Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kualitas Air Tanah di Kabupaten Purworejo Selatan Bagus Setiabudi Wiwoho
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 7, No 1 (2000)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v7i1.2052

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik kualitas air tanah pada daerah kipas aluvial dan dataran aluvial. Teknik pengumpulan data sumur maupun sampel air tanah dilakukan secara acak, sehingga dapat mewakili kondisi daerah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada daerah bentuklahan kipas aluvial memiliki Daya Hantar Listrik, pH, CI, DO, dan BOD lebih baik dibanding dataran aluvial, sedangkan parameter lain seperti N03, Fe, NH3, 804, pada dataran aluvial kualitasnya lebih baik. Curah hujan, kerapatan irigasi, tebal efektif tanah, permeabilitas tanah, gradien hidrolik, tinggi tempat, dan kontur air tanah berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kandungan ion. pada beberapa parameter kualitas air tanah. Proses penguraian bahan organik tidak meyebabkan perubahan kualitas air tanah yang berarti karena proses penguraian terjadi pada situasi aerobik.
IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI POTENSI LAHAN TAMBAK DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN LUMAJANG Agus Purnomo; Rudi Hartono; Bagus Setiabudi Wiwoho
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 16, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.086 KB) | DOI: 10.17977/pg.v16i1.5546

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik lahan pesisir yang berpotensi untuk lahan tambak di Kabupaten Lumajang dan bagaimanakah persebaran lahan yang berpotensi untuk lahan tambak di Kabupaten Lumajang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey. Parameter yang digunakan dalam mengidentifikasi potensi lahan tambak adalah tipe pantai, kemiringan lereng,kualitas fisik tanah/ tekstur tanah, jenis tanah, kualitas air, kondisi hidrologi, jalur hijau/ wilayah konservasi, dan jumlah curah hujan rata-rata tahunan dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengambilan sampel menggunakan unit analisis peta satuan medan yang merupakan hasil ”overlay”dari peta jenis tanah dengan peta kemiringan lereng. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan komparatif.Kata kunci : pesisir, potensi lahan tambak, persebaran potensi
Prediksi Perubahan Penggunaan Lahan dan Pola Berdasarkan Citra Landsat Multiwaktu dengan Land Change Modeler (LCM) Idrisi Selva 17: Studi Kasus Sub-Das Brantas Hulu Dodik Prasetyo Prasetyo; Syamsul Bachri; Bagus Setiabudi Wiwoho
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 22, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1602.898 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v22i1.379

Abstract

Sebagian besar area Sub-DAS Brantas hulu terletak di wilayah administrasi Kota Batu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan dari tahun 2001 hingga 2011 dan 2015 serta memprediksinya di tahun 2020 dan 2025. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis perubahan penggunaan lahan dari citra landsat 7 ETM+ tahun 2001 dan 2011 untuk memprediksi penggunaan lahan di tahun 2015 yang selanjutnya uji validitas dengan membandingkan peta penggunaan lahan hasil pemodelan dengan peta aktual penggunaan lahan Sub-DAS Brantas Hulu. Perangkat lunak yang digunakan adalah Idrisi Selva 17 dengan instrumen Land Change Modeler (LCM) dengan pemilihan Multi-Layer Perceptron (MLP) yang digunakan untuk mengevaluasi beberapa variabel yang berpengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan. Di tahun 2020, didapatkan luas hutan sebesar 8883.19 Ha, luas ladang sebesar 2066.59 Ha, luas sawah sebesar 295.15 Ha, luas pemukiman sebesar 3193,75 Ha, luas tanaman campuran sebesar 5221.73 Ha, dan luas lahan terbuka pada kaldera sebesar 380,96 Ha. Sedangkan di tahun 2025, luas penggunaan lahan berupa hutan sebesar 9134.50 Ha, sedangkan luas penggunaan lahan ladang sebesar 1766,72 Ha, luas sawah sebesar 295,96 Ha, sedangkan luas pemukiman sebesar 3314,97 Ha, luas tanaman campuran sebesar 5147.67 Ha, dan luas lahan terbuka pada kaldera sebesar 380.98 Ha. Faktor pendorong perubahan penggunaan lahan di wilayah penelitian lebih disebabkan oleh jaringan jalan. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v22i12017p032
Peran generasi muda dalam pemberdayaan ekosistem mangrove di Teluk Palu pasca bencana alam Tahun 2018 Muhammad Bilal Baslum; Rizka Ayu Wulandari; Bagus Setiabudi Wiwoho
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

