Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Beban Kerja Dengan Gangguan Nyeri Bahu Pada Fisioterapis Di Rumah Sakit Wilayah Jawa Timur Ainun, Nurul; Hargiani, Fransisca Xaveria; Kusuma, Wahyu Teja; Halimah, Nurul
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 7, No 1 (2022): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v7i1.10819

Abstract

Objective : To identify the association of workload with shoulder pain complaints in worker in East Java Region hospital. Methods : This article were descriptive correlational type with data collection techniques carried out by questionnaires. Collecting respondent data by sending a questionnaire with the technique of sending a google form with a link is https://forms.gle/urgLDUPQtPCeycQv5 to all physiotherapists in East Java region, then from the results of respondents who sent data there were 152 physiotherapists. Then  the  data is reduced which is in accordance with the criteria, namely respondents who work in hospitals and who have experienced shoulder pain. From these data, the researcher can present it and conclude. Results : The result showed that the physiotherapist's age range is 22-56 years. The results of research on physiotherapists who work in hospitals type A, B and C in East Java region who have sent data are 68.4% of physiotherapists who experience shoulder pain complaints, for those who experience a minimum of complaints are 35,6%, mild is 45,2%, moderate 13,5% and 5,8% for severe complaints. Conclusion : The workload of physiotherapists has a significant relationship with complaints of perceived shoulder pain. In other words, the heavier the workload will increase the severity of shoulder pain complaints felt by the physiotherapist.
Perbedaan Pengaruh Myofascial Release Dan Neuro Development Treatment Terhadap Penurunan Spastisitas Pada Regio Hip, Knee Dan Ankle Anak Cerebral Palsy Spastik Diplegi Di UPT Pusat Layanan Disabilitas Kota Blitar Febriantama, Mohammad Dhany; Hargiani, Fransisca Xaveria; Kusuma, Wahyu Teja; Halimah, Nurul
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 7, No 1 (2022): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v7i1.11018

Abstract

Objective:  To determine the difference between myofascial release and neuro development treatment in reducing spasticity in children with diplegic spastic cerebral palsy.Methods: The number of samples in this study were 20 respondents, which were divided into 2 groups, namely myofascial release and neuro development treatment. The measurement of spasticity in this study uses the Ashworth scale measuring instrument.Results: The results of the wilcoxon test proved that myofascial release had no effect on decreasing spasticity with a p value of 0.083 (p>0.05) in the hip region, p 0.083 (p>0.05) in the knee region and p value 1,000 (p>0.05) in the ankle region, while neuro development treatment had an effect on decreasing spasticity with p value 0.008 (p<0.05) in the hip region, p value 0.005 (p<0.05) in the knee region and p value 0.007 (p<0.05) in the ankle region ankles. The results of the mann-whitney test prove that there is a significant difference in the effect of myofascial release and neuro development treatment on reducing spasticity with a p value of 0.000 (p <0.05).Conclusion: There is a significant difference between myofascial release and neuro development treatment on reducing spasticity in children with spastic cerebral palsy diplegia.
HUBUNGAN FAKTOR USIA, GENDER, LAMA DUDUK DENGAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA KARYAWAN RS HUSADA UTAMA SURABAYA Octavian, Hasanuddin; Deo Fau, Yohanes; Hargiani, Fransisca Xaveria; Hadi Endaryanto, Agung
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i4.1715

Abstract

A company needs quality human resources to be able to compete with competitors, so quality human resources are needed. However, if health problems occur, it will reduce the quality of work of human resources. One of the health problems that affects work is low back pain (LBP), Caused, among other things by immobile back muscles and continuously over a long period of time. Husada Utama Hospital Surabaya employee spending time sitting while working for 4-6 hours a day can increase the risk of experiencing LBP. Other factors that are at risk of had a LBP are age, gender, and Sitting for long periods. This study aims to determine the relationship between Age, Gender, Long Sitting and the incidence of LBP in employees at Husada Utama Hospital, Surabaya. Using the quantitative descriptive method with a cross-sectional research design. Researchers used a Roland Morris questionnaire which was distributed to respondents. The sample in this study was 234 employees of Husada Utama Hospital, Surabaya, whose work pattern was dominated by a sitting position. The Results, there was a relationship between the long sitting factor and the incidence of LBP with a p-value of 0.001<0.05 for long sitting with the incidence of acute LBP and p-value 0.00 < 0.05 for long sitting with the incidence of chronic LBP. However, this is inversely proportional to the factors age and gender explained that there was no relationship between age and gender factors and the incidence of low back pain in employees at Husada Utama Hospital, Surabaya.
HUBUNGAN POSISI KERJA, USIA DAN MASA KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAJIN TOMPO DI DESA PURWOKERTO KECAMATAN SRENGAT: Correlations of Working Position, Age and Work Period to Musculoskeletal Disorders of Tompo Crafter in Purwokerto Village Srengat Sub-District Hargiani, Fransisca Xaveria; Margareta, Lorensia Dodin; Fariz, Achmad; Halimah, Nurul
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 1 (2024): JIKep | Februari 2024
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i1.1859

