Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PATOGENISITAS BEBERAPA ISOLAT CENDAWAN TERBAWA BENIH KAKAO HIBRIDA BAHARUDIN, BAHARUDIN; PURWANTARA, A.; ILYAS, S.; SUHARTANTO, M.R.
853-8212
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBenih kakao hibrida diketahui dapat membawa beberapa mikrobayang bersifat patogenik dan menurunkan mutu benih. Penelitian bertujuanuntuk mengetahui pengaruh beberapa isolat cendawan terbawa benihterhadap penurunan viabilitas benih dan vigor bibit kakao hibrida.Penelitian dilakukan di Kebun Benih Pusat Penelitian Kopi dan KakaoIndonesia, Jember, Laboratorium Mikrobiologi dan rumah kaca BalaiPenelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor, pada bulan Julisampai November 2008. Penelitian menggunakan 13 cendawan terbawabenih kakao hibrida. Benih diperoleh dari persilangan buatan antara kakaoTSH 858 dengan Sca 6. Penelitian menggunakan model Rancangan AcakLengkap dengan 4 ulangan. Inokulasi patogen pada benih kakao dilakukandengan cara merendam benih di dalam suspensi patogen dengan kerapatan10 6 spora/ml selama 30 menit. Selanjutnya benih ditanam pada media pasirsteril dalam boks plastik ukuran 30 x 30 cm, menurut rancangannya.Setiap perlakuan diulang 4 kali. Parameter yang diamati adalah dayaberkecambah, indeks vigor, kecepatan tumbuh relatif, kecepatanberkecambah T 50 , laju pertumbuhan kecambah, jumlah daun, tinggi bibit,panjang akar, jumlah akar dan kematian benih. Data dianalisis denganANOVA dan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa ke-13 spesies cendawan bersifat patogenikpada benih kakao hibrida. Cendawan patogen terbawa benih yang bersifatpatogenik adalah Aspergillus flavus, A. ochraceus, Cladosporiumherbanum,  Curvularia  geniculata,  Fusarium  oxysporum,  Phomaglomerata dan Macrophoma sp. Cendawan patogen tersebut dapatmenurunkan daya berkecambah 20-40%, indeks vigor 30-47%, kecepatantumbuh relatif 13-45%, dan meningkatkan kecepatan perkecambahan(T 50 menurun) dari 0,62-7,36 hari. Ke-13 isolat patogen dapatmenyebabkan kematian benih 29-52% dibanding kontrol. Ke-13 isolatpatogen juga menginfeksi bagian tanaman seperti kotiledon, daun, batangdan akar bibit kakao, namun hanya Phoma glomerata dan Macrophomasp. yang menurunkan tinggi bibit, jumlah daun, jumlah dan panjang akarsecara nyata. Tujuh dari 13 isolat cendawan patogen terbawa benih tidakhanya menurunkan viabilitas dan vigor benih kakao hibrida tetapi jugadapat berkembang pada bibit sehingga perlu penanganan benih secara dini.Kata kunci: benih hibrida, patogen terbawa benih, viabilitas, vigor benih,Theobroma cacaoABSTRACTIn 2009 revitalization of cacao plantations in Indonesia required 168million seeds. Distribution of low quality and infected seeds leads to hugelosses and in a long term will destruct cultivation of cacao. Seed-bornepathogens of infected cacao hybrid seeds are dangerous because they mayreduce physiological qualities of the seeds. The study aimed atdetermining the effect of several isolates of seed borne fungi on theviability and vigor of hybrid cacao seeds as well as growth of theseedlings. The study was conducted at the Seed Garden Indonesian Coffeeand Cacao Research Center in Jember, Microbiology Laboratory and glasshouse of Biotechnology Research Institute for Estate Crops of Indonesia,Bogor, from July to November 2008. The study used 13 seed-borne fungiin hybrid cacao. The cacao seeds were obtained from hand pollinatedcrossing between TSH 858 with Sca 6. The experiment was arranged usingCompletely Randomized Design with four replicates. Cacao seeds wereinoculated by immersing them for 30 minutes in the spore suspension of13 isolates of seed-borne fungi CTB at a density of 10 6 spores/ml. Afterinoculation, the seeds were planted on sterile sand in a plastic box (30 x 30cm). Parameters observed were germination rate, vigor index, KCT-R T 50rate of seedling growth, leaf number, seedling height, root length, rootnumber, and level of pathogenicity. Data were analyzed by ANOVAfollowed with Duncans Multiple Test. The results showed that the 13species of seed-borne pathogens were in hybrid cacao seeds with varyingpathogenicity. The most pathogenic fungi were Aspergillus flavus,Aspergillus ochraceus, Cladosporium herbanum, Curvularia geniculata,Fusarium oxysporum, Phoma glomerata, and Macrophoma sp. Seed