Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Implementasi Metode Six Sigma DMAIC untuk Mengurangi Paint Bucket Cacat di PT X Fransiscus, Hanky; Juwono, Cynthia Prithadevi; Astari, Isabelle Sarah
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Rekayasa Sistem Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1386.189 KB)

Abstract

PT X merupakan perusahaan yang memproduksi paint bucket (ember cat) yang terdiri dari tiga jenis paint bucket, yaitu bucket polos, lid (tutup bucket) dan bucket berlabel. Persentase bucket polos cacat sebesar 1,95%, persentase lid cacat sebesar 0,65% dan persentase bucket berlabel cacat sebesar 6,28%. Peningkatan kualitas paint bucket dilakukan dengan menggunakan metode Six Sigma DMAIC. Pada tahap D (Define) dilakukan pembuatan deskripsi proses produksi, pembuatandiagram SIPOC dan penentuan critical to quality (CTQ). CTQ untuk bucket polos dan lid diperoleh sebanyak dua buah, sedangkan CTQ untuk bucket berlambel sebanyak delapan buah. Pada tahap M (Measure) dilakukan pengukuran performansi sebelum perbaikan berupa rata-rata DPMO.Rata-rata DPMO bucket polos, lid dan bucket berlabel berturut-turut sebesar 7.591,88, 3.420,77 dan 8.109,44. Pada tahap A (Analyze) dilakukan penentuan prioritas perbaikan CTQ dengan membuat diagram Pareto dan mencari penyebab terjadinya cacat pada bucket polos, lid dan bucket berlabel. Berdasarkan diagram Pareto, penelitian fokus memperbaiki 1 jenis cacat pada bucket polos dan lid, yaitu cacat susut dan 5 cacat pada bucket berlabel, yaitu perbedaan tinggi pada pertemuan foil, foil terkelupas, foil hanya menempel sebagian, penempelan tidak menghasilkan pertemuan foil dan bintik putih. Setelah diketahui penyebab terjadinya jenis cacat, dilakukan tahap I (Improve).Tindakan perbaikan yang dilakukan adalah penggunaan infrared thermometer, pembuatan alat bantu, penggunaan microfiber gloves, pembersihan jalur keluar bucket polos, dan lain-lain. Setelahdilakukan perbaikan, dilakukan tahap C (Control). Tindakan perbaikan mengakibatkan terjadinya penurunan nilai rata-rata DPMO pada bucket polos, lid dan bucket berlabel, yaitu berturut-turut sebesar 2.621,54, 1.169, dan 713,69.
Implementasi Metode Six Sigma DMAIC untuk Mengurangi Paint Bucket Cacat di PT X Fransiscus, Hanky; Juwono, Cynthia Prithadevi; Astari, Isabelle Sarah
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1386.189 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v3i2.1297.53-64

Abstract

PT X merupakan perusahaan yang memproduksi paint bucket (ember cat) yang terdiri dari tiga jenis paint bucket, yaitu bucket polos, lid (tutup bucket) dan bucket berlabel. Persentase bucket polos cacat sebesar 1,95%, persentase lid cacat sebesar 0,65% dan persentase bucket berlabel cacat sebesar 6,28%. Peningkatan kualitas paint bucket dilakukan dengan menggunakan metode Six Sigma DMAIC. Pada tahap D (Define) dilakukan pembuatan deskripsi proses produksi, pembuatandiagram SIPOC dan penentuan critical to quality (CTQ). CTQ untuk bucket polos dan lid diperoleh sebanyak dua buah, sedangkan CTQ untuk bucket berlambel sebanyak delapan buah. Pada tahap M (Measure) dilakukan pengukuran performansi sebelum perbaikan berupa rata-rata DPMO.Rata-rata DPMO bucket polos, lid dan bucket berlabel berturut-turut sebesar 7.591,88, 3.420,77 dan 8.109,44. Pada tahap A (Analyze) dilakukan penentuan prioritas perbaikan CTQ dengan membuat diagram Pareto dan mencari penyebab terjadinya cacat pada bucket polos, lid dan bucket berlabel. Berdasarkan diagram Pareto, penelitian fokus memperbaiki 1 jenis cacat pada bucket polos dan lid, yaitu cacat susut dan 5 cacat pada bucket berlabel, yaitu perbedaan tinggi pada pertemuan foil, foil terkelupas, foil hanya menempel sebagian, penempelan tidak menghasilkan pertemuan foil dan bintik putih. Setelah diketahui penyebab terjadinya jenis cacat, dilakukan tahap I (Improve).Tindakan perbaikan yang dilakukan adalah penggunaan infrared thermometer, pembuatan alat bantu, penggunaan microfiber gloves, pembersihan jalur keluar bucket polos, dan lain-lain. Setelahdilakukan perbaikan, dilakukan tahap C (Control). Tindakan perbaikan mengakibatkan terjadinya penurunan nilai rata-rata DPMO pada bucket polos, lid dan bucket berlabel, yaitu berturut-turut sebesar 2.621,54, 1.169, dan 713,69.
Penerapan Metoda Six Sigma DMAIC untuk Mengurangi Cacat Pakaian 514 (Studi Kasus di CV Jaya Reksa Manggala) Fransiscus, Hanky; Tjandra, Sugih Sudharma; Utama, Nixon Setia
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.999 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v7i1.2716.31-40

