Wawan Heryana
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KERENTANAN MASYARAKAT DESA BALERANTE, KEMALANG, KLATEN, TERHADAP ANCAMAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI Atika Wahyu Wijayanti; Lina Favourita Sutiaputri; Wawan Heryana
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 2 No 2 (2020): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.423 KB) | DOI: 10.31595/lindayasos.v2i2.320

Abstract

Kerentanan bencana merujuk pada ketidakmampuan dalam menghadapi risiko bencana. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui gambaran mengenai Kerentanan Masyarakat Terhadap Ancaman Bencana Letusan GunungMerapi di Desa Balerante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten yang meliputi karakteristik responden, aspekkerentanan fisik, aspek kerentanan sosial, aspek kerentanan ekonomi, aspek kerentanan lingkungan dan harapanharapan masyarakat Desa Balerante. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif metode destkriptif. Respondendalam penelitian ini merupakan masyarakat Desa Balerante sebanyak 63 orang sebagai responden dengan teknikpenarikan sampel yaitu “cluster sampling” atau area sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan angket, observasi dan studi dokumentasi. Uji validitas data dengan menggunakan face validity atauvaliditas muka dan uji reliabilitas dengan menggunakan metode rumus Cronbach Alpha. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kerentanan masyarakat terhadap ancaman bencana letusan Gunung Merapi di Desa Balerantetermasuk dalam kategori tinggi. Kerentanan masyarakat terhadap bencana letusan Gunung Merapi terjadi dalambidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Upaya untuk mengurangi tingkat kerentanan masyarakat terhadap ancamanbencana letusan Gunung Merapi melalui peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadappenanggulangan bencana berbasis masyarakat, meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mempersiapkan dirimenghadapi ancaman bencana letusan Gunung Merapi berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan danmeningkatkan keberfungsian system sumber yang dapat diakses oleh masyarakat sekitar.
KESADARAN PENULARAN HIV DAN AIDS KEPADA PASANGAN DI KALANGAN ORANG DENGAN HIV DAN AIDS (ODHA) DI INDONESIA Moch Zaenal Hakim; Okta Tresna Minda Putra; Wawan Heryana
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 4 No 1 (2022): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesadaran diri ODHA pada penularan HIV dan AIDS terhadap pasangan di Jakarta Utara, mencakup sistem nilai pada penularan HIV, cara pandang pada penularan HIV, dan perilaku dalam upaya pencegahan penularan HIV. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei deskriptif terhadap 99 responden yang dipilih melalui Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan melalui angket dan studi dokumentasi. Alat ukur menggunakan skala Likert dengan uji validitas muka. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif menyajikan tabel frekuensi untuk menarik kesimpulan tanpa menaksirkan hasil penelitian terhadap populasi. Hasil penelitian menunjukkan 79,04% responden memiliki sistem nilai yang baik pada penularan HIV dan AIDS, 80,30% responden memiliki cara pandang yang baik pada penularan HIV dan AIDS, dan 92,21% responden memiliki perilaku yang baik dalam pencegahan penularan HIV dan AIDS. Penelitian ini menemukan adanya pandangan buruk responden mengenai kemungkinan dirinya menularkan HIV pada pasangan, keinginan pasangannya tidak tertular HIV, pandangan buruk dari orang lain mempengaruhi perilaku responden, dan adanya keacuhan responden untuk berbagi informasi HIV dan AIDS dengan pasangan. Hal ini menunjukkan adanya kesalahan informasi dalam penilaian responden. Rekomendasi penelitian adalah perlu pemberian pemahaman dan kesadaran ODHA serta diberikan keberdayaan agar melaksanakan pencegahan positif pada pasangannya dan orang lain. Intervensi pekerjaan sosial melalui kelompok pendidikan (Educational group) dan kelompok bantu diri (self help group) dilakukan untuk meningkatkan kesadaran diri ODHA pada penularan HIV dan AIDS terhadap pasangan dan orang lain.
KEINGINAN BUNUH DIRI ORANG DENGAN HIV DAN AIDS (ODHA) DAMPINGAN YAYASAN PKBI DKI JAKARTA Iqbal Putra; Moch Zaenal Hakim; Wawan Heryana
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 1 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.776 KB)

