Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penggunaan Alat Tangkap Bubu Lipat Terhadap Potensi Hasil Tangkapan Rajungan Portunus pelagicus di Teluk Hurun, Kabupaten Pesawaran Aprilia Syah Putri; Rahmadi Aziz
Jurnal Perikanan Terapan Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Perikanan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.42 KB) | DOI: 10.25181/peranan.v1i1.1459

Abstract

Pemanfaatan sumberdaya perairan di teluk Hurun saat ini masih sangat potensial. Salah satu pemanfaatan sumberdaya perairan yaitu optimalisasi alat tangkap bubu lipat yang ekonomis dan ramah lingkungan. Penerapan alat tangkap ini diharapkan dapat memberikan gambaran potensi rajungan yang ada di teluk Hurun. Materi yang digunakan yaitu bubu lipat dan perlengkapan penangkapan lainnya. Penggunanaan alat tangkap bubu lipat menghasilkan tangkapan rajungan sebesar 88,98 kg (market size) dan 16,82 kg (under size) dengan jumlah yang diperolah masing-masing yaitu 916 ekor (market size) dan 358 ekor (under size).
NURSERY OF WHITE SHRIMP (LITOPENAEUS VANNAMEI) WITH BIOFLOC SYSTEM pindo witoko; Nuning Mahmudah Noor; Rahmadi Aziz
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 3 No 2 (2023): Indonesian Journal of Fisheries Community Empowerment
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v3i2.2569

Abstract

White shrimp culture (Litopenaeus vannamei) has very good prospects to be developed so that the availability of quality juveniles with a sustainable quantity is very necessary for aquaculture activities. White shrimp nursery has several constraints because in the implementation process it uses high stocking density so the amount of feed needed is higher. The condition of using high feed can have an impact on the quality of aquaculture used. Waste products from metabolism and uneaten feed residues, especially nitrogen waste can be toxic to shrimp. To reduce the risk of toxic waste in shrimp there are several technologies that can be used, one of which is biofloc technology. This study aims to determine the growth and survival rate (SR) of white shrimp nursery using biofloc technology. The study was conducted using a permanent ponds container coated with a tarpaulin with a size of 3m x 5m x 1.2m as much as 2 pieces. Each pond filled with seawater with a salinity of 30 ppt as much as 12,000 liters is equipped with 24 aeration points and a microbubble. White shrimp juvenile used Post Larva size 10 with an average weight of 0.01 grams with a stocking density of 1,500 ind/m3(18,000 ind/pond). Maintenance time for 28 days. During maintenance, commercial feed is given at a dose of 100% -5% of the total weight of biomass per day. The results showed an average final length and weight are 5.15 cm and 2.32 gram/ind with a Survival rate (SR) of 89.7%.
PREVALENSI PARASIT DAN PENYAKIT BENIH IKAN JELAWAT (LEPTOBARBUS HOEVENII) YANG DIPELIHARA DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA Dian Febriani; Rahmadi Aziz; Adni Oktaviana; Aldi Huda Verdian
Jurnal Perikanan Vol 13 No 2 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i2.548

Abstract

Kendala yang sering dihadapi pada kegiatan budidaya ikan jelawat adalah serangan penyakit. Penyakit pada ikan merupakan merupakan kendala utama dalam kegiatan budidadaya ikan. Penyakit yang meyerang ikan jelawat berupa virus, bakteri, dan parasit. Salah satu jenis penyakit yang sering menyerang ikan jelawat yaitu parasit. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis-jenis parasit dan penyakit pada ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) dengan kepadatan yang optimal. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan. Penebaran benih ikan jelawat terdiri atas tiga percobaan, yaitu (A) 100 ekor/m3, (B) 300 ekor/m3, dan (C) 500 ekor/m3. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis parasit yang ditemukan ada 5 jenis yaitu Trichodina sp, Ichtyophtirius multifiliis, Lernaea sp, dan Acanthocephala. Nilai pevalensi yang menginfeksi ikan Jelawat berkisar 23,33 % - 63,33 %. Tingkat kelangsungan hidup tertinggi yaitu pada percobaan A sebesar 93 %.