Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengetahuan, Sikap Dan Motivasi Kader Sebagai Determinan Penemuan Suspek Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar Kota Banjarmasin Agatha Kusuma Wardani; Asrinawaty Asrinawaty; Norfai Norfai
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 10 No 3 (2020): Juli
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33657/jurkessia.v10i3.256

Abstract

Tuberculosis is an infectious disease that has increased from year to year, This is due to the difficulty of finding a new suspected positive BTA in patients with pulmonary TB or called as Case detection rate (CDR). Alternative tuberculosis programs to increase Case detection rate (CDR) with active case finding involving health cadres. The purpose of the study was to determine and analyze the relationship of knowledge, attitudes and motivation of cadres as a determinant of the discovery of suspected pulmonary tuberculosis in the working area of ​​the Karang Mekar Public Health Center Banjarmasin in 2019. The design of the study used an analytical survey with a cross-sectional approach. The population were all pulmonary tuberkulosis cadres in the Karang Mekar Public Health Center Banjarmasin, which were numbered 48 cadres. The sample used a total sampling technique. The data analysis used chi-square statistical test with 95% of confidence level.Most cadres at the Karang Mekar Public Health Center had good knowledge those were 19 (39.6%), had positive attitudes those were 32 (66.7%), and low motivation those were 31 (64.6%). There was a relationship between cadres' knowledge (p-value = 0.019 ≤ 0.05), motivation (p-value = 0.04 ≤ 0.05) for the discovery of suspected pulmonary TB in the working area of ​​the Karang Mekar Public Health Center Banjarmasin. There was no relationship between attitudes towards the discovery of suspected pulmonary TB in the working area of ​​the Karang Mekar Public Health Center in Banjarmasin (p-value = 0.473> 0.05). The advice needed is improving cadres' understanding further by holding training and providing cadres' motivation by giving awards to cadres who have done their tasks well.
DETERMINAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN Yuli Hasniati; Meilya Farika Indah; Asrinawaty Asrinawaty; Kasman Kasman
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 1: MARET 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.109 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i1.514

Abstract

Pemberian ASI di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Hal ini disebabkan presentasi bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3%. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Alalak tahun 2015. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitin analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitin adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki bayi umur 7-24 bulan di Desa Tanjung Harapan sebanyak 55 orang dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik chi-squere dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dan tingkat pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif. Tidak ada hubungan antara tempat persalinan dengan pemberian ASI Eksklusif. Disarankan agar petugas meningkatkan penyuluhan tentang pemberian ASI Ekslusif pada masyarakat, keluarga dan para ibu hamil dan menyusui untuk meningkatkan pengetahuan agar ibu dapat memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.
Hubungan Persepsi Masyarakat dengan Kepesertaan JKN Mandiri di Puskesmas Perawatan Bakau Tahun 2021 Asrinawaty Asrinawaty; Mahmudah Mahmudah
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 8, No 2 (2021): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v8i2.5944

Abstract

Pembiayaan kesehatan yang kuat, stabil dan berkesinambungan memegang peranan yang amat vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai berbagai tujuan penting dari pembangunan kesehatan di suatu negara diantaranya adalah pemerataan pelayanan kesehatan dan akses serta pelayanan yang berkualitas. Penelitian bertujuan mengetahui persepsi masyarakat dengan kepesertaan JKN mandiri di Puskesmas Perawatan Bakau tahun 2021.  Metode penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah  seluruh Kepala keluarga di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Bakau tahun 2021 sebanyak 5.226 kepala keluarga. Sampel sebanyak 98 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Random Sampling. Uji statistik menggunakan uji Chi square test. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar tidak menjadi peserta JKN mandiri sebanyak 58 orang (59,2%) persepsi masyarakat tentang JKN positif sebanyak 64 orang (65,3%),.  Ada hubungan persepsi masyarakat tentang JKN dengan kepesertaan JKN mandiri (p-value=0,000)  di Puskesmas Perawatan Bakau tahun 2021. Diharapkan petugas kesehatan dapat menyedian fasilitas-fasilitas yang lebih baik lagi untuk kenyamanan peserta BPJS Kesehatan.
HUBUNGAN PENDIDIKANDAN PERCEIVED BENEFIT DENGAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL SEBAGAI PESERTA PBPU (MANDIRI) PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN BANJAR Asrinawaty Asrinawaty; Ahmad Zacky Anwary; Yupisa Darma
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3922

