p-Index From 2019 - 2024
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Sipil
Sebastian, Ligal
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TEKNIK MITIGASI LIMPASAN PERMUKAAN PADA TIPOLOGI LAHAN PERMUKIMAN DAN PERDAGANGAN-JASA Sebastian, Ligal
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.72 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v8i2.30

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa banjir berskala kecil terjadi dimana-mana, termasuk di Kota Palembang. Tidak terkendalinya limpasan permukaan telah dipahami dengan jelas sebagai penyebab terjadinya banjir tersebut. Para ahli telah mencoba menemukan jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut, tetapi belum dilakukan secara terpadu. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mempelajari teknik mitigasi limpasan permukaan pada 2 (dua) tipe penggunaan lahan. Metode penelitian yang digunakan, yaitu studi literatur, survei lapangan, dan percobaan hujan buatan (rainfall simulator) pada dua tipe penggunaan lahan dengan perlakuan teknik mitigasi panen hujan, sumur resapan, lubang resapan biopori dan atap hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan permukiman didapat lubang resapan biopori paling besar me-mitigasi limpasan yaitu sebesar 338,33 liter atau sebesar 54,71% dari kontrol, sedangkan untuk lahan perdagangan-jasa dike-tahui sumur resapan paling besar memitigasi limpasan yaitu sebesar 428,67 liter atau 42,35% dari kontrol. Berdasarkan uji kontras, teknik mitigasi limpasan permukaan pada lahan permukiman dan perdagangan-jasa menunjukkan tidak adanya perla-kuan teknik yang dominan satu sama lainnya. Hal tersebut diprediksi faktor yang menyebabkannya adalah intensitas curah hujan buatan yang diberikan dalam rancang percobaan termasuk kriteria sangat lebat (62,54 mm), sehingga teknik mitigasi yang ada tidak mampu mengelola air dengan maksimal (terjadinya flooding). Selain itu, jenis tanah yang terkategori mudah jenuh air membuat air yang terserap terbatas dan sisanya menjadi limpasan permukaan.
ANALISIS KUAT TEKAN BETON K.200 DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH PECAHAN BATU BATA SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR Sebastian, Ligal; Syarifudin, Achmad; Alamsyah, Alamsyah
Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.275 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v10i1.459

Abstract

Penggunaan material limbah pecahan batu bata dalam campuran beton di Indonesia masih belum umum namun sudah mulai banyak digunakan antara lain untuk pengurukan, lapisan pondasi jalan dan lain-lain. Hal ini mungkin disebabkan bahan baku seperti agregat kasar mudah didapat. Padahal cepat atau lambat material akan semakin habis sehingga menyebabkan material dari tahun ke tahun akan semakain mahal. Penelitian dan pengujian beton ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan memanfaatkan limbah pecahan batu bata dengan sumber agregat halus (pasir) dari sungai musi, sedangkan agregat kasar (batu pecah/split) didapat dari lahat. Pada penelitian ini beda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm dan direndam, masing-masing umur beton yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan beton. Pada campuran beton K.200 tersebut dibuat campuran pengganti agregat kasar yang berfariasi yaitu dengan limbah pecahan batu bata 0% (normal), limbah pecahan batu bata 10%, limbah pecahan batu bata 20 % dan limbah pecahan batu bata 30% dengan cara mengurangi persentase dari agregat kasar (split). Beton yang mencapai umur 28 hari karena pada umur ini menurut PBI 1974, kekuatan beton telah mencapai 100%. Dari hasil uji kuat tekan yaitu pada beton normal (limbah pecahan batu bata 0%) dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 199,27 kg/cm2, pada beton kadar limbah pecahan batu bata 10% dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 179,65 kg/cm2, pada beton kadar limbah pecahan batu bata 20% dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 172,10 kg/cm2, dan pada beton kadar limbah pecahan batu bata 30% dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 170,59 kg/cm2.
EVALUASI DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PERMUKIMAN KECAMATAN JAKABARING KOTA PALEMBANG Sebastian, Ligal
Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.995 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v11i1.473

