Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Morfometri dan Tipologi Lorong Gua di Kabupaten Malang Labib, Mohammad Ainul; Suprianto, Agung; Fitriani, Dwi; Sahrina, Alfi; Hidayat, Khoirul; Irianto, Prasetyo Adi; A, Andika Aulya
Media Komunikasi Geografi Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v21i1.24236

Abstract

Gua dapat membentuk lorong-lorong yang rumit. Lorong yang terbentuk tersebut hasil proses yang panjang dalam skala geologi. Kenampakan yang ada saat ini berasal dari kondisi regional yang membentuknya. Tiap kondisi bentangalam memiliki bentukan lorong gua yang berbeda-beda. Identifikasi secara terperinci dilakukan dengan melihat kondisi lorong gua secara detail serta melihat secara keseluruhan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pola lorong yang berkembang pada gua-gua di Kabupaten Malang. Metode pengumpulan data menggunakan data primer berupa unit-unit gua. Gua yang didata sebanyak 48 peta gua yang selanjutnya akan dilakukan analisis dengan pembagian, diantaranya curvilinear passage sebanyak 22 sampel, linear passage sebanyak 12 sampel, ceruk sebanyak 5 sampel, dan sumuran sebanyak 9 sampel. Analisis dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan softwere ArcGis, Spss, dan XLSTAT.  Dari hasil perhitungan dan identifikasi tersebut, memberikan gambaran mengenai pola yang berkembang di karst Kabupaten Malang yang memiliki 3 kondisi yaitu curvilinear, linier passage dan sumuran. Adanya tiga kondisi tersebut akan memiliki karakteristik yang berbeda, curvilinear akan membentuk zona vadose, epifreatik, dan freatik. Linier passage memiliki kondisi vadose dan epifreatik, sedangkan sumuran membentuk kondisi vadose.
Morfometri dan Tipologi Lorong Gua di Kabupaten Malang Mohammad Ainul Labib; Agung Suprianto; Dwi Fitriani; Alfi Sahrina; Khoirul Hidayat; Prasetyo Adi Irianto; Andika Aulya A
Media Komunikasi Geografi Vol. 21 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v21i1.24236

Abstract

Gua dapat membentuk lorong-lorong yang rumit. Lorong yang terbentuk tersebut hasil proses yang panjang dalam skala geologi. Kenampakan yang ada saat ini berasal dari kondisi regional yang membentuknya. Tiap kondisi bentangalam memiliki bentukan lorong gua yang berbeda-beda. Identifikasi secara terperinci dilakukan dengan melihat kondisi lorong gua secara detail serta melihat secara keseluruhan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pola lorong yang berkembang pada gua-gua di Kabupaten Malang. Metode pengumpulan data menggunakan data primer berupa unit-unit gua. Gua yang didata sebanyak 48 peta gua yang selanjutnya akan dilakukan analisis dengan pembagian, diantaranya curvilinear passage sebanyak 22 sampel, linear passage sebanyak 12 sampel, ceruk sebanyak 5 sampel, dan sumuran sebanyak 9 sampel. Analisis dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan softwere ArcGis, Spss, dan XLSTAT.  Dari hasil perhitungan dan identifikasi tersebut, memberikan gambaran mengenai pola yang berkembang di karst Kabupaten Malang yang memiliki 3 kondisi yaitu curvilinear, linier passage dan sumuran. Adanya tiga kondisi tersebut akan memiliki karakteristik yang berbeda, curvilinear akan membentuk zona vadose, epifreatik, dan freatik. Linier passage memiliki kondisi vadose dan epifreatik, sedangkan sumuran membentuk kondisi vadose.
Peranan Kontrol Struktural dan Hidrologis dalam Perkembangan Lorong Gua Bagus-Jebrot di Malang-Indonesia Mohammad Ainul Labib; Agung Suprianto; Devi Prasetyo; Aan Seftian Hardianto; Alfi Sahrina; Syaiful Effendi; Joko Agus Triyono; Febria Ika Rustyana; Ayu Romadhoni
JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpg.v7i1.8238

