Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Kompres Jahe Terhadap Nyeri Sendi Pada Lansia Yang Mengalami Osteoarthritis Di BSLU Mandalika NTB Rusmini Rusmini; Mira Utami Ningsih; Desty Emilyani; Masadah Masadah; Hadi Kusuma Atmaja; GA Sri Puja Warnis Wijayanti
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v3i2.194

Abstract

Nyeri sendi akibat Osteoarthritis pada lansia menyebabkan kerusakan kartilago yang melindungi dan memberi bantalan bagi sendi.Salah satu intervensi non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri sendi akibat Osteoarthritis yaitu Kompres Jahe di BSLU Mandalika NTB. Penelitian ini bertujuan Untuk Menganalisis Pengaruh Kompres Jahe Terhadap Nyeri Sendi Pada Lansia Yang Mengalami Osteoarthritis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra eksperimental dengan bentuk one group pre-post test design.  Teknik sampel menggunakan total sampling, sampel sebanyak 37 responden. Pengumpulan data dengan kuesioner, durasi kompres jahe 20 menit. Analisis menggunakan UjiPaired Sample T Test(a=0,05). Hasil menunjukkan bahwa nyeri sendi pada lansia yang mengalami Osteoarthritis sebelum diberikan intervensi kompres jahe yaitu terbanyak nyeri berat 25 lansia, nyeri sedang 12 lansia. setelah diberikan intervensi kompres jahe mengalami penurunan menjadi nyeri berat yaitu 3 lansia, nyeri sedang yaitu 27 lansia, nyeri ringan 7 lansia.  Hasil analisis statistik menunjukkan ada pengaruh kompres jahe terhadap nyeri sendi pada lansia yang mengalami Osteoarthritis. (p=0,000). Diharapkan lansia dapat menerapkan kompres jahe untuk mengatasi nyeri sendi akibat Osteoarthritis
Identifikasi Derajat Hipertensi Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kota Mataram Dewi Nur Sukma Purqoti; Mira Utami Ningsih
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 1, No 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.118 KB) | DOI: 10.32807/jkt.v1i2.35

Abstract

Terjadinya transisi epidemiologi yang paralel dengan transisi demografi dan transisi teknologi di Indonesia dewasa ini telah mengakibatkan perubahan pola penyakit dari penyakit infeksi ke Penyakit Tidak  Menular (PTM) meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases yang merupakan faktor utama masalah morbiditas dan mortalitas. Salah satu Penyakit Tidak Menular yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer. Upaya-upaya dalam menangani kasus hipertensi dengan cara terapi farmakologi dan non farmakologi. Tujuan  penelitian ini  adalah teridentifikasi derajat Hipertensi pada pasien hipertensi di puskesmas kota mataram. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Tehnik  pengambilan sampel yang digunakan yakni dengan Purposive Sampling. Analisa data yang digunakan adalah univariat dengan data disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian didapatkan rata-rata responden dalam penelitian ini berusia 50 sampai dengan 64 tahun (48.48%), dilihat dari jenis kelamin mayoritas perempuan (66.67%), mayoritas berpendidikan SD (48.48%), dan sebagian besar bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (45.45%) dan rata-rata untuk drajat hipertensi responden dalam penelitian ini dalam kategori Grade 1 (66.7%). Kesimpulan dalam penelitian ini masih tingginya kasus hipertensi Sehingga dibutuhkan upaya kolaboratif antara keluarga dan pelayan kesehatan untuk menjaga tekanan darah agar tetap stabil dalam rentang normal.
PENDAMPINGAN PEMANFAATAN JAHE MERAH SEBAGAI BAHAN PENGOBATAN NON-FARMAKOLOGI PADA MASYARAKAT DESA KARANG BAYAN Awan Dramawan; Rusmini Rusmini; Mira Utami Ningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.6622

