Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Association between Cortisol and Infection Risk of Children with Acute Lymphoblastic Receiving Induction and Consolidation Chemotherapy in Dr. Soetomo General Hospital Surabaya Tutwuri Handayani; Dewa Gede Ugrasena; Mia Ratwita Andarsini
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 16 No. 1 (2022): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v16i1.17657

Abstract

Background: Mortality due to Infection associated therapy in acute lymphoblastic leukemia (ALL) children remains high, although therapeutic success and survival rate are substantially improving.Methods: This study used a pre and post-test group design for children aged less than 18 years with ALL newly diagnosed and receiving chemotherapy in pediatric patient of Dr. Soetomo hospital Surabaya.Results: The study involved 25 subjects, 10 subjects were male, average age ranged from 3 to 9 years. The high risk-ALL subjects were 15 (60%), hyperleukocytosis 4 (16%) subjects and 7 (28%) subjects with leukopenia. Statistical analysis showed a significant difference in decreasing cortisol levels in week-4 compared to week-0 (p <0.001) and an increased in cortisol levels between week-12 compared to week-10. The incidence of infection during induction phase is higher than the consolidation phase (40vs15). The relationship between the mean cortisol levels and the incidence of infection in general showed a significant difference in the induction phase of week-0 (p=0.029), week-4 (p=0.041), and week-6 (p=0.005).Conclusion: In the induction phase, there is an association between mean cortisol levels and the risk of infection, but there is no such association in the consolidation phase.
Hubungan Peran Keluarga Dengan Pengendalian Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Padang Fitra Yeni; Tutwuri Handayani
Ners Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.837 KB) | DOI: 10.25077/njk.9.2.136-142.2013

Abstract

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multietiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia). Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol dengan mengatur kadar gula darah. Salah satu faktor penting dalam mengontrol kadar gula darah adalah peran keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga dengan pengendalian kadar gula darah pada pasien Diabetes melitus di Wilayah kerja Puskesmas Pauh Padang tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan 6 maret – 17 maret 2013. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan pemeriksaan kadar gula darah. Sampel berjumlah 90 responden yang diambil dengan teknik simple random sampling. Data dianalisa secara univariat menggunakan stastistik deskriptif berupa distribusi frekuensi dan analisa bivariat dilakukan dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan 53,3% responden memiliki peran keluarga yang kurang baik pada pasien diabetes melitus, 57,8 % dengan kadar gula darah tidak normal. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan peran keluarga dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan peran keluarga mempunyai peranan dalam pengendalian kadar gula darah. Oleh karena itu diharapkan keluarga meningkatkan keikutsertaan dalam merawat dan memotivasi pasien diabetes melitus dalam mengendalikan kadar gula darah supaya kadar gula darah dalam keadaan terkendali
ANALISIS KUALITAS AIR AKIBAT PENAMBANGAN EMAS DI SUNGAI MANUHING KABUPATEN GUNUNG MAS Aldiperdia; Tutwuri Handayani; Evi Veronica
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 17 No. 2 (2022): Journal Tropical Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v17i2.8772

Abstract

Penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kualitas fisika dan kimia air di Sungai Manuhing serta untuk mengetahui jumlah penambang emas disepanjang Sungai Manuhing. Metode penelitian ini dilakukan dengan observasi kelapangan serta pengukuranparameter fisika dan kimia dilakukan secara insitu dan eksitu. Lokasi stasiun penelitian berada di 3 desa yaitu, stasiun 1 berada diDesa Tehang Kecamatan Manuhing Raya, stasiun 2 berada di Desa Tumbang Talaken Kecamatan Manuhing dan stasiun 3 beradadi Desa Takaras Kecamatan Manuhing. Hasil penelitian parameter fisika Sungai Manuhing menunjukkan suhu air Sungai Manuhing berkisar antara 26-28 °C, kecerahan air Sungai Manuhing berkisar antara 9,5-78 cm, kedalaman sungai manuhing berkisar antara 1,6-2,8 m, kecepatan arus Sungai Manuhing berkisar antara 0,17-0,42 m/det, total suspended solids (TSS) air Sungai Manuhing berkisar antara 4-167 mg/L, total dissolved solids (TDS) air Sungai Manuhing berkisar antara 12-24 mg/L, nilai kekeruhan sungai manuhing berkisar antara 6,28-122 NTU. Sedangkan hasil penelitian parameter kimia sungai manuhing nilai derajat keasaman (pH) berkisar antara 5,2-6,1, nilai oksigen terlarut (DO) berkisar antara 3,7-6,6 mg/L dan hasil kandungan merkuri (Hg) di Sungai Manuhing <0,075 µg/L. Berdasarkan hasil penelitian beberapa parameter fisika dan kimia seperti Kecerahan, Total Suspended Solids (TSS), Kekeruhan, Derajat Keasaman (pH) tidak sesuai baku mutu air yang ditetapkan oleh PP No.22 Tahun 2021 kelas III tetapi hanya di beberapa stasiun yang tidak sesuai dengan baku mutu sedangkan beberapa parameter fisika dan kimia seperti Suhu, Kedalaman, Kecepatan Arus, Total Disolved Solids (TDS) dan Oksigen Terlarut (DO) telah memenuhi baku mutu air tersebut, termasuk Merkuri (Hg). Namun secara umum kualitas perairan Sungai Manuhing masih memungkinkan untuk mendukung kehidupan organisme perairan.
JENIS DAN KELIMPAHAN ZOOPLANKTON YANG BERENANG BEBAS DAN TERLEPAS DARI PERAKARAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes), KIAMBANG(Salvinia natans) DAN APU-APU (Pistia stratiotes) DI ZONA INTERRHIZONE Efri Yanty Gultom; Ardianor Ardianor; Sulmin Gumiri; Tutwuri Handayani
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 18 No. 2 (2023): Journal Tropical of Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v18i2.11113