Abstract

Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) dihadapkan kepada permasalahan diri yang negatif dan situasi lingkungan sosial ODHA yang tidak mendukung karena stigma dan diskriminasi. Kondisi ini berdampak kepada keputusasaan dan keinginan untuk bunuh diri ODHA. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana keinginan bunuh diri yang dialami ODHA dampingan Yayasan PKBI DKI Jakarta, yang mencakup karakteristik responden, gambaran depresi responden, gambaran keputusasaan responden, dan riwayat percobaan bunuh diri responden. Metode penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dipilih 44 dari 219 orang dalam populasi, dengan menggunakan teknik pengambilan proportionate stratified random sampling yang terbagi menjadi tiga strata yaitu Wanita Pria (Waria), Lelaki Suka Lelaki (LSL), dan Ibu Rumah Tangga (IRT), dengan Pengumpulan data melalui kuesioner dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, diolah dengan perangkat lunak SPSS. Hasil analisis menunjukkan terdapat tujuh orang Wanita Pria (Waria), 15 orang Lelaki Seks Lelaki (LSL), dan 22 Ibu Rumah Tangga (IRT). Gambaran depresi yang dialami responden ialah 38,84%, sebanyak 44,31% responden mengalami keputusasaan, dan 29,16% responden mengalami riwayat percobaan bunuh diri. Secara keseluruhan 38,17% responden memiliki keinginan bunuh diri. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, perlu adanya upaya Peningkatan Kapasitas dan Potensi Diri ODHA melalui kelompok bantu diri (Self Help Group). Melalui upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan potensi diri ODHA untuk mengatasi permasalahan yang dialami.Kata Kunci: Keinginan Bunuh Diri, ODHA, Self Help Group.
STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG DENGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (HIV DAN AIDS) DI KOTA BANDUNG Silvia Rizki; Lina Favourita Sutiaputri; Wawan Heryana
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 2 No 1 (2020): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.308 KB) | DOI: 10.31595/rehsos.v2i1.255

Abstract

Stigma merujuk pada kejadian atau fenomena yang menghalangi seseorang untuk mendapatkan perhatian, mengurangi seseorang untuk memperoleh peluang dan interaksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) stigma responden dari aspek pelabelan, 3) stigma responden dari aspek stereotip, 4) stigma masyarakat dari aspek pemisahan, dan 5) stigma masyarakat dari aspek diskriminasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi dengan menjadikan masyarakat di Kelurahan Kebon Jeruk sebanyak 97 orang sebagai responden melalui teknik stratified random sampling. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity) dan realibilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stigma masyarakat terhadap ODHA di Kelurahan Kebon Jeruk termasuk dalam kategori sedang. Masih terdapat sebagian responden yang memberi stigma kepada ODHA berupa label negatif seperti ODHA merupakan orang yang memiliki moral yang buruk hingga perilaku diskriminasi seperti menjauhi dan mengucilkan ODHA. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman responden terhadap ODHA dan penyakitnya. Upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman dapat dilakukan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Stigma ODHA. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai HIV dan AIDS, meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial masyarakat terhadap ODHA dan penyakitnya di Kelurahan Kebon Jeruk, meningkatkan dukungan dan kerjasama pemerintah Kelurahan Kebon Jeruk dengan berbagai sistem sumber dalam penanganan HIV dan AIDS di Kelurahan Kebon Jeruk Kecamatan Andir Kota Bandung. Kata Kunci:Stigma; Masyarakat; Orang Dengan HIV dan AIDS.
COPING STRATEGY PEKERJA KONTRAK DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR DI PT. SANBE FARMA KOTA CIMAHI St. Sarah Ramadhan; Lina Favourita Favourita; Wawan Heryana
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 2 No 1 (2020): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.042 KB) | DOI: 10.31595/lindayasos.v2i1.249