Abstract

Bagus-Jebrot Cave is located in Donomulyo District, Malang Regency which is in the Wonosari Formation which was formed in the Middle Miocene and Late Miocene. The purpose of this study is related to the developmental control that affects the cave passageways. The approach used is a geomorphological approach by conducting field measurements and documentation. The analysis used is frequency analysis and cross-section of the passage. Bagus-Jebrot Cave is a type of Epigenic Cave which is formed from surface water flowing into doline/sinkhole. It can be seen from the planview map that has a curvilinear passage pattern. The existence of groundwater flow also forms a physiographic cave passage with ellipse passage formation, asymmetrical ellipse, potholes, callops, solution notches, cups, solution pockets. Besides underground water flow, the development of the Bagus-Jebrot Cave aisle is related to the process of structural lifting and control. The lifting process is marked by the formation of 4 levels of the cave passage. While the formation of the canyon, joint passage, rectangular passage and keyhole is the result of structural control
Potensi Laboratorium Alam Sumbermanjing Wetan dalam pembelajaran Geografi berbasis kerja lapangan (fieldwork) Alfi Sahrina; Ifan Deffinika
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 26, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v26i22021p061

Abstract

This research is a qualitative descriptive study using secondary data as the main data. Data were collected through literature studies from the results of previous research in Sumbermanjing Wetan District. The results showed that Sumbermanjing Wetan had the potential to be used as a natural laboratory in the context of geography learning. This is supported by physical conditions in the form of diverse landscape features, quite complex social and cultural conditions. This potential includes the geological and geomorphological conditions of Sumbermanjing Wetan, the geodiversity and biodiversity of Sempu Island, social and cultural conditions, disasters, and tourism. In addition, the existence of natural resources in the area can also be used as one of the studies in fieldwork. Fieldwork-based learning can increase the skills of students in making observations, identifying, experimental, doing teamwork, and applying the use of technology. Geography learning topics at Sumbermanjing Wetan include physical, social, tourism, disaster, environmental, and other areas of geography. Indeed, implementing fieldwork needs to be independent, especially in managing data. In addition, fieldwork-based learning will continue to develop in line with the convenience of technology and increasingly advanced research studies with challenges faced including security, finance, health and safety, access to the field, and damage to the surrounding area used for fieldwork due to sampling exaggerated.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan data sekunder sebagai data utama. Data dikumpulkan melalui studi literatur dari hasil penelitian terdahulu di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumbermanjing Wetan memiliki potensi untuk dijadikan sebagai laboratorium alam dalam konteks pembelajaran geografi. Hal ini didukung oleh kondisi fisik berupa kenampakan bentang alam yang beragam, kondisi sosial dan budaya yang cukup kompleks. Potensi tersebut berupa kondisi geologi dan geomorfologi Sumbermanjing Wetan, geodiversitas dan biodiversitas Pulau Sempu, kondisi sosial dan budaya, serta pariwisata. Selain itu, keberadaan sumber daya alam yang ada di daerah tersebut juga dapat digunakan sebagai kajian dalam melakukan kerja lapangan (fieldwork). Pembelajaran berbasis kerja lapangan dapat menambah keterampilan peserta didik dalam melakukan pengamatan, identifikasi, eksperimental, melakukan kerja tim, dan menerapkan penggunaan teknologi. Topik pembelajaran geografi di Sumbermanjing Wetan dapat mencakup bidang geografi fisik, sosial, pariwisata, kebencanaan, lingkungan, maupun cakupan bidang yang lain. Dalam menerapkan kerja lapangan (fieldwork) diperlukan kemandirian peserta didik dalam mengelola data. Disamping itu, pembelajaran berbasis kerja lapangan akan terus berkembang dengan kemudahan teknologi dan kajian riset yang semakin maju dengan tantangan yang dihadapi antara lain keamanan, keuangan, kesehatan dan keselamatan, akses ke lapangan, serta rusaknya areal sekitar yang digunakan untuk kerja lapangan akibat pengambilan sampel yang berlebihan
Budidaya Jamur Tiram pada KPM PKH untuk Mendukung Ketahanan Pangan Pada Masa Pendemi COVID 19 Alfi Sahrina; Sumarmi Sumarmi; Fatiya Rosyida; Ninik Sri Indayani; Muhammad Sainul Fadlan; Mohammad Ainul Labib; Ika Zutiasari
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i2.13949

