Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERANAN SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN KUPU-KUPU (Chaetodon Kleinii) Abidin, Jenny; Munira
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 3 No 1 (2017): MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STP Hatta-Sjahrir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.164 KB)

Abstract

Butterflyfish adalah jenis ikan yang paling indah yang ditemukan di terumbu karang, namun sayangnya banyak dari ikan ini sulit untuk menyesuaikan diri dengan komunitas ikan lain di alam, Salinitas sebagai salah satu parameter kualitas air berpengaruh secara langsung terhadap metabolisme tubuh ikan, terutama proses osmoregulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan salinitas untuk kelangsungan dan pertumbuhan ikan hias air laut (butterflyfish). Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi dasar dalam pengembangan usaha ikan hias air laut dimasa akan datang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan ( Salinitas 30 ppt, 25 ppt, 20 ppt dan control 35 ppt). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan salinitas berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan kupu-kupu dengan salinitas terbaik adalah 20 ppt (P<0,05).
KERAPATAN JENIS LAMUN (SEAGRASS) DI PERAIRAN PANTAI BOIYAUW KECAMATAN BANDA MALUKU TENGAH Munira
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 2 No 3 (2016): MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STP Hatta-Sjahrir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.808 KB)

Abstract

Lamun (seagrass) merupakan salah satu tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji satu dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah. Pengamatan terhadap kerapatan jenis lamun telah dilakukan pada Juni 2014, menggunakan metode line transek. Hasil pengukuran pada lokasi penelitian menunjukkan bahwa padang lamun di perairan pantai desa Boiyauw merupakan vegetasi campuran (heterospesifik) dari lima jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis (famili Hydrocharitaceae), Halodule uninervis dan Halodule pinifolia (famili Potamogetonaceae).Nilai kerapatan tertinggi dijumpaipada jenis Thallasia hemprichii sebesar 1.629 teg/m2 dan terendah adalah Halodule pinifolia (0.048 teg/m2).
STUDI EKOLOGI GASTROPODA DI PERAIRAN PANTAI LAUTAKA, KECAMATAN BANDA, MALUKU TENGAH Munira
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 4 No 1 (2018): MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STP Hatta-Sjahrir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.269 KB)

Abstract

Gastropoda memiliki peranan penting dalam kehidupan baik secara ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis, gastropoda berperan antara lain menjaga lingkungan organisme perairan sebagai pakan alami bagi organisme perairan. Sedangkan secara ekonomis cangkang gastropoda digunakan sebagai campuran bahan baku industri yang mempunyai nilai komersial yaitu sebagai dekorasi souvenir, asesoris, dan pelengkap perhiasan. Pemanfaatan jenis ini di Kecamatan Banda masih tergolong rendah, namun dikhawatirkan akan semakin meningkat seiring dengan kebutuhan hidup masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa aspek ekologis dari gastropoda meliputi kepadatan, keragaman, pola distribusi dan potensi gastropoda di perairan pantai Lautaka, Negeri Administratif Merdeka, Kecamatan Banda. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari bulan Oktober sampai bulan Desember 2014. Pengambilan contoh gastropoda dilakukan menggunakan metode stratified random sampling. Analisis data kepadatan, keragaman dan pola distribusi mengacu pada Michael (1995) dalam Bernard (2006). Pada lokasi penelitian, gastropoda yang diperoleh sebanyak 33 jenis yang tergolong ke dalam 13 famili, 7 ordo dan 12 genus. Jumlah individu terbanyak yang ditemukan adalah Conus emaciates dan Conus parfulus. Nilai keragaman dan keseragaman memperlihatkan tingkat keragaman yang sedang. Demikian pula indeks dominansi yang ditemukan pada lokasi penelitian juga memperlihatkan nilai sedang dan pola distribusinya menunjukkan bahwa spesies gastropoda pada lokasi penelitian bersifat mengelompok.
POLA DISTRIBUSI DAN POTENSI TERIPANG (Holothuroidea) DI PERAIRAN PANTAI PULAU SJAHRIR, DESA SLAMON KECAMATAN BANDA, MALUKU TENGAH Munira; Vanesa
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 6 No 1 (2020): MUNGGAI: Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STP Hatta-Sjahrir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teripang atau timun laut merupakan salah satu organisme yang hidup di perairan pantai dan memiliki peranan penting untuk perairan, serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Teripang sering dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai bahan obat-obatan, bahan untuk kecantikan dan juga sering dikonsumsi dalam bentuk mentah atau dikeringkan. Di Kepulauan Banda khususnya di perairan pantai Pulau Sjahrir, jenis komoditas ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat, padahal peranannya di perairan sangatlah penting dan juga bermanfaat untuk manusia, sehingga penelitian ini penting untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan, pola distribusi dan potensi teripang di Pulau Sjahrir. Pengambilan sampel dilaksanakan pada malam hari disesuasikan dengan kebiasaan hidupnya yang nocturnal dan dilakukan pada saat air surut. Metode yang digunakan adalah transek linier kuadrat dengan ukuran kuadran 1 x 1 m2. Garis transek ditarik tegak lurus ke arah laut. Jarak antar transek 30 m sedangkan jarak antar kuadran adalah 10 m. Hasil penelitian menunjukan bahwa di perairan pantai Pulau Sjahrir terdapat dua jenis teripang yaitu Holothuria atra dan Sticopus chloronotus. Jenis teripang Holothuria atra dijumpai pada substrat berpasir yang didominasi karang hidup dan tersebar hingga ke zona tubir, sedangkan Sticopus chloronotus ditemukan hidup di substrat karang hidup dan patahan karang yang terdapat pada zona tubir. Kepadatan tertinggi dimiliki oleh jenis H.atra sebesar 0.0021 ind/m2 sedangkan S. chloronotus merupakan jenis dengan nilai kepadatan terendah yaitu 0.0001 ind/m2. Pola Distribusi teripang yang ditemukan pada lokasi penelitian adalah seragam dan acak. Nilai potensi total pada perairan pantai Pulau Sjahrir adalah 47 ind dan batas pemanfaatan teripang dengan luas areal 21.600 m2 untuk jenis teripang H. atra dan S. chloronotus dengan total pemanfaatan yang diperbolehkan yaitu sebesar 0.000519 ind/m2.
STUDY KOMPARATIF BULU BABI (Diadema setosum) DI PANTAI TITA DAN PANTAI LAMANE KECAMATAN BANDA KABUPATEN MALUKU TENGAH Munira; Budiono Senen; Yuniarti Marjud
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 8 No 01 (2022): MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.471 KB)

