Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Ekstrak Buah Stroberi (Fragaria x ananassa Duchesne) terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Mencit Putih Jantan yang Diinduksi Glukosa Ade Arinia Rasyad; Noprizon; Siti Nurhidyah
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.042 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh ekstrak buah stroberi (Fragaria x ananassa Duchesne) Terhadap penurunan kadar gula darah mencit putih jantan yang diinduksi glukosa. Untuk mengetahui apakah ekstrak etanol buah stroberi dapat menurunkan kadar gula darah dan pada dosis mana yang menunjukan penurunan kadar gula darah yang paling efektif. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi diperoleh ekstrak buah stroberi seberat 47,17 g rendemen sebanyak 4,717%. Ekstrak yang diperoleh diuji pada 25 ekor mencit, Hewan uji dikelompokkan secara acak dalam 5 kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol negatif yang diberikan Tween 80 1%, kelompok kontrol positif yang diberikan acarbose murni 6,5 mg/kgBB, dan kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak buah stroberi dengan variasi masing-masing dosis 294 mg/kgBB, 595 mg/kgBB, 1190 mg/kgBB. Untuk menaikkan kadar gula darah mencit diinduksi sekrosa 3,5 g/kgBB. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase penurunan kadar gula darah untuk kontrol negatif adalah 2,47%, untuk dosis 294 mg/kgBB sebesar 20,27%, untuk dosis 595 mg/kgBB adalah 24,38%, untuk dosis 1190 mg/kgBB adalah 41,99%, dan untuk kontrol positif adalah 55,89%. Penurunan kadar gula darah yang paling efektif terlihat pada dosis 1190 mg/kgBB. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa semakin tinggi dosis ekstrak buah stroberi, maka semakin meningkat efek penurunan kadar gula darahnya.
Perbandingan Tablet Acarbose Nama Generik dan Nama Dagang terhadap Penurunan Gula Darah pada Mencit Swiss Webster Jantan dengan Metode Tes Toleransi Glukosa Ade Arinia Rasyad; Noprizon; Rika Ratna Sari
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.69 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian perbandingan tablet acarbose nama generik dan nama dagang terhadap penurunan gula darah pada mencit swiss webster jantan dengan penginduksi sukrosa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah perbedaan efektivitas antara tablet acarbose nama generik dan nama dagang serta manakah yang paling efektif pengobatannya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan hewan uji mencit putih jantan yang di induksi sukrosa. Hewan yang akan digunakan dipuasakan selama ± 16 jam namun tetap diberi minum, lalu hewan diukur kadar gula darah awal, setelah itu diberi sediaan uji secara oral 5 menit setelah pemberian sediaan uji dilakukan pembebanan sukrosa dengan dosis 3,5 g/kg BB mencit kemudian dilakukan pengukuran kadar gula darah setiap 30 menit dengan interval selama 2 jam. Hasil yang diperoleh berdasarkan data statistik Anova Oneway AUC total penurunan kadar gula darah dari 1 sampel nama generik dan 2 sampel nama dagang didapat bahwa tidak terjadi perbedaan efektivitas antara nama generik dan nama dagang, dan dari ke-3 jenis obat antara tablet acarbose nama generik, nama dagang 1 dan nama dagang 2 mempunyai efektivitas yang sama terhadap penurunan kadar glukosa didalam darah dengan nilai (p=0,140).
Efek Analgetik Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap Mencit Putih Jantan Galur Swiss Webster David Darwis; Noprizon; Gasanova
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.806 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang efek analgesik ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) terhadap mencit putih jantan. Dalam penelitian ini digunakan metode rangsangan panas (hotplate method) pada 25 ekor mencit yang dibagi 5 kelompok. Kelompok pertama diberikan tween 80 2% sebagai kontrol negatif, kelompok kedua diberikan Asam mefenamat 65 mg/kgbb sebagai pembanding, kelompok ketiga diberikan dosis ekstrak daun jarak pagar 125 mg/kgbb, kelompok keempat diberikan dosis ekstrak daun jarak pagar 250 mg/kgbb dan kelompok lima diberikan dosis 375 mg/kgbb secara oral. 30 menit setelah pemberian sediaan, mencit diletakkan di atas hotplate dengan suhu 55oC selama 1 menit dengan interval setiap 30 menit. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa penurunan jumlah respon terhadap panas dari ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) pada dosis 125 mg/kgbb, 250 mg/kgbb, dan 375 mg/kgbb menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan kontrol dan pembanding. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun jarak pagar memiliki efek analgetik dengan dosis 375 mg/kgbb yang mendekati pembanding.
Drug Related Problems pada Pasien Anak Gastroenteritis Akut (GEA) di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. H.M. Rabain Muara Enim Noprizon; Yopi Rikmasari; Abdullah Halim
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.785 KB)

