Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

BESARAN ENERGI AKTIVASI DARI OKSIDASI HASIL PENGECORAN ALUMINIUM KALENG MINIMUM YANG MENDAPAT PERLAKUAN PANAS QUENCHING DAN ANNEALING Nukman Nukman; Muhammad Dahlan; Firdaus M S Firdaus MS; Irsyadi Yani; Amir Arifin
AUSTENIT Vol. 11 No. 2 (2019): AUSTENIT 11022019
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.212 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4547807

Abstract

Thermogravimetry analyzer adalah suatu alat untuk melakukan analisa thermal dimana massa bahan uji akan berbanding terbalik atau berbanding lurus dengan laju temperatur yang meningkat dan fungsi waktu (temperatur meningkat konstan). TGA biasanya digunakan untuk menentukan karakteristik material. Kurva naiknya massa material Aluminium dapat digunakan untuk mengetahui oksidasi. Titik naiknya massa material bisa digunakan untuk menghitung energi aktivasi. Penelitian ini menggunakan alat Thermogravimetry Analyzer (TGA) Exstar SII 7300 dengan 3 (tiga) sampel yang berbeda yaitu: Sampel Non Heat Treatment, Sampel Quenching, Sampel Annealing.  Hasil pengujian didapatkan bahwa energi aktivasi pada keadaan temperatur 400-6500C ramp 10 pada sampel non heat treatment E = 30,137 kJ/mol. Pada quenching E = 23,537 kJ/mol. Pada annealing E = 28,373 kJ/mol.
Simulasi Distribusi Temperatur pada Tungku Peleburan Alumunium Dengan Menggunakan Software Autodesk Simulation Mechanical 2016 helena astari; Irsyadi Yani; Nukman; Amir Arifin; Firdaus MS
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 20 No. 1 (2020): Jurnal Rekayasa Mesin
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jrm.v20i1.212

Abstract

Sebagai salah satu bagian dari tungku peleburan, krusibel mempunyai peran yang penting. Krusibel pada sebuah tungku peleburan berfungsi sebagai wadah material yang akan dilebur. Material krusibel harus memiliki nilai titik lebur yang lebih tingggi dari pada alumunium. Kerusakan pada krusibel sering kali terjadi pada saat peleburan berlangsung, hal ini disebabkan temperatur pembakaran yang melebihi titik lebur dari material krusibel. Kerusakan yang sering terjadi pada krusibel tungku peleburan menyebabkan perlunya simulasi distribusi temperatur untuk menentukan material yang tepat digunakan pada krusibel. Simulasi ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Autodesk Mechanical Simulation 2016. Data-data yang diperlukan untuk melakukan simulasi ini adalah dimensi tungku peleburan, sifat mekanik material, dan data proses peleburan. Simulasi dimulai pertama kali dengan membuat model tungku peleburan alumunium. Data yang diinput pada perangkat lunak Autodesk Mechanical Simulation adalah data material pada tungku, serta data temperatur saat peleburan. Hasil dari simulasi ini adalah berupa grafik distribusi temperatur.
PENGARUH ARUS DAN JARAK KAMPUH PENGELASAN TERHADAP DISTORSI SAMBUNGAN PELAT BAJA KARBON RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN SMAW Amir Arifin; M Hendrianto
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 1, April 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.181 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.3288

Abstract

Proses pengelasan sambungan pelat baja karbon rendah menggunakan SMAW menggunakan kampuh V dengan variasi arus dan jarak sering muncul distorsi pada hasil pengelasan. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh arus dan jarak kampuh pengelasan terhadap distorsi, yang terjadi pada hasil las. Pada penelitian ini digunakan tebal pelat  6 mm dan arus pengelasan (50, 7 , 100 dan 125 A) serta jarak kampuh (2,3,4 dan 5 mm). Pengukuruan distorsi dengan menggunakan dial indicator. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat hubungan linear antara peningkatan arus dan pertambahan jarak kampuh terhadap distorsi yang dihasilkan. Selain itu pengujian kekerasan menunjukkan bahwa kekerasan relative lebih rendah pada pengelasan yang menggunakan arus 50 A
Fabriksi Karakterisasi Sifat Fisik dan Mekanik Produk Stir Casting Komposit Daur Ulang Alumunium Dengan Penambahan 14,18 dan 22 wt% FLY ASH Gunawan Gunawan; Amir Arifin; Buana Candra Mangku
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.105 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.4007

