Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Asimilasi sebagai Terjemahan Bentuk Adaptasi dalam Resiliensi Komunitas Kampung Kota di Kampung Sudiroprajan Surakarta Tendra Istanabi; Muhammad Sani Roychansyah; Deva Fosterharoldas Swasto
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v13i1.17124

Abstract

Resilience is a concept that integrates between mitigation, adaptation and innovation. On a smaller scale, community-based resilience forms a translation of strong social capital. In Indonesia the majority of the urban community is formed in a container called Kampung Kota. Kampung Kota has the character of tolerance, cohesiveness, and solidarity. Kampung Kota becomes important to be used as research setting because with its characteristic, Kampung Kota able to produce its own value so that it can face threat, pressure and turmoil with its way. Kampung Sudiroprajan is one of the kampung Kota in Surakarta City that has unique resilience experience especially related to the relationship between Javanese and Chinese. This study aims to determine the concept of resilience that is formed in Kampung Sudiroprajan as part of the Kampung Kota community. Kampung Sudiroprajan can give an idea of resilience concept of community scale which tend to original and typical. This research uses case study methodology by exploring the form of resilience conducted in Kampung Sudiroprajan. This study found the uniqueness of adaptation process of Kampung Sudiroprajan community. Adaptation is translated in the form of assimilation. The assimilation resulted in the social condition of the society which tends to be more fluid, especially in the face of several times the events that become threats, pressure, and turmoil for the Chinese. Assimilation creates a new value that becomes the glue of the relationship for the Javanese Ethnic community and the Chinese Ethnic Community.
Respons Arsitektur Pos Ronda Sebagai Ruang Belajar di Masa Pandemi COVID-19 Dina Shafira Irawan; Ikaputra; Muhammad Sani Roychansyah
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 10 No. 2 (2021): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (978.84 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v10i02.35

Abstract

Di masa pandemi COVID-19, pos ronda mengalami perubahan peran sosial sebagai ruang belajar daring. Penelitian ini menganalisis respons spasial dan arsitektur pos ronda terhadap perubahan. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan data dilakukan melalui observasi perilaku pengguna dan layout furniture. Dari studi kasus empat pos ronda yang digunakan sebagai ruang belajar di masa pandemi COVID-19, peneliti menganalisis respons spasial pada variabel peletakan pos ronda, ukuran pos ronda, serta morfologi ruang terbukanya. Ditemukan tiga tipe ruang terbuka pada pos ronda yang digunakan sebagai ruang belajar, yaitu, pos ronda dengan satu ruang terbuka. ruang terbuka tipe selasar, serta ruang terbuka berbentuk lorong. Keterbatasan ruang menyebabkan pengguna ruang cenderung menggunakan furnitur yang mudah dipindahkan untuk mengatur tempat duduk saat melakukan kegiatan belajar. Penggunaan furnitur portable menyebabkan pola pengaturan tempat duduk cenderung mengikuti bentuk ruang pos ronda. Pos ronda merespon perubahan peran sosialnya sebagai ruang belajar daring semasa pandemi dengan menlakukan adaptasi spasial, dengan penambahan furnitur portable yang menyebabkan pola penyusunan tempat duduk pengguna ruang cenderung mengikuti bentuk ruang pos ronda.
CITRA JALAN MALIOBORO BERDASARKAN BAU DARI DATA TWITTER Musthofa Zainurrohim Ahmad; Muhammad Sani Roychansyah
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 1 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i1.4536

Abstract

Jalan Malioboro merupakan destinasi wisata populer di Kota Yogyakarta. Keberadaanya melengkapi keistimewaan dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Citra Jalan Malioboro yang dibangun atas dasar nilai filosofis dan historis menjadi daya tarik tersendiri yang mengikat orang untuk kembali datang berkunjung ke jalan ini. Tulisan ini mencoba untuk melihat melalui sudut pandang lain tentang bagaimana citra Jalan Malioboro yang ditilik melalui ingatan masyarakat secara inderawi khususnya tentang bau yang dihimpun melalui scraping data sosial media Twitter. Hasil dari penelusuran ini menunjukan bahwa terdapat beberapa bau yang menjadi citra Jalan Maliboro dalam 10 tahun terakhir (2010-2021) meskipun dalam perkembanganya citra bau tersebut kemudian tidak lagi menjadi ciri atau identitas jalan ini dari sisi bau. Hal ini merupakan sebuah potensi dalam memunculkan kembali citra lingkungan bau yang harapanya turut dapat memperkuat keberlanjutan identitas Jalan Malioboro.
Tipologi Bangunan Bekas Rumah Tinggal Tentara Kolonial Belanda di Kawasan Bintaran, Yogyakarta Siti Munawarah Panggabean; Sekar Ari Utari; Muhammad Sani Roychansyah
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 9 No. 1 (2020): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v9i1.96