Abstract

Kecamatan Jakabaring Kota Palembang memiliki luas sekitar 18,93 Km2 merupakan daerah tangkapan air hujan untuk penampungan alami. Seiring dengan bertambahnya penduduk dan pertumbuhan ekonomi, telah mengalami perubahan penggunaan tata guna lahan menjadi area permukiman dan pengembangan kota. Berdasakan data guna lahan pada awalnya di wilayah Jakabaring sebagian besar terdiri dari lahan rawa, dan berada dalam Kawasan daerah aliran sungai (DAS) Musi dalam Sub DAS Jakabaring yang memiliki luas 12,41 Km2. Kondisi demikian menyebabkan pada saat musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi berpotensi terjadinya genangan atau banjir, sehingga membutuhkan sistem saluran drainase yang baik. Penelitian ini dilakukan secara purposive sampling melalui pengukuran lapangan dan analisa kondisi saluran (data hidrologi dan hidrolika) pada dua lokasi permukiman di perumahan Amin Mulia dan Dekrasnada. Hasil Analisa dan evaluasi terhadap kondisi saluran dilapangan menunjukkan nilai debit rencana (Qp) = 0,076 m³/detik dan nilai debit aliran didalam saluran (Qr) = 3,387 m³/detik, dimana nilai Qp< Qr, sehingga tidak perlu dilakukan perencanaan ulang karena debit aliran didalam saluran sudah dapat ditampung oleh dimensi saluran yang ada dan relatif sudah memenuhi standar.
PERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR YANG MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS SUNGAI MUSI SEKAYU DAN AGREGAT HALUS SUNGAI MUSI GANDUS PALEMBANG Sebastian, Ligal; Diawarman, Diawarman; Suhendra, Sabarna
Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.522 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v10i2.476

Abstract

Mortar merupakan bahan bangunan yang terbuat dari campuran air, bahan perekat (misalnya : lumpur, kapur, semen portland), dan agregat halus (misalnya : pasir alami, pecahan tembok, dan sebagainya) Konsistensi mortar ini nantinya akan berguna dalam menentukan kekuatan mortar yang menjadi spesi, plesteran dinding, batako dan sebagainya, sehingga diharapkan mortar yang menahan gaya tekan akibat beban yang bekerja padanya tidak hancur, maka pada penelitian ini dicoba membandingkan kuat tekan mortar yang menggunakan agregat halus sungai musi Sekayu dan agregat halus sungai musi gandus Palembang. Pada penelitian ini beda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 5cm x 5cm x 5cm, masing-masing umur mortar yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan mortar. Pada campuran mortar tersebut dibuat berfariasi yaitu dengan menggunakan 1 PC : 2 Pasir, 1 PC : 3 Pasir dan 1 PC : 4 Pasir. Dari hasil evaluasi uji kuat tekan yaitu pada mortar dengan campuran pasir sungai musi sekayu pada umur mortar 28 hari didapat kuat tekan mortar sebesar 50,00 kg/cm2, 56,00 kg/cm2 dan 53,33 kg/cm2 pada pada mortar dengan campuran pasir sungai musi gandus Palembang pada umur mortar 28 hari didapat kuat tekan mortar sebesar 31,80 kg/cm2, 40,20 kg/cm2 dan 38,73 kg/cm2.
FLOOD CONTROL THROUGH STRUCTURAL AND NON-STRUCTURAL AMPLIFICATION APPROACHES Sebastian, Ligal
Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.738 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v11i2.519

Abstract

Changes in land use along with the increase in population both in urban and rural areas, of course, are followed by problems and environmental damage, for example; flooding, garbage, and damage to drainage construction. Preventing flood disasters, it is necessary to develop strategies and control techniques for flood-affected areas (including watersheds) through structural and non-structural amplification strategies in their control. The method of approach is qualitative description and descriptive comparative case which aims to look at the flood problems that occurred in several locations from a technical and social point of view as well as strategies for handling them. In addition, a spatial analysis of the watershed area was carried out on field observation data on objects affected by flooding to determine the physical and social conditions related to flood control efforts. The government has taken various steps to overcome flooding, but it is recognized that it is still not optimal due to land suitability factors. Through structural and non-structural amplification approaches, watershed conditions can be evaluated and optimized over time according to conditions. Structural and non-structural amplification approaches are predicted to help the process of flood prevention and control more optimally. The concept of evaluating land suitability for residential areas and watershed areas, as well as the social conditions of local communities.