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan, dengan luas wilayah laut lebih besar dari luas daratan. Kekayaan ini menunjukkan tingginya potensi sumberdaya hayati laut sebagai salah satu sektor penting yang perlu diperhatikan dan dikembangkan dalam rangka menyelenggarakan tataniaga sektor perikanan. Bulu babi termasuk dalam anggota Filum Echinodermata. Anggota dari Filum Echinodermata terdiri dari beberapa kelas, salah satunya yaitu Echinoidea yang merupakan hewan laut berbentuk bulat dan memiliki duri pada kulitnya yang dapat digerakkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai kepadatan jenis bulu babi Diadema setosum yang berada di daerah lamun dan daerah tidak berlamun. Manfaat yang diharapkan ialah sebagai data awal atau informasi bagi masyarakat maupun peneliti yang ingin memperdalam pengetahuan mengenai Diadema setosum. Penelitian ini berlokasi di Pantai Tita yang mewakili pantai berlamun dan Pantai Lamane yang mewakili pantai tidak berlamun di Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah. Alat dan bahan yang digunakan ialah rol meter, pipa, patok kayu, alat tulis menulis, kamera. Data bulu babi Diadema setosum yang dikumpulkan kemudian dihitung nilai kepadatan dan dilihat komparasinya.. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepadatan tertinggi Diadema setosum pada stasiun II dengan jumlah 174 individu, dan dengan tingkat kepadatan 0,0348 ind/m2. Sedangkan kepadatan terendah terdapat pada stasiun I yaitu dengan jumlah 3 individu dengan nilai kepadatannnya 0,0006 ind/m2.
KEPADATAN, KERAGAMAN DAN PENUTUPAN LAMUN DI PERAIRAN PANTAI LAHAR DESA LONTHOIR KECAMATAN BANDA, MALUKU TENGAH Munira; Aditya Putra Basir; Maryani La Ade
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 7 No 01 (2021): MUNGGAI: Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STP Hatta-Sjahrir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.68 KB)

