Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Uji Efektifitas Filtrat Rimpang Lengkuas Putih (Alpinia Galangal Swartz) Sebagai Larvasida Aedes Sp Abdiah Zikrilah; Erna Kristinawati; Fihiruddin Fihiruddin
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 4, No 2 (2017): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.362 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v4i2.93

Abstract

Demam berdarah merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes sp. Aedes sp merupakan vektor utama penyebab DBD (Demam Berdarah Dengue). Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memberantas vektor DBD salah satunya menggunakan insektisida. Selama ini insektisida yang lebih sering digunakan di masyarakat adalah insektisida sintetik, akan tetapi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan mempunyai efek toxik terhadap manusia. Beberapa bahan aktif yang terkandung dalam rimpang lengkuas putih (Alpinia galangal swartz) yang diperkirakan memiliki efek larvasida terhadap larva Aedes sp adalah saponin, alkaloid, dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan filtrat rimpang lengkuas putih (Alpinia galangal swartz) terhadap kematian larva Aedes sp. Penelitian ini merupakan penelitian experiment, dan sampel yang digunakan adalah larva Aedes sp instar III. Hasil penelitian didapatkan kematian larva Aedes sp dengan konsentrasi terendah yaitu 2% dan konsentrasi tertinggi adalah 4%. Berdasarkan analisis probit didapatkan hasil pada semua variasi konsentrasi yang digunakan efektif sebagai larvasida Aedes sp. (p=0,000 < α=0,05).
Prevalensi Nematoda Usus Golongan Sth (Soil Transmitted Helminth) Pada Masyarakat Yang Menggunakan Kotoran Sapi Di Dusun Sade Sebagai Bahan Pembersih Lantai Erna Kristinawati; Yudha Jiwantoro
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 7, No 1 (2020): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.359 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v7i1.180

Abstract

Latar Belakang: Masalah kesehatan penduduk di Indonesia masih di tandai dengan tingginya penyakit-penyakit yang berkaitan dengan rendahnya tingkat sosial ekonomi penduduk. Salah satu penyakit yang insidennya masih tinggi adalah infeksi cacing. Di Indonesia kecacingan merupakan masalah kesehatan masyarakat terbanyak setelah malnutrisi, karna Indonesia adalah negara yang agraris dengan tingkat sosial ekonomi, pengetahuan, keadaan sanitasi lingkungan dan higiene masyarakat masih rendah yang sangat menyokong untuk terjadinya infeksi dan penularan cacing. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui Prevalensi Nematoda usus golongan STH pada masyarakat yang menggunakan kotoran sapi di Dusun Sade. Metode: Penelitian ini bersifat observasional deskriptif. Sampel berjumlah 48 orang masyarakat yang menggunakan kotoran sapi sebagai pembersih lantai di dusun Sade, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pemeriksaan kecacingan pada jari-jari tangan dilakukan dengan bilasan menggunakan NaOH, pemeriksaan pada feses menggunakan metode Kato Katz. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan positif pada Nematoda Usus Golongan STH pada masyarakat di Dusun Sade yang menggunakan Kotoran Sapi sebagai bahan pembersih Lantai yaitu: Trichuris Trichiura (4,17%) dan hook worm (10,42%). Kesimpulan: Prevalensi Nematoda Usus golongan STH pada masyarakat Dusun Sade sebesar 14,59%.
Hubungan Antara Kandidiasis Pada urine Wanita Penderita Diabetes Mellitus Dengan Nilai Positivitas Glukosuria Di Wilayah Kerja Puskesmas Narmada Fatima Az-zahro; Erna Kristinawati; Zainal Fikri
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 8, No 2 (2021): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v8i2.239

