Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN METODE SITEKTIF DALAM RANGKA MENUMBUHKAN MINAT DAN KREATIVITAS GERAK SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 NANGA PINOH Yeni Andriyani; Mohammad Rif'at; Wakidi Wakidi
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) Vol 2, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.43 KB) | DOI: 10.46368/jpjkr.v2i1.69

Abstract

Abstrak: Tujuan Penelitian ini menumbuhkan minat dan kreativitas gerak siswa kelas XI Akuntansi 1 melalui penerapan pembelajaran lempar cakram gaya menyamping menggunakan metode Sitektif. Metode yang digunakan ialah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian kriteria 74.08% dan 94%, pada aspek psikomotorik siswa yang mencakup cara memegang cakram, awalan, ayunan dan akhiran dalam proses pembelajaran atletik lempar cakram gaya menyamping dengan kriteria 71.32% dan 87.86% dengan peningkatan 35.29%, sehingga disimpulkan bahwa : (1) terdapat peningkatan pada minat dan kreativitas gerak siswa setelah diadakan tindakan dengan menggunakan media piring plastik dan menerapkan metode Simulasi, Praktek dan Aktif (SITEKTIF), (2) terdapat peningkatan pada kemampuan psikomotorik siswa setelah diadakan tindakan dengan metode Simulasi, Praktek dan Aktif (SITEKTIF).Kata Kunci: Lempar Cakram, Sitektif, Minat dan Kreativitas.
PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA PADA AUTO 2000 CABANG ASIA AFRIKA BANDUNG Yayan Sofyan; Yeni Andriyani
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 1 No 2 (2017): Mei-Agustus 2017
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.334 KB) | DOI: 10.31955/mea.v1i2.57

Abstract

Keputusan untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh penilaian akan bentuk kualitas produk tersebut. Tuntutan permintaan akan sebuah produk barang yang semakin berkualitas membuat perusahaan yang bergerak diberbagai bidang usaha berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki demi mepertahankan Brand Image (citra merek) produk yang mereka miliki. Merek mempunyai sifat khas, dan sifat khas inilah yang membedakan produk yang satu berbeda dengan produk yang lainnya.Salah satu industri yang tumbuh pesat sampai saat ini adalah industri otomotif, perkembangannya ditunjang dengan bertambah luasnya sarana jalan, peningkatan pendapatan masyarakat yang meningkat menempatkan mobil bukan lagi untuk golongan menengah keatas.Kenyataan ini merupakan peluang yang dimanfaatkan oleh produsen mobil dengan mengeluarkan berbagai jenis dan merek yang dikeluarkan di Indonesia.dengan sendirinya kendaraan yang dipasarkan mampu menarik minat konsumen.Penelitian ini dilaksanakan di Auto 2000 Cabang Bandung.Model penelitian yang digunakan yakni dengan metode deskriptif dengan melakukan observasi, wawancara, kuesioner dan studi kepustakaan yang dilakukan secara sistematik berdasarkan tujuan penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah dengan metode analisis regresi linear sederhana, dengan menggunakan uji hipotesis yaitu uji t. Kemudian menggunakan perhitungan korelasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan signifikansi citra merek (brand image)terhadap pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota Avanza pada Auto 2000 Cabang Bandung.Dari hasil penelitian diketahui bahwa seluruh item pertanyaanmenunjukkan hasil yang valid dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu >0.273. Sedangkan hasil uji reliabilitas pada variabel tersebut menunjukkan hasil yang reliabel dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu > 0.600 dengan rincian : R kritis variabel citra merek sebesar 0.927 serta R kritis variabel keputusan pembelian sebesar 0.722.Koefisien determinasi merupakan koefisien yang digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel citra merek terhadap perubahan variabel keputusan pembelian, sesuai dengan hasil perhitungan diperoleh 85,4% dengan demikian kontribusi 14,6% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak diteliti.Citra merek Mobil Toyota Kijang Avanza Pada Auto 2000 Cabang Bandung cukup baik menurut baik menurut persepsi konsumen. Adapun keputusan pembelian Mobil Toyota Avanza pada Auto 2000 Cabang Bandung cukup baik menurut persepsi konsumenCitra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Mobil Toyota Avanza pada Auto 2000 Cabang Bandung.
PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA YARIS DI WIJAYA TOYOTA DAGO BANDUNG Yeni Andriyani; Wandy Zulkarnaen
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 1 No 2 (2017): Mei-Agustus 2017
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.892 KB) | DOI: 10.31955/mea.v1i2.61