Abstract

Lamun (seagrass) adalah kelompok tumbuhan laut berbunga. Lamun hidup diperairan dangkal hingga kedalaman 50-60 m (Nyabakken, 1988). Kondisi lamundi perairan Pantai Lahar Desa Lonthoir keberadaannya mengalami penurunandisebabkan oleh aktivitas manusia berupa transportasi laut, limbah domestik(pemukiman warga), maupun kegiatan penangkapan yang dapat memengaruhikondisi lamun di daerah pantai Lahar. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui kepadatan, keragaman, dan persen penutupan lamun. Analisis datauntuk menghitung kepadatan menggunkakan formula yang ditulis oleh Soegianto(1994), keragaman dihitung dengan rumus menurut Basmi dan Setyobudiandi(1994), persen penutupan dihitung dengan formula (Hutomo,2014). Hasilpenelitian menunjukkan jenis lamun yang ditemukan di pantai lahar terdiri dari 9jenis yaitu, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Halodule uninervis,Halodule pinifolia, Halophila ovalis, Halophila minor, Thalassia hemprichii,Syringodium isoetifolium, Enhalus acoroides. Nilai kepadatan jenis untuk C.rotundata adalah 13130 tegakan/m2 yang merupakan jenis yang paling banyakditemukan di lokasi penelitian, dan yang terendah adalah H, ovalis dengan nilai130 tegakan/m2. Untuk indeks keragaman terlihat bahwa keragaman jenis padaketiga stasiun adalah stasiun I sebesar 0.975, stasiun II 0.998 dan stasiun IIIsebesar 0.697. Persen penutupan di stasiun I nilai penutupan tertinggi 81,25 %,stasiun II nilai penutupan tertinggi 93,75%, stasiun III nilai persen penutupantertinggi 87,58%.
Hubungan panjang-bobot dan pertumbuhan ikan beronang, Siganus canaliculatus (Park, 1797) di padang lamun Selat Lonthoir, Kepulauan Banda, Maluku [Length-weight relationship and growth of rabbitfish, Siganus canaliculatus (Park, 1797) in the seagrass beds of Lonthoir Strait, Banda Archipelago, Maluku] Munira Munira; Sulistiono Sulistiono; Zairion Zairion
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 10 No 2 (2010): Desember 2010
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v10i2.167

Abstract

Rabbitfish (Siganus canaliculatus) is a dominant catch of beach seine in seagrass beds at Lonthoir Strait, Banda Ar-chipelago.The aims of this research were to investigate the length frequencies, length-weight relationships, and growth of rabbitfish in this area. This research was carried out from July to December 2009 using beach seine in three locations of seagrass area of Lonthoir Strait. Data analyzed using FiSAT program. The results showed that the length of rabbitfish ranged from 44 to 300 mm TL. From the length and weight data of males and females, the following population parameters were estimated: W=0.017L149 (r = 0.88) and W=0.012L156 (r = 0.89), L„ (mm) = 307.13, W„ (g) = 84.74 and 92.40, K = 0.50 and 0.52. The growth models of males and females rabbitfish described by equation: Lt=307.13[e' 0 50(t+0.i72)] and Lt=307.13[e'a52(t+0165)], while growth model base on weight described by equation: Wt=84.74[e' o.5o(t+o.i72)] and Wt=92.40[e'a52(t+0165)]. This study concluded that the population of rabbitfish in this area mostly juveniles and consisted of one cohort. AbstrakIkan beronang (Siganus canaliculatus) termasuk salah satu hasil tangkapan dominan dari nelayan jaring pantai di padang lamun Selat Lonthoir, Kepulauan Banda. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap distribusi ukuran panjang, hubungan panjang-bobot, dan pertumbuhannya. Pengamatan terhadap hasil tangkapan ikan beronang di tiga lokasi telah dilakukan sejak bulan Juli hingga Desember 2009 dengan menggunakan jaring pantai. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan perangkat lunak FiSAT. Hasil penelitian memperlihatkan kisaran panjang total ikan beronang yang tertangkap adalah 44-300 mm. Model hubungan panjang-bobot yang diperoleh untuk ikan beronang jantan adalah W=0,017L1,49 (r = 0,88) dan betina W=0,012L1,56 (r = 0,89). Panjang teoritis (L„) sebesar 307,13 mm, bobot teoritis jantan (W„) 84,74 g dan betina 92,40 g dengan nilai koefisien pertumbuhan (K) sebesar 0,50 dan 0,52. Pertumbuhan ikan beronang jantan dan betina di Selat Lonthoir dapat diestimasi dengan rumus Lt=307,13[e'0,50(t+0,172)] dan Lt=307,13[e'0,52(t+0,165)]. Model pertumbuhan ikan beronang berdasarkan bobot (W„) dapat diduga dengan rumus Wt=84,74[e'0,50(t+0,172)] untuk jantan dan betina Wt=92,40[e'0,52(t+0,165)]. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar ikan beronang yang hidup di padang lamun Selat Lonthoir berukuran juwana dan umumnya dijumpai dalam satu kelompok umur.
DISTRIBUSI SPASIAL IKAN BERONANG (Siganus canaliculatus) DI PADANG LAMUN SELAT LONTHOIR, KEPULAUAN BANDA, MALUKU [Spatial distribution of rabbitfish Siganus canaliculatus in the seagrass beds of Lonthoir Strait, Banda Archipelago, Moluccas] Munira Munira; Sulistiono Sulistiono; Zairion Zairion
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 10 No 1 (2010): Juni 2010
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v10i1.175