Abstract

Yogyakarta adalah salah satu kota yang dikunjungi oleh Pemerintah Kolonial Belanda di Indonesia. Dengan kolonialisasi itu, pemukiman Belanda di Indonesia tidak hanya membawa perubahan sosial dan budaya tetapi juga membawa gaya arsitektur yang berbeda ke arsitektur rumah-rumah tinggal di Yogyakarta. Keunikan ini juga merupakan proses kombinasi konsep bangunan dan adaptasi dengan kenyamanan dan budaya lokal di Indonesia. Meskipun era kolonial telah berlalu lebih dari seabad, tetapi harus diperbaiki, warisan bangunan kolonial masih sangat penting khususnya untuk kota Yogyakarta. Terkait dengan pelestarian nilai dan identitas ini, kesepakatan mengenai bangunan kolonial penting untuk dieksplorasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tipologi dan karakteristik elemen fasad yang digunakan di Rumah Tinggal Tentara Kolonial di Bintaran, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Analisis dilakukan melalui kategorisasi elemen fasad, seperti jenis atap, kolom, jendela dan pintu. Hasil penelitian ini menunjukkan elemen fasade yang paling banyak digunakan adalah atap Limasan, kolom beton segi empat tanpa ornamen, pintu kayu krepyak dan jenis jendela kaca.
Perbandingan Tipologi Islamic Geometric Patterns Universitas Berideologi Islam di Yogyakarta Hendra Frisky; Muhammad Sani Roychansyah
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 6 No. 3 (2017): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.6.3.170

Abstract

Islamic Geometric Patterns merupakan salah satu seni dengan tingkat kompleksitas tinggi dan tidak bisa dilepas-kan dari bidang ilmu arsitektur. Metode yang digunakan dalam perencanaan Islamic Geometric Patterns yaitu ruler/compass method, basic grid method, dan numerical method. Unsur pertamanya berupa lingkaran dan garis, membentuk dasar berupa four-fold, five-fold, dan six-fold. Lalu berkembang menjadi lebih kompleks berupa six-point, eight-point, dan ten-point. Kawasan yang menjadi objek merupakan universitas-universitas di Yogyakarta yang memiliki basis ideologi Islam, yaitu: Universitas Islam Indonesia, UIN Sunan Kalijaga, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tipologi dan ri-wayat pemaknaan Islamic Geometric Patterns. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi pemaknaan yang sebenarnya, karena Islamic Geometric Patterns sekarang mulai cenderung bergeser menjadi simbol Islam.
Tipologi Elemen Arsitektur pada Fasad Bangunan Shophouse Kampung Cina Bengkulu Izazaya Binta; Muhammad Sani Roychansyah
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 6 No. 4 (2017): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.7.1.16

Abstract

Bangunan shophouse yaitu rumah toko pada kawasan pecinan atau Kampung Cina di Bengkulu memiliki berbagai bentukan fasad. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang dikonservasi karena merupakan bangunan kuno yang memiliki identitas. Terjadinya bencana gemba bumidan kebakaran berulang kali menyebabkan kawasan ini mulai kehilangan bentukan asli pada fasad bangunan. Tipologi bangunan shophouse ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengklasifikasikan bentukan elemen pembentuk fasad, (2) Mendapatkan bentukan dominan pada tiap elemen pembentuk fasad sehingga dapat ditemukan bangunan shophouse yang masih mempertahankan keasliannya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Analisis yang digunakan yaitu dengan cara klasifikasi fasad pada elemen bangunan terkait dengan elemen warna, bentukan pintu, jendela dan profil fasad. Temuan penelitian ini adalah fasad bangunan shophouse di Kawasan Kampung Cina Bengkulu memiliki dominasi: (1) Warna hijau sebagai warna bangunan, (2) Bentukan pintu lipat menerus, (3) Bentukan jendela memanjang ke bawah dan tersusun secara horizontal, (4) Profil fasad yang berbentuk bangunan 2 lantai yang bagian lantai 1 menjorok ke dalam dan menggunakan atap pelana curam.
Measurement of Tourism Sensitive Compactness Level in Kasongan Tourism Area Dwi Aryo Nugroho; Muhammad Sani Roychansyah
Built Environment Studies Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Department of Architecture and Planning, Faculty of Engineering, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yogyakarta province is currently experiencing an increase in population growth, urbanization and the economy resulting in an increase in the community's need space for work and living space . But not supported by the availability of workspace and occupancy coupled with high land prices. the high vehicle population increases every year reduces the comfort level of the city result in people triggered to choose workspaces and residences in the suburbs of Yogyakarta. Kasongan is tourism area located in Bangunjiwo Village, Bantul Regency, located in the suburbs of Yogyakarta, being choice of the community. However, this can trigger urban sprawl because there is'n good regional planning. Jenks Compact City is solution to overcome the phenomenon of Urban Sprawl. this reseach aims to determine the level of compactness Kasongan area. The study was conducted by conducting field observations and interviews to be able to identify land uses, activities within the area, affordability of public facilities, and distribution of public transportation. The results of observations found that the building density is low, affordability of public facilities is not ideal, there are no transit points or regional public transportation.