Abstract

Pada masa pandemi COVID-19 masyarakat miskin dan rentan miskin yang ada di Desa Srimulyo memiliki dampak ekonomi yang cukup berat. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu upaya yang dilakukan dengan melakukan pendampingan budidaya jamur tiram terhadap anggota Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah sosialisasi dan pendampingan pada anggota KPM PKH dalam melakukan budidaya dan pengemasan jamur tiram. Hasil dari pendampingan ini yaitu terbentuknya kelompok-kelompok yang mengelola budidaya jamur tiram, terbentuknya dua kumbung sebagai lokasi budidaya jamur tiram, dan meningkatnya soft skills dan hard skills dalam menjalankan usaha khususnya budidaya jamur tiram sehingga dapat bertahan di masa pandemi COVID-19. Dengan adanya kelompok-kelompok dalam mengelola budidaya jamur tiram akan menambah lapangan kerja baru dan membantu perekonomian bagi anggota KPM PKH di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Karakteristik Lorong Vertikal Dan Chambers Gua Karst Kabupaten Malang Mohammad Ainul Labib; Dwi Fitriani; Agung Suprianto; Alfi Sahrina; Syaiful Effendi; Khoirul Hidayat; Prasetyo Adi Irianto; Andika Aulya; Ayu Romadhoni; Joko Agus Triyono
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL)
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v4i2.4808

Abstract

Gua merupakan ruang alamiah yang dapat dimasuki oleh manusia. Gua memiliki kenampakan berupa lorong vertikal, horizontal, maupun kedua lorong tersebut. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pola yang terbentuk dari lorong vertikal dan ruangan dari gua-gua karst di Kabupaten Malang. Metode yang digunakan yaitu survei lapangan dan analisis data sekunder. Pengukuran dan dokumentasi digunakan untuk mengetahui gambaran dari gua tersebut dilihat dari peta. Hasil kajian menunjukkan kedalaman lorong vertikal di Kabupaten Malang bervariasi berkisar antara 4,33 - 33,77 m, berupa singlepits maupun multipits. Selain itu, lorong vertikal di Kabupaten Malang memiliki beberapa tipe yaitu, shaft dengan single atau multipits, chimney, dan canyon. Kondisi lorong vertikal di Kabupaten Malang diakibatkan oleh proses pengangkatan yang terjadi pada masa lampau dan diikuti dengan perubahan muka air tanah yang ada di daerah tersebut. Pada bentukan chamber di masing-masing gua, menunjukkan ceruk memiliki persentase chamber yang tinggi, mengingat lorong yang terbentuk memiliki panjang lorong yang pendek. Sistem lorong gua yang membentuk volume chamber yang besar terlihat adanya runtuhan dan pertemuan sungai bawah tanah. Pada kondisi lorong vertikal memiliki nilai volume chamber yang kecil. Proses terbentuknya chamber pada wilayah kajian berada pada kondisi vadose dan epifreatik, kondisi ini terjadi dari beberapa proses yang terjadi di dalam gua, baik proses struktural, hidrologis, maupun runtuhan yang hingga saat ini masih terjadi. Terjadinya runtuhan gua mengakibatkan adanya subsidence yang menyebabkan tereksposnya lorong gua ke permukaan.
Pengaruh model discovery learning berbantuan lembar kegiatan siswa (LKS) terhadap kemampuan berpikir analitis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gondanglegi Filia Rani Artanti; Dwiyono Hari Utomo; Alfi Sahrina
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.538 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i3p350-360