Abstract

Pendahuluan : Di era modern saat ini tompo sudah jarang sekali digunakan masyarakat namun di desa Purwokerto kecamatan Srengat kabupaten Blitar masih banyak warga baik usia muda maupun tua yang bekerja sebagai perajin tompo dan memproduksi tompo setiap harinya. Selama bertahun-tahun para perajin tompo masih melakukan pekerjaan ini secara manual dengan posisi duduk serta posisi punggung yang sedikit membungkuk serta kepala ke depan sehingga sering menimbulkan keluhan muskuloskeletal. Keluhan muskuloskeletal adalah kondisi patologis yang mempengaruhi fungsi normal jaringan lunak sistem muskuloskeletal, termasuk pendukung seperti saraf, tendon, otot dan cakram intervertebralis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan posisi kerja, usia dan masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal. Metodelogi : analitik observasional dengan studi cross-sectional. Subjek yang digunakan adalah perajin tompo di desa Purwokerto kecamatan Srengat yang berjumlah 50 orang. Hasil : Nilai posisi kerja (p=0,000), usia (p=0,001) dan masa kerja (p=0,001) sehingga menunjukan korelasi yang signifikan dengan keluhan muskuloskeletal. Pembahasan : Ada hubungan antara posisi kerja, usia dan masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal.
HUBUNGAN POSISI IBU SAAT MENYUSUI DENGAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) DI POSYANDU BALITA DESA TUMPUK KECAMATAN WLINGI BLITAR: The Relationship of Mother's Position During Breastfeeding with Musculoskeletal Disorders (MSDS) in Integrated Healthcare Center for Toddlers in Tumpuk Village District Wlingi Blitar Hargiani, Fransisca Xaveria; Rulyana, Nindi; Fariz, Achmad; Halimah, Nurul
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 1 (2024): JIKep | Februari 2024
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i1.1861

Abstract

Pendahuluan: Menyusui merupakan salah satu fitrah seorang perempuan hal ini juga tertuang dalam organisasi dunia yang merekomendasikan menyusui selama 2 tahun. Ibu menyusui mengadopsi berbagai posisi menyusui berbeda yang menimbulkan musculoskeletal disoders.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan posisi ibu saat menyusui dengan musculoskeletal disorders.. Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan populasi semua ibu menyusui di Posyandu Balita di desa Tumpuk Kecamatan Wlingi Blitar sebanyak 135 orang dengan jumlah sampel 50 orang dengan teknik purposive sampling dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, instrument penelitian menggunakan nordic body map (NBM). Variabel independen musculoskeletal disoders, variabel dependen posisi ibu saat menyusui. Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan uji statistik tabulating dan spearman dengan taraf koefisien korelasi. Hasil: Pada penelitian ini menggunakan uji korelasi dengan uji spearman menunjukaan angka koefisien korelasi sebesar 0.216. Kesimpulan: tidak ada hubungan antara posisi ibu menyusui dengan musculoskeletal disorder dan posisi menyusui yang sering dilakukan ibu adalah berbaring dengan tingkat musculoskeletal disoders kategori keluhan ringan di Posyandu Balita Desa Tumpuk Kecamatan Wlingi Blitar.
HUBUNGAN OVERWEIGHT DAN OBESITAS BERDASARKAN JENIS KELAMIN DENGAN KESEIMBANGAN DINAMIS DI POSYANDU LANSIA PESONA DESA KARANGREJO KEDIRI: The Relationship of Overweight and Obesity Based on Gender with Dynamic Balance in Posyandu Elderly Pesona Karangrejo Kediri Sartoyo; Ansyori, Anis; Pratiwi, Paulla Roro; Hargiani, Fransisca Xaveria
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 2 (2024): JIKep | Juni 2024
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i2.1890