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengamati kelimpahan jenis zooplankton yang terdapat di bawah eceng gondok (Eichornia crassipes), apu-apu (Pistia stratiotes) dan kiambang (Salvinia natans) serta untuk mengetahui hubungan zooplankton dengan beberapa parameter lingkungan. Penelitian ini dilakukan di kolam Peat Techno Park Universitas Palangka Raya terhadap 3 jenis tutupan spesies tumbuhan air dengan 4 kali pengambilan sampel. Kelimpahan zooplankton dihitung dengan menggunakan rumus kelimpahan. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan dan teridentifikasinya 3 kelompok zooplankton yaitu Rotifera, Copepoda dan Cladocera yang terdiri dari 6 genera seperti Trichocerca sp., Anuraeopsis sp., Brachionus sp., dan Bosmina sp. Disebutkan juga Cyclopoid dan Nauplli dari copepoda. Di antara 3 spesies makrofita terapung, spesies zooplankton lebih disukai dibandingkan eceng gondok, dengan jumlah mencapai 792 ind/l. Parameter kualitas air yang diukur adalah DO berkisar (berkisar antara 3,3 mg/l hingga 3,6 mg/l), pH (berkisar antara 7,65 hingga 7,96), dan suhu air (berkisar antara 24,75oC hingga 25,25oC). Zona di bawah tumbuhan air merupakan habitat yang sangat penting untuk reproduksi dan tempat berkembang biaknya zooplankton.
STRUKTUR KOMUNITAS TUMBUHAN AIR DI KANAL BAKUNG MERANG KOTA PALANGKA RAYA Michelle Cynthia Ariesty; Tutwuri Handayani; Rosana Elvince; Linda Wulandari
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 18 No. 2 (2023): Journal Tropical of Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v18i2.11421

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui struktur komunitas tumbuhan air dan kualitas air di Kanal Bakung Merang Kota Palangka Raya. Penelitian ini mengunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan pada lokasi (stasiun dan titik) yang dianggap penting yang ditentukan berdasarkan aliran di Kanal Bakung Merang. Pengambilan sampel tumbuhan air dan kualitas air dilakukan pada 3 stasiun. Pengukuran parameter suhu, kecerahan dan kedalaman dilakukan secara insitu­, sedangkan untuk parameter kekeruhan, pH, DO, fosfat dan nitrat analisa sampel dilakukan di laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 8 jenis tumbuhan air yang terdiri dari eceng gondok (Eichhornia crassipes), kiambang (Salvinia molesta), kayuapu (Pistia stratiotes), kangkung (Ipomoea aquatica,) sikejut (Neptunia plena), kumpai (Hymenachine amplexicaulis), ketanan (Polygonum barbatum), dan mimosa (Neptunia oleracea). Eceng gondok ditemukan dengan jumlah kepadatan individu paling tinggi dan yang paling rendah adalah rumput kumpai, Indeks keanekaragaman berkisar antara 1,133 – 1,151 menunjukkan keanekaragaman tergolong sedang, sementara itu indeks keseragaman berkisar antara 0,944 – 0,966 menunjukkan keseragaman tergolong tinggi. Sedangkan indeks dominasi berkisar antara 0,335 – 0,347 menunjukkan dominasi jenis tumbuhan air tergolong rendah. Kondisi kualitas air menunjukkan parameter suhu, kecerahan, kedalaman, kekeruhan, fosfat dan nitrat masih sesuai untuk kehidupan organisme akuatik, sedangkan parameter pH dan DO kurang sesuai karena nilainya berada di bawah kriteria yang dipersyaratkan, namun masih dapat ditoleransi karena merupakan kondisi alamiah ekositem perairan rawa gambut.
Identifikasi Jenis Tumbuhan Air di Danau Sabuah Pulang Pisau Kalimantan Tengah Rosana Elvince; Tutwuri Handayani; Maryani Maryani; Zakia Nisfi Rahmadia
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 8, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/akuakultur.v8i2.170

Abstract

Aquatic plants are plants that enjoy water for part of their life cycle in water and are a part of supporting aquatic ecosystems. The presence of aquatic plants is an important factor as a supporting role, which will be controlled if the population does not exceed the limit. This study aims to determine and understand the type, density and diversity of aquatic plants. This research activity was carried out in Sabuah Lake, Pulang Pisau.  The aquatic plants obtained in this activity were 6 species of aquatic plants namely water hyacinth (Eichhornia crassipes), sticky rice (Polygonum barbatum), kiambang (Salvinia molesta), para grass (Cyperus platystylis), walingi (Cyperus elatus L.) and ribbon grass ( Vallisneria americana Mich.). The method used in this research is by sampling at each station, which is done in locations that represent the conditions of Lake Sabuah. The sampling locations are divided into 3 stations, which are determined by following the topographic conditions of Lake Sabuah and the activities of the communities living around the lake. There are 3 observation points at each station. To determine the area of each sampling area, a plot made of 2x2 m pralon pipes is used.  The research results show that in Lake Sabuah, there are 6 species of aquatic plants, namely water hyacinth (Eichhornia crassipes), knotweed (Polygonum barbatum), water fern (Salvinia molesta), para grass (Cyperus platystylis), walingi (Cyperus elatus L.), and tape grass (Vallisneria americana Mich). The dominant aquatic plants in Lake Sabuah are water hyacinth and water fern. The diversity and dominance values of aquatic plants in Lake Sabuah range from 0-1 (Ds) and 0.4365 (D), respectively.