Abstract

Kandidiasis pada daerah kewanitaan dapat menyebabkan gatal dan keputihan yang sering dianggap sebagai hal yang umun dan tidak berbahaya. Salah satu faktor predisposisi yang dapat mengubah sifat saprofit Candida sp. menjadi patogen yaitu diabetes mellitus. Hiperglikemia pada penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol menyebabkan filtrasi glomerulus pada ginjal mengandung lebih banyak glukosa daripada yang direabsorpsi sehingga terjadi glukosuria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kandidiasis pada urine wanita penderita Diabetes Mellitus dengan nilai positivitas glukosuria di wilayah kerja Puskesmas Narmada.Penelitian ini merupakan penelitian Survei Analitik dengan rancangan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 orang. Sampel urin pada wanita penderita Diabetes Mellitus diperiksa glukosurianya terlebih dahulu, kemudian urine disentrifuge dan diamati keberadaan jamur penyebab Kandidiasis pada sedimen urinnya. Berdasarkan pemeriksaan glukosuria dan kandidiasis, dari 8 sampel yang positif (+1) glukosuria terdapat 1 sampel positif kandidiasis, dari 3 sampel yang positif (+2) glukosuria terdapat 2 sampel yang positif kandidiasis, dan 13 sampel lainnya negatif glukosuria maupun kandidiasis. Hasil uji Chi square menunjukkan hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0,007 < 0,05.Secara statistik, ada hubungan antara kandidiasis pada urine wanita penderita diabetes mellitus dengan nilai positivitas glukosuria di wilayah kerja Puskesmas Narmada. Namun bila dikaji secara klinis, maka keduanya tidaklah berhubungan, sebab kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus yang ≥200 mg/dL merupakan ambang batas ginjal yang seharusnya dapat menyebabkan timbulnya glukosuria, sehingga apabila glukosurianya negatif maka kandidiasisnya pun akan negatif.
Kadar Hemoglobin Dan Jumlah Trombosit Terhadap Positivitas Malaria Di Puskesmas Meninting Dan Gunung Sari Lombok Barat Hasna Isnaini; Erna Kristinawati; Rohmi Rohmi
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 5, No 2 (2018): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.84 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v5i2.114

Abstract

Malaria adalah penyakit yang akut atau kronis yang disebabkan Plasmodium sp dengan gejala demam, sakit kepala serta menggigil dan disertai dengan anemia dan limfa yang membesar. Anemia adalah kadar hemoglobin, jumlah eritrosit dan nilai hematokrit di bawah normal. Trombositopenia ditemukan pada malaria. Namun belum diketahui secara kuantitatif hubungan antara nilai positifitas malaria dengan kadar hemoglobin dan jumlah trombosit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Hubungan Antara Nilai Positifitas Malaria Dengan Kadar Hemoglobin Dan Jumlah Trombosit di Puskesmas Meninting Lombok Barat. Penelitian ini merupakan Penelitian yang bersifat Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional, jumlah sampel menggunakan sampel jenuh, teknik pengambilan sampel Non-Random Aksidental Sampling. Variabel Penelitian berupa positifitas malaria, kadar hemoglobin dan jumlah trombosit. Analisis Data, menggunakan uji non parametrik  korelasi rank sperman dengan tingkat kepercayaan 95% (p α = 0,05). Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kadar rerata hemoglobin pada penderita malaria P.falciparum dan Malaria P.vivax dengan positivitas 1 sampai 4 di puskesmas meninting dan puskesmas gunungsari adalah 10,6 g/dl sedangkan rerata jumlah trombosit adalah 101.000 mm3.Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa kadar Hemoglobin pada penderita malaria dibawah normal sedang jumlah trombosit pada penderita malaria tidak signifikan.
Investasi Kecacingan Pada Petugas Kebersihan Pasar Di Kecamatan Mataram Dan Kecamatan Cakranegara Eka Astiti Dewi; Erna Kristinawati; Nurul Inayati
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 5, No 1 (2018): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.093 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v5i1.101

Abstract

Penyakit kecacingan merupakan masalah  kesehatan terbanyak setelah malnutrisi. Kecacingan dapat terjadi pada semua kelompok  umur, Infeksi kecacingan dipengaruhi oleh prilaku dan lingkungan sekitar. Nematoda usus yang sering menginfeksi manusia adalah Nematoda usus golongan Soil Trasmitted Helminthes ini melalui tanah dan tahan akan suhu tropis seperti Indonesia  C.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Ascaris lumbricoides dan Trichiuris trichiura pada petugas kebersihan pasar Kecamatan Mataram dan Kecamatan Cakranegara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif observasional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah adalah sampel feses dan jari – jari tangan petugas kebersihan pasar sebanyak 40 sampek. , pemeriksaan sampel feses menggunakan metode langsung yang menggunakan eosin 1 % dan metode sedimentasi untuk pemeriksaan jari – jari tangan.Berdasarkan hasil penelitian dari 40 sampel di temukan adanya telur cacing pada petugas kebersihan Pasar di Kecamatan Mataram Ascaris lumbricoides dan Trichiuris trichiura 4.16% dan pemeriksaan jari – jari tangan Ascaris lumbricoides 33.3%, sedangkan pada petugas kebersihan Pasar di Kecamatan Cakranegara  tidak di dapatkan telur cacing  pada pemeriksaan fesesnya dan pemeriksaan jari – jari tangan yang terdiri dari Ascaris lumbricoides 37.5%, Trichiuris trichiura 12.5%.
Perbedaan Jumlah Kalsium Oksalat Urine Metode Sedimentasi Antara Kelompok Vegetarian Dengan Non - Vegetarian Subhan Subhan; Erna Kristinawati; Iwayan Getas
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 2 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.685 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i2.141

