Keunggulan 3D printing stereolithography (SLA) dalam mencetak spesimen dengan geometri yang komplek dan kekasaran permukaan yang rendah menjadikan teknologi ini semakin banyak digunakan di berbagai bidang. Terlepas dari keunggulan yang dimiliki, sifat mekanis spesimen hasil cetak SLA yang rendah menjadi salah satu kekurangan utamanya. Dari beberapa penelitian telah dilakukan pengujian mekanis yang menunjukkan bahwa parameter cetak mempengaruhi sifat mekanis spesimen hasil cetak. Pada penelitian ini, pengaruh variasi parameter cetak dan post process pada kekerasan spesimen hasil cetak 3D printer SLA diteliti. Variasi parameter cetak pada penelitian ini antara lain build orientation (0o dan 90o), layer thickness (0,05, 0,1, 0,15, dan 0,2 mm), dan curing time (10, 20, 30, dan 40 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter cetak dan post process terbukti mempengaruhi tingkat kekerasan spesimen hasil cetak. Tingkat kekerasan tertinggi yang bernilai 87,9 Shore D didapatkan pada variasi build orientation 0° dengan layer thickness 0,05 mm dan curing time 40 menit.