Abstract

Dalam perkembangan konsep pemasaran mutakhir, konsumen ditempatkan sebagai pusat perhatian. Dalam proses keputusan pembelian memerlukan suatu upaya dari perusahaan agar produknya dapat sampai ke tangan konsumen, paling tidak perusahaan tersebut berusaha untuk mengubah perilaku konsumen dari rasa ingin tahu mengenai produk yang ditawarkan perusahaan menjadi rasa tertarik, bahkan dari rasa tertarik tersebut meningkat sampai pada adanya keinginan untuk memiliki produk sehingga konsumen tersebut akan mengambil keputusan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat megenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dimana hubungan yang diteliti antara kualitas produk sebagai sebagai vaiabel X dan proses keputusan pembelian sebagai variabel Y.Hasil penelitian menunjukkan persamaan regresi dengan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 9,365 + 0,917X, Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bahwa koefisien regresi (ßi) untuk variabel Kualitas Produk (X) bertanda positif, artinya variabel tersebut berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y). Variabel Kualitas Produk (X) memiliki nilai koefisien regresi (bi) sebesar 0,917. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan variabel Kualitas Produk (X) satu satuan nilai akan meningkatkan Keputusan Pembelian (Y) 0,917 satuan nilai, dengan asumsi variabel lainnya nol.
ANALISA KINERJA DOSEN BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA DI POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG Supriyadi Sadikin; Yeni Andriyani
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 3 No 2 (2019): Mei-Agustus 2019
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.312 KB) | DOI: 10.31955/mea.v3i2.164

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja dosen berdasarkan tingkat kepuasan mahasiswa di Politeknik Manufaktur Bandung (Polman Bandung). Metode penelitian adalah metode deskriptif, dengan mengumpulkan data survei melalui kuesioner. Responden adalah mahasiswa Polman Bandung berjumlah 387 mahasiswa terdiri dari 18 kelas mewakili semua jurusan. Untuk mengukur tingkat kepuasan mahasiswa terhadap dosen, penelitian menggunakan analisis tingkat harapan dan tingkat kinerja (informance—performance analysis) dengan skala Likert. Data dari hasil kuesioner terhadap 387 reponden, kepuasan mahasiswa dapat diketahui dari selisih antara kinerja dosen dengan harapan mahasiswa. Secara keseluruhan dari 10 indikator yang dinilai, rerata kesesuaian kinerja dosen adalah 85,71 %. hal ini berarti kinerja tersebut belum memenuhi harapan mahasiswa karena kurang dari 100%. Tingkat kesesuaian yang tertinggi adalah dosen memberi tes singkat dan atau tugas-tugas yang dinilai selain nilai UAS dan UTS sebesar 92, 81 %, sedangkan tingkat kesesuaian yang terendah adalah tidak semua dosen mengembalikan hasil tes/tugas mahasiswa yang telah diberi nilai sesuai dengan waktu yang diharapkan, tanggapan dari hal tersebut dari 387 responden diperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar 76,16%, indikator ini mempunyai tingkat kesesuaian yang paling rendah dikarenakan beberapa dosen tidak mengembalikan hasil tes/tugas mahasiswa yang telah diberi nilai sesuai dengan waktu yang diharapkan oleh mahasiswa, dengan adanya informasi terkait hasil tes/tugas mahasiswa, maka mahasiswa tersebut akan dapat mengevaluasi kekeurangan-kekurangannya untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.