Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN TIMBULAN SAMPAH Rezeki, Yanti Sri; Dzikron, M.; Nugraha, Nugraha; Shofi M., Dewi; R.M, Chaznin; Khairunnas, Jefri; Ulfah, Hilda Syaidatul; Saefurrohman, Aaf
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 4 No.1 (Januari 2016) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bank sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R (Reuse,Reduce,Recycle) dalam pengelolaan sampah pada sumbernya di tingkat masyarakat. Pelaksanaan bank sampah pada prinsipnya adalah satu rekayasa sosial (social engineering) untuk mengajak masyarakat memilah sampah. Pelaksanaan bank sampah dapat memberikan output nyata bagi masyarakat berupa kesempatan kerja dalam melaksanakan manajemen operasi bank sampah dan investasi dalam bentuk tabungan (Kementrian Lingkungan Hidup, 2011). Masalah utama yang dihadapi mitra saat ini adalah bank sampah yang telah terbentuk sejak tahun 2012 belum berkembang sesuai harapan dan dinilai belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari penurunan jumlah nasabah. Analisis awal penyebab perkembangan Bank Sampah yang kurang optimal karena manajemen Bank Sampah belum dilakukan dengan baik dikarenakan keterbatasan sumber daya. Oleh karena itu diperlukan kegiatan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengurangi sampah. Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Pelatihan yang diberikan mengenai pemilahan sampah dan pembuatan kompos skala rumah tangga. Hasil dari kegiatan tersebut menunjukkan adanya peningkatan jumlah nasabah.
PERBAIKAN KINERJA OPERASIONAL INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN DAN LEAN MANUFACTURING (Kasus Industri Kulit Sukaregang) Muhamad Dzikron; Rakhmat Ceha; Chaznin R Muhammad
Teknoin Vol. 22 No. 8 (2016)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol22.iss8.art4

Abstract

The industrial sector drive the economy. One of the sub-sectors that have economic potential is a leather and leather garment industry. But the leather industry conditions generally inefficient. In recent years the leather industry there are obstacles to lack of supply of raw materials, and industrial utilization rate is low. Supply of raw materials depend on import of raw leather, medium leather industry utilization during 2010-2015 an average of 50.13%. The low utilization rate reflects the performance of inefficient operation. Responding to the above problems, the approach to lean manufacturing and supply chain management can be applied to improve the performance of the industry. Lean manufacturing in an effort to minimize the efficiency of industrial activities that are not value-added. For the next lean manufacturing approach integrated into industrial relations by the method of Supply Chain so hopefully improve industrial performance and add value. The study begins with business process mapping methods Integrated Definition for Function Modeling (IDEFØ) to identify business processes factually. From the analysis of the process bisniskemudian mapping value chains and identification of critical processes in the leather industry. Furthermore, in design improvements with Lean manufacturing, refers to the concept of value-stream mapping to identify non-value added activities in industrial systems.
Efektivitas Organisasi Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi M Dzikron AM; Reza Nasrullah; Dewi Shofi
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 21, No. 3, Tahun 2005 (Terakreditasi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.003 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v21i3.180

Abstract

Pengelolaan zakat maal oleh lembaga amilin memiliki sasaran untuk pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat. Dalam rangka mengevaluasi efektivitas pencapaian sasaran, maka penilaian kinerja organisasi menjadi penting terutama kepada lembaga yang memanfaatkan dana publik (ZIS). Organisasi pengelola ZIS sebagai bagian dari sistem sosial harus bertanggung jawab untuk melakukan manajerial sesuai misi yang diembannya. Sejalan dengan alasan diatas, keberadaan lembaga pengelola zakat di wilayah kerja Bandung dan se-Jawa Barat perlu dievaluasi terhadap parameter efektivitas organisasi (Organizational Effectiveness). Sehingga dapat diketahui efektivitas pengelolaan dan pemanfaatan dana yang diperolehnya.
Healthy Living Behavior Models in Islam and Covid-19 Pandemic using AHP Yan Orgianus; Hirawati Oemar; A. Harits Nu'man; M. Dzikron A.M.
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 37, No. 2, Year 2021 [Accredited Sinta 2] No 10/E/KPT/2019]
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.068 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v37i2.8601

Abstract

The COVID-19 pandemic has swept the globe. Understanding the model of healthy living behavior is critical for virus prevention. The purpose of this research is to develop a model of healthy living behavior based on Islamic teachings and to organize priority levels based on Islamic healthy living behavior. The Analytical Hierarchy Process (AHP) method is used in this study to determine the ranking or priority of the model by comparing the objectives based on the collective opinion of health experts. Data are gathered through literature reviews, interviews, and questionnaires. The ranking of lifestyle models is based on four specialist doctors’ opinions, and the respondents who live healthy lifestyles are 34 administrators of the Bandung campus mosque. According to the study’s findings, a healthy life model based on Islamic teachings includes a healthy body, a healthy soul, and guaranteed sustenance. The order of Islamic healthy behavior and values based on AHP is as follows: No Overeating for 68.18%; Reading the Qur’an for 8.15%; Giving alms for 6.98%; Repent and purify oneself for 5.61%; Fasting for 4.99%; Tahajjud Prayer for 4.49%; Friendship for 0.83%; Drinking honey for 0.44%; and Duha prayer for 0.33%.
The Proposal Of West Java Export Coffee Distribution Model Rakhmat Ceha; M. Dzikron; Chaznin R Muhamad; Muhammad Farash Syahmi; Shinthia Riyanto
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 35, No. 1, Year 2019 [Accredited Sinta 2] No 10/E/KPT/2019]
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.508 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v35i1.4428

Abstract

Currently, West Java exports coffee through 3 companies, namely Sari Makmur Medan, Indokom Surabaya, and Deltamas Semarang. The long distribution chain causes low prices at farmers’ level. If the coffee is exported directly, it is estimated to increase the selling price of coffee beans at farm level. The purpose of this study is to design a coffee distribution model, so that West Java can export directly to several destination countries by fulfilling the requirements of international trade. In designing the West Java coffee distribution model, four stages were conducted, namely mapping business processes, cluster division, optimization models, and location theory analysis. As the result, this research has produced two alternative proposals for the West Java coffee export distribution model. To test the feasibility of the proposed distribution model, Focus Group Discussion (FGD) has been carried out with stakeholders of coffee cooperatives, Gapoktan (farmer’s association), coffee associations, and others.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJEMEN WIRAUSAHA UNTUK PEDAGANG KAKI LIMA DI LINGKUNGAN KAMPUS UNISBA Reni Amaranti; Nugraha Nugraha; Ahmad Arif Nurrahman; M Dzikron
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 6 No.1 (Januari, 2018) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v6i1.3568

Abstract

Keberadaan para pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar kampus unisba saat ini sedikit mengganggu kenyamanan dan kebersihan lingkungan kampus. Walaupun demikian, keberadaan pedagang kaki lima tersebut telah memberikan alternatif bagi mahasiswa Unisba untuk mendapatkan makanan dan minuman selain  di kantin  kampus atau di koperasi mahasiswa. Pengamatan awal menunjukkan bahwa cara berdagang yang mereka lakukan tidak berubah dari waktu ke waktu, padahal mereka sudah berjualan bertahun-tahun bahkan puluhan tahun. Manajemen usaha yang sangat sederhana menyebabkan usaha tidak berkembang secara signifikan. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatan kemampuan manajemen wirausaha dari para pedagang kaki lima tersebut sehingga mereka dapat mengelola usahanya dengan lebih baik dan usahanya dapat berkembang secara signifikan.Pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan mengenai manajemen usaha, meliputi manajemen produksi, manajemen keuangan sederhana, manajemen produksi, dan pemasaran. Untuk mengurangi kejenuhan peserta pelatihan, pelatihan tidak dilakukan dalam kelas. Selain itu juga dilakukan inisiasi pembentukan paguyuban pedagang untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi antar pedagang atau antara pedagang dengan pihak lain. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada pemahaman para pedagang mengenai cara mengelola usaha mereka dan sebagian besar peserta pelatihan merasa puas dengan pelaksanaan pelatihan yang dilakukan. Para pedagang mengharapkan kegiatan serupa dilakukan secara rutin dengan materi pelatihan yang berbeda sehingga kemampuan mereka semakin bertambah.
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN TIMBULAN SAMPAH Yanti Sri Rezeki; M. Dzikron; Nugraha Nugraha; Dewi Shofi M.; Chaznin R.M; Jefri Khairunnas; Hilda Syaidatul Ulfah; Aaf Saefurrohman
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 4 No.1 (Januari, 2016) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v0i0.1689

Abstract

Bank sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R (Reuse,Reduce,Recycle) dalam pengelolaan sampah pada sumbernya di tingkat masyarakat. Pelaksanaan bank sampah pada prinsipnya adalah satu rekayasa sosial (social engineering) untuk mengajak masyarakat memilah sampah. Pelaksanaan bank sampah dapat memberikan output nyata bagi masyarakat berupa kesempatan kerja dalam melaksanakan manajemen operasi bank sampah dan investasi dalam bentuk tabungan (Kementrian Lingkungan Hidup, 2011). Masalah utama yang dihadapi mitra saat ini adalah bank sampah yang telah terbentuk sejak tahun 2012 belum berkembang sesuai harapan dan dinilai belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari penurunan jumlah nasabah. Analisis awal penyebab perkembangan Bank Sampah yang kurang optimal karena manajemen Bank Sampah belum dilakukan dengan baik dikarenakan keterbatasan sumber daya. Oleh karena itu diperlukan kegiatan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengurangi sampah. Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Pelatihan yang diberikan mengenai pemilahan sampah dan pembuatan kompos skala rumah tangga. Hasil dari kegiatan tersebut menunjukkan adanya peningkatan jumlah nasabah.
Reduksi Stasiun Kerja Bottleneck pada Produksi Pakaian Gamis dan Koko dengan Menggunakan Theory of Constraints Salma Salimah; M. Dzikron
Jurnal Riset Teknik Industri Volume 1, No. 1, Juli 2021, Jurnal Riset Teknik Industri (JRTI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.05 KB) | DOI: 10.29313/jrti.v1i1.140

Abstract

Abstract. CV. X is a company that produces and sells robe and koko shirt. This company has problems in fulfilling customer orders and often experiences backorder problems. To solve this problem, use Theory Of Constraints. The stages used are identifying constraints, exploiting constraints, subordination of non-contraints, and constraints elevation. The results of the identification of constraints, it is thread scissors work stations and the entire process Quality Control (QC) work station, experienced capacity constraints or bottlenecks. At the constraints exploitation stage, a linear program calculation is carried out to determine the optimal amount of production for the robe and koko shirt. The results are the optimal number of robes according to the number of requests, while the optimal number of koko shirts is less than the number of requests. In the subordination non constraints is carried out by applying the Drum Buffer Rope method, which gives a time buffer, namely 3 hours of overtime at the thread scissors work station and 2 hours at the entire process QC work station. The suggestion of increasing working hours may not be successful if it is carried out in the long term, so it is continued at the constraints elevation by providing additional workforce of 3 operators at the thread scissors work station and 1 operator at the entire process QC work station. Proposals for improvements made at the subordination non constraints and constraints elevation stages are checked with linear program calculations and the result is that after repairs are made, customer demand can be fulfilled. Abstrak. CV. X adalah perusahaan yang memproduksi dan menjual produk gamis dan baju koko. Perusahaan ini memiliki permasalahan dalam memenuhi pesanan pelanggan dan sering mengalami masalah backorder. Untuk mengatasi permasalahan ini, menggunakan Theory Of Constraints. Tahapan yang digunakan adalah mengidentifikasi constraints, mengeksploitasi constraints, subordinasi non-constraints, dan elevasi constraints. Hasil identifikasi constraints diperoleh stasiun kerja gunting benang dan stasiun kerja Quality Control (QC) keseluruhan proses, mengalami kendala kapasitas atau bottleneck. Pada tahapan eksploitasi constraints dilakukan perhitungan programa linier untuk mengetahui jumlah optimal produksi produk gamis dan baju koko. Hasilnya jumlah optimal gamis sesuai dengan jumlah permintaan, sedangkan jumlah optimal baju koko kurang dari jumlah permintaan. Pada tahapan subordinasi non constraint dilakukan dengan menerapkan metode Drum Buffer Rope, yaitu memberi time buffer berupa overtime sebanyak 3 jam pada stasiun kerja gunting benang dan 2 jam pada stasiun kerja QC keseluruhan proses. Usulan penambahan jam kerja ada kemungkinan tidak berhasil jika dilakukan dalam jangka panjang, sehingga dilanjutkan pada tahapan elevasi constraints dengan memberikan tambahan tenaga kerja sebanyak 3 operator pada stasiun kerja gunting benang dan 1 operator pada stasiun kerja QC keseluruhan proses. Usulan perbaikan yang dilakukan pada tahap subordinasi non constraints dan elevasi constraints diperiksa dengan perhitungan programa linier dan menghasilkan bahwa setelah dilakukan perbaikan, permintaan pelanggan dapat terpenuhi.
Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan Endog Lewo Makanan Khas Daerah Malangbong Menggunakan Analisis SWOT dan Metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) pada UMKM Cita Rasa Haira Afwa Tsaniyah; M. Dzikron A.M; Dewi Shofi Mulyati
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.683 KB) | DOI: 10.29313/bcsies.v2i2.3101

Abstract

Abstract. MSME Cita Rasa is one of the companies engaged in the food industry, many snack food companies currently cause a very high level of competition in the industry. MSMEs Taste experienced several problems, including the level of sales caused by external and internal factors, such as marketing that was not yet widespread, lack of innovation in product development and lack of use of technology. The purpose of this research is to obtain the right alternative marketing strategy, with the company's marketing strategy being more focused in achieving company goals and being able to increase sales. Determining the marketing strategy is carried out using SWOT analysis and the Quantitative Strategic Planning Matrix method by evaluating alternative options, determining attractiveness and deciding the best strategy choice. So that a strategy is obtained based on the IE matrix and developed more deeply using the SWOT matrix and using the latest QSPM method so that an alternative method can be obtained that can be implemented by the company. So getting an alternative strategy based on the QSPM method based on research results provides fifteen alternative strategies with the five highest strategic priorities, namely, participating in culinary festivals and workshops, creating more varied products, expanding marketing areas, maximizing promotional and sales activities through social media, and has a halal label. Abstrak. UMKM Cita Rasa merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan, banyaknya perusahaan makanan ringan saat ini menyebabkan tingkat persaingan yang sangat tinggi dalam industri tersebut. UMKM Cita Rasa mengalami beberapa permasalahan yang dihadapi diantaranya yaitu tingkat penjualan menurun yang disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal, seperti pemasaran yang belum meluas, tidak adanya inovasi dalam melakukan pengembangan produk dan kurang memanfaatkan teknologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan alternatif strategi pemasaran yang tepat, dengan adanya strategi pemasaran perusahaan menjadi lebih terarah dalam mencapai tujuan perusahaan dan mampu meningkatkan penjualan. Adapun penentuan strategi pemasaran dilakukan menggunakan analisis SWOT dan metode Quantitative Strategic Planning Matrix dengan melakukan evaluasi pilihan alternatif, menetapkan daya tarik dan memutuskan pilihan strategi terbaik. Sehingga didapatkan strategi berdasarkan matriks IE lalu dirumuskan lebih mendalam menggunakan matriks SWOT dan tahapan terakhir menggunakan metode QSPM sehingga didapatkan alternatif strategi yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan.Hasil penelitian menunjukan bahwa posisi perusahaan berdasarkan matriks SWOT berada pada kuadran IV yaitu defensive dimana posisi tersebut sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan. Sehingga didapatkan alternatif strategi berdasarkan metode QSPM berdasarkan hasil penelitian memberikan lima belas alternatif strategi dengan lima prioritas strategi tertinggi yaitu, ikut serta dalam festival dan workshop kuliner nusantaran, menciptakan produk yang lebih variatif, memperluas daerah pemasaran, memaksimalkan kegiatan promosi dan penjualan melalui media sosial, dan memiliki label halal.
Pengendalian Kualitas Produk Roster Beton dengan Menerapkan Metode New Seven Tools dan Prinsip 5S Studi Kasus di CV Jaya Abadi Fahmi Azhari; M. Dzikron
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.321 KB) | DOI: 10.29313/bcsies.v2i2.3790

Abstract

Abstract. In order to fulfill the consumer's right to choose goods and/or services and to obtain these goods and/or services in accordance with the exchange rate and the promised conditions and guarantees, the company must always maintain the quality of the products produced. Therefore, quality control in the company is very necessary. CV Jaya Abadi is one of the producers of concrete roster which in its development is experiencing problems with the level of damage to the concrete roster which is four times higher than other products produced. Therefore, this research was conducted with the aim of knowing the cause of the damage, finding strategies, repair tasks, possibilities, and planning for suggestions for improvement in the context of quality control. The method used is the new seven tools approach and the 5S principle. The variables discussed are quality control with output targets in the form of identification of the causes and root causes of damage, strategies to minimize damage, identification of responsible parts, identification of suitability of things that should be done and actually occur, determine the series and duration of activities, problem solving by knowing what efforts can be made. Carried out and not by considering the results of the 5S checklist audit to find out the current condition of the company. From the analysis of each variable obtained through interviews and observations using the new seven tools, it was found that there were four variables causing damage to the concrete roster, namely printing equipment, materials, humans and methods with the root cause being no control at each stage of the work. On the other hand, a work culture that is still far from the standard 5S principles with values ​​that fall into the bad category will be able to affect the production process. It can be concluded that there are two interrelated things that cause product damage problems at CV Jaya Abadi, namely technical problems in the production process and an unsupportive work culture.Therefore, suggestions for improvement that can be given are by making procedures, providing a location for each item, socializing the 5S program, making an evaluation schedule, making an inventory list, making an equipment maintenance schedule, evaluating the process, making a list of responsible persons, creating a reward system, and installing CCTV for monitoring and conducting product quality tests to check compliance with applicable standards. So CV Jaya Abadi needs to start socializing and implementing the 5S program as well as making improvements to the technical production process to be able to improve production quality so that quality control in the company runs well. Abstrak. Guna memenuhi hak konsumen untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan, maka perusahaan harus selalu menjaga agar produk yang dihasilkan berkualitas. Oleh karena itu pengendalian kualitas di perusahaan sangat diperlukan. CV Jaya Abadi merupakan salah satu produsen roster beton yang dalam perkembangannya mengalami kendala adanya tingkat kerusakan roster beton yang empat kali lebih tinggi dibandingkan produk lain yang diproduksi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penyebab kerusakan, menemukan strategi, tugas perbaikan, kemungkinan, serta perencanaan untuk dapat diberikan usulan perbaikannya dalam rangka pengendalian kualitas. Metode yang digunakan menggunakan pendekatan new seven tools dan prinsip 5S. Variabel yang dibahas berupa pengendalian kualitas dengan target keluaran berupa identifikasi penyebab dan akar penyebab kerusakan, strategi meminimalisasi kerusakan, identifikasi bagian yang bertanggung jawab, identifikasi kesesuaian hal yang seharusnya dilakukan dan sebenarnya terjadi, menentukan rangkaian dan durasi kegiatan, pemecahan masalah dengan mengetahui upaya yang dapat dilakukan dan tidak dengan mempertimbangkan hasil audit checklist 5S untuk mengetahui kondisi terkini perusahaan. Dari analisis pada setiap variabel yang diperoleh melalui wawancara dan observasi menggunakan new seven tools ditemukan terdapat empat variabel penyebab kerusakan roster beton yaitu alat cetak, material, manusia dan metode dengan akar penyebabnya adalah tidak ada kontrol pada tiap tahapan pekerjaan. Di sisi lain budaya kerja yang masih jauh dari standar prinsip 5S dengan nilai yang masuk dalam kategori buruk akan dapat berpengaruh terhadap proses produksi. Dapat disimpulkan bahwa terdapat dua hal saling terkait yang menyebabkan terjadinya masalah kerusakan produk di CV Jaya Abadi yaitu masalah teknis pada proses produksi dan budaya kerja yang kurang mendukung. Oleh karenanya usulan perbaikan yang dapat diberikan yaitu dengan membuat prosedur, menyediakan lokasi untuk setiap item, sosialisasi program 5S, membuat jadwal evaluasi, membuat daftar inventaris, membuat jadwal perawatan alat, evaluasi proses, membuat daftar penanggung jawab, membuat sistem reward, dan memasang CCTV untuk pengawasan serta melakukan uji kualitas produk untuk mengecek kesesuaiannya dengan standar yang berlaku. Maka dengan demikian CV Jaya Abadi perlu mulai mensosialisasikan dan menerapkan program 5S serta melakukan pembenahan pada teknis proses produksi untuk dapat meningkatkan kualitas produksi sehingga pengendalian kualitas di perusahaan berjalan baik.