Abstract

CV Jaya Reksa Manggala (JRM) is one of clothing company. With increasing competition in this clothing company, the companies are required to keep improving the quality of clothing products. One of the important things in quality is reduction of product defects. One of the proven methods of  quality improvement is the Six Sigma DMAIC method, which is a continous improvement method that aims to achieve the best quality. One of the products of CV JRM which is still have a lot of defects is 514 products. From the initial data obtained, DPMO value for process I and II for 514 products is 10,768.52 and 27,341.42 with sigma level 3.79 and 3.43. The steps undertaken in this Six Sigma DMAIC method include define, measure, analyze, implementation and control. Several proposed improvements were then made to reduce the problem of these defects and from the data at the control stage, the DPMO values of processes I and II became 2,941.76 and 1,812.69 with sigma levels of 4.25 and 4.41. From this result it can be said that with Six Sigma DMAIC method, there is improvement of quality for product 514 at CV JRM. 
Implementasi Metode Six Sigma DMAIC untuk Mengurangi Paint Bucket Cacat di PT X Hanky Fransiscus; Cynthia Prithadevi Juwono; Isabelle Sarah Astari
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 3 No. 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1386.189 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v3i2.1297.53-64

Abstract

PT X merupakan perusahaan yang memproduksi paint bucket (ember cat) yang terdiri dari tiga jenis paint bucket, yaitu bucket polos, lid (tutup bucket) dan bucket berlabel. Persentase bucket polos cacat sebesar 1,95%, persentase lid cacat sebesar 0,65% dan persentase bucket berlabel cacat sebesar 6,28%. Peningkatan kualitas paint bucket dilakukan dengan menggunakan metode Six Sigma DMAIC. Pada tahap D (Define) dilakukan pembuatan deskripsi proses produksi, pembuatandiagram SIPOC dan penentuan critical to quality (CTQ). CTQ untuk bucket polos dan lid diperoleh sebanyak dua buah, sedangkan CTQ untuk bucket berlambel sebanyak delapan buah. Pada tahap M (Measure) dilakukan pengukuran performansi sebelum perbaikan berupa rata-rata DPMO.Rata-rata DPMO bucket polos, lid dan bucket berlabel berturut-turut sebesar 7.591,88, 3.420,77 dan 8.109,44. Pada tahap A (Analyze) dilakukan penentuan prioritas perbaikan CTQ dengan membuat diagram Pareto dan mencari penyebab terjadinya cacat pada bucket polos, lid dan bucket berlabel. Berdasarkan diagram Pareto, penelitian fokus memperbaiki 1 jenis cacat pada bucket polos dan lid, yaitu cacat susut dan 5 cacat pada bucket berlabel, yaitu perbedaan tinggi pada pertemuan foil, foil terkelupas, foil hanya menempel sebagian, penempelan tidak menghasilkan pertemuan foil dan bintik putih. Setelah diketahui penyebab terjadinya jenis cacat, dilakukan tahap I (Improve).Tindakan perbaikan yang dilakukan adalah penggunaan infrared thermometer, pembuatan alat bantu, penggunaan microfiber gloves, pembersihan jalur keluar bucket polos, dan lain-lain. Setelahdilakukan perbaikan, dilakukan tahap C (Control). Tindakan perbaikan mengakibatkan terjadinya penurunan nilai rata-rata DPMO pada bucket polos, lid dan bucket berlabel, yaitu berturut-turut sebesar 2.621,54, 1.169, dan 713,69.
Penerapan Metoda Six Sigma DMAIC untuk Mengurangi Cacat Pakaian 514 (Studi Kasus di CV Jaya Reksa Manggala) Sugih Sudharma Tjandra; Nixon Setia Utama; Hanky Fransiscus
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 7 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.999 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v7i1.2716.31-40