bornepathogenic fungi had the ability to reduce seed germination of 20-40%,vigor index of 30-47%, relative growth rate of 13-45%, and delayedgermination speed (T 50 decreases) from 0.62 to 7.36 days. Seed bornepathogens caused (29-52%) death seed compared to control. All that 13isolates of seed-borne pathogens infected plant tissues such as cotyledons,leaves, stems, and roots of cacao seedlings, but only isolates of Phomaglomerata and Macrophoma sp. which lowered the height of seedlings,leaf number, root number and length. The study indicated that infection ofseed-borne pathogens on cacao seed hybrid can cause seed death.Therefore, seeds should be handled properly.Key words: hybrid seeds, seed borne pathogens, viability, seed vigor,Theobroma cacao
HUBUNGAN ANTARA KERAGAMAN BIOFISIK DAN FISIOLOGIS BENIH DENGAN VIGOR BENIH DAN BIBIT KAKAO HIBRIDA BAHARUDIN, BAHARUDIN
853-8212
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenentuan karakteristik biofisik guna menghasilkan benih dan bibit berkualitas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaman hubungan mutu biofisik dan fisiologis benih terhadap vigor benih dan bibit kakao hibrida. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai November 2010, di Kebun Benih, Puslitkoka, Jember dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB serta di rumah kacaBalai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor. Penelitianmenggunakan Rancangan Acak Kelompok, lima jenis kakao hibrida danempat ukuran benih, dengan empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman karakteristik biofisik benih kakao GC 7, ICS 13 dan 60,TSH 858 dan UIT 1 pada jumlah dan bobot benih sangat bervariasi. Keragaman hubungan karakteristik biofisik untuk panjang, diameter, tebal dan bobot per 100 benih optimal pada benih kakao ukuran besar GC 7, ICS60, dan TSH 858, sangat besar ICS 13 dan UIT 1. Ukuran benih berkaitan dengan mutu fisiologis perkecambahan benih, nilai, periode, daya, dan lajukecambah optimal ukuran benih sedang dan besar pada kakao GC 7, ICS60, dan TSH 858, ICS 13 dan UIT 1 pada ukuran benih sedang, besar dansangat besar. Ukuran benih berhubungan dengan daya hidup benih terbaikkakao GC 7, ICS 60, dan TSH 858 untuk ukuran sedang dan besar, ICS 13dan UIT 1 ukuran benih besar dan sangat besar. Pertumbuhan bibitberkaitan dengan panjang tunas, panjang akar, diameter batang, dan tunas,rasio bobot kering akar dan tunas terbaik kakao GC 7 dan TSH 858 padaukuran sedang dan besar, ICS 60 benih besar serta ICS 13 dan UIT 1ukuran besar dan sangat besar. Perkembangan hasil total bobot keringtunas, daun dan bibit, bobot kering akar, total bobot kering bibit, dan rasiobobot kering akar dan tunas (A:T) optimal pada benih ukuran sedang,besar dan sangat besar.Kata kunci: Theobroma cacao, benih hibrida, matriconditioning, seleksibenih, vigor benihABSTRACTDetermination of biophysical and physiological characteristics ofseeds is essential in order to produce quality seeds and seedlings. Thestudy aims to determine the diversity of biophysical and physiologicalrelationship quality seed from the seed vigor and hybrid cacao seedlings.The experiment was conducted in May and November 2010. The studywas conducted at Seed Gardens, Puslitkoka, Jember and Seed LaboratoryScience and Technology IPB and in greenhouse Indonesian BiotechnologyResearch for Estate Crops, Bogor. The study used a randomized block design, five and four types of hybrida cocoa seed size, with four replications. The results showed the diversity of biophysical characteristicsof cacao seeds GC 7, ICS 13 and 60, TSH 858 and UIT 1 on number andweight of seeds. The diversity of the biophysical characteristics of therelationship to length, diameter, thickness and weight per 100 seeds on theoftimal size of a large cocoa seeds GC 7, ICS 60, and TSH 858, a verylarge ICS 13 and UIT 1. Size physiological seed quality associated withthe germination of seeds, value, period, the power, and the optimal rate ofgermination medium and large seed size in cocoa GC 7, ICS 60, and TSH858, ICS 13 and UIT 1 seed sizes medium, large and very large. Seed sizeassociated with the best seed vitality of cacao GC 7, ICS 60, and TSH 858for medium and large size, ICS 13 and UIT 1 large seed size and verylarge. Seedling growth related to the length of shoots, root length, stemdiameter, and shoots, root dry weight ratio and best buds of cacao GC 7and TSH 858 on medium and large size, large seed ICS 60 and ICS 13 andUIT 1 large and very large size. The development of the dry weight of thetotal yield of shoots, leaves and seeds, root dry weight, total dry weight ofthe seeds, and the ratio of dry weight of roots and shoots (A:T) on theoptimal size of the seed medium, large and very large.Key words: Theobroma cacao, hybrid seeds, matriconditioning, seedselection, seed vigor