Abstract

Gastroenteritis akut merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada pasien anak dan menjadi penyebab pasien dirawat inap di Rumah Sakit. Kejadian DRP’s pada pasien anak gastroenteritis akut (GEA) berdampak pada tidak tercapainya outcome terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian DRP’s pasien GEA di RSUD dr. H.M. Rabain Muara enim. Studi observasional dengan desain cross sectional deskriptif dirancang untuk penelitian ini. Data diperoleh dari data sekunder yaitu rekam medik secara retrospektif secara sampling population. Data dianalisis kesesuaian terapi berdasarkan pedoman terapi IDAI dan pedoman yang diterbitkan Kementrian Kesehatan, selanjutnya diklasifikasikan sesuai tipe DRP’s. Sebanyak 72 orang pasien memenuhi kriteria inklusi dan diikutkan dalam penelitian. Golongan obat yang digunakan untuk terapi GEA yaitu cairan infus, antibiotik, zinc, probiotik, analgetik, antipiretik dan antiemetik. Kejadian Drug Related Problems pada pasien anak gastroenteritis akut (GEA) obat tanpa indikasi 84, 72 %, pemilihan obat tidak tepat 63,89 %, dosis terlalu rendah 26,38 %, indikasi tanpa obat 19,44 % dan dosis terlalu tinggi 16,67 %. Apoteker mempunyai peranan penting dalam melakukan identifikasi, pencegahan dan penyelesaian masalah DRP’s tersebut. Kepatuhan terhadap pedoman terapi sangat diperlukan untuk menurunkan kejadian DRP’s pada kasus GEA di rumah sakit.
Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Batang Alang-Alang (Imperata cylindrical (L). Beauv) terhadap Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Karagenin Vika Natasia Rahajeng; Sendi Permana; Noprizon
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.121 KB)

Abstract

Inflamasi (peradangan) merupakan respon pertahanan lokal tubuh yang dipicu oleh cedera atau kerusakan pada jaringan tubuh, yang bekerja dengan menghancurkan, melemahkan, atau mengurung baik agen pencedera ataupun jaringan yang cedera tersebut. Tumbuhan alang-alang (Imperata cylindrical (L). Beauv) mengandung flavonoid yang diduga mempunyai efek antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji efek antiinflamasi batang alang-alang (Imperata cylindrical (L). Beauv) terhadap tikus putih jantan yang diinduksi karagenin. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 ekor tikus putih jantan galur wistar berumur 2-3 bulan dengan bobot kurang lebih 150-200 gram. Tikus dibagi secara acak menjadi lima kelompok yaitu KN (kontrol negatif/tween 80 1%), KP (kontrol positif/natrium diklofenak 4,5 mg/kgBB), EEBAA1 (ekstrak etanol batang alang-alang 250 mg/kgBB), EEBAA2 (ekstrak etanol batang alang-alang 500 mg/kgBB), EEBAA3 (ekstrak etanol batang alang-alang 1000 mg/kgBB). Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode rat hind paw edema atau pembentukan radang buatan di kaki kiri tikus putih jantan dengan menggunakan karagenin. Volume edema diukur dengan menggunakan alat plethismometer setiap 30 menit selama 360 menit. Data dianalisis secara statistik (ANOVA). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol batang alang-alang mempunyai efek antiinflamasi pada tikus jantan yang diinduksi karagenin 1%. Dosis efektif ekstrak etanol batang alang-alang sebagai antiinflamasi pada tikus jantan yang diinduksi karagenin 1% adalah 1000 mg/kgBB.
Hubungan Jumlah Jenis Obat terhadap Kejadian Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Bronkitis Pediatri Rawat Jalan Rumah Sakit X Palembang Tahun 2015 Yopi Rikmasari; Noprizon Noprizon; Raymond Hutagaol
Jurnal Penelitian Sains Vol 19, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.205 KB) | DOI: 10.56064/jps.v19i2.481

Abstract

Drug-related problems (DRPs) are actual or potential events or circumstances that interfere with op-timal patient outcomes. Analysis of DRPs in bronchitis is important because bronchitis is one of the most com-mon respiratory infections in the community and needs special attention in pediatric patients, especially doses and limitations of the dosage form, so that pediatric patients are often given drugs in the form of dosage prepa-rations (pulveres) Which consists of several kinds of drugs. Polypharmacy is a large number of drugs in a pre-scription (and or without prescription) for inappropriate clinical effects. To decide carefully in identifying poly-pharmacy and stated that using more than the amount of drug that should be a potential risk of DRPs is limited assessment when assessing DRPs in a clinical setting. This study aims to determine the relationship between the number of drugs with the incidence of DRPs in child bronchitis patients in RS X Palembang. This research is a retrospective observational study, using analytical quantitative research method with de-scriptive design in the form of correlation study. Sources of data were obtained from secondary data, ie medi-cal records and recipes, using obervation sheet research instruments. The population is outpatient pediatric patients with a diagnosis of bronchitis at Palembang Hospital "X" in 2015. This study was conducted on all pop-ulations meeting the inclusion criteria. The results showed that there was a correlation (R = 0.473) between the number of drugs with the incidence of Drug Related Problems (DRPs) in the medium category and there was a positive correlation between the two variables ie the increasing number of drugs will increase the incidence of Drug Related Problems (DRPs).