Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hematocrite Values With High Measurement Of Eritrosit After Centrifugation On Serum Making Yunan Jiwintarum; Lalu Srigede; Rifki Khalidi Asyhaer
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 7, No 2 (2020): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v7i2.193

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah nilai hematokrit darah dapat diukur dengan pengukuran tinggi endapan eritrosit setelah disentrifugasi pada pembuatan serum.  Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Posttest Only Control Group Design. Banyaknya perlakuan ada tiga, yaitu pembuatan serum dengan sentrifugasi kecepatan 3000 rpm selama 5 menit, 10 menit, dan 15 menit.  Data yang dikumpulkan berupa nilai hematokrit dengan sentrifugasi pada pembuatan serum dibandingkan dengan nilai hematokrit dengan metode mikrohematokrit. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil menunjukkan bahwa rerata nilai hematokrit dengan metode mikrohematokrit adalah 46%, sedangkan rerata nilai hematokrit dengan pengukuran tinggi endapan eritrosit pada pembuatan serum setelah disentrifugasi selama 5 menit, 10 menit, dan 15 menit adalah 58,5%, 57,6%, dan 48,1%. Uji statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan hasil pemeriksaan metode mikrohematokrit dan pemeriksaan dengan sentrifugasi 5 menit maupun 10 menit. Sedangkan antara metode mikrohematokrit dan pemeriksaan dengan sentrifugasi 15 menit tidak ada perbedaan yang signifikan. Kesimpulan : Pengukuran tinggi endapan eritrosit setelah disentrifugasi selama 15 menit pada pembuatan serum dapat digunakan untuk pemeriksaan hematokrit.
Penggunaan Bahan Dasar Pisang Ambon (Musa Acuminata) Sebagai Media Alternatif Untuk Pertumbuhan Jamur Aspergillus Niger Aida Wildatun Muthmainnah; Lalu Srigede; Yunan Jiwintarum
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 2 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.166 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i2.139

Abstract

Jamur adalah mikroorganisme yang tidak berklorofil sehingga dalam memenuhi kebutuhan pangannya sangat bergantung dari luar, media pertumbuhan yang baik adalah meia yang mengandung semua nutrien yang diperlukan oleh organisme yang akan ditumbuhkan salah satunya adalah karbohidrat, sumber karbohidrat dalam penelitian ini diperoleh dari tepung pisang ambon.Tujuan Penelitian mengamati pertumbuhan jamur Aspergillus niger pada media alternatif berbahan dasar pisang ambon dengan konsentrasi 10% dan konsentrasi 20% secara makroskopis dan mikroskopis.Metode Penelitian: penelitian ini bersifat deskriptif penelitian ini berlangsung menggunakan metode purposive sampling, jamur Aspergillus niger diisolasi dari bahan pangan dan ditumbuhkan pada media PDA ( potato Dextrose Agar ) dan media alternatif pisang ambon ( musa acuminata ) di amati selama 5 hari dengan melihat warna,diukur diameter koloni dan bentuk koloninya.Hasil penelitian: konsentrasi 10% dan konsentrasi 20% koloni tumbuh dengan baik dilihat secara makroskopis dan mikroskopis. Kesimpulan: bubuk pisang ambon dapat digunakan sebagai media alternatif untuk pertumbuhan jamur Aspergillus niger.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TEMBAKAU (NICOTIANA TABACUM) SEGAR DAN DAUN TEMBAKAU (NICOTIANA TABACUM) YANG SUDAH DIOVEN SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI LALAT HIJAU (CHRYSOMYA BEZZIANA) Erna Kristinawati; Siti Zaetun; Lalu Srigede
MEDIA BINA ILMIAH Vol 13, No 10: Mei 2019
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.66 KB) | DOI: 10.33758/mbi.v13i10.247

Abstract

Green flies (Chrysomya bezziana) are flies that are common in Indonesia. This fly is a type of ectoparasite which acts as a bully. This fly began to be perceived as a threatening threat, not only in terms of health because of its habit of crowding in decaying waste and easily perched on food, but also in terms of aesthetics. Moreover, green flies (Chrysomya bezziana) also have the potential to cause myasis (maggots) in the eyes, nose, bones and other organs through wounds. The purpose of this study was to determine the effectiveness of fresh tobacco leaf extract (Nicotiana tabacum) with tobacco leaves (Nicotiana tabacum) which were ovened at concentrations of 60%, 70%, and 80% against the death of green flies (Chrysomya bezziana). This research is experimental (true experiment) with Purposive Sampling techniques. The data analysis technique used was Kruskal Walli Death of Green Flies (Chrysomya bezziana) on tobacco leaves (Nicotiana tabacum) with a concentration of 60%, obtained a value of 41.46, a concentration of 70% with a value of 67.85, a concentration of 80% with a value of 82.25. In tobacco leaf extract (Nicotiana tabacum) which has been concentrated with a concentration of 60% obtained a value of 58.33, a concentration of 70% with a value of 80.42, a concentration of 80% with a value. The results of the Kruskal Wallis test prove that tobacco leaf extract (Nicotiana tabacum) that has been roasted is more effective in killing green flies (Chrysomya bezziana) compared with fresh tobacco leaves (Nicotiana tabacum).
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN WADAH PEMBUANGAN DAHAK BERBAHAN DAUN SIRIH - SEREH DALAM PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 dan ISPA DI DESA KARANG BAYAN Rohmi Rohmi; Maruni Wiwin Diarti; Yunan Jiwintarum; Lalu Srigede; Rabi'unnisa Sulaimah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 3, No 2 (2022): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v3i2.869

Abstract

Spesimen dahak memiliki tingkat sensitivitas tertinggi kedua setelah spesimen cairan lavage Bronchoalveolar, yang menandakan jalan penularan cepat virus dan penyebab infeksi saluran nafas akut. Spesimen dahak yang dikeluarkan oleh masyarakat saat berludah banyak mengandung mikroba (virus,bakteri, jamur). Pemutusan penularan melalui dahak dapat diatasi dengan penyediaan tempat berludah yang mengandung desinfektan dan wadah tersebut harus terpapar sinar matahari, salah satunya adalah melalui pembuatan wadah dari botol bekas yang megandung desinfektan alami seperti sediaan simplisia daun sirih dan batang sereh. Kegiatan pengabdian masyarakat ini  bertujuan untuk mengedukasi ibu – ibu yang anggotanya berisiko ISPA dan Kader di Desa Karang Bayan dalam pengolahan bahan – bahan alam daun sirih dan sereh  melalui demostrasikan dan mendampingi dalam pemanfaatan wadah desinfektan berbahan daun sirih-sereh untuk pembuangan dahak dalam upaya pencegahan penyebaran bakteri penyebab ISPA dan Covid-19. Hasil dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini terjadi peningkatan pengetahuan kader dan ibu – ibu tentang cara pembuatan wadah ludah berdesinfektan daun sirih dan batang sereh, penularan Covid-19 dan penyakit ISPA, pencegah dan penanggulangan Covid-19 dan penyakit ISPA.  Kesimpulan Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan  Ibu – ibu dan kader dalam pemanfaatan wadah desinfektan berbahan daun sirih-sereh untuk pembuangan dahak dalam upaya pencegahan penyebaran bakteri penyebab ISPA dan Covid-19