Pengaruh Perlakuan Benih dan Media Tanam untuk Meningkatkan Vigor Bibit Kakao Hibrida Baharudin, Baharudin; Rubiyo, Rubiyo
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bibit dengan vigor tinggi proses metabolik yang diperlukan untuk pertumbuhan menjadi aktif sehingga menghasilkan tanaman kakao dengan mutu fisiologis, fisik dan patologis yang baik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara perlakuan benih dengan menggunakan matriconditioning plus agens hayati dan media tanam untuk meningkatkan kesehatan dan vigor bibit kakao hibrida. Penelitian dilaksanakan di Kebun Induk Benih Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Jember, Laboratorium Benih IPB, Laboratorium dan Rumah Kaca Mikrobiologi Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia Bogor, pada bulan Juli 2009 sampai April 2010. Penelitian terdiri atas dua faktor dengan Rancangan Acak Kelompok. Faktor pertama adalah perlakuan benih dan faktor kedua adalah media tanam. Penelitian menggunakan benih kakao dari hasil persilangan buatan antara UIT 1 x Sca 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih kakao hibrida yang diperlakukan dengan matriconditioning + agens hayati dan ditanam dalam media tanah, pasir, dan kompos (2:1:1) + agens hayati, memiliki pertumbuhan tinggi bibit, bobot kering akar, bobot kering bibit, serta kandungan N dan P pada daun yang lebih tinggi. Benih yang diperlakukan dengan matriconditioning + agens hayati menghasilkan pertumbuhan jumlah daun, diameter batang, luas daun, dan panjang akar yang lebih tinggi. Perlakuan media tanah, pasir, dan kompos (2:1:1) + T. harzianum DT/38 dan T. pseudokoningii DT/39 menghasilkan pertumbuhan diameter batang, luas daun, jumlah akar, panjang akar dan kandungan K daun yang lebih tinggi.Kata Kunci: Theobroma cacao, agens hayati, benih hibrida, matriconditioning, media tanamGood planting materials both genetically and physiologically are needed to obtain optimal growth and production of cocoa trees. It is however often found suboptimal growth of the crops in the fields be likely due to the cocoa seedlings used are not provided well. A study was carried out to evaluate the effects of seed treatments and growth medium to improve the health and the vigor of cocoa seedlings. The study was conducted at Parent Seed Garden of Indonesian Research Center for Coffee and Cocoa in Jember, IPB Seed Laboratory and Microbiology Laboratory and green house of Indonesian Biotechnology Research Institute for Estate Crops, Bogor, from July 2009 to April 2010. The factors examined consists two factors arranged in a randomized block design with 4 replicates. The first factor is seed treatments, 2 levels: (1) untreated (control) and (2) seedlings treated with matriconditioning + bio control agents (T. harzianum and T. pseudokoningii, density of 106 spores/ml). The second factros is growth medium (composition of soil and others) consisting of 6 levels: (1) soil; (2) soil:san (2:1); (3) soil:compost (2:1); (4) soil:sand:compost (2:1:1); (5) soil:compost (2:1) + T. harzianum and T. Pseudokoningii, density of 106 spores/ml; (6) soil:sand:compost (2:1:1) + T. harzianum and T. Pseudokoningii, density of 106 spores/ml each. Results showed that seeds treated with matriconditioning + bio control agents planted on growth medium of soil, sand, and compost (2:1:1) + bio control agents yielded better performance in height of seedlings, dry weight of root, dry weight of seedlings, also N and P content in leaf. Seeds treated with matriconditioning + bio control agents yielded better performance in number of leaves, stem diameter, leaf area, and root length. Growth medium of soil, sand, compost (2:1:1) + T. harzianum and T. Pseudokoningii DT/39 treatment yielded better performance in stem diameter, leaf area, number of root, and K content in leaf.