Abstract

ABSTRAKPemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dapat diupayakan dengan memampukan masyarakat menyediakan bahan-bahan obat dari sumber-sumber yang mudah dijangkau dari alam sekitar. Bahan-bahan obat tersebut dapat bersumber dari tanaman budidaya. Salah satu contoh tanaman obat yang telah terbukti dapat menurunkan nyeri sendi dan berkhasiat menyembuhkan penyakit lainnya adalah tanaman jahe merah. Kandungan minyak atsiri dan zingeron pada jahe merah akan menghambat reseptor nyeri pada serabut saraf karena jahe memberikan efek pedas dan panas. Tanaman ini selain berkhasiat juga mudah di budidayakan. Desa Karang Bayan dengan ketersediaan lahan tidur yang luas dan subur berpotensi memanfaatkannya untuk menanam tanaman jahe merah dan tanaman obat lainnya. Tujuan kegiatan pengabdian yang dilaksanakan adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Desa Karang Bayan dalam melakukan kegiatan pemanfaatan jahe merah sebagai alternatif pengobatan non-farmakologi nyeri sendi pada lansia dan masyarakat Karang Bayan pada umumnya. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui penyuluhan, demonstrasi dan kegiatan menanam langsung bibit jahe merah di area rumah warga dan lahan milik kelompok tani di Desa Karang Bayan. Setelah dilakukan penyuluhan 75% masyarakat memahami tentang penyebab nyeri sendi dan keluhan kesehatan yang sering dialami. 75% masyarakat memahami manfaat tanaman jahe merah dan tanaman obat lainnya serta memahami cara mengolahnya menjadi obat. 75% masyarakat dapat mendemonstrasikan cara pengolahan jahe merah menjadi obat, minuman berkhasiat bagi kesehatan dan lainnya. 80% lahan tidur di Desa Karang Bayan telah ditanami tanaman jahe merah dan tanaman obat lainnya. Kata Kunci : jahe merah; tanaman obat keluarga; nyeri sendi; obat herbal ABSTRACTEmpowering community in the health sector can be attempted by enabling the community to provide medicinal substances from easily accessible sources from the nature in their own environment. These medicinal substance can be sourced from plants that can be cultivated by the community. One example of a medicinal plant that has been proven in several studies to reduce joint pain and is efficacious in curing other diseases is the red ginger plant. The content of essential oils and zingeron in red ginger will inhibit pain receptors in nerve fibers because ginger has a spicy and hot effect. This plant is not only nutritious but also easy to cultivate. Karang Bayan Village with the availability of vast and fertile unused land has the potential to use it to plant red ginger and other medicinal plants. The purpose of the service activities carried out is to improve the skills of the Karang Bayan Village community in carrying out activities to use red ginger as an alternative to non-pharmacological treatment of joint pain in the elderly and the Karang Bayan community in general. This service activity is carried out through counseling, demonstrations and direct planting of red ginger seeds and other medicinal plants on vacant land owned by residents and land belonging to farmer groups in Karang Bayan Village. After the counseling, 75% of the people understand about the causes of joint pain and health complaints that are often experienced. 75% of the people understand the benefits of red ginger and other medicinal plants and understand how to process them into medicine. 75% of the community can demonstrate how to process red ginger into medicine, nutritious drinks for health and others. 80% of unused land in Karang Bayan Village has been planted with red ginger and other medicinal plants. Keywords: red ginger; medicinal plants; joint pain; herbal medicine
The Baby Watch Book Improve Mothers' Knowledge About Infant Development Baiq Eka Putri Saudia; Widya Safitarini; Mira Utami Ningsih; Muhammad Hasbi
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v4i1.217

Abstract

The growth and development of children in Indonesia still needs serious attention. The rate of growth and development delays is still quite high. Providing health education by health workers is an effective way to deliver valid, updated and evidence-based information. The baby watch book can be used as an educational tool for the baby's mother, specifically designed to increase the knowledge and skills of the parents. This study was a pre-experiment study with a one-group pretest-posttest design. The sample was 30 mothers of infants at the Karang Taliwang Health Center. Data analysis used was the Wilcoxon Signed Rank Test. The results show that the majority of respondents were aged 20–35 years (80%), graduated from senior high school education (43.3%), working as a housewife (86.7%), and their main sources of information was health workers (23.3%). Before the intervention, most of the respondent has poor knowledge (50%). After given the intervention, there was an increase in their knowledge; there were 97% respondent have a good knowledge. Wilcoxon sign ranked test showed p-value 0.000 (p<0.05). This means that there was a significant effect of health education using baby watch book on mothers' knowledge about the development of babies aged 3 to 6 months.