Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Panjang Serat Dan Komposisi Volume Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) Terhadap Sifat Mekaniknya Agung Prijo Budijono,
Teknika Vol 6, No 2 (2005)
Publisher : Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan material komposit pada masa kini mulai dirasakan kemajuaanya. Hal ini tentu saja harus diimbangi dengan lebih banyak penelitian dan percobaan agar perkembangan material komposit tidak sampai terhambat. Terutama untuk material komposit serta teknik-teknik pembuatan dan pengerjaan yang sudah ada dapat dilanjutkan untuk mendapat kemampuan material komposit yang lebih handalPada penelitian yang dilakukan saat ini menganalisis pengaruh panjang serat dan fraksi volume serat acak terhadap kekuatan tarik, regangan dan modulus elastisitas dengan matrik polyester yaitu resin modulus elastisitas dengan matrik polyester yaitu resin 157 BQTN dengan penguat serat gelas. Panjang serat yang digunakan diambil secara acak. Sedang serat acak yang ada dipasaran panjangnya sekitar 5 cm. Hal ini akan termasuk di dalam jangkauan serat acak yang akan diketahui. Sedangkan pengujian yang dilakukan adalah uji tarik dengan standar ASTM D-638-M.Berdasarkan pengujian tarik didapatkan bahwa kekuatan tarik meningkat sampai panjang serat 60 mm dan mengalami penurunan pada panjang serat 100mm, hal ini juga terjadi pada regangan dan modulus elastisitasnya. Sedangkan fraksi volumenya juga cenderung untuk menaikkan kekuatan tariknya. Composite material uses at present day start felt by progress. This matter of course have to be made balance to with interest a lot of research and attempt so that composite material growth do not reaching be pursued. Especially for the material of composite and also technique of workmanship and making there can be continued to get the more reliable composite material abilityAt research done in this time analyse the long influence of fibre and random fibre volume fraction to strength, strain and elasticity modulus by matrik polyester that is resin of elasticity modulus by matrik polyester that is resin 157 BQTN with the lasing of glass fibre. Length of fibre used to be taken at random. Existing random Medium fibre is length marketing of about 5 cm. This matterr will the inclusive of in random fibre reach to be known. The standard of tensile strength was ASTM D-638-M.Pursuant to interesting examination got by that strength mount until fibre length 60 mm and experience of the degradation at fibre length 100 mm, this matter also happened in strain and its elasticity modulus. While its volume faction also trend to to boost up the its strength
KAJIAN PERPINDAHAN PANAS DAN KARAKTERISTIK KOEFISIEN DIFUSIVITAS KERUPUK UNTUK MERANCANG ALAT PENGERING YANG MEMANFAATKAN PANAS GAS BUANG Agung Prijo Budijono, ; Budihardjo A.h., ; Agus Budianto,
Otopro Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Otopro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Khusus untuk Usaha Kecil dan Menengah produksi makanan ringan (krupuk), pada saat musim hujan pasti mengalami kendala dan hambatan pada proses pengeringan. Salah satu kendala yang cukup signifikan adalah jika musim hujan tiba. Selama ini proses pengeringan, masih banyak yang hanya mengandalkan panas dari sinar matahari, maka seringkali kebutuhan pasar sering tidak terpenuhi. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dalam penelitian ini akan disusun suatu peralatan oven pengering yang memanfaatkan panas gas buang hasil dari tungku bakar proses penggorengan.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh kesimpulan diantaranya: 1) proses pengeringan dengan menggunakan alat pengering kerupuk hasil penelitian ini lebih cepat (4 jam) bila dibandingkan dengan proses pengeringan panas sinar matahari (5 jam). 2) proses pengeringan dengan menggunakan alat pengering hasil penelitian ini pada dasarnya diperoleh karakteristik kerupuk yang sama dengan hasil proses pengeringan secara alami yaitu: a) berat kerupuk berbanding lurus dengan kadar air b) suhu matahari berbanding terbalik dengan kelembaban udara, c) berat kerupuk berbanding lurus dengan kelembaban udara dan berbanding terbalik dengan suhu pengeringan, 3) kerupuk tidak boleh langsung dikeringkan dengan suhu tinggi (± 53oC) tetapi harus diawali dengan suhu rendah (± 49oC) kemudian bertahap naik menjadi suhu tinggi (± 53oC). Hal ini dilakukan untuk menghindari kualitas hasil pengeringan yang tidak maksimal karena masih terdapat kandungan air yang terjebak sehingga tidak bisa diperoleh kadar air yang sesuai (23%-25%) dan hasil penggorengan kurang mengembang. Specifically for