PENGARUH STRATEGI PAIKEM DAN MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA SISWA KELAS V SDN 2 PERUMNAS WAY HALIM KEC. KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 BAHARUDIN, BAHARUDIN; S, ROPLIN ZAKARIA
TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 3, No 1 (2016): TERAMPIL
Publisher : Institut Agama Islam Negeri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.762 KB)

Abstract

Permasalahan penelitian ini berkaitan lemahnya kemampuan (kompetensi) menulis cerita siswa, dikarenakan minat baca rendah dan strategi pembelajaran masih bersifat konvensional. Strategi pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), substansi aplikasinya menempatkan siswa sebagai subjek utama belajar. Melalui penelitian secara mendalam mengenai variabel strategi PAIKEM dan minat baca siswa, maka ingin dibuktikan efektifitas strategi PAIKEM dibandingkan dengan strategi konvensional pada siswa yang memiliki minat baca tinggi siswa dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat baca rendah terhadap kemampuan menulis cerita di Kelas V SDN 2 Perumnas Way Halim Kec. Kedaton Bandar Lampung. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif  dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Rancangan/desain eksperimen menggunakan faktorial 2 x 2. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SD SDN 2 Perumnas Way Halim dan pemilihan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Varibel terikat adalah kemampuan menulis cerita dan variabel bebasnya, meliputi: strategi pembelajaran (A) dan minat baca (B). Strategi pembelajaran dibedakan antara strategi PAIKEM (A1) dan strategi konvensional (A2), sedangkan minat baca dibedakan antara  minat baca tinggi (B1) dan minat baca rendah (B2). Teknik pengumpulan data, menggunakan observasi, wawancara, tes, angket, dan dokumentasi. Uji persyaratan analisis diterapkan uji normalitas dan homogenitas, selanjutnya data dianalisis dengan teknik ANAVA (Analysis of Variance) dua jalur dengan menggunakan taraf signifikansi α = 0,05 (5%). Kesimpulan penelitian adalah: (1) Terdapat pengaruh kemampuan menulis cerita antara siswa yang diajar dengan strategi PAIKEM dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan strategi konvensional, (2) Terdapat pengaruh kemampuan menulis cerita antara siswa yang memiliki minat baca yang tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat baca yang rendah di Kelas V. (3) Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara strategi PAIKEM dan minat baca terhadap kemampuan menulis cerita di Kelas V. 