Abstract

Model Discovery Learning dipilih dalam penelitian ini karena beberapa alasan. Alasan tersebut diantaranya: (1) Discovery Learning sesuai dengan kurikulum 2013, (2) Discovery Learning memiliki kegiatan pengalaman langsung dan memotivasi siswa untuk memecahkan masalah, serta (3) Discovery Learning melatih kemampuan berpikir analitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Discovery Learning Berbantuan LKS terhadap kemampuan berpikir analitis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gondanglegi. Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan desain posttest only control grup design. Penelitian ini menggunakan dua kelas sebagai subjek penelitian yaitu kelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model Discovery Learning berbantuan LKS dan kelas kontrol diberikan perlakukan dengan pembelajaran konvensional. Pemilihan subjek penelitian tersebut menggunakan purposive sampling yang memiliki nilai rata-rata ulangan harian yang hampir sama. Instrumen yang digunakan yaitu soal essay kemampuan berpikir analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan berpikir analitis siswa pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan model Discovery Learning memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi (82,00) dibandingkan dengan kelas kontrol yang diberikan permbelajaran konvensional (75,59). Hasil analisis uji-T mendapatkan nilai signifikansi 0,003 atau <0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa (H0) ditolak dan (H1) diterima, sehingga model pembelajaran Discovery Learning berbantuan lembar kegiatan siswa (LKS) berpengaruh terhadap kemampuan berpikir analitis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gondanglegi.
INVENTARISASI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE Alfi Sahrina; Sumarmi Sumarmi; Listyo Yudha Irawan; Yuswanti Arianti Wirahayu; Ardyanto Tanjung; Febrian Arrya Withuda; Dwi Fitriani; Galih Fajar Sukoco
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v5i2p61-69