Abstract

CV Jaya Reksa Manggala (JRM) is one of clothing company. With increasing competition in this clothing company, the companies are required to keep improving the quality of clothing products. One of the important things in quality is reduction of product defects. One of the proven methods of  quality improvement is the Six Sigma DMAIC method, which is a continous improvement method that aims to achieve the best quality. One of the products of CV JRM which is still have a lot of defects is 514 products. From the initial data obtained, DPMO value for process I and II for 514 products is 10,768.52 and 27,341.42 with sigma level 3.79 and 3.43. The steps undertaken in this Six Sigma DMAIC method include define, measure, analyze, implementation and control. Several proposed improvements were then made to reduce the problem of these defects and from the data at the control stage, the DPMO values of processes I and II became 2,941.76 and 1,812.69 with sigma levels of 4.25 and 4.41. From this result it can be said that with Six Sigma DMAIC method, there is improvement of quality for product 514 at CV JRM. 
Perancangan Alat Bantu Pemegang Glidecam Untuk Meminimasi Beban Pada Lengan Pengguna Sugih Sudharma Tjandra; Hanky Fransiscus; Farrelius Anthony Junior
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 9 No. 1 (2020): Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1281.36 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v9i1.3618.45-54

Abstract

One of the tools used by cameramen to help stabilize while recording is Glidecam. Glidecam works based on the use of additional weights to compensate the load from the camera. However, there are still weaknesses in the use of Glidecam, including the fatigue and aches felt by the cameraman after Glidecam's use. In addition, it may cause disruption to joint, ligament, muscle, nerve and tendon function, and spine, for continuous Glidecam use. One alternative tool to overcome this problem is the use of Arm Brace. Arm Brace in the form of a passive exoskeleton that will compensate for part of the load from Glidecam. The product design process includes creating mission statements, identifying customer needs, determining product specifications, developing concepts, selecting concepts, making prototypes and evaluating prototypes. In this study two prototypes were made and evaluation with statistical tests showed that there was a significant increase in the endurance time of using Glidecam on the use of the two prototypes compared to that without the tools. The selection of the final prototype is done with a qualitative evaluation from the user. Qualitative evaluation is carried out with six assessment criteria: ease of use and installation, product mobility, product mass, product robustness, product support and product mechanism.Keywords: Glidecam, Arm Brace, Eksoskeleton 
Analisis Pertambahan Pasien COVID-19 di Indonesia Menggunakan Metode Rantai Markov Kinley Aritonang; Alfian Tan; Cherish Ricardo; Dedy Surjadi; Hanky Fransiscus; Loren Pratiwi; Marihot Nainggolan; Sugih Sudharma; Yani Herawati
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 9 No. 2 (2020): Jurnal Rekayasa Sistem Industri (Edisi Khusus COVID-19)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.726 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v9i2.3998.69-76

Abstract

COVID-19 is a new disease that is affecting almost all of the world. Until now there has not been a single drug (vaccine) that can be used to cure it. Many attempts were made to prevent the spread of this disease but COVID-19 patients are increasing every day, although at the same time some are recovering. This study will calculate the probability of additional patients occurring over a long period of time, referred as a steady state state condition, using the Markov chain method. Nine states have been formed to represent the daily increase ranges of COVID-19 patients number. The calculation results show that the possibility of additional patient number between 1 to 91, 92 to 182, 182 to 272, 273 to 363, 364 to 454, 455 to 545, 546 to 636, 637 to 727, or greater than 728 people a day are 0.21197, 0.05644, 0.08408, 0.16337, 0.13999, 0.14512, 0.07189, 0.07695, and 0.05014, respectively.
PENGARUH JENIS MUSIK DAN AROMATERAPI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA UNTUK TIAP TIPE KEPRIBADIAN Thedy Yogasara; Daniel Siswanto; Hanky Fransiscus; Catharina Catharina
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.045 KB)

Abstract

Musik telah lama diyakini memiliki pengaruh terhadap kemampuan otak manusia, terutama untuk memperoleh stimulasi yang seimbang antara otak kiri dan otak kanan. Jika digunakan secara tepat, musik dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif manusia. Di samping musik, penggunaan aromaterapi juga dapat memberikan stimulus untuk meningkatkan fungsi memori manusia. Pada penelitian ini akan diuji pengaruh musik dan aromaterapi terhadap kemampuan kognitif mahasiswa. Kemampuan kognitif yang diuji meliputi kemampuan menghapal, berhitung, dan membuat keputusan. Eksperimen dilakukan terhadap mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Katolik Parahyangan. Hasil pengujian tersebut selanjutnya dikelompokkan berdasarkan hasil evaluasi tipe kepribadian mahasiswa. Output dari penelitian ini digunakan untuk menentukan kombinasi terbaik dari musik dan aromaterapi terhadap tiap kemampuan kognitif dan tipe kepribadian.  
PENENTUAN PARAMETER EMBOSSING KULIT SINTETIS PVC DENGAN MENGGUNAKAN HIGH FREQUENCY WELDING SHENZEN HIPOWER Hanky Fransiscus; Cyntiarani Karyoko Karyoko; Bagus Made Arthaya
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v5i2.1787