Small and Medium Enterprises production snack (crackers), when the rainy season must have experienced obstacles and barriers in the drying process. One significant obstacle is that if the rainy season arrives. During this drying process, there are still many who rely on heat from the sun, so often the market needs are often not met. To answer these problems in this research will be compiled a drying oven equipment that utilizes the exhaust heat from the furnace burns the frying process. The research method used in this study is the experimental method. Based on the results of data analysis and discussion, conclusions obtained are: 1) the drying process by using crackers dryers research results more quickly (four hours) when compared with the light sun drying process (five hours). 2) the drying process by using dryers results of this study was obtained basically the same characteristics of crackers with a natural result of the drying process, such as: a) the weight of the crackers is directly proportional to water content, b) the temperature of the sun berbanding inversely with the humidity, c) berbanding crackers straight with heavy humidity and berbanding reversed by drying temperature, 3) crackers should not be directly dried by high temperature (± 53oC) but must be preceded by a low temperature (± 49oC) and then gradually rose to a high temperature (± 53oC). This is done to avoid the quality of the results obtained are not drying up because there are still trapped in the water content so it can not obtain the appropriate water content (23% -25%) and the results of the frying less fluffy.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MEKATRONIKA BERBASIS KOMPUTER POKOK BAHASAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER BERORIENTASI PADA PEMBELAJARAN LANGSUNG Wahyu Dwi Kurniawan; Agung Prijo Budijono
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 21, No 3 (2013): (Mei)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.316 KB) | DOI: 10.21831/jptk.v21i3.3241

Abstract

AbstractProgram Logic Controller is subject that many complaints by students of Department of Mechanical Engineering FT-Unesa. This is due to the lack of learning devices are used so that learning becomes less favorable and become passive. This study aims to develop computer-based learning device mechatronics subject-oriented programmable logic controller directly on student learning Mechanical Engineering Department Unesa FT. This study was conducted in two phases. Phase I, the development of the learning refers to the design of the Model 4D Thiagarajan (1974), Phase II, trial learning in the classroom using a design of one group pretest-posttest design. The findings of the study: (1) an average score of 3.32 learning assessment tools (pretty good), (2) average scores on tests of learning implementation I of 3.59 (good) and trials II of 3.70 (both ), (3) student learning outcomes of cognitive and psychomotor aspects have achieved individually and classical mastery, (4) students showed a positive response to the stated learning tehadap interested, excited, and motivated to attend lectures mechatronics; activity of the most dominant college students are discussin /practices relevant to teaching and learning that is on trial I is 36.46% and trials II 38.19%. Based on the analysis of data, it can be concluded that the developed learning feasible for use in lectures mechatronics. Implementation of the computer-based learning mechatronics subjects PLC can improve the quality of teaching and learning, as students showed a positive response, implementation category learning and learning outcomes both cognitive and psychomotor aspects of students have achieved mastery individually and classical. Keywords: development, learning, mechatronics, computer, plc
PELATIHAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMKN 1 BENDO MAGETAN Wahyu Dwi Kurniawan; Agung Prijo Budijono; Budihardjo Achmadi Hasyim; I Made Muliatna; Djoko Suwito
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 11, No 3 (2022): September, 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i3.25108

Abstract

