Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

AIR QUALITY IMPACT ANALYSIS IN BANJARMASIN CITY Norsita Agustina; Meilya Farika Indah; Chandra Chandra; Eka Handayani; Akhmad Fauzan
Diversity: Disease Preventive of Research Integrity Volume 2, Issue 2, February 2022
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/diversity.v2i2.26084

Abstract

The rapid increase in the vehicle population and the level of household and industrial activity as well as various community activities in the City of Banjarmasin that cause air pollution in the City of Banjarmasin. For this reason, this study aimed to evaluate the level of air pollution that is currently occurring in the city of Banjarmasin. This study measured the level of air pollution at three locations that are sampled for air quality testing, namely Antasari Central Market, Trisakti Port, and Pal 6 Terminal in Banjarmasin City. Measurement of air pollution used mobile laboratory equipment in collaboration with the Banjarmasin City Basic Health Laboratory. This survey measures the quality of Carbon Monoxide (CO), Nitrogen Dioxide (NO2), and Sulfur Dioxide (SO2). The results of the study found that at point 2 which is a location in the Antasari Central Market, Banjarmasin City, it exceeded the quality standard threshold of 3925/µg/Nm3 which has been set by Government Regulation of the Republic of Indonesia (PPRI) Number 41 of 1999 concerning Air Pollution Control. Which explains the quality standard of CO. Air quality (Carbon Monoxide) of 30.000/ g/Nm3. Meanwhile, measurements at Trisakti Port obtained a mild carbon monoxide air quality of 4.25/µg/Nm3. Parameters SO2 (Sulfur Monoxide), the results of field measurements get good results. This study concludes that the air quality in the City of Banjarmasin is good, this is due to the Covid-19 pandemic conditions reducing community activities to work outside except in terms of meeting daily needs.
DETERMINAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN Yuli Hasniati; Meilya Farika Indah; Asrinawaty Asrinawaty; Kasman Kasman
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 1: MARET 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.109 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i1.514

Abstract

Pemberian ASI di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Hal ini disebabkan presentasi bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3%. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Alalak tahun 2015. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitin analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitin adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki bayi umur 7-24 bulan di Desa Tanjung Harapan sebanyak 55 orang dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik chi-squere dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dan tingkat pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif. Tidak ada hubungan antara tempat persalinan dengan pemberian ASI Eksklusif. Disarankan agar petugas meningkatkan penyuluhan tentang pemberian ASI Ekslusif pada masyarakat, keluarga dan para ibu hamil dan menyusui untuk meningkatkan pengetahuan agar ibu dapat memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN KEPADATAN HUNIAN DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS DADAHUP KECAMATAN DADAHUP KABUPATEN KAPUAS Mawardi Mawardi; Meilya Farika Indah
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 1, No 1 (2014): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.096 KB) | DOI: 10.31602/ann.v1i1.222

Abstract

Faktor yang berperan paling penting pada kejadian tuberkulosis adalah lingkungan rumah, karena lingkungan rumah merupakan salah satu faktor yang memberikan pengaruh besar terhadap status kesehatan penghuninya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kondisi fisik rumah serta kepadatan hunian dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Dadahup Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan kasus kontrol (perbandingan 1 : 1). Sampel kasus 23 orang dan sampel kontrol 23 orang, kemudian dianalisis melalui uji Chi Square pada tingkat kepercayaan 95% (ά = 0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu kamar tidak berhubungan dengan kejadian TB Paru pada tingkat kepercayaan, sedangkan kelembaban, pencahayaan, luas ventilasi kamar dan kepadatan hunian berhubungan dengan kejadian TB Paru pada tingkat kepercayaan 95% (p < ά = 0.05). disarankan untuk mengaktifkan kegiatan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat mengenai rumah sehat serta kerjasama lintas sektor dan program dalam mensosialisasikan mengenai faktor resiko penyakit TB Paru.
Analisis Kepemilikan Jamban Keluarga Di Desa Banua Rantau Wilayah Kerja Puskesmas Banua Lawas Kabupaten Tabalong Tahun 2019 Meilya Farika Indah; Yeni Riza; Kiki Amalia
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 8, No 2 (2021): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v8i2.5817

Abstract

Secara nasional, terdapat 69,27% rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak, persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak terendah adalah Papua 33,75%, Bengkulu 44,31%, dan Nusa Tenggara Timur 50,72%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kepemilikan jamban keluarga di Desa Banua Rantau Wilayah Kerja Puskesmas Banua Lawas Kabupaten Tabalong Tahun 2019. Jenis penelitian survey analitik dengan desain cross sectional, menggunakan data primer yang diperoleh dari responden yaitu Kepala Keluarga. Data dianalisis secara analitik dan diuji secara statistik dengan uji Chi Square pada taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan (p=0,000), pekerjaan (p=0,000), penghasilan (p=0,000), dan pengetahuan (p=0,000) dengan kepemilikan jamban keluarga. Disarankan bagi petugas kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Banua Lawas agar meningkatkan penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya kepemilikan jamban keluarga dan sanitasi lingkungan dan diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong agar membangun jamban umum (jamban komunal) sebagai sarana/ tempat untuk buang air besar bagi masyarakat yang belum mampu untuk membangun jamban keluarga.
PELATIHAN DAN PEMBUATAN TRIPIKON DALAM MENJAGA SANITASI LINGKUNGAN KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN KUIN SELATAN Norsita Agustina; Meilya Farika Indah; Eddy Rahman; Chandra Chandra; Asrinawaty Asrinawaty; Zuhrupal Hadi; Achmad Rizal; Agus Jalpi; Norfai Norfai; Deny Suryanto; Eka Handayani; Akhmad Fauzan; Mahmudah Mahmudah; Edy Ariyanto
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 6, No 1 (2024): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v6i1.636

Abstract

Kelurahan Kuin Selatan merupakan wilayah kawasan dataran rendah/tinggi/rawa dan dekat dengan sungai. Yang dinama angka Buang Air Sembarangan (BABS) di sungai hampir 95%. Sehingga dengan begitu juga angka kejadian penyakit yang disebabkan oleh air juga tinggi. Metode yang dilakukan dalam kegiatan oengabdian kepada masyarakat ialah sosialisasi pelatihan pembuatan tripikon kemudian diakhiri dengan pemasangan tripikon di tempat yang telah disepakati bersama mitra. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ialah berdasarkan hasil pre-test nilai rerata tingkat pengetahuan peserta tentang tripikon dan manfaatny sebesar 65 dengan nilai maksimum adalah 75. Dan nilai minimum adalah 45, kemudian dilakukannya sosialisasi serta pelatihan pembuatan tripikon setelah diberikan intervensi dilakukan post-test menjadi 87 dengan nilai maksimum adalah 100 dan nilai minimum 76. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan adanya peningkatan nilai rerata skor pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan serta pelatihan pembuatan tripikon. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ialah mitra mampu dan memahami tripikon serta mampu mempraktikkan membuat tripikon guna menjaga sanitasi lingkungan khususnya daerah sungai sekitar kuin selatan.