Abstract

AMC (Aluminium Matrix Composites) adalah jenis material komposit logam dengan aluminium sebagai matriknya dan Fly Ash dan Magnesium (Mg) sebagai penguat dari matrik Aluminium. AMC mempunyai prospek pengembangan yang cukup menjanjikan, didasari oleh sifat-sifatnya yang baik, seperti kekerasan dan kekuatan yang tinggi, dan bahan dasar yang mudah didapatkan. Metode yang digunakan untuk pembuatan aluminium komposit yaitu metode stir casting, dengan menggunakan parameter temperatur pengadukan 800˚C, fraksi berat fly ash 14, 18 dan 22% dengan penambahan pembasah magnesium 2.5% serta kecepatan pengadukan konstan 350rpm dan waktu pengadukan 10 menit. Pengujian ini meliputi pengujian kekerasan, impak, komposisi kimia, densitas dan Scanning Electron Micropskop (SEM), secara berturut-turut nilai kekerasan meningkat dari paduan 14,18 dan 22 wt% fly ash dengan nilai 71,070, 72,661 dan 72,815 BHN, terjadi penurunan nilai impak dari setiap penambahan bahan paduan fly ash, di dapatkan nilai impak pada penambahan 14 wt% fly ash sebesar 11,354 joule, pada penambahan 18 wt% fly ash sebesar 10,456 joule dan pada penambahan 22 wt% fly ash sebesar 9,506. Hasil komposisi kimia masih banyak faktor pengotor pada waktu pengecoran Hasil pengujian densitas cendrung menurun seiring bertambahnya persentase jumlah fly ash. Pada hasil SEM diketahui masih banyaknya porositas yang terjadi dari hasil coran.
Optimasi Desain Sistem Saluran Pada Pengecoran Propeller Kapal Menggunakan Metode Taguchi Amir Arifin; Gunawan Gunawan; Ismail Thamrin; Muhamad Machrus
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume V Nomor 1, April 2019
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v0i0.5449

Abstract

Pesatnya perkembangan industri kecil menengah dalam bidang pengecoran logam mendorong inovasi dan pembaruan yang lebih baik dalam proses produksi guna menghasilkan produk cor yang lebih unggul. Salah satu produk cor yang dapat diproduksi oleh industri kecil menengah adalah propeller kapal. Sistem saluran (gating system) pada proses pengecoran propeller kapal sangatlah pentin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan parameter sistem saluran yang optimum dalam pengecoran propeller kapal. Penelitian ini dilakukan dengan simulasi software ProCast 2016 menggunakan metode Taguchi untuk mendapatkan parameter sistem saluran optimum. Dari penelitian yang dilakukan didapat parameter yang paling berpengaruh terhadap respon shrinkage porosity ialah bentuk runner, kemudian tinggi sprue, dan yang terakhir bentuk sprue base. Untuk kontribusi tiap parameter yang paling berpengaruh ialah bentuk runner sebesar 42,40% terhadap shrinkage porosity yang terbentuk.
PENGARUH PARAMETER STIR CASTING TERHADAP SIFAT MEKANIK ALUMUNIUM MATRIX COMPOSITE (AMC) Amir Arifin; Junaidi Junaidi
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 1, April 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.1459

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh perubahan parameter proses terhadap kekerasan, tarik, impak dan struktur mikro alumunium dengan komposisi 12% fly ash dan 8% alumina setelah melalui proses perubahan temperatur, perubahan waktu dan kecepatan stir. Perlakuan perubahan waktu yang dilakukan terbagi menjadi 3 bagian yaitu 180 detik, 300 detik, 480 detik. Temperatur pengadukan juga terbagi menjadi 3 bagian yaitu 700°C, 750°C dan 800°C serta Kecepatan stir  300, 350 dan 400 rpm. Setelah melalui proses pengujian maka didapatkan nilai kekerasan tertinggi pada Waktu 480 detik yaitu 53,051 BHN, nilai impak 11,398 joule, dan nilai teganggan yaitu 11,861 kgf/mm2. Nilai uji kekerasan untuk Temperatur terbaik yaitu 700°C sebesar 52,287 BHN, untuk impak yaitu 11,396 joule, dan nilai teganggan yaitu 10,550 kgf/mm2. Dan untuk Kecepatan stir nilai kekerasan tertinggi di dapat pada kecepatan 350 rpm yaitu 54,645 BHN, nilai impak sebesar 12,262 joule dan untuk uji tarik nilai tegangan sebesar 12,782 kgf/mm2. Dari perubahan nilai kekerasan, impak dan tarik tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh parameter proses perubahan temperatur,  waktu dan kecepatan stir pada saat pengecoran menggunakan metode stir casting.
Peningkatan Kualitas Sambungan Las Baja Karbon Rendah Dengan Metode Taguchi Amir Arifin; Tommy Sulistyawan
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.523 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2565