Abstract

This study was carried out from July to December 2009 in three locations of seagrass area at Lonthoir Strait, Banda Archipelago, Moluccas. The aim of study is to analyze seagrass condition and spatial distribution of the rabbitfish Siganus canaliculatus. The result shows that the species density of the seagrass at three stations ranged from 7.48 to 235.50 ind. m-2 with the highest species density is Cymodocea rotundata at station 1 and 2, and Thalassia hemprichii at station 3. The highest abundance of the fish was found at station 1 and the lowest one was at station 2. According the Kruskal-Wallis test, abundance of male and female rabbitfishes were not statistically different at among stations (H = 0.17, P = 0.66 and H = 0.83, P = 0.92). The correspondence analysis shows that there were two groups of habitat of the rabbitfishes in research station. The first group is station 1 and the second one is station 2 and 3.
Karakteristik komunitas lamun di perairan Selat Lonthoir Kepulauan Banda Munira Munira; Johny Dobo
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.2.33-39

Abstract

Penelitian ini dilakukan sejak bulan Juli hingga Desember 2009 yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik komunitas lamun di Selat Lonthoir, Kepulauan Banda, Maluku.  Hasil pengamatan menunjukkan bahwa padang lamun di daerah ini termasuk heterospesifik yang terdiri dari 7 (tujuh) spesies, dengan kerapatan jenis tertinggi adalah Cymodocea rotundata di stasiun I dan II serta Thalassia hemprichii di stasiun III.  Frekuensi kehadiran relatif tertinggi di stasiun II dan II adalah C. rotundata (56,7% dan 42,8%) sedangkan di stasiun III adalah T. hemprichii (39,8%).  Penutupan relatif jenis lamun di stasiun I dan II didominasi oleh C. rotundata masing-masing sebesar 58,39% dan 44,34% sedangkan di stasiun III T. hemprichii merupakan jenis yang memiliki nilai penutupan relative tertinggi yaitu 44,39%.
Aspek Biologi Ikan Kawalinya (Selar crumenophthalmus) yang Tertangkap dengan Pukat Cincin (Purse Seine) di Perairan Banda Budiono Senen; Munira Munira
JUSTE (Journal of Science and Technology) Vol. 1 No. 1 (2020): JUSTE
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.043 KB) | DOI: 10.51135/justevol1issue1page13-20

Abstract

Ikan selar (Selar crumenopthalmus) atau dalam nama lokal dikenal dengan ikan kawalinya adalah  jenis ikan konsumsi ekonomis penting yang juga digunakan sebagai ikan umpan dalam penangkapan  ikan tuna di Kepulauan Banda. Tingkat pemanfaatan ikan ini yang diduga cukup tinggi, dikhawatirkan akan memberikan dampak terhadap populasinya. Oleh karena itu salah satu kegiatan dalam rangka mendukung kebijakan pengelolaan ikan pelagis di Kepulauan Banda adalah penelitian tentang aspek biologi Ikan. Pengumpulan data dilakukan selama bulan Februari sampai Maret 2020 dengan sampel ikan yang diambil secara acak  dari  hasil tangkapan nelayan sebanyak 25 ekor per minggu selama delapan minggu. Data hasil penelitian digunakan untuk  mengkaji aspek biologi diantaranya frekewensi panjang, hubungan panjang berat, tingkat kematangan gonad dan nisbah kelamin. Dari 200 ekor ikan yang dikoleksi menunjukkan bahwa frekuensi panjang ikan kawalinya berkisar antara 14,5-25,6 cm, dengan pola pertumbuhan isometrik (b=3) dan nisbah kelaminnya 1:1,23. Tingkat kematangan gonad ikan kawalinya yang teramati selama penelitian berada pada status TKG II dan TKG V. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan perlu adanya kebijakan pengelolaan sumberdaya kawalinya dengan kesepakatan penggunaan ukuran mata jaring yang selektif.