Agus Iswanto
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Fungsi Seni Hadrah pada Masyarakat Lampung Agus Iswanto
Jurnal Bimas Islam Vol. 8 No. 2 (2015): Jurnal Bimas Islam
Publisher : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This writing describes the function of art tambourine, especially those in Lampung, although this may also occur in some other areas, many of which are also displayed by the Moslem community in Indonesia. This writing is based on research with a qualitative approach which the data were collected through observation, interviews and review of the literature. This study was conducted to fill the void study, the link between Islam and the music in the religious culture in Indonesia. The research concludes that art tambourine can serve as accompaniment rituals and also as a medium of da’wah, although sometimes also can be entertainment. However, the main function as a medium of da’wah still held down by grounding worldview virtue praise and prayer to God and the Prophet Muhammad. Abstraksi Tulisan ini mendeskripsikan fungsi seni hadrah, khususnya yang berada di Lampung, meskipun hal ini dapat juga terjadi di beberapa daerah lainnya, yang kenyataannya juga banyak ditampilkan oleh masyarakat Muslim di Indonesia. Tulisan ini berdasarkan hasil penelitian dengan pendekatan kualitatif yang data-datanya dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan telaah pustaka. Penelitian ini dilakukan untuk mengisi kekosongan studi kaitan antara Islam dan musik dalam budaya keagamaan di Indonesia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa seni hadrah dapat berfungsi sebagai pengiring ritual dan juga sebagai media dakwah, meskipun kadang-kadang juga dapat menjadi hiburan. Akan tetapi, fungsi utama sebagai media dakwah tetap dipegang dengan landasan pandangan dunia keutamaan pujian dan doa terhadap Tuhan dan Nabi Muhammad saw.
MEMBACA PEMIKIRAN ISLAM SECARA POPULER Agus Iswanto
Harmoni Vol. 14 No. 3 (2015): September-Desember 2015
Publisher : Research and Development Center for Guidance for Religious Societies and Religious Services, the Research and Development and Education and Training Agency of the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia (MORA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.636 KB)

Abstract

Literatur keagamaan, dalam beragam bentuknya, dapat membantu melengkapi penjelasan antropologis dan sosiologis tentang karakter ide-ide keagamaan dan topik-topik yang didiskusikan orang. Demikian argumen yang diajukan oleh C.W. Watson (2005) ketika meneliti perkembangan buk-buku Islam dan penerbit-penerbitnya. Dalam konteks ini, buku karya Sarjana Hukum Islam asal Indonesia yang bemukim di Australia ini penting artinya.