan sistem pelumasan (pergantian oli) sebanyak 37 bentor, sistem pengapian sebanyak 16 bentor, sistem bahan bakar sebanyak 16 bentor, sistem pengereman sebanyak 8 bentor, sistem pemindah daya sebanyak 8 bentor, dan mekanisme katup sebanyak 4 bentor, (2) edukasi pentingya perawatan dan engine tune up bentor telah dilakukan. Edukasi tersebut dilakukan dengan cara Chief mechanic bersama dengan driver berdiskusi terkait dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pengemudi bentor serta solusi penyelesainnya.
Pengukuran dan Analisis Produktivitas Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus: di PDAM Kabupaten Gorontalo) Hindun Effendy; Buyung R. Machmoed; Abdul Rasyid
Jambura Industrial Review (JIREV) VOLUME 1 NOMOR 1, MEI 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.437 KB) | DOI: 10.37905/jirev.1.1.40-47

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Indonesia bertambah seiring berjalannya waktu, hal ini membuat kebutuhan akan sumber daya menjadi bertambah besar, salah satunya kebutuhan air bersih. Pengukuran produktivitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja perusahaan dan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan perbaikan yang akan datang. Perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyediaan air bersih melalui saluran pipa. Berdasarkan laporan posisi sambungan di PDAM Kabupaten Gorontalo diketahui sejauh ini pelayanan PDAM Kabupaten Gorontalo hanya melayani 11,6% jumlah total kepala keluarga yang terlayani. Pengukuran produktivitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode Objective Matrix (OMAX). Tujuan penelitian ini yaitu mengukur tingkat produktivitas di PDAM Kab. Gorontalo dan melakukan evaluasi terhadap pengukuran produktivitas. Tingkat produktivitas PDAM Kabupaten Gorontalo tahun 2018 dan 2019 berdasarkan metode OMAX terjadi penurunan sebesar 76,67% hal ini dipengaruhi oleh bobot yang ditetapkan perusahaan dengan pencapaian produktivitas perusahaan hanya sebesar 23,33%. Evaluasi pengukuran produktivitas dilakukan pada input yang berkontribusi dalam penurunan produktivitas yaitu pada input energi dan tenaga.
MAINTENANCE MESIN ‘’ROLL GILINGAN TEBU TIPE 01” DI PT. PABRIK GULA TOLANGOHULA GORONTALO Moh. Rifaldi Abdullah; Trifandi Lasalewo; Buyung Rahmad Machmoed
Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL VOKASI SAINS DAN TEKNOLOGI (MEI)
Publisher : Program Vokasi UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.962 KB) | DOI: 10.56190/jvst.v1i2.9

Abstract

Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan strategi perawatan dengan cara memberikan metode terstruktur dan sistematis untuk mengalisis kegagalan dari suatu aset. Metode RCM bersifat continuous dan on going artinya, proses ini bisa dilakukan secara repetitif untuk mendapatkan keakuratan data mesin secara lebih akurat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interval waktu pergantian komponen yang sering mengalami kerusakan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Hasil pengumpulan data didapatkan dari hasil penelitian lapangan, wawancara, dan observasi secara langsung. Pada analisis data yang dilakukan pengumpulan data kerusakan mesin roll gilingan tebu dari processing pada periode Mei sampai Agustus 2021, kemudian dilakukan perhitungan pada nilai dampak yang ditimbulkan terdapat 21 downtime kerusakan komponen. Didapatkan nilai RPN tertinggi pada komponen Scrappper Atas, Amplas Plat dan Roll Atas dengan nilai RPN 360,329 dan 294. Setelah hasil perhitungan FMEA selanjutnya akan dilakukan perhitungan waktu kerusakan (TTF) dan perhitungan waktu perbaikan kerusakan (TTR). Perhitungan TTR sama dengan lama gangguan (downtime) karena perusahan memiliki jam kerja 24 jam. Antara tanggal 14 Mei sampai dengan 20 Mei 2021 banyak hari kerja 6 hari maka perhitungan TTF 6 hari x 24 jam kerja sama dengan 144 jam. Hasil perhitungan index of fit TTF terbesar yaitu distribusi weibull sebesar 0,261 dan index of fit TTR terbesar yaitu normal sebesar -0,293. Interval waktu pemeriksaan komponen berdasarkan waktu produksi rata-rata jam kerja perbulan sama dengan 240 jam, jumlah kerusakan selama 1 tahun sama dengan 2 kali, waktu rata-rata perbaikan 0,25224, waktu rata-rata pemeriksaan 1 kali sama dengan 4 jam, rata-rata kerusakan per 1 tahun sama dengan 0,167 frekuensi pemeriksaan optimal sama dengan 32,946 interval waktu pemeriksaan sama dengan 33 hari