Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERANAN SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN KUPU-KUPU (Chaetodon Kleinii) Abidin, Jenny; Munira
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 3 No 1 (2017): MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STP Hatta-Sjahrir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.164 KB)

Abstract

Butterflyfish adalah jenis ikan yang paling indah yang ditemukan di terumbu karang, namun sayangnya banyak dari ikan ini sulit untuk menyesuaikan diri dengan komunitas ikan lain di alam, Salinitas sebagai salah satu parameter kualitas air berpengaruh secara langsung terhadap metabolisme tubuh ikan, terutama proses osmoregulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan salinitas untuk kelangsungan dan pertumbuhan ikan hias air laut (butterflyfish). Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi dasar dalam pengembangan usaha ikan hias air laut dimasa akan datang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan ( Salinitas 30 ppt, 25 ppt, 20 ppt dan control 35 ppt). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan salinitas berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan kupu-kupu dengan salinitas terbaik adalah 20 ppt (P<0,05).
PENGARUH PERBEDAAN PANJANG TALI GANTUNG TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DI PERAIRAN PANTAI DESA NUSANTARA KECAMATAN BANDA Jenny Abidin
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 4 No 1 (2018): MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STP Hatta-Sjahrir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.461 KB)

Abstract

Paradigrma subsektor perikanan yang selama ini hanya tertumpu pada kegiatan penangkapan hasil-hasil perikanan maka dipandang perlu untuk melakukan suatu kegiatan yang bisa menghasilkan produksi perikanan yaitu dengan cara budidaya. Rumput laut adalah salah satu komoditas perikanan yang sangat potensial untuk dikembangkan dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir. Luas lahan di Perairan Kepulauan Banda sangat mendukung pertumbuhan rumput laut, namun lahan ini belum dimanfaatkan secara optimal. Jenis rumput laut yang paling popular dibudidayakan adalah jenis alga merah Kappaphycus alvarezii (Doty) karena memiliki kandungan karagenan yang tinggi. Karagenan digunakan untuk berbagai bidang industry misalnya pengecatan, makanan maupun obatobatan. Pertumbuhan rumput laut terkadang mengalami kendala yaitupertumbuhan yang lambat karena pemilihan metode yang tidak tepat serta diserang penyakit ice-ice. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan panjang tali gantung yang berbeda. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan tiga perlakuan (panjang tali 20 cm, 30 cm dan 40 cm). Analisis sidik ragam (ANOVA) digunakan untuk melihat pengaruh perbedaan laju pertumbuhan rumput laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan rumput laut dengan panjang tali gantung 30 cm ( 846, 67 gram) lebih tinggi jika dibandingkan dengan panjang tali 40 cm (805,56 gram) dan 20 cm (732,22 gram).
PENGARUH SUBSTRAT YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN MANGROVE Bruguiera Sp. DI PANTAI DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN BANDA KABUPATEN MALUKU TENGAH Jenny Abidin
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 6 No 1 (2020): MUNGGAI: Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STP Hatta-Sjahrir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.513 KB)

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan salah satu kawasan yang sangat penting dalam menjaga tingkat keanekaragaman organisme di laut. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2019 berlokasi di Pesisir Pantai Desa Kampung Baru Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substrat terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan mangrove Bruguiera sp. Penelitian ini menerapkan 3 perlakuan substrat yang berbeda yakni perlakuan A (lumpur), B (pasir berlumpur), C (pasir) dengan menggunakan 3 kali ulangan. Pengamatan yang dilakukan dalampenelitian ini selama 7 minggu meliputi data pertumbuhan yang terdiri dari data ukuran panjang dan data kelulushidupan mangrove yang meliputi jumlah mangrove yang hidup dari setiap perlakuan. Selanjutnya Data yang diperolehkemudian ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan program Exel 2007 dan SPSS 16.0. Analisis Ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95% digunakan untuk menentukan apakah perlakuan berpengaruh nyata terhadappertumbuhan dan kelulushidupan bibit mangrove Bruguiera Sp. Apabila perlakuan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) untuk menentuka perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan A (lumpur) memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan mangrove Bruguiera sp.
PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BUTTERFLY (Chaetodon lunulatus) Jenny Abidin; Abdullah Saimima; Sutiska E Idris
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 8 No 01 (2022): MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.21 KB)