Abstract

Tambakrejo Village has a unique landscape appearance. The landscape’s appearance needs to be identified to determine the potential of natural resources. The purpose of this study is to inventory the potential of natural resources using smartphones so they can be used sustainably by local communities. The method used in this study is a field survey by collecting data related to natural resources with a spatial approach. The applications used are Avenza Maps and Kobo Collect. The results showed that Tambakrejo Village has several types of landforms, including karst, coastal, old volcanic hills, and alluvial plains (fluvial). These landforms have different natural resource potentials from other landforms. The karst area has land, water, landscape, mineral, and biological resources. Alluvial plains have water and land resources. Meanwhile, in the old volcanic hills, there are forest and land resources, and the coastal areas are in the form of mangrove resources, coral reefs, and seagrass beds. These resources must be managed wisely and carefully so that their sustainability can be maintained. This is because inappropriate natural resource management can cause drought in limestone areas, flooding in alluvial plains, and land degradation in limestone and hilly areas.Desa Tambakrejo memiliki kenampakan bentang alam yang cukup unik. Kenampakan bentang alam tersebut perlu diidentifikasi untuk mengetahui potensi sumber daya alam. Tujuan penelitian ini untuk menginventarisasi potensi sumber daya alam dengan menggunakan telepon pintar agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat lokal. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah survei lapangan dengan melakukan pendataan terkait sumber daya alam dengan pendekatan keruangan. Aplikasi yang digunakan yaitu Avenza Maps dan Kobo Collect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Tambakrejo memiliki beberapa jenis bentuk lahan antara lain karst, kepesisiran, perbukitan vulkanik tua, dan dataran aluvial (fluvial). Bentuk lahan tersebut memiliki potensi sumber daya alam yang berbeda dengan bentuk lahan yang lain. Adapun daerah karst memiliki sumber daya lahan, air, lanskap, mineral, dan sumber daya hayati. Pada dataran aluvial memiliki sumber daya air dan lahan. Sementara pada perbukitan vulkanik tua berupa sumber daya hutan dan lahan, dan daerah kepesisiran berupa sumber daya mangrove, terumbu karang, dan padang lamun. Sumber daya tersebut harus dikelola bijaksana dan penuh kehati-hatian agar kelestariannya dapat terjaga. Hal ini dikarenakan pengelolaan sumber daya alam yang tidak sesuai dapat menyebabkan bencana kekeringan pada daerah batu gamping, banjir pada dataran aluvial, dan degradasi lahan pada daerah batu gamping dan daerah perbukitan.
Pengaruh model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) berbantuan instagram terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran Geografi Fitri Nur Indra Swari; Yuswanti Ariani Wirahayu; Alfi Sahrina; Novita Selviana
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 2 No. 11 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Project Based Learning (PjBL) learning model has many advantages, one of them being directing students to think creatively. Creative thinking is important for students to help create new ideas smoothly to solve problems. The application of PjBL needs to be assisted by Instagram because it makes it easier for teachers and students to communicate project implementation while stimulating student creativity. The purpose of the study was to determine the effect of the PjBL model assisted by Instagram on students' creative thinking skills in geography subjects. The method used is quasi-experimental with a posttest-only control group design using two classes, that is class XI IPS 4 as the experimental class, and class XI IPS 2 as the control class which was determined based on the purposive sampling technique. The instrument used is a test in the form of essay questions totaling 10 questions. Data were analyzed using a t-test and obtained sig value. (2-tailed) 0.000 so that the PjBL model assisted by Instagram has a significant effect on students' creative thinking skills in geography subjects for class XI IPS MAN Kota Batu. The most influential syntax in bringing up all indicators of creative thinking is starting with essential questions, monitoring the students and the progress of the project, and asses the outcome, while the syntax that does not bring up indicators of creative thinking is to arrange a schedule. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah mengarahkan siswa untuk berpikir kreatif. Berpikir kreatif penting dimiliki oleh siswa dalam membantu menciptakan berbagai gagasan baru dengan lancar guna menyelesaikan permasalahan. Penerapan PjBL perlu berbantuan instagram karena mempermudah guru dan siswa dalam mengkomunikasikan pelaksanaan proyek sekaligus merangsang kreativitas siswa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh model PjBL berbantuan instagram terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran geografi. Metode yang digunakan berupa eksperimen semu dengan posttest-only control group design dengan menggunakan dua kelas, yaitu kelas XI IPS 4 sebagai kelas eksperimen, dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol yang ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes berupa soal esai berjumlah 10 butir soal. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t dan didapat nilai sig. (2-tailed) 0,000 sehingga model PjBL berbantuan instagram berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS MAN Kota Batu. Sintaks yang paling berpengaruh dalam memunculkan seluruh indikator berpikir kreatif yaitu penentuan pertanyaan mendasar, memonitor siswa dan perkembangan proyek, serta penilaian hasil proyek, sedangkan sintaks yang tidak memunculkan indikator berpikir kreatif adalah menyusun jadwal.
Potensi Gua Coban Perawan Dan Sekitarnya Untuk Menunjang Wisata Minat Khusus Di Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang-Indonesia Fatiya Rosyida; Alfi Sahrina; Yuswanti Ariani Wirahayu; Akbar Wiguna; Galih Fajar Sukoco; Muhamad Fuad Chabib; Mohammad Ainul Labib
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 7 No. 1 (2023): Edisi Bulan Januari
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jgel.v7i1.10020