ANALISIS PERBEDAAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF YANG BERKOMBINASIPADA MATERI IPA DI MIN BANDAR LAMPUNG BAHARUDIN, BAHARUDIN; FITERIANI, IDA
TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 4, No 2 (2017): TERAMPIL
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.221 KB)

Abstract

Abstrak  Permasalahan penelitian ini beranjak dari data penelitian yang  menunjukkan proses pembelajaran IPA di SD/MI yang berlangsung kurang memfasilitasi peserta didik untuk memiliki pengetahuan sains (scientific knowledge), keterampilan proses ilmiah (scienific process skills), dan sikap ilmiah (scienific attitute) secara terpadu dan menyeluruh. Akibatnya mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, kombinasi  pembelajaran kooperatif NHT dan STAD pada pembelajaran IPA materi proses terjadinya fotosintesis diyakini dapat memperkuat pemahaman konsep siswa, keterampilan mempraktekkannya dalam sebuah eksperimen (percobaan) dan sekaligus menumbuhkan karakter ilmiah siswa, karena desain pembelajaran yang disetting mendorong siswa untuk bisa belajar bersama dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi kemampuannya. Dengan demikian, akan terbentuk sinergitas yang positif dalam mengembangkan potensi diri untuk meraih prestasi dan kemajuan bersama-sama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental design). Desainnya Nonequivalent Control Group Design. Pada kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan kombinasi pembelajaran kooperatif NHT dan STAD, sedangkan kelas kontrol sebagaimana lazimnya metode yang digunakan, seperti ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi dengan berbantu media gambar. Tempat penelitian di MIN 11 Bandar Lampung dan waktu penelitian berlangsung pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018. Populasi penelitian meliputi seluruh siswa kelas V yang berjumlah 64 orang dan sampel penelitian adalah kelas V A sebagai kelas eksperimen dan kelas V B sebagai kelas kontrol. Penetapan kelas sampel menggunakan teknik acak (random sampling). Untuk instrumen penelitian menggunakantes hasil belajar kognitif berbentuk pilihan ganda, dengan jumlah 25 soal. Tes dilakukan berulang yaitu sebelum (pretes) dan sesudah (posttes). Instrumen sebelum digunakan telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Terakhir, dilakukan pengujian hipotesis, namun sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas dengan taraf signifikan 5%. Pengujian hipotesis dengan rumus t (t-test) dependent. Pengujian dibantu program SPSS 17.0. Kriteria penetapan, jika nilai Asymp.Sig≤ α, maka H0 ditolak dan sebaliknya jika nilai Asymp. Sig> α, maka H0  diterima. Hasil penelitian menunjukkan 1) Perhitungan data statistik deskriptif, pada kelas eksperimen nilai rata-rata 70,66, median 80, modus 80, nilai minimum 65 dan nilai maksimum 100. Sedangkan pada kelas kontrol; nilai rata-rata 53,73, median 75, modus 75, nilai minimum 60 dan nilai maksimum 80. Hasil membuktikan bahwa kelas eksperimen lebih unggul daripada kelas kontrol dalam pencapaian skor/nilai hasil belajar. 2) Pengujian hipotesis, diketahui nilai thitung sebesar  3.618 dan Sig sebesar 0,000, dengan dibandingkan dengan taraf signifikansi α = 0,05 (5 %), maka Sig sebesar 0,000<α = 0,05 (5 %), sehingga keputusannya 𝐻𝑜ditolak dan 𝐻1 diterima. Kesimpulannya terdapat perbedaan hasil belajar kognitif pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif yang berkombinasi antara NHT dan STAD dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional pada materi IPA Proses Fotosintesis di Kelas V MIN 11 Bandar Lampung. 3) Hasil analisa mengungkapkan penyebab perbedaan pencapaian hasil belajar yang diperoleh siswa terletak pada sistem pembelajaran yang dibangun dan penempatan kedudukan siswa dalam belajar.    Kata Kunci: Kombinasi pembelajaran kooperatif  NHT dan STAD, hasil belajar, dan pembelajaran IPA di SD/MI
PENGARUH JENIS DAN KOMPOSISI PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK NPK TERHADAP SERAPAN NITROGEN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS LEMBAH PALU DI ENTISOL SIDERA Prastya, David; Wahyudi, Imam; Baharudin, Baharudin
AGROTEKBIS Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of the type and composition as well as the interaction of inorganic fertilizers (NPK) and organic fertilizers (piles of chicken) to the N uptake in entisols Sidera. This study uses a randomized block design (RBD), which consisted of 9 treatments were repeated 3 times so that there 27 experimental units. The treatment consisted of control and 2 types of fertilizers inorganic fertilizers doses of 150 kg/ha, inorganic fertilizer dose of 300 kg/ha of organic fertilizer dose 10 ton/ha and a dose of organic fertilizer 40 ton/ha. Data were analyzed using analysis of variance to determine the effect between treatments. If the results of analysis of variance showed a significant effect, then tested further by using 5% honest significant difference (HSD 5%). The results showed that administration of inorganic fertilizer (NPK) dose of 300 kg/ha significantly increased uptake of nitrogen to crops, organic fertilizer (piles of chicken) dose 40 ton/ha very significantly increased uptake of nitrogen and no significant interaction between the treatment of inorganic fertilizers (NPK) and organic puopuk (piles of chicken) on plant nitrogen uptake of onion (Allium ascalonicum L.). Key Words: Entisol Sidera, Onion, nitrogen uptake.