Abstract

Ikan hias air laut merupakan salah satu jenis ikan yang dapat dibudidaya, merupakan komoditas ekonomis yang sangat potensial di Indonesia. Untuk mendukung upaya meningkatkan keberhasilan rekayasa budidaya ikan Butterfly (Chaetodon lunulatus) pada akuarium dapat dilakukan dengan cara rekayasa lingkungan. Penelitian warna wadah dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup Ikan Butterfly (Chaetodon lunulatus) yang terbaik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang mengaplikasikan 3 perlakuan warna wadah ( hijau, merah dan kuning). Waktu penelitian selama 6 minggu, berdasarkan uji statistik ANOVA menunjukkan bahwa nilai Fhitung > dari Ftabel pada selang kepercayaan 95%. Angka tersebut memperlihatkan bahwa ada pengaruh yang nyata dari perlakuan warna wadah terhadap laju pertumbuhan bobot ikan Butterfly (Chaetodon lunulatus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna wadah berpengaruh terhadap pertumbuhan rata-rata bobot tertinggi pada perlakuan B (wadah merah 0,30 gram), perlakuan A (wadah hijau 0,24 gram) dan terendah pada perlakuan C (wadah kuning 0,22). Sedangkan nilai rata-rata pertumbuhan panjang tertinggi juga pada perlakuan B (wadah merah 0,275cm), perlakuan wadah hijau A yaitu (0,23 cm) sedangkan perlakuan terendah yaitu perlakuan C wadah kuning (0,205 cm). Kelangsungan hidup selama penelitian tertinggi pada perlakukan B yaitu 88,3 %, diikuti oleh perlakuan A (66,7 %) dan Nilai terendah kelangsungan hidup ikan terdapat pada perlakuan C ( 50 %).
POTENSI Lambis sp (SIPUT GAI-GAI) DI PERAIRAN PANTAI DESA DWIWARNA KECAMATAN BANDA MALUKU TENGAH Budiono Senen; Jenny Abidin; Rahmat A. Sulaiman
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 8 No 01 (2022): MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.579 KB)

Abstract

Perairan pantai Desa Dwiwarna merupakan salah satu daerah yang memiliki hamparan daerah pasang surut yang sangat luas (zona intertidal) yang sangat subur karena memiliki banyak biota yang beragam dan mendiami dasar perairan tersebut. Misalnya saja terumbu karang, siput, teripang, lamun, bivalvia, jenis ikan karang serta masih banyak lagi biota lainnya. keberadaan jenis biota tersebut membuat kita semakin ingin mempelajari lebih dalam baik itu habitat, penyebaran serta fungsi ekologis dan ekonomisnya bagi masyarakat. Penelitian ini betujuan untuk melihat potensi siput Lambis sp atau siput gai-gai dengan mengacu pada jenis dan jumlah yang ditemukan pada Perairan Pantai Desa Dwiwarna Kecamatan Banda. Manfaat yang ingin dicapai adalah sebagai bahan informasi tentang keberadaan siput Lambis sp bagi masyarakat serta dapat dijadikan dasar untuk pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah koleksi bebas dimana setiap kali sampel ditemukan akan dikoleksi dan dihitung serta diidentifikasi jenisnya untuk keperluan pembuatan laporan hasil penelitian. Titik pengambilan sampel yaitu pada bagian bawah pasar lama yang berbatasan dengan pantai Desa Kampung Baru, sepanjang garis pantai menuju pantai Tita Baru dan berakhir pada Pantai Tita Lama. Panjang garis pantai diperkirakan kurang lebih 500 meter. Selain data jenis dan jumlah siput gai-gai yang ditemukan perlu dicatat juga data panjang dan berat sebagai bahan informasi tambahan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis siput Lambis sp yang ditemukan di Perairan Pantai Desa Dwiwarna adalah 2 jenis yaitu : Lambis lambis dengan jumlah 19 individu dan Lambis scorpius subspecies Indomaris dengan jumlah 1 individu. Dari 20 ekor individu yang ditemukan terdapat 2 ekor siput lambis lambis yang sedang melakukan pemijahan secara alami.
PEMETAAN LOKASI BUDIDAYA LOBSTER Panulirus sp. DI PERAIRAN DESA LONTHOIR BANDA NAIRA MALUKU TENGAH Jenny Abidin; Aditya Putra Basir; Emil Sjahman
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 7 No 01 (2021): MUNGGAI: Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STP Hatta-Sjahrir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.613 KB)