Abstract

Industri kreatif memiliki kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat citra dan identitas bangsa. Salah satu bagian dari industri kreatif adalah pengrajin kulit. Produk yang dihasilkan oleh pengrajin cukup bervariasi, seperti dompet, sepatu, tas, dll. Material kulit yang digunakan berupa kulit asli atau kulit sintetis. Salah satu proses dalam menghasilkan produk-produk tersebut adalah embossing untuk membentuk pola hias atau merk. Embossing dapat dilakukan dengan dengan high frequency welding. High frequency welding merupakan penyatuan material dengan menggunakan energi elektromagnetik frekuensi tinggi untuk menghasilkan panas pada material polar sehingga meleleh dan menghasilkan bentuk seperti yang diinginkan setelah proses pendinginan. Laboratorium Proses Produksi Program Studi Teknik Industri memiliki mesin high frequency welding yang dapat digunakan sebagai materi praktikum serta membantu pengrajin kulit kota Bandung, khususnya pengrajin kulit Cibaduyut untuk menghasilkan emboss yang baik. Embossing kulit sintetis dan kulit asli memerlukan parameter proses yang berbeda, hal ini disebabkan sifat fisik setiap jenis kulit. Oleh karena itu diteliti parameter yang tepat untuk menghasilkan emboss kulit sintetis. Penelitian ini menggunakan kulit sintetis yang terbuat dari PVC (Polivinil Klorida). Cetakan yang digunakan merupakan cetakan sederhana berbentuk 2 lingkaran, yaitu lingkaran dalam dan lingkaran luar. Parameter yang diteliti terdiri dari 2 parameter, yaitu suhu dan waktu pengelasan. Eksperimen dilakukan dengan 3 level suhu, yaitu 140°C, 160°C, dan 170°C sedangkan waktu pengelasan dilakukan dengan 3 level yaitu 3 detik, 7 detik, dan 10 detik. Response dari eksperimen ini adalah jari-jari dalam dan jari-jari luar emboss. Hasil proses embossing dipindai dengan menggunakan 3D Scanner dan kemudian dilakukan pengukuran dengan menggunakan perangkat lunak reverse engineering. Pengaruh dari kedua faktor dan interaksinya diketahui dengan menggunakan ANOVA. Pairwise comparison dilakukan dengan menggunakan Tukey’s method. Hasil yang diperoleh adalah suhu mempengaruhi response. Berdasarkan percobaan yang dilakukan hasil embossing dengan suhu sebesar 170oC lebih baik daripada 140oC atau 160oC. Kata kunci: high frequency welding, design of experiment, kulit sintetis, pvc
Perancangan Sendi Lutut Prostetik untuk Penderita Amputasi Transfemoral di Indonesia Marihot Nainggolan; Hanky Fransiscus; Daniella Alexandra Djulaini
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2219.879 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v12i1.6207.65-80

Abstract

The main problem that experienced by transfemoral amputees in Indonesia is limited mobility, so they need prosthetic limbs to walk and do daily activities. However, the limited movement and also expensive price of the prosthetic knee joint causes not all the needs of the transfemoral amputee can be accommodated. This study aims to design the artificial leg joints that can meet the needs of the Indonesian amputees. Stages of this research include searching for unmet user needs, developing concepts to produce a prosthetic knee joint repair plan and evaluating it. From this research, six initial concepts of prosthetic knee joints, and one concept (AD+) has been selected using concept screening and concept scoring. A physical prototype has been made using printer 3D. The final prosthetic knee joint using polycentric knee type joint with constant friction drive type, having a human knee joint shape, has a height dimension of 188.84 millimeters and width of 82.46 millimeters, has a maximum bending angle of 151.4O, mass 598, 62 grams, can support a maximum load of 272 kilograms (according to CAD model), made of nylon, has a production cost about one million rupiah (less than USD100), has a single speed and impact high level ambulation, and has a rotator and lock function. Evaluation is done by simulation and qualitative assessment. The results showed that 68.42% of the needs were met well and 31.58% were adequately met by this new proposed prosthetic knee joint design.