Abstract

Coping strategy pekerja kontrak dalam memenuhi kebutuhan dasar di PT. Sanbe Farma Kota Cimahi merujuk pada kemampuan pekerja kontrak untuk menghadapi tekanan dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang karakteristik, keaktifan diri, perencanaan, kontrol diri, mencari dukungan yang bersifat instrumental, mencari dukungan yang bersifat emosional, penerimaan dan religiusitas pekerja kontrak dalam memenuhi kebutuhan dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan menggunakan teknik simple random sampling kepada 86 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, studi dokumentasi, observasi dan wawancara tidak terstruktur. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity) dan uji reliabilitas menggunakan metode alpha cronbach. Penelitian ini dianalisis menggunakan analisa kuantitatif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa terdapat enam aspek yang termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai rata-rata skor aktual keseluruhan aspek adalah 274,25 dari skor ideal 344. Maka dapat disimpulkan bahwa pekerja kontrak sudah mampu melakukan coping strategy dalam memenuhi kebutuhan dasar dan diperlukan adanya peningkatan upaya mencari dukungan sosial bersifat instrumental. Rekomendasi program untuk pemecahan masalah yaitu “Program Peningkatan Dukungan Sosial Instrumental Pekerja Kontrak melalui Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan (SPTP) di PT. Sanbe Farma Kota Cimahi”. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah metode social group work dengan rangkaian kegiatan pembentukan kelompok bantu diri, kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) serta diskusi dan berbagi pengalaman para pekerja kontrak. Program ini diharapkan dapat meningkatkan dukungan sosial instrumental pekerja kontrak dalam memenuhi kebutuhan dasar dan mengatasi masalah yang dialaminya. Kata Kunci:Coping strategy; pekerja kontrak; kebutuhan dasar; kelompok bantu diri.
IJSW Vol. 4 No. 2, February 2022 Anggita Suwandani; Wawan Heryana; Nurjanah Nurjanah
Indonesian Journal of Social Work Vol 7 No 1 (2023): IJSW
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/ijsw.v7i1.473

Abstract

Indonesia is currently home to nearly 14.000 refugees and asylum seekers. However, Indonesia is not a signatory to the 1951 Refugee Convention and 1967 Refugee Protocol. Hence, the refugee population in Indonesia is dealing with many difficulties and barriers. The biopsychosocial condition is a vital aspect for every human living. Refugee women are no exception. This research intends to take a snapshot of refugee women in Kalideres, West Jakarta, biologically, psychologically, and socially, and how the forced migrant women live in their prolonged state of limbo. This research adopted a qualitative method and used purposive sampling to select the informants. This research consisted of two primary informants and three supporting informants with specific objectives. Data collection techniques used are in-depth interviews, observation, and literature reviews. This research revealed that the biopsychosocial conditions of refugee women in Kalideres are not appropriately met and by-rights, thus affecting their social function in Kalideres, West Jakarta.
SELF-EFFICACY ANAK PEMULUNG DI SEKOLAH KAMI KELURAHAN BINTARA JAYA KECAMATAN BEKASI SELATAN Sagita Dewi Anzanie; Theresia Martina Marwant; Wawan Heryana
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 19 No 2 (2020): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v19i2.329

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai self-efficacyanak pemulung di “Sekolah Kami” yang mencakup level (tingkat), strength (kekuatan), dangenerality (generalisasi). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metodesurvei deskriptif terhadap populasi anak pemulung di Sekolah Kami tahun 2020 pada tingkatSMP dan SMA yang berjumlah 45 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalahdengan kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun uji validitas alat ukur diujidengan validitas muka (face validity), serta uji realiabilitas Cronbanch Alpha dengan hasil0,887. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum self-efficacy anak pemulung diSekolah Kami memiliki skor aktual 5.696 atau sebesar 79,11% dari skor ideal 7.200 dantermasuk kedalam kategori sedang menuju tinggi. Meskipun demikian, ditemukan satupermasalahan, yaitu pada aspek strength (kekuatan). Hal ini dilihat dari skor yang didapatkan pada aspek tersebut berada pada kategori sedang, kesimpulannya kekuatan akan keyakinanpada kemampuan diri anak pemulung di Sekolah Kami masih mudah goyah dan perluditingkatkan. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, peneliti merumuskan programuntuk menangani permasalahan tersebut, yaitu “Program Share to Support untuk AnakPemulung di Sekolah Kami”.