Abstract

Pemanfaatan hasil laut di Perairan Desa Lonthoir Kecamatan Banda MalukuTengah pada umumnya masih mengandalkan hasil tangkapan di alam. Besarnyapotensi perairan pantai yang dimiliki Desa Lonthoir dimanfatkan sebagai daerahpengembangan budidaya Lobster. Berdasarkan survey ditemukan sejumlahpopulasi lobster dari jenis Panulirus sp yang mendiami dasar perairan tersebut.Oleh karena itu perlu dilakukan kajian tentang pemetaan lokasi yang potensialuntuk budidaya Lobster yang sesuai dengan kondisi perairan Desa Lonthoir.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan lahan yang sesuai untukbudidaya Lobster di perairan Desa Lonthoir sedangkan manfaatnya adalah dapatmemberikan deskripsi wilayah yang sangat sesuai, dan tidak sesuai untukkegiatan budidaya di perairan Desa Lonthoir. Teknik Pengumpulan Data melalui,data primer dan data sekunder. Analisis data pada penelitian ini menggunakananalisis spasial, analisis skala banding berpasangan ( Analitical HierarchyProcess ) dan analisis overlay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukungPerairan Desa Lonthoir terdiri dari tiga kelas kesesuaian yaitu sangat sesuai,sesuai, dan tidak sesuai. Tingkat kesesuaian lahan untuk budidaya di perairanDesa Lonthoir untuk kategori sangat sesuai terletak tepat pada perairan DesaLonthoir. Lokasi yang tidak sesuai adalah di daerah pintu masuk jalur transportasiantar pulau dan sering terkena hantaman ombak dan gelombang tinggi padamusim angina barat.
HUBUNGAN KELIMPAHAN BULU BABI (Echinoidea) DENGAN TIPE SUBTRAT PADA DASAR PERAIRAN PANTAI DESA DWIWARNA KECAMATAN BANDA KABUPATEN MALUKU TENGAH Munira; Jenny Abidin
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 8 No 02 (2022): Jurnal Ilmu Perikanan Dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bulu babi termasuk dalam anggota filum Echinodermata (dari Bahasa Yunani yang artinya kulit berduri). Anggota dari filum Echinodermata terdiri dari beberapa kelas, salah satunya yaitu kelas Echinoidea yang merupakan hewan laut berbentuk bulat dan memiliki duri pada kulitnya yang dapat digerakkan. Di dunia terdapat kurang lebih 6000 jenis fauna Echinodermata dan diperkirakan diantaranya ada 950 speies bulu babi yang tersebar di seluruh dunia. Umumnya setiap jenis bulu babi memiliki sebaran habitat yang spesifik. Bulu babi tersebar mulai dari daerah intertidal yang dangkal hingga ke laut dalam . Bulu babi umumnya menghuni ekosistem terumbu karang dan padang lamun serta menyukai subtrat yang agak keras terutama di padang lamun yang merupakan campuran dari pasir dan pecahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelimpahan bulu babi dengan tipe substrat perairan di pantai Desa Dwiwarna, Banda Naira, Maluku Tengah. Manfaat dari penelitian ini adalah Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.dan sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode transek kuadrat dengan ukuran 10 x 10 m2. Kuadran yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 50 buah. Pengamatan dilakukan pada saat air laut surut terendah atau menjelang surut pada setiap petak transek (plot) tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jenis bulu babi yaitu Tripneusteus gratilla, Echinothrix callamaris, Diadema savignyi, dan Diadema setosum. Kelimpahan tertinggi bulu babi dimiliki oleh jenis bulu babi Tripneusteus gratilla sebesar 243 individu sedangkan Diadema savignyi merupakan kelimpahan terendah dengan nilai sebesar 1 individu.
KELANGSUNGAN HIDUP BIBIT MANGROVE (Ceriops tagal) YANG DITANAM DENGAN MENGGUNAKAN KURUNGAN BAMBU Jenny Abidin; Idul La Muhamad; Ruwia Abdurasid; Dinsa Sohilau
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 9 No 01 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan hutan mangrove memiliki peranan yang kompleks dalam ekosistem pesisir. Keberadaan ekosistem mangrove dapat menahan abrasi yang terjadi di pantai, daerah berkembang biak bagi beberapa spesies ikan (nursery ground) dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Salah satu upaya memperluas sebaran hutan mangrove dengan cara menyediakan bibit yang baik dan kegiatan rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keberhasilan hidup bibit mangrove (Ceriops tagal) yang direhabilitasi dengan metode kurungan bambu di pesisir pantai Desa Walling-Spanciby, Kecamatan Banda. Stasiun penelitian untuk penanaman bibit mangrove terbagi menjadi 3 dengan tiap stasiun dipasang 5 kurungan. Masing masing kurungan terdapat 10 anakan mangrove dengan demikian total bibit untuk ketiga stasiun 150 anakan. Parameter yang diamati adalah tingkat kelangsungan hidup serta faktor kualitas air sebagai pendukung. Data yang diperoleh kemudian dimasukkan dalam table excel kemudian dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat kelangsungan hidup bibit mangrove yang dibudidayakan dengan system kurungan bambu adalah 84% pada stasiun A, 79% pada stasiun B dan 80% pada stasiun C. Kematian mangrove sebagian besar disebabkan oleh rusaknya pot bambu sebagai wadah budidaya yang membuat bibit mangrove yang ditanam tercabut dan hilang terbawa oleh ombak. Kualitas air yang ada di lokasi penelitian masih tergolong baik dengan nilai salinitas 32 ppt, suhu 290C, kecepatan arus 3,2 m/s dan pH 7.