ABSTRACTThe development of automation technology in various production processes in the industrial world is experiencing rapid progress, of course this will have consequences, that the workforce in the field of industrial automation must meet adequate qualifications so that production runs optimally. The partners in this activity are SMKN 1 Bendo Magetan, East Java. The problem of the partners is that the competence of students about Programmable Logic Controller (PLC) is less than optimal. This is due to the absence of PLC practicum modules and the lack of PLC practicum activities. To overcome this, in the community service program, the proposing team wanted to provide a Programmable Logic Controller (PLC) training package for Magetan Vocational School students. Outcomes of these activities include the PLC practicum module and scientific publications in national journals. The method of this activity is training of trainers using direct learning models so as to facilitate students in understanding the material and applying the concept of the material to learning aids to achieve predetermined competencies. Based on the results obtained, the conclusion of this activity is that the Programmable Logic Controller (PLC) training has been carried out well and smoothly. This can be seen from the high enthusiasm of all participants in participating in the training with the results of the questionnaire that as many as 100% of the participants stated that the existence of PLC training was very beneficial for students of SMKN 1 Bendo Magetan because it was in line with the needs of the industry-oriented workplace today 4.0 with the support of automation technology industry.Keywords: training, competence, electric power engineering, programmable logic controllerABSTRAKPerkembangan teknologi otomasi pada berbagai proses produksi di dunia industri mengalami kemajuan yang cepat, tentunya hal ini akan memberikan konsekuensi, bahwa tenaga kerja di bidang teknik otomasi industri harus memenuhi kualifikasi yang memadai agar produksi berjalan optimal. Pihak mitra dalam kegiatan ini yaitu SMKN 1 Bendo Magetan Jawa Timur. Permasalahan pihak mitra yaitu kompetensi siswa tentang Programmable Logic Controller (PLC) merupakan kurang maksimal. Hal ini dikarenakan belum adanya modul praktikum PLC dan masih minimnya aktivitas praktikum PLC. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tim pengusul ingin memberikan paket pelatihan Programmable Logic Controller (PLC) bagi siswa SMK Magetan. Luaran kegiatan ini diantaranya yaitu modul praktikum PLC dan publikasi ilmiah dalam jurnal nasional. Metode kegiatan ini yaitu training of trainer dengan menggunakan model pembelajaran langsung sehingga dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi dan menerapkan konsep materi pada alat bantu pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka kesimpulan kegiatan ini yaitu pelatihan Programmable Logic Controller (PLC) ini telah terlaksana dengan baik dan lancar. Hal ini dapat dilihat dari tingginya antusiasme dari semua peserta dalam mengikuti pelatihan dengan hasil angket bahwa sebanyak 100% peserta menyatakan dengan adanya pelatihan PLC sangat bermanfaat bagi siswa SMKN 1 Bendo Magetan karena sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini yang berorientasi industri 4.0 dengan dukungan teknologi otomatisasi industri.Kata kunci: pelatihan, kompetensi, teknik tenaga listrik, programmable logic controller
Mesin Pemotong Ring Gelas untuk Meningkatkan Produktivitas Bank Sampah Cemara Sidoarjo Ika Nurjannah; I Wayan Susila; Agung Prijo Budijono; Indra Herlamba Siregar; Handini Novita Sari
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) 2023: Sinergi Perguruan Tinggi dan Masyarakat Untuk Mendukung Pencapaian Empat Pilar Pembangunan Men
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah plastik merupakan salah satu penyebab utama pada pencemaran lingkungan. Selain sulit untuk terurai, proses pengolahan sampah plastik menimbulkan toksit yang bersifat karsinogenik. Agar sampah plastik bisa terurai secara alami dibutuhkan waktu hingga ratusan tahun. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang memiliki timbunan sampah tahunan paling banyak di Jawa Timur, yakni sebesar 406,85 ribu ton per tahun 2021. Proses penanganan dan kepedulian sampah dengan konsep 3R telah dilakukan oleh komunitas peduli lingkungan Bank Sampah Cemara RW I Punggul Gedangan Sidoarjo. Permasalahan yang dihadapi komunitas ini adalah proses pemotongan ring gelas membutuhkan waktu lama karena dilakukan secara manual menggunakan pisau atau gunting. Solusi yang dilakukan tim PKM dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dari hasil pengumpulan sampah plastik berupa gelas air mineral pada komunitas ini dengan pemberian mesin pemotong ring gelas dan pelaksanaan PKM menggunakan metode PALS (Participatory Action Learning system) yang melibatkan partisipan mitra dalam proses kegiatan. Penggunaan mesin pemotong ring gelas diketahui meningkatkan kualitas pemotongan yang lebih bersih dan rapi, serta terjadi peningkatan kuantitas hasil pemotongan sebesar 5 kali lipat.