Abstract

Provinsi kalimantan selatan menurut data dari Kantor Cabang BPJS kesehatan Banjarmasin, jumlah kepesertaan di kabupaten kabupaten wilayah kerja kantor cabang ini antara lain kabupaten Banjar 218.746 (40,46%), Kota Banjarbaru 152.837 (69,45%), Kabupaten Kotabaru 142.870 (44,94%), Kabupaten tanah bumbu 150.684 (48,71%), Kabupaten tanah laut 163.212 (47,88%), Kabupaten barito kuala 136.241 (44,12%) dan Kota Banjarmasin 471.027 (73,02%). Kabupaten yang paling rendah capaian UHC nya adalah Kabupaten banjar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pendidikan dan Perceived Benefit dengan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional sebagai PBPU (mandiri) pada masyarakat Kabupaten Banjar. Metode penelitian kuantitatif dengan rancangan observasional analitik melalui pendekatan cross sectional. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang tinggal dan menetap di Kabupaten Banjar. Sampel menggunakan rumus menurut Stanley Lemezhow dengan teknik cluster yang dibagi menjadi 2 tipe kecamatan perkotaan  dan pedesaan  dengan total sampel 196. Hasil penelitian didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dan  perceived benefits dengan kepesertaan JKN secara mandiri (p=0,000). Kesimpulannya ada hubungan pendidikan dan perceived benefit dengan kepesertaan jaminan kesehatan nasional secara mandiri pada masyarakat di Kabupaten Banjar.
Pengetahuan, Sikap Dan Motivasi Kader Sebagai Determinan Penemuan Suspek Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar Kota Banjarmasin Agatha Kusuma Wardani; Asrinawaty Asrinawaty; Norfai Norfai
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 10 No 3 (2020): Juli
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberculosis is an infectious disease that has increased from year to year, This is due to the difficulty of finding a new suspected positive BTA in patients with pulmonary TB or called as Case detection rate (CDR). Alternative tuberculosis programs to increase Case detection rate (CDR) with active case finding involving health cadres. The purpose of the study was to determine and analyze the relationship of knowledge, attitudes and motivation of cadres as a determinant of the discovery of suspected pulmonary tuberculosis in the working area of ​​the Karang Mekar Public Health Center Banjarmasin in 2019. The design of the study used an analytical survey with a cross-sectional approach. The population were all pulmonary tuberkulosis cadres in the Karang Mekar Public Health Center Banjarmasin, which were numbered 48 cadres. The sample used a total sampling technique. The data analysis used chi-square statistical test with 95% of confidence level.Most cadres at the Karang Mekar Public Health Center had good knowledge those were 19 (39.6%), had positive attitudes those were 32 (66.7%), and low motivation those were 31 (64.6%). There was a relationship between cadres' knowledge (p-value = 0.019 ≤ 0.05), motivation (p-value = 0.04 ≤ 0.05) for the discovery of suspected pulmonary TB in the working area of ​​the Karang Mekar Public Health Center Banjarmasin. There was no relationship between attitudes towards the discovery of suspected pulmonary TB in the working area of ​​the Karang Mekar Public Health Center in Banjarmasin (p-value = 0.473> 0.05). The advice needed is improving cadres' understanding further by holding training and providing cadres' motivation by giving awards to cadres who have done their tasks well.
PELATIHAN DAN PEMBUATAN TRIPIKON DALAM MENJAGA SANITASI LINGKUNGAN KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN KUIN SELATAN Norsita Agustina; Meilya Farika Indah; Eddy Rahman; Chandra Chandra; Asrinawaty Asrinawaty; Zuhrupal Hadi; Achmad Rizal; Agus Jalpi; Norfai Norfai; Deny Suryanto; Eka Handayani; Akhmad Fauzan; Mahmudah Mahmudah; Edy Ariyanto
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 6, No 1 (2024): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v6i1.636

Abstract

Kelurahan Kuin Selatan merupakan wilayah kawasan dataran rendah/tinggi/rawa dan dekat dengan sungai. Yang dinama angka Buang Air Sembarangan (BABS) di sungai hampir 95%. Sehingga dengan begitu juga angka kejadian penyakit yang disebabkan oleh air juga tinggi. Metode yang dilakukan dalam kegiatan oengabdian kepada masyarakat ialah sosialisasi pelatihan pembuatan tripikon kemudian diakhiri dengan pemasangan tripikon di tempat yang telah disepakati bersama mitra. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ialah berdasarkan hasil pre-test nilai rerata tingkat pengetahuan peserta tentang tripikon dan manfaatny sebesar 65 dengan nilai maksimum adalah 75. Dan nilai minimum adalah 45, kemudian dilakukannya sosialisasi serta pelatihan pembuatan tripikon setelah diberikan intervensi dilakukan post-test menjadi 87 dengan nilai maksimum adalah 100 dan nilai minimum 76. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan adanya peningkatan nilai rerata skor pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan serta pelatihan pembuatan tripikon. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ialah mitra mampu dan memahami tripikon serta mampu mempraktikkan membuat tripikon guna menjaga sanitasi lingkungan khususnya daerah sungai sekitar kuin selatan.