On September 28, 2018, a natural disaster hit Palu City. The city of Palu was rocked by an earthquake measuring 7.4 on the Richter scale which then caused a domino effect of the tsunami that hit the coast of Palu City and liquefaction in several areas. This study is intended to identify one of the real actions by several youth communities in the Palu City area in the form of cultivating mangroves or mangroves on the coast which are areas directly affected by the tsunami. Seeing this condition, of course, the role of the younger generation or millennials is needed to rebuild their area. This study is intended to identify one of the real actions by several youth communities in the Palu City area in the form of cultivating mangroves or mangroves on the coast which are areas directly affected by the tsunami. The method used is a descriptive qualitative approach. The techniques used to collect information are interviews, literature studies, literature, and online data searches. Pada tanggal 28 September 2018, bencana alam melanda Kota Palu. Kota Palu diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 7,4 SR yang kemudian menimbulkan efek domino bencana gelombang tsunami yang menghantam pesisir Kota Palu dan likuifaksi pada beberapa area. Kota Palu dilintasi oleh garis sesar Palu-Koro, ditambah kondisi geologis dan topografi yang dapat menambah kerusakan terhadap wilayah padat penduduk ini. Melihat kondisi ini, tentunya peranan generasi muda atau milenial amat dibutuhkan untuk membangun kembali daerah mereka. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengindentifikasi salah satu tindakan nyata oleh beberapa komunitas remaja di wilayah Kota Palu yang berupa pembudidayaan mangrove atau bakau di pantai yang merupakan area terdampak langsung tsunami. Metode yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik yang dilakukan untuk pengumpulan informasi adalah wawancara, studi pustaka, literatur, dan penelusuran data online. Hasil analisis menunjukkan bahwa peran generasi milenial atau remaja terbilang aktif, terutama digerakkan oleh organisasi sekolah dan universitas, disamping program formal perbaikan infrastruktur oleh pemerintah daerah dalam menyikapi mitigasi bencana akan fakta alamiah di sekitar Kota Palu.
PENGARUH GUIDED DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA ARTICULATE STORYLINE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI Cintya Fandani Rivaldi; Alfi Sahrina; Fatiya Rosyida; Bagus Setiabudi Wiwoho
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v7i1p%p

Abstract

THE EFFECT OF ARTICULATE STORYLINE ASSISTED GUIDED DISCOVERY LEARNING ON STUDENTS' CRITICAL THINKING ABILITY IN LEARNING GEOGRAPHY
UPAYA PENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR DIVERGEN PESERTA DIDIK SMAN 2 BATU MATA PELAJARAN GEOGRAFI MELALUI PBL DIPADU DIFERENSIASI KONTEN Eko Heru Setiawan; Bagus Setiabudi Wiwoho; Saiful Abubakar
Jurnal Tinta: Jurnal Ilmu Keguruan dan Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Tinta
Publisher : Institute Agama Islam Al-Qolam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah pembelajaran yang ditemukan pada saat observasi pra-tindakan yaitu rendahnya kemampuan berpikir divergen peserta didik. Hal tersebut dibuktikan ketika guru mengajukan pertanyaan, peserta didik menjawab secara seragam. Di saat yang bersamaan, hasil ulangan harian menunjukkan rendahnya perolehan nilai peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berpikir divergen peserta didik pada materi dinamika hidrosfer dan pengaruhnya bagi kehidupan manusia dengan menggunakan model PBL dipadu pembelajaran berdiferensiasi konten. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan rancangan penelitian diawali observasi pra tindakan, pelaksanaan tindakan selama dua siklus dengan setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan. Subjek dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas X-1 SMAN 2 Batu dengan jumlah 35 peserta didik. Persentase peningkatan kemampuan berpikir divergen peserta didik dari pra tindakan ke siklus I sebesar 19.40 % sedangkan peningkatan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 12.5 %.