Abstract

Teknik pengelasan telah digunakan secara umum dalam penyambungan logam pada konstruksi bangunan baja dan konstruksi mesin. Jenis pengelasan yang sering digunakan adalah pengelasan SMAW (Shielded Metal arc Welding). Dalam penelitian ini akan dilihat parameter-parameter yang berpengaruh terhadap kekuatan tarik dari hasil pengelasan menggunakan Metode Taguchi pada sambungan las baja karbon rendah. Pengelasan yang dilakukan dengan Metode Taguchi memvarisaikan parameter pengelasan berupa kampuh las, gap pengelasan, dan besarnya arus pengelasan. Melalui pengujian tarik diketahui bahwa hasil pengelasan dengan Metode Taguchi didapatkan parameter optimum pada faktor A yaitu kampuh las berbentuk I, faktor B yaitu gap pengelasan sebesar 3 mm, dan faktor C yaitu arus pengelasan sebesar 100 A. Selain melakukan pengujian tarik dilakukan juga pengujian kekerasan dan pengujian metalografi pada penelitian ini. Dari hasil pengujian kekerasan menunjukkan bahwa tingkat kekerasan pada tiap daerah berbeda-beda dan menjadi daerah dengan permukaan paling keras ialah pada daerah las. Hal ini dikarenakan terjadi perubahan struktur mikro karena adanya siklus termal berupa pemanasan yang diikuti oleh pendinginan cepat akibat pengelasan. Sedangkan hasil pengujian metalografi menunjukkan perubahan struktur mikro terutama pada daerah terpengaruh panas (HAZ). Namun demikian, saat dilakukan pengelasan, daerah HAZ mengalami pemanasan dan pendinginan yang lambat sehingga terjadi pertumbuhan butir yang kasar. Hal ini juga yang menyebabkan daerah HAZ memiliki kekerasan yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah las.
Fabriksi Karakterisasi Sifat Fisik dan Mekanik Produk Stir Casting Komposit Daur Ulang Alumunium Dengan Penambahan 14,18 dan 22 wt% FLY ASH Gunawan Gunawan; Amir Arifin; Buana Candra Mangku
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 1, April 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.556 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.4006

Abstract

AMC (Aluminium Matrix Composites) adalah jenis material komposit logam dengan aluminium sebagai matriknya dan Fly Ash dan Magnesium (Mg) sebagai penguat dari matrik Aluminium. AMC mempunyai prospek pengembangan yang cukup menjanjikan, didasari oleh sifat-sifatnya yang baik, seperti kekerasan dan kekuatan yang tinggi, dan bahan dasar yang mudah didapatkan. Metode yang digunakan untuk pembuatan aluminium komposit yaitu metode stir casting, dengan menggunakan parameter temperatur pengadukan 800˚C, fraksi berat fly ash 14, 18 dan 22% dengan penambahan pembasah magnesium 2.5% serta kecepatan pengadukan konstan 350rpm dan waktu pengadukan 10 menit. Pengujian ini meliputi pengujian kekerasan, impak, komposisi kimia, densitas dan Scanning Electron Micropskop (SEM), secara berturut-turut nilai kekerasan meningkat dari paduan 14,18 dan 22 wt% fly ash dengan nilai 71,070, 72,661 dan 72,815 BHN, terjadi penurunan nilai impak dari setiap penambahan bahan paduan fly ash, di dapatkan nilai impak pada penambahan 14 wt% fly ash sebesar 11,354 joule, pada penambahan 18 wt% fly ash sebesar 10,456 joule dan pada penambahan 22 wt% fly ash sebesar 9,506. Hasil komposisi kimia masih banyak faktor pengotor pada waktu pengecoran Hasil pengujian densitas cendrung menurun seiring bertambahnya persentase jumlah fly ash. Pada hasil SEM diketahui masih banyaknya porositas yang terjadi dari hasil coran.
FABRICATION OF COMPOSITE COPPER/FLY ASH FOAM WITH EGG YOLK AS FOAMING AGENT Amir Arifin; Gunawan Gunawan; Surya Adi Chandra
Indonesian Journal of Engineering and Science (IJES) Vol. 1 No. 1 (2020): Table of Contents
Publisher : Asosiasi Peneliti Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51630/ijes.v1i1.4

Abstract

Copper has been widely in many applications such as heat exchangers due to mechanical and physical properties. In this work, the composite foam was fabricated by powder metallurgy method with fly ash powder and egg yolk as a foaming agent and reinforcement, respectively. Mechanical properties of the specimen were characterize using a compaction test. Moreover, observation of the specimen was conducted using the measurement of shrinkage and porosity. The strength of the specimen was obtained in the range 1:1,25 is 0,26 MPa through compaction test. Porosity measurement revealed that maximum and minimum porosities are 88.79 % and 71.53%, respectively. Optical Microscope and Scanning Electron Microscopy observation size of the pores ranging from 21,63μm to 169,7μm. Moreover, some crystalline phase was observed using X-Ray Diffraction Test.
CHASSIS FRAME DESIGN AND ANALYSIS BASED ON FORMULA SAE JAPAN Irsyadi Yani; Amir Arifin; Ahmad Irham Jambak; Gunawan Gunawan; Dendy Adanta; Barlin Barlin
Indonesian Journal of Engineering and Science (IJES) Vol. 2 No. 2 (2021): Table of Contents
Publisher : Asosiasi Peneliti Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51630/ijes.v2i2.19

Abstract

Formula Society of Automotive Engineers (FSAE) is a competition where the students design, build, and race the formula-style car. In this competition, the regulation stringent for the safety of participants. Chassis is one of the regulated parts among the other parts. This paper examines design process followed by chassis analysis by using Solidworks 2018 and Abaqus/CAE 6.14 software. The analysis process is carried out with Static Vertical Test, Torsional Stiffness Test, and Crash Impact Test using a safety standard in the form of a safety factor that must be more than 1 (SF> 1) to ensure the safety of the driver. The aim is to obtain an optimum final design based on FSAE Japan regulation as a reference for the Universitas Sriwijaya electric car team, namely Sriwijaya Eco in making the framework for the upcoming electric formula car.