UJIAN NASIONAL DAN PEMBUDAYAAN SISWA AKTIF BELAJAR (Refleksi Pasca Putusan Permendikbud No. 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN) BAHARUDIN, BAHARUDIN
TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 2, No 1 (2015): TERAMPIL
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.483 KB) | DOI: 10.24042/terampil.v2i1.1283

Abstract

Pendidikan merupakan wahana pembentukan karakter bangsa (character building). Ini artinya, pembangunan bangsa bukan hanya memperhatikan acuan substantif konseptual saja, tetapi lebih pada attitude yang tercermin dalam perilaku warga negaranya dalam sehari-hari. Dikeluarkannya Permendikbud       No. 5 Tahun 2015, revisi dari Permendikbud No.144 Tahun 2014 tentang  Kriteria Kelulusan  Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Program Kesetaraan dan Ujian Nasional merupakan respon progresif pemerintah dalam menjawab polemik permasalahan seputar UN. Terlepas dari perkara UN sebagai ketetapan kelulusan siswa atau bukan, sudah suatu kewajiban bagi siswa untuk semangat dalam belajar. Sekolah tidak semestinya diorientasikan hanya untuk mendapatkan ijazah dan sekedar lulus, namun terpenting bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sebanyak-banyaknya yang sangat berguna bagi masa depannya nanti. Pembudayaan siswa aktif belajar dengan menempatkan siswa sebagai subjek/pelaku belajar harus menjadi habit dan kebutuhan bagi siswa. Premis ini memberikan pesan bahwa setiap guru harus merancang skenario pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat beraktivitas belajar sebanyak mungkin dan memperoleh pengalaman belajar yang bermakna
Kemampuan Siswa Mengoprasikan Penjumlahan Dan Pengurangan Dengan Bantuan Benda Kongkrit Pada Pelajaran Matematika Kelas Ii Sdn 1 Gunung Rajak Baharudin, Baharudin
PALAPA: Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 (2014): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIT Palapa Nusantara Lombok NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.214 KB)

Abstract

Pendidikan merupakan tanggung jawab keluarga sekolah dan lingkungan. Keberhasilan pendidikan tiga komponen tersebut sangat menentukan. Disamping tiga komponen tersebut, metode atau strategi pembelajaran, alat-alat pembelajaran juga mutlak diperlukan. Rumusan masalah dalam peneliian ini adalah bagaimana pengunaan benda-benda kongkrit mampu meningkatkan kemampuan siswa kelas II SDN 1 Gunung Rajak dalam mengoprasionalkan penjumlahan dan pengurangan pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengoprasionalkan penjumlahan dan pengurangan dengan benda-benda kongkrit, juga diharapkan bermanfaat bagi siswa, peneliti, maupun orang tua murid. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas II SDN 1 Gunung Rajak sebanyak 37 siswa yang dilakukan 2 siklus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui observasi pengamatan diskusi dan evaluasi. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan dari kegiatan pratindakan, siklus I dan siklus II. Dalam penelitian pratindakan siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 35 % setelah dilakukan tindakan dengan alat bantu benda-benda kongkrit. Ketuntasan belajar siswa dalam siklus I naik menjadi 97 % dilanjutkan siklus selanjutnya seluruh siswa mengalami ketuntasan belajar. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa benda-benda kongkrit dapat membantu siswa dalam mengoprasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan pada pembelajaran matematika kelas II, sehingga prestasi belajar mengalami kemajuan
Pengendalian Berbasis Ramah Lingkungan Hama PBK Terhadap Peningkatan Produktivitas Dan Pendapatan Petani Kakao Baharudin, Baharudin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.541 KB) | DOI: 10.37149/3124

Abstract