Abstract

Pendahuluan: Gaya hidup merupakan faktor yang memiliki peran terhadap peristiwa beberapa penyakit kronik. Obesitas adalah salah stu kondisi pada tubuh terjadinya peristiwa kenaikan berat badan berlebihan atau melebihi batas normal. Kondisi obesitas dapat mempengaruhi pada kondisi postur tubuh. Lanjut usia memiliki penurunan fungsi secara fisiologis berupa gangguan metabolisme atau obesitas dan perubahan postur dapat menimbulkan keseimbangan tubuh yang buruk yang beresiko aktivitas terganggu dan resiko jatuh pada lansia. Proses penuaan pada lansia adalah terjadi turunnya kekuatan otot dan massa tubuh meningkat yang berdampak masalah pada keseimbangan dalam berjalan maupun berdiri. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan overweight dan obesitas berdasarkan jenis kelamin dengan keseimbangan dinamis di Posyandu Lansia Pesona Desa Karangrejo Kediri. Metode: Menggunakan uji chi square dengan populasi dan sampel 50 klien lansia. Variabel independen pada penelitian overweight dan obesitas sedangkan variabel dependen keseimbangan dinamis. Hasil: Klien dengan kategori IMT obesitas baik laki-laki maupun perempuan berjumlah 21 klien dengan hasil IMT resiko jatuh sedangkan dengan kategori overweight berjumlah 29 klien dengan hasil IMT baik. Skor Asymp. Sig 0,000 < 0,05 maka “Ada hubungan” signifikan diantara IMT dan Time Up and Go Test (TUGT). Kesimpulan: Ada hubungan signifikan baik laki-laki maupun perempuan overweight dan obesitas terhadap keseimbangan dinamis pada lanjut usia. Hal ini menunjukkan bahwa berat badan yang berlebih dapat mempengaruhi penurunan keseimbangan terhadap lanjut usia
HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN RESIKO TERJADINYA LOW BACK PAIN MYOGENIC PADA PEMANEN TEMBAKAU DI DESA KENDUNG RT. 005 RW. 002 KECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO: The Relationship of Working Position and The Risk of Occurring Myogenic Low Back Pain in Tobacco Harvesters in Kendung Village Rt.005 Rw.002 Kedungadem District, Bojonegoro Regency Kurniawan, Dedi K; Sartoyo; Kasimbara, Rachma Putri; Hargiani, Fransisca Xaveria
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 2 (2024): JIKep | Juni 2024
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i2.1944

Abstract

Latar Belakang: Manusia saat ini dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Oleh karena itu manusia dituntut untuk berusaha atau berkerja. Bertani merupakan salah satu jenis pekerjaan yang memiliki resiko yang tinggi bagi para pekerjanya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuhi hubungan posisi kerja dengan resiko terjadinya low back pain myogenic pada pemanen tembakau di Desa Kendung RT. 005 RW. 002 Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Metode: Penelitian menggunakan observasional analitik menggunakan desain cross-sectional. Populasi dari penelitian ini yaitu sebanyak 136 orang dengan jumlah sampel sebanyak 83 para pemanen tembakau yang tinggal di Desa Kendung RT. 005 RW. 002 Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Hasil: Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 42 orang dan responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 41 orang dengan usia diketahui bahwa rata-rata usia responden yang menjadi sampel penelitian ini adalah dari usia 30-65 tahun. Sebagian besar berusia 65 tahun sebanyak 9 orang (10.8%) responden. Para pemanen tembakau di Desa Kendung RT. 005 RW. 002 Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro yang memiliki posisi kerja kurang ergonomis sebesar 11 orang (13.3%) responden dengan level resiko rendah, 25 orang (30.1%) responden dengan level resiko sedang, 23 orang (27.7%) responden dengan level resiko tinggi dan responden dengan level resiko sangat tinggi sebanyak 24 orang (28.9%). Terjadinya low back pain myogenic pada para pemanen tembakau di Desa Kendung RT. 005 RW. 002 Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro sebanyak 83 orang dengan 39 orang (47.0%) responden dengan keluhan low back pain myogenic berat dan 33 orang (39.8%) responden dengan keluhan low back pain myogenic ringan serta 11 orang (13.3%) responden dengan tanpa keluhan low back pain myogenic. Kesimpulan: Terdapat hubungan posisi kerja dengan terjadinya low back pain myogenic di Desa Kendung RT. 005 RW. 002 Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Hal ini berdasarkan hasil uji Fisher Exact Test yang telah digunakan dan diperoleh nilai signifikansi (p-value) 0.000 (p-value ? 0.05
Laporan Kasus: Pengobatan Fisioterapi pada Kasus Bahu Beku untuk Meningkatkan Ruang Lingkup Gerak Sendi dan Kemampuan Aktivitas Sehari-hari Hargiani, Fransisca Xaveria; Sartoyo, Sartoyo
NUCLEUS Vol 4 No 2 (2023): NUCLEUS
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/nuc.v4i2.1367

Abstract

Frozen shoulder is a very common condition in clinical practice, affecting 2–5% of  the general population. Frozen shoulder (FS) rarely occurs before  age  40  and typically affects ages 50 to 70. Women are more commonly affected  than men. Frozen shoulder is classified into primary and secondary, where primary frozen shoulder is due to the presence of attachments around the joint capsule and secondary frozen shoulder is due to sprains, strains, tendinopathy, tendon tear or bursitis. This study, conducted at Mutiara Sukma Mental Hospital NTB in September-October 2022, aimed to evaluate the effectiveness of physiotherapy interventions on a 64-year-old patient with frozen shoulder, mental disorders, and diabetes, using a case study approach. Interventions included Infrared therapy and TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) for pain reduction and muscle relaxation, as well as Neuromuscular Taping (NMT) for enhanced lymphatic drainage and pain relief. Assisted active movements and free active movements were also applied to maintain and improve joint range of motion and muscle strength. The results showed significant improvements in pain reduction and increased range of motion and shoulder function, with pain evaluation using the Numerical Rating Scale (NRS) and Shoulder Pain and Disability Index (SPADI) indicating positive progress during therapy sessions. This underscores the benefits of combined physiotherapy interventions in treating frozen shoulder, especially in patients with comorbid mental disorders.