Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kajian Pelaksanaan Kemitraan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Kutai Timur (Studi Kasus di PT.NIKP) Ali Lutfi Munirudin; Bayu Krisnamurthi; Ratna Winandi
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VIII Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v8i2.262

Abstract

Kelapa sawit menjadi salah satu komoditi perkebunan yang menjadi keunggulan di Kabupaten Kutai Timur sekitar 96% wilayah komoditi tanaman perkebunan dikuasai oleh kelapa sawit. Terdapat dua jenis pengusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah ini, yaitu perkebunan besar swasta dan perkebunan rakyat. Pengembangan perkebunan rakyat terdapat beberapa masalah yang dihadapi terkendala akses sarana produksi, pasar, modal, dan pengetahuan petani. Upaya untuk mengatasi masalah perkebunan rakyat adalah kemitraan dengan melibatkan perusahaan perkebunan kelapa sawit yaitu PT.NIKP sebagi mitra petani. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi mekanisme kemitraan, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi petani bermitra, dan menganalisis dampak kemitraan antara petani dengan PT.NIKP. Jenis data yang digunakan data primer dan sekunder. Metode penarikan sampel menggunakan simple random sampling, purposive sampling dan judgment. Analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk mekanisme kemitraan, analisis regresi logistik untuk faktor-faktor yang memengaruhi petani bermitra, dan analisis uji beda untuk dampak kemitraan. Hasil penelitian mejelaskan bahwa kemitraan membantu petani mendapatkan bantuan input produksi, bimbingan pengelolaan kebun, dan kemudahan akses pasar. Faktor-faktor yang memengaruhi petani bermitra adalah usia, pengalaman bertani sawit, luas lahan, dan pembinaan dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05. Kemitraan berdampak pada peningkatan pendapatan petani, produktivitas, biaya variabel, dan harga, sehingga usahatani kelapa sawit petani mitra lebih unggul dibandingkan petani non mitra.
Peningkatan Kinerja Pemasaran Karet Alam Rakyat melalui Optimalisasi Rantai Pasok Rikky Herdiansyah; Rita Nurmalina; Ratna Winandi
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 3 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v2n3.2015.p151-158

Abstract

Rubber price received by smallholders in Indonesia is lower compared with other countries due to inefficient marketing system. Therefore, it needs an effort to increase in the supply chain performance. The objective of the research was to analyze marketing system of natural rubber and the effect of supply chain management on marketing efficiency. The research was conducted at Tebo Regency of Jambi Province from December 2014 until February 2015. Marketing system was analyzed using B/C ratio and value-added approach, whereas supply chain was carried out using a supply chain network approach. The results showed that there were four patterns in the marketing channels of natural rubber.  Pattern I (farmers – village traders - subdistrict traders - district traders - industries); Pattern II (farmers – village traders - district traders - industries); Pattern III (farmers –auction market - industries); and Pattern IV [farmers –Rubber Processing and Marketing Unit (RPMU) – industries].  The supply chain management was only found in the Pattern IV, where there was an agreement between farmers and the RPMU to improve  the quality of rubber for higher price.  In addition, farmers also received advocation and training from the RPMU.  Pattern IV exhibited improvement marketing efficiency as indicated by a B/C ratio at 1.29 and value added at 96.82%.  The adoption of SCN framework was able to motivate farmers to produce a better quality of rubber that afforded a higher price. Therefore, the government is necessarily to recommend the addoption of this pattern in increasing farmers’ income.
Tarif atau Kuota, Kebijakan Perdagangan Manakah yang Efektif Mengurangi Impor Raw Sugar di Indonesia? Meily Andriani; Harianto Harianto; Ratna Winandi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2020.004.04.21

Abstract

Gula adalah salah satu bahan makanan utama yang berasal dari tebu yang diproduksi oleh petani di Indonesia. Permintaan gula di Indonesia cenderung lebih tinggi daripada produksi gula. Untuk memenuhi permintaan gula yang tinggi, pemerintah Indonesia melakukan impor gula. Impor gula Indonesia dibatasi oleh kebijakan tarif dan kuota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi dampak dari tarif dan kuota impor raw sugar terhadap industri gula di Indonesia. Penelitian ini dianalisis menggunakan model ekonometrika dalam bentuk sistem persamaan simultan. Spesifikasi model perdagangan gula Indonesia terdiri dari 12 persamaan (8 persamaan struktural dan 4 persamaan identitas). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan tarif impor gula mentah sebesar 20% dan penghapusan kuota impor berdampak pada penurunan produksi gula (GKP dan GKR) dalam jangka pendek.
Dampak Risiko Produksi Terhadap Kesejahteraan Rumahtangga Petani Bawang Merah di Kabupaten Sigi Sherley Siseraf Pamusu; Harianto Harianto; Kuntjoro Kuntjoro; Ratna Winandi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.987 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.02.18

Abstract

Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya fluktuasi produksi dan menurunnya produktivitas lahan usahtani bawang merah adalah risiko produksi.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak risiko produksi terhadap kesejahteraan rumahtangga petani bawang merah di Kabupaten Sigi. Sampel petani yang digunakan sebanyak 210 responden dan pengumpulan data menggunakan teknik random sampling method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko produksi berbanding lurus dengan luas lahan garapan usahatani bawang merah. Semakin tinggi luas lahan garapan, semakin tinggi risiko produksi. Variabel luas lahan, total penggunaan tenaga kerja usahatani bawang merah, penggunaan pupuk Urea,  KCl, TSP dan penggunaan pestisida berpengaruh positif terhadap fungsi risiko produksi, sebaliknya penggunaan pupuk SP berpengaruh  negatif. Peningkatan risiko produksi berdampak menurunkan pendapatan usahatani bawang merah, usahatani non bawang merah, dan pendapatan non pertanian sehingga pendapatan rumahtangga petani menurun.  Peningkatan risiko tersebut berdampak menurunkan kesejahteraan rumahtangga petani.