Abstract

Vegetarian dikenal dengan pola makan yang unik karena hampir seluruh makanannya berasal dari tumbuh - tumbuhan seperti sayur, buah, padi-padian, dan kacang - kacangan. Tujuan untuk mengetahui jumlah kalsium oksalat urine metode sedimentasi antara kelompok vegetarian dengan Non-vegetarian. Metode Penelitian ini dilaksanakan dengan desain penelitian Obsevational Analitik. Berdasarkan waktunya penelitian ini bersifat cross sectional, melakukan observasi dan pengumpulan data sekaligus pada waktu yang sama, artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Analisis data menggunakan uji non parametric yaitu menggunakan uji Mann Whitney (U-Test), yang digunakan untuk menguji dua sampel yang berbeda dengan bentuk data Ordinal, dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Didapatkan kristal oksalat dalam urine kelompok vegetarian, yaitu 15 sampel urine, dimana 9 (60%) sampel positif mengandung kristal oksalat , dan 6 (40%) sampel tidak mengandung kristal oksalat melainkan hanya sel epitel. Sedangkan, pada 15 (100%) sampel Urine kelompok Non-Vegetarian sampel negatif mengandung kristal oksalat. Ada Perbedaan jumlah kristal oksalat urine metode sedimentasi antara kelompok vegetarian dengan non-vegetarian.
Pengaruh Konsumsi Air Putih Terhadap Hasil Pemeriksaan Kristal Oksalat Dalam Urin Pada Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Pagesangan Baiq Dhea; Erna Kristinawati; Fitria Ernawati
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 1 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.814 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i1.124

Abstract

Kalsium oksalat berupa kristal seperti jarum-jarum tajam yang menanamkan diri dalam jaringan dan dapat menyebabkan sakit luar biasa. Salah satu cara untuk mencegah pembentukan kristal kalsium oksalat yaitu dengan banyak mengkonsumsi air putih. Fungsi utama air di dalam tubuh adalah sebagai pelarut, sehingga air menjadi medium yang mudah dan cocok untuk mengangkut zat gizi ke sel-sel tubuh dan untuk membuang sisa metabolisme. Penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh konsumsi air putih terhadap hasil pemeriksaan Kristal oksalat dalam urin pada pasien rawat jalan di Puskesmas Pagesangan. Penelitian ini merupakan penelitian Pra Eksperimen dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 orang. Sampel urin pada pasien rawat jalan dengan hasil pemeriksaan sedimen urin menunjukkan adanya Kristal oksalat dalam urin. Kemudian responden diberikan air putih sebanyak 2 liter/hari dan harus dikonsumsi selama tujuh hari. Lalu dilakukan pemeriksaan Kristal kalsium oksalat setelah perlakuan. Analisis data untuk mengetahui adanya pengaruh konsumsi air putih terhadap hasil pemeriksaan kristal oksalat dalam urin pada pasien rawat jalan di puskesmas pagesangan digunakan uji statistik menggunakan uji non parametrik Wilcoxon Rank Test. Hasil uji statistic menunjukkan nilai probabilitas 0,000<α= 0,05 artinya ada pengaruh pemberian air putih terhadap hasil pemeriksaan Kristal oksalat dalam urin pada pasien rawat jalan di puskesmas pagesangan. Ada pengaruh pemberian air putih terhadap hasil pemeriksaan Kristal oksalat dalam urin pada pasien rawat jalan di Puskesmas Pagesangan.
Perbedaan Penyebab Infeksi Parasit Usus Manusia Pada Vektor Lalat Rumah (Musca Domestica) Dan Lalat Hijau (Chrysomya Megacephala) Di Pasar Kota Mataram Masratul Akhirah; Erna Kristinawati; Lina Sundayani; Fihirudin Fihirudin
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 4, No 1 (2017): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.897 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v4i1.129