Makalah ini bertujuan untuk memahami teknologi pengendalian hama PBK secara dekat dengan konsep pengendalian hama secara terpadu berbasis ramah lingkungan dan peningkatan produktivitas dan pendapatan petani kakao. Hama PBK Conophomorpha cramerella Sn. secara luas sangat mengganggu tanaman kakao di Sulawesi Tenggara. Hama ini memiliki daya rusak cukup besar pada buah kakao muda (ukuran 8-14 cm), sehinga menurunkan produksi dan mutu biji kakao. Sebanyak 7-72% jumlah buah kakao dapat menyediakan satu sampai tiga generasi PBK. Intensitas serangan PBK di Sualwesi Tenggara cukup tinggi pada tahun 2000 kehilangan hasil 20.827,24 ton dengan kerugian Rp.193.694.124,50 dan tahun 2012 seluas 9.619,55 ha dengan kerugian Rp. 520.797.378. Presentase dan intensitas serangan PBK tergolong sedang dan ringan dengan pemberian Trichoderma harzianum DT/38 dan T. pseudokoningii DT/39, Trichoderma sp. spesifik Sultra, minyak serai wangi dan cengkeh serta Beauveria bassiana. Produktivitas kakao tertinggi pada pengendalian hama dan penyakit dengan Trichoderma sp. spesifik Sultra, T. harzianum DT/38 dan T. pseudokoningii DT/39, minyak serai wangi dan B. Bassiana dengan tingkat kerugian terendah. Pemberian agensia hayati dan pestisida nabati mampu menekan kehilangan hasil 269,91-382.47 kg/ha dengan kerugian sebesar Rp. 9.446.850-13.386.450 dan Rp. 9.359.000-13.991.950. Pendapatan petani peserta lembaga ekonomi masyarakat (LEM) kakao sebesar Rp. 7.848.184,69 dengan R/C 5,34 dan bukan peserta LEM Rp. 7.169.833,33 dengan R/C 7,15. Perolehan pendapatan tertinggi pada pemberian agensia hayati dan pestisida nabati sebesar Rp. 17.180.582-19.742.881 dengan peningkatan 5-98%. Pengendalian berbasis ramah lingkungan selain aman untuk kesehatan dapat meningkatkan pendapatan petani kakao.
Penggunaan Pestisida Nabati Untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit Pada Tanaman Pangan, Industri dan Hortikultura Baharudin, Baharudin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.568 KB) | DOI: 10.37149/3125

Abstract

Tanaman industri, pangan dan hortikultura pada lima tahun terakhir mengalami penurunan produksi baik dari segi kuantitas, maupun kualitas yang tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk baik di dunia maupun di Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah harus meningkatkan produksi pertanian salah satu melalui penggunaan pestisida nabati yang ramah lingkungan. Makalah ini bertujuan untuk mengendalikan Hama dan penyakit pada tanaman pangan, industry dan hortikultura berbasis ramah lingkungan. Penggunaan pestisida nabati di Indonesia dan di Sulawesi Tenggara sangat sesuai karena didukung dengan keanekaragaman hayati, tersedia di alam, biaya rendah dan sosial ekonomi petani. Keunggulan dari pestisida nabati mulai dari kandungan hingga hasil aplikasi untuk mengendalikan hama dan penyakit tidak berbeda dengan pestisida kimiawi, karena 50,58% mengatasi masalah hama, 19,40% penyakit, 5,60% pasca panen, 5,40% plasma nutfah dan 11,10% masalah lainnya. Kemampuan dalam mengendalikan pestisida nabati bersifat mencegah, mengusir, repellent, memerangkap, menghambat pertumbuhan, sporulasi dan rigumentasi, menurunkan bobot badan dan aktivitas hormonal, mengganggu komunikasi, pergantian kulit, menimbulkan tekanan sampai kematian. Di alam pestisida nabati mudah larut dan terurai atau hit an run. Peningkatan pendapatan petani dengan pestisida nabati sebesar Rp. 9.652.100/ha tidak berbeda dengan pestisida kimiawi/sintetis Rp. 9.920.000/ha dan pendapatan dengan pola introduksi teknologi sebesar Rp.12.930.000/ha dan teknologi petani Rp.2.400.000/ha, serta mengalami kerugian sebesar Rp. 1.701.800. Penggunaan pestisida nabati sudah menjadi perhatian beberapa kalangan baik peneliti, pengajar, penyuluh, stakeholders, petani, masyarakat luas baik nasiona maupun internasional dan pengguna lainnya.