Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDAMPINGAN PEMANFAATAN JAHE MERAH SEBAGAI BAHAN PENGOBATAN NON-FARMAKOLOGI PADA MASYARAKAT DESA KARANG BAYAN Awan Dramawan; Rusmini Rusmini; Mira Utami Ningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.6622

Abstract

ABSTRAKPemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dapat diupayakan dengan memampukan masyarakat menyediakan bahan-bahan obat dari sumber-sumber yang mudah dijangkau dari alam sekitar. Bahan-bahan obat tersebut dapat bersumber dari tanaman budidaya. Salah satu contoh tanaman obat yang telah terbukti dapat menurunkan nyeri sendi dan berkhasiat menyembuhkan penyakit lainnya adalah tanaman jahe merah. Kandungan minyak atsiri dan zingeron pada jahe merah akan menghambat reseptor nyeri pada serabut saraf karena jahe memberikan efek pedas dan panas. Tanaman ini selain berkhasiat juga mudah di budidayakan. Desa Karang Bayan dengan ketersediaan lahan tidur yang luas dan subur berpotensi memanfaatkannya untuk menanam tanaman jahe merah dan tanaman obat lainnya. Tujuan kegiatan pengabdian yang dilaksanakan adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Desa Karang Bayan dalam melakukan kegiatan pemanfaatan jahe merah sebagai alternatif pengobatan non-farmakologi nyeri sendi pada lansia dan masyarakat Karang Bayan pada umumnya. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui penyuluhan, demonstrasi dan kegiatan menanam langsung bibit jahe merah di area rumah warga dan lahan milik kelompok tani di Desa Karang Bayan. Setelah dilakukan penyuluhan 75% masyarakat memahami tentang penyebab nyeri sendi dan keluhan kesehatan yang sering dialami. 75% masyarakat memahami manfaat tanaman jahe merah dan tanaman obat lainnya serta memahami cara mengolahnya menjadi obat. 75% masyarakat dapat mendemonstrasikan cara pengolahan jahe merah menjadi obat, minuman berkhasiat bagi kesehatan dan lainnya. 80% lahan tidur di Desa Karang Bayan telah ditanami tanaman jahe merah dan tanaman obat lainnya. Kata Kunci : jahe merah; tanaman obat keluarga; nyeri sendi; obat herbal ABSTRACTEmpowering community in the health sector can be attempted by enabling the community to provide medicinal substances from easily accessible sources from the nature in their own environment. These medicinal substance can be sourced from plants that can be cultivated by the community. One example of a medicinal plant that has been proven in several studies to reduce joint pain and is efficacious in curing other diseases is the red ginger plant. The content of essential oils and zingeron in red ginger will inhibit pain receptors in nerve fibers because ginger has a spicy and hot effect. This plant is not only nutritious but also easy to cultivate. Karang Bayan Village with the availability of vast and fertile unused land has the potential to use it to plant red ginger and other medicinal plants. The purpose of the service activities carried out is to improve the skills of the Karang Bayan Village community in carrying out activities to use red ginger as an alternative to non-pharmacological treatment of joint pain in the elderly and the Karang Bayan community in general. This service activity is carried out through counseling, demonstrations and direct planting of red ginger seeds and other medicinal plants on vacant land owned by residents and land belonging to farmer groups in Karang Bayan Village. After the counseling, 75% of the people understand about the causes of joint pain and health complaints that are often experienced. 75% of the people understand the benefits of red ginger and other medicinal plants and understand how to process them into medicine. 75% of the community can demonstrate how to process red ginger into medicine, nutritious drinks for health and others. 80% of unused land in Karang Bayan Village has been planted with red ginger and other medicinal plants. Keywords: red ginger; medicinal plants; joint pain; herbal medicine
Penguatan kader posyandu remaja sebagai upaya peningkatan kapasitas kader Rusmini Rusmini; Desty Emilyani; Theresia Avila Kurnia
Indonesia Berdaya Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024672

Abstract

Kelompok remaja yang berkualitas memegang peranan penting dalam mencapai kelangsungan serta keberhasilan tujuan pembangunan nasional, sehingga perlu mendapat perhatian yang serius untuk meningkatkan kualitasnya, khususnya dari segi kesehatan. Peran remaja sangatlah penting dalam kemajuan suatu negara, melalui semangat, kerja keras, keuletan dan kegigihannya dalam mencapai segala yang diinginkan. Tujuan dari kegiatan ini adalah Meningkatkan kapasitas kader Posyandu Remaja. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kader posyandu remaja. Jenis kegiatannya adalah pengabdian masyarakat berupa edukasi kesehatan melalui ceramah, diskusi dan leaflet, terkait konsep posyandu remaja, konsep kader posyandu remaja, masalah kesehatan remaja dan pelayanan kesehatan remaja di Posyandu Remaja dengan media “Buku Panduan Posyandu Remaja bagi Kader” dan simulasi kegiatan pelayanan kesehatan Posyandu Remaja bersama kader dan remaja. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 6 Mei s/d 20 Mei 2023. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di di Desa Suranadi wilayah kerja puskesmas Suranadi, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat NTB. Kegiatan ini diikuti oleh 20 kader posyandu remaja. Kesimpulan: perlu adanya pelatihan/penguatan Kapasitas dari Kader posyandu remaja, sehingga kader mudah terpapar informasi kesehatan terbaru. Abstract: Qualified adolescent groups play an important role in achieving the continuity and success of national development goals, so it is necessary to get serious attention to improve their quality, especially in terms of health. The role of adolescents is very important in the progress of a country, through their enthusiasm, hard work, tenacity and persistence in achieving everything they want. The purpose of this activity is to increase the capacity of Youth Posyandu cadres. The target of this community service activity is adolescent posyandu cadres. The type of activity is community service in the form of health education through lectures, discussions and leaflets, related to the concept of adolescent posyandu, the concept of adolescent posyandu cadres, adolescent health problems and adolescent health services at the Youth Posyandu with the media "Youth Posyandu Guidebook for Cadres" and simulation of Youth Posyandu health service activities with cadres and adolescents. This community service activity was carried out on 6 May to 20 May 2023. This community service activity was carried out in Suranadi Village, the working area of the Suranadi Health Centre, Narmada District, West Lombok Regency, NTB. This activity was attended by 20 adolescent posyandu cadres. Conclusion: there is a need for training / capacity building of adolescent posyandu cadres, so that cadres are easily exposed to the latest health information.