Abstract

Sanitasi dan lingkungan fisik yang buruk merupakan faktor utama timbulnya berbagai jenis penyakit, terutama penyakit yang disebabkan oleh parasit usus seperti kecacingan, diare dan disentri. Penyakit-penyakit tersebut dapat ditularkan melalui lalat sebagai vektor mekanis pembawa penyakit seperti lalat rumah (Musca domestica) dan lalat hijau (Chrysomya megacephala). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab infeksi jenis parasit usus yang terdapat pada vektor lalat rumah (Musca domestica) dan lalat hijau (Chrysomya megacephala) di Pasar Kota Mataram. Penelitian yang bersifat observasional deskriptif atau exploratory study dengan sampel lalat rumah Musca domestica) dan lalat hijau (Chrysomya megacephala) masing-masing sebanyak 16 ekor lalat yang diambil dari 4 pasar di Kota Mataram, yaitu pasar Mandalika, pasar Cakranegara, pasar Pagesangan dan pasar Kebon Roek. Sehingga jumlah sampel yang diperiksa sebanyak 8 sampel yang terdiri dari 4 sampel lalat rumah (Musca domestica) dan 4 sampel lalat hijau (Chrysomya megacephala) dimana setiap sampel berisi 16 ekor lalat. Hasil penelitian secara mikroskopis diperoleh persentase sampel positif parasit pada lalat rumah (Musca domestica) sebesar 25% dan lalat hijau (Chrysomya megacephala) sebesar 75% dengan ditemukannya kista dari golongan protozoa usus yakni Balantidium coli dan tidak ditemukan dari golongan nematoda usus. Sehingga tidak terdapat perbedaan penyebab infeksi parasit usus manusia yang terdapat pada vektor lalat rumah (Musca domestica) dan lalat hijau (Chrysomya megacephala)
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TEMBAKAU (NICOTIANA TABACUM) SEGAR DAN DAUN TEMBAKAU (NICOTIANA TABACUM) YANG SUDAH DIOVEN SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI LALAT HIJAU (CHRYSOMYA BEZZIANA) Erna Kristinawati; Siti Zaetun; Lalu Srigede
MEDIA BINA ILMIAH Vol 13, No 10: Mei 2019
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.66 KB) | DOI: 10.33758/mbi.v13i10.247

Abstract

Green flies (Chrysomya bezziana) are flies that are common in Indonesia. This fly is a type of ectoparasite which acts as a bully. This fly began to be perceived as a threatening threat, not only in terms of health because of its habit of crowding in decaying waste and easily perched on food, but also in terms of aesthetics. Moreover, green flies (Chrysomya bezziana) also have the potential to cause myasis (maggots) in the eyes, nose, bones and other organs through wounds. The purpose of this study was to determine the effectiveness of fresh tobacco leaf extract (Nicotiana tabacum) with tobacco leaves (Nicotiana tabacum) which were ovened at concentrations of 60%, 70%, and 80% against the death of green flies (Chrysomya bezziana). This research is experimental (true experiment) with Purposive Sampling techniques. The data analysis technique used was Kruskal Walli Death of Green Flies (Chrysomya bezziana) on tobacco leaves (Nicotiana tabacum) with a concentration of 60%, obtained a value of 41.46, a concentration of 70% with a value of 67.85, a concentration of 80% with a value of 82.25. In tobacco leaf extract (Nicotiana tabacum) which has been concentrated with a concentration of 60% obtained a value of 58.33, a concentration of 70% with a value of 80.42, a concentration of 80% with a value. The results of the Kruskal Wallis test prove that tobacco leaf extract (Nicotiana tabacum) that has been roasted is more effective in killing green flies (Chrysomya bezziana) compared with fresh tobacco leaves (Nicotiana tabacum).
Aktivitas antelmintik kulit buah Delima Merah (Punica granatum) dan jus buah Delima Merah (Punica granatum ) pada hewan coba kelinci Erna Kristinawati; Erlin Yustin Tatontos; Zainal Fikri; Urip Urip
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 4 (2023): April
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i4.2901

Abstract

Traditional medicines from plants (herbs) are less effective due to inappropriate doses for treatment, but are relatively safe from side effects. The purpose of this study was to determine the anthelmintic activity of red pomegranate peel extract and red pomegranate juice in rabbits as experimental animals. This research is experimental research using Completely Randomized Design (CRD) and Post Test Only Control Design approach. The population for this study were rabbits (Orytolagus cuniculus), the sample for this study were 9 rabbits aged 4-5 months with a body weight of 1.5 kg - 2 kg which were divided into two treatment groups and one control group. The results of anthelmintic activity of red pomegranate peel extract (Punica granatum L) with a dose of 100 mg/ml an average activity of 43.01%, a dose of 150 mg/ml an average activity of 100% and a dose of 200 mg/ml an average activity of 50, 9%. The results of the anthelmintic activity of red pomegranate juice (Punica granatum L) with a dose of 1 ml / kg/BW an average activity of 100%, a dose of 5 ml / kg/BW an average activity of 91.67% and a dose of 10 ml /kg/ BW average activity 58.69%.