KEPADATAN JENIS TIRAM BATU DI TIANG DERMAGA PANTAI LAMANI DAN PANTAI KASTEN DESA NUSANTARA KECAMATAN BANDA Munira Munira; Jenny Abidin; Ifandris Kaimudin; Nisha Ishak
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 9 No 01 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tiram merupakan salah satu komoditas sumberdaya hayati non ikan yang termasuk ke dalam klas Bivalvia. Tiram juga adalah jenis kerang laut yang hidup menetap dan menempel pada substrat yang keras. Perbedaan antara tiram dengan kerang adalah pada cangkang dan tempat hidupnya. Umumnya tiram di jumpai menempel pada batu dan tiang-tiang pelabuhan, karamba, dan pada akar-akar pohon di daerah pantai yang terkena pengaruh pasang surut air laut. Pantai Lamani dan Pantai kasten berada di Wilayah Desa Nusantara Kecamatan Banda merupakan pusat aktivitas pendaratan berbagai transportasi laut yang mendaratkan berbagai hasil bumi seperti bahan pangan, barang dagangan dan juga masyarakat dari berbagai macam pulau yang ada di Kecamatan Banda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis Tiram dan Tingkat kepadatan jenis tiram yang terdapat di tiang dermaga Pantai Kasten dan Pantai Lamani. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2022 dengan metode Deskriptif. Data yang diukur meliputi jenis dan kepadatan tiram pada ke dua tiang jembatan. Parameter kualitas air yang diukur meliputi parameter fisika dan kimia perairan. Dari hasil penelitian ini pada dua lokasi di Pantai Lamani ditemukan 4 jenis Tiram yaitu Saccostrea glomerata, Saccostrea cucullata, Saccostrea echinata dan Ostrea edulis. Sedangkan di jembatan Pantai Kasten ditemukan 2 jenis tiram yaitu Saccostrea glomerata dan Saccostrea cucullata. Nilai kepadatan jenis tiram tertinggi ditemukan di Pantai Lamani dari jenis tiram Saccostrea cucullata (3,5 ind/m2 ) dan kepadatan terendah adalah Ostrea edulis dengan nilai 0,54 ind/m2. Sedangkan di lokasi jembatan pantai Kasten jenis tiram dengan nilai kepadatan tertinggi adalah S. cucullata (2,5 ind/m2) dan yang terendah S. glomerata (2,3 ind/m2).
HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI IKAN KAWALINYA (Selar crumenopthalmus) YANG TERTANGKAP PURSE SEINE DI PERAIRAN BANDA Munira munira; Jenny Abidin; Ifandris Kaimudin; Vivindya Sari Djohar
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan Dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan Selar (Selar crumenopthalmus) merupakan ikan yang banyak tertangkap di perairan Banda. Nama lokal ikan Selar adalah kawalinya. Selain dikonsumsi ikan ini juga digunakan oleh nelayan sebagai ikan umpan untuk penangkapan ikan tuna. Melihat pentingnya sumberdaya ikan tesebut, diharapkan keberadaannya perlu dikelola secara baik dan optimal dengan tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya ikan tersebut agar dapat dimanfaatkan sepanjang tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang berat dan faktor kondisi ikan kawalinya yang tertangkap dengan purse seine di perairan Kepulauan Banda. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca mengenai hubungan panjang berat dan faktor kondisi. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengambilan sampel ikan Kawalinya diperoleh dari hasil tangkapan nelayan. Pengambilan sampel dilakukan secara acak, di perahu nelayan. Lokasi penangkapan ikan sampel di sekitar perairan Banda. Sampel ikan diambil secara acak sebanyak 35 ekor setiap 2 minggu 1 kali sebanyak delapan minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama penelitian ikan yang diamati berjumlah 175 ekor yang terdiri dari 94 ekor ikan jantan dan 81 ekor ikan betina. Nilai koefisien korelasi (r) ikan jantan sebesar 0,410731 dan ikan betina sebesar 0.19799. Koefisien determinan (R2) diperoleh 0,1687 dan 0,0392. Dengan demikian ikan jantan maupun ikan betina memiliki korelasi panjang dan berat yang tidak erat atau kurang kuat. Rendahnya nilai korelasi mengindikasikan bahwa pertambahan Panjang total ikan tidak mempengaruhi berat total ikan. Sesuai dengan nilai faktor kondisi yang dapat diperoleh maka ikan dikategorikan sebagai ikan yang pipih.