Abstract

Gua Coban Perawan berada pada Kawasan bentangalam karst di Desa Sidodadi Kecamatan Gedangan. Tujuan penelitian adalah 1). menganalisis sebaran kenampakan karst di sekitar Gua Coban Perawan; 2). menganalisis karakteristik gua-gua di sekitar Gua Coban Perawan; 3) melakukan pemetaan Gua Coban Perawan dan sekitarnya; dan 4) menganalisis aspek edukasi wisata Gua Coban Perawan dan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survei lapangan, yaitu pengambilan kenampakan fitur karst dan survei bawah permukaan. Hasil survei lapangan digunakan untuk membuat peta gua dan analisis morfometri pada segmen lorong gua digunakan untuk melihat bentuk segmen lorong. Penggunaan software survex untuk membuat centerline gua dan penggunaan ArcGIS untuk membuat peta gua. Hasil inventarisasi gua memperlihatkan terdapat 15 gua yang berada di sekitar Gua Coban Perawan. Gua-gua tersebut memiliki karakteristik masing-masing. Gua Coban Perawan merupakan gua yang berada pada kawasan karst dengan bentukan yang unik. Gua Coban memiliki lorong horizontal, dan terdapat lorong vertical pada pintu masuk yang lain. Aliran masuk dan keluar menjadi penciri dari gua ini. Kondisi lorong gua yang di dominasi antara aliran air bawahtanah dan bongkahan batuan. Ornament gua berkembang pada gua ini. Selain Gua Coban Perawan, terdapat pula Gua Jenggot. Gua ini memiliki kemelimpahan ornament gua. Gua ini merupakan lorong kering dengan kondisi gua horizontal. Kedua Dengan adanya kenampakan yang ada di Gua Coban Perawan, dapat dijadikan sebagai wisata minat khusus berupa petualang dan edukasi. Edukasi wisata gua terkait keanekaragaman ornament gua, sungai bawahtanah, batuan penyusun berupa batugamping, biota gua, karakteristik lorong gua. Disamping itu, Gua Coban Perawan dan Gua jenggot dapat dijadikan sebagi blok wisata dengan memberikan beberapa wahana bermain bagi wisatawan.
Co-Authors A, Andika Aulya A.A. Ketut Agung Cahyawan W Aan Seftian Hardianto Agung Suprianto Agung Suprianto Agung Suprianto Akbar Wiguna Alfyananda Kurnia Putra Anang Yuliyanto Andika Aulia Ahmad Andika Aulya Andika Aulya A Annisa Rizki Riyandini Ardyanto Tanjung Ayu Romadhoni Ayu Romadhoni Bagus Setiabudi Wiwoho Cintya Fandani Rivaldi Ciptaningrat Erdi Pamungkas Devi Prasetyo Devi Prasetyo Devy Prasetyono Devy Prasetyono Didik Gunawan Diky Al Khalidy Djoko Soelistijo Dwi Fitriani Dwi Fitriani Dwi Fitriani Dwi Fitriani Dwi Raudatul Jannah Dwiyono Hari Utomo Farandy Imantaka Fatiya Rosyida Febria Ika Rustyana Febrian Arrya Withuda Febrian Arrya Withuda Febrian Arrya Withuda Filia Rani Artanti Fitri Nur Indra Swari Galih Fajar Sukoco Galih Fajar Sukoco Galih Fajar Sukoco Galih Sukoco Hadi Soekamto heppy mafudhotul auwaliyah Ifan Deffinika Ika Zutiasari Ilham Adenan Hidayatullah Inaisya Putri Hartono Intan Bigita Kusumawati Irianto, Prasetyo Adi Ivan Sulistio Joko Agus Triyono Joko Agus Triyono Khoirul Hidayat Khoirul Hidayat Labib, Mohammad Ainul Listyo Yudha Irawan M. Hadi Satria Masruroh, Heni Mika Talita Gabriele Mohamad Choirul Anam Mohammad Ainul Labib Mohammad Ainul Labib Mohammad Ainul Labib Mohammad Yusril Abidin Muhamad Fuad Chabib Muhammad Ilham Athalla Naufal Susantyo Muhammad Jimly Assiddicky Muhammad Rafif Fadihilah Muhammad Sainul Fadlan Nafisah Fitriana Naqia Min Ma asika Ninik Sri Indayani Novita Selviana Prasetyo Adi Irianto Purwanto Purwanto Putri Agustina Nurbaiti Putri Ulandari Restu Bintang Mahardika Rizki Dwi Anggraini Sitti Muwakkira Sumarmi Sumarmi Syaiful Effendi Syaiful Effendi Syamsul Bachri Veronika Ernestin Delarosa Yusuf Suharto Yuswanti Ariani Wirahayu Yuswanti Arianti Wirahayu