Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efektifitas Konseling Kelompok Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) Untuk Mengurangi School Refusal (Penolakan Sekolah) Siswa SMA Minqotrotul Ulum Gumukmas-Jember Putri, Nur Laila Eka; Syamsiah, ST. Fannatus; Suharmawan, Wahid
PANDALUNGAN : Jurnal Penelitian Pendidikan, Bimbingan, Konseling dan Multikultural Vol. 2 No. 1 (2024): Terbitan ke 3
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/pandalungan.v2i1.1639

Abstract

School refusal (penolakan sekolah) adalah masalah emosional yang dimanifestasikan dengan penolakan anak atau remaja untuk menghadiri sekolah dengan disertai ketakutan yang tidak irasional, yang disebabkan oleh kecemasan berpisah dari orang terdekat, pengalaman negatif disekolah. Peneliti menemukan fenomena school refusal (penolakan sekolah) di SMA Minqotrotul Ulum melalui data dokumentasi wali kelas dan guru mata pelajaran. Masalah yang terlihat pada school refusal (penolakan sekolah) siswa beberapa kali tidak mengikuti pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan layanan konseling kelompok rational emotive behavior therapy (REBT) dengan teknik disput reinforcement positif yang digunakan untuk mengurangi school refusal (penolakan sekolah) siswa SMA Minqotrotul Ulum. Desain eksperimen yang digunakan adalah Pre Ekspeimental dengan jenis one group pretest and posttest design, seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya, oleh karena itu sering disebut juga dengan istilah quasi eksperimen. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 6 siswa SMA Minqotrotul Ulum yang memiliki kategori school refusal tinggi. Pada penelitian ini siswa mengalami perubahan positif dengan menurunnya school refusal (penolakan sekolah) yang dialami setelah mengikuti konseling kelompok treatment pertaman. Perubahan positif ini semakin mengalami perkembangan untuk penurunan school refusal (penolakan sekolah) setelah dilaksanakan konseling kelompok treatment kedua. Hal ini menunjukkan bahwa konseling kelompok rational emotif behavior therapy (REBT) dapat menurunkan school refusal (penolakan sekolah) pada siswa SMA Minqotrotul Ulum Gumukmas Jember.
Pengaruh Bimbingan Kelompok dengan Teknik Modeling Simbolis dalam Meningkatkan Motivasi Berwirausaha Siswa Kelas XI di SMKIT Ibnu Katsir Jember Hadi, Hanifah Binti Khoirul; Suharmawan, Wahid; Romika Mawaddati, Ika
PANDALUNGAN : Jurnal Penelitian Pendidikan, Bimbingan, Konseling dan Multikultural Vol. 2 No. 2 (2024): Terbitan ke - 4
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/pandalungan.v2i2.1846

Abstract

Dalam penelitian ini membahas tentang pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik modeling simbolis dalam meningkatkan motivasi berwirausaha siswa kelas XI di SMKIT Ibnu Katsir Jember. Pendekatan penilitian ini adalah kuantitatif dengan jenis pre-eksperimental design pola one group pre-test post-test. Populasi adalah siswa kelas XI SMKIT Ibnu Katsir Jember berjumlah 22 siswa dengan sampel 7 siswa. Metode pengumpulan data wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Sebelum disebarkan, angket diuji validasi dan reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Wilcoxon Match Pairs Test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik modeling simbolis dalam meningkatkan motivasi berwirausaha siswa kelas XI SMKIT Ibnu Katsir Jember. Hal ini dibuktikan pada hasil pretes dan posttes bahwa setelah pemberian treatment, siswa mengalami peningkatan motivasi berwirausaha. Pada pretest diperoleh total skor rata-rata 83,2 dan total skor posttest rata-rata 143,4. Selisih antara total skor pretest dan posttest sebesar rata-rata 59,7. Pada analisis data, didapatkan nilai Asymp. Sig.(2-tailed) sebesar 0,018 lebih kecil dari 0,05 maka bisa diartikan bahwa ada hipotesis diterima.
Kesehatan Mental Anak Berprestasi Dalam Keluarga Broken Home: (Studi Kasus Korban Broken Home Di Desa Sumbersari, Kota Jember) Al Faqih, Mutia Khanza; Mawaddati, Ika Romika; suharmawan, wahid
PANDALUNGAN : Jurnal Penelitian Pendidikan, Bimbingan, Konseling dan Multikultural Vol. 2 No. 2 (2024): Terbitan ke - 4
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara istilah Broken Home adalah rumah tangga yang berantakan yaitu kurangnya perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tua terhadap anak sehingga membuat mental sang anak menjadi brutal dan frustasi. Dampak dari Broken Home itu sendiri tentunya sangat berpengaruh dengan hubungan antara anak dan kedua orang tuanya baik dari segi komunikasi, psikologis, mental, pendidikan dan tingkah laku seorang anak. Alasan dilakukannya penelitian ini karena semakin banyaknya kasus perceraian yang dampaknya akan sangat berpengaruh pada tingkah laku dan mental sang anak di kota-kota besar, salah satunya termasuk di kota Jember, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian yang menggunakan metode kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkas, berbagai kondisi dan situasi serta fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi penelitian dan berupaya menarik realita itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi dan fenomena tertentu. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa kondisi kesehatan mental X sebagai anak keluarga broken home yaitu tetap memiliki kesehatan yang positif dan tetap berprestasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental X sebagai anak keluarga broken home yaitu meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa faktor genetik dan kondisi ibu saat hamil yang termasuk dalam faktor biologis, sedangkan untuk faktor psikologis berupa pengalaman awal, proses pembelajaran, serta kebutuhan. Untuk faktor eksternal berupa faktor dari keluarga.
Efektivitas Teknik Role Playing untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa Kelas X Smk Minqu Gumukmas Jember Lutfianah, Wafiq Azizah; Syamsiyah, ST Fanatus; Suharmawan, Wahid
PANDALUNGAN : Jurnal Penelitian Pendidikan, Bimbingan, Konseling dan Multikultural Vol. 2 No. 2 (2024): Terbitan ke - 4
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini didasarkan fenomena yang terjadi pada kelas X SMK MINQU yang memiliki percaya diri yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas teknik role playing untuk meningkatkan percaya diri siswa. efektivitas teknik teknik role playing untuk meningkatkan percaya diri siswa. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimental dengan design One Group Pretest Posttest Design. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan purposive sampling. Sampel penelitian ini yaitu siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah yaitu terdapat 7 siswa. Instrumen yang digunakan berupa panduan yang sudah diuji ahli dan skala percaya diri yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti melakukan uji coba skala yang terdiri dari 40 butir pernyataan dan hasilnya 39 valid 1 tidak valid. Hasil analisis data menggunakan Uji Wilcoxon dengan bantuan SPSS Versi 22.0 for Windows, diperoleh hasil angka 0,018 yang berarti kurang dari 0,025 artinya Ha diterima dan H0 ditolak menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikansi kepercayaan diri sebelum dan sesudah diberikan layanan teknik role playing. Kesimpulannya yakni layanan teknik role playing untuk meningkatkan percaya diri siswa kelas X SMK MINQU Gumukmas Jember Tahun pelajaran 2022/2023.
PENERAPAN TEKNIK BIBLIOKONSELING DALAM BIMBINGAN KELOMPOK SISWA SMP PGRI 2 GLENMORE Nur Patria, Devan; Suharmawan, Wahid
Consilium: Education and Counseling Journal Vol 5 No 1 (2025): Edisi : September - Maret (in Progres)
Publisher : Biro 3 Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Abduracman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/consilium.v5i1.5191

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk menguji penerapan teknik bibliokonseling utnuk meningkatkan percaya diri siswa SMP PGRI 2 Glenmore dengan jumlah subjek 7 Siswa angkatan 2021. Hasil observasi awal pada tanggal 11 Februari 2024 dengan mengadakan wawancara langsung dengan guru pembimbing Ibu Evaya Yustin, S.PdI di SMP PGRI 2 Glenmore tentang adanya kepercayaan diri rendah yang dimiliki oleh siswa. Teridentifikasi banyak siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sikap siswa yang tidak berani mengemukakan pendapat, pesimis, takut gagal, selalu menempatkan dirinya pada level terakhir karena menganggap dirinya kurang mampu, cenderung menolak pujian, mudah menyerah, sulit menerima realita diri. Hal ini juga menyebabkan siswa tidak dapat melakukan hubungan sosial dengan baik dan kemungkinan gagalnya siswa melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Dari ketujuh Siswa tersebut diperoleh berdasarkan hasil pre-test yang telah dilakukan. Kemudian pada hasil post-test yang dilakukan setelah pelaksanaan treatment selama empat kali pertemuan menunjukkan Siswa yang mengalami percaya diri rendah mengalami peningkatan. Hasil analisis pre-test dan post-test dengan uji tanda menunjukan bahwa adanya perbedaan skor antara sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan, hal ini berarti perlakuan teknik bibliokonseling berpengaruh positif terhadap siswa yang mengalami percaya diri rendah. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji tanda terdapat perbedaan skor yang cukup signifikan, berdasarkan data diketahui subjek berjuamlah 7 Siswa. Dengan melihat Mean ranks atau rata-rata peningkatan tingkat tersebut adalah sebesar 4, 00 sedangkan jumlah rangking atau sum of ranks sebesar 28,00., maka diperoleh ρ (kemungkinan harga di bawah H0) = 0,01. Bila dalam ketetapan α (taraf kesalahan) sebesar 5% adalah 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa harga 0,01 < 0,05, berdasarkan hasil tersebut, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberia
FAKTOR FAKTOR PENYEBAB PERILAKU SISWA TERLAMBAT SEKOLAH DI KELAS XIII TKJ SMK MINHAJUT THULLAB MUNCAR BANYUWANGI TAHUN AJARAN 2022/2023 Hafidzun Ni’am, Muhamad; Maghfiroh, Nasruliyah Hikmatul; Suharmawan, Wahid
Consilium: Education and Counseling Journal Vol 4 No 2 (2024): Edisi Agustus
Publisher : Biro 3 Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Abduracman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/consilium.v4i2.5138

Abstract

Fakta dilapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang sering terlambat. Dalam aturan sekolah mengharuskan siswa datang sebelum jam 07.00 WIB, tetapi kenyataannya masih ada siswa yang datang lewat jam tersebut. Banyaknya siswa yang terlambat mengakibatkan kurang lancarnya proses kegiatan belajar mengajar pada sata jam pertama. Sekolah telah melakukan beberapa usaha untuk mengatasi masalah perilaku siswa yang datang terlambat ke sekolah misalnya dengan menutup pintu gerbang sekolah setelah kurang lebih 5 menit dari bel dibunyikan, memberikan hukuman fisik, membersihkan halaman sekolah, Membaca do’a di depan pintu gerbang sekolah. Namun begitu, sekolah telah melakukan beberapa usaha untuk mengatasi masalah perilaku siswa yang datang terlambat ke sekolah. Hasil dari observasi dan wawancara dengan guru BK di kelas XII TKJ SMK Minhajut Thullab, keterlambatan pada siswa tersebut bukan berarti tanpa sebab, berbagai macam alasan diungkapkan para siswa yang sering terlambat. Dari 29 siswa di Kelas XII TKJ, terdapat 3 siswa yang sering memiliki masalah keterlambatan datang kesekolah diantaranya adalah terdapat 1 (satu) siswa yang memiliki masalah tentang transportasi dan 2 (dua) siswa bermasalah dengan sering bangun kesiangan. Permasalahan seperti inilah yang sering dikemukakan siswa ketika datang terlambat pada saat jam pelajaran pertama sudah dimulai. Namun, apapun asalan para siswa yang datang terlambat menunjukkan tingkat kedisplinan yang rendah. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja sehingga pada akhirnya akan menjadi budaya yang tidak baik pada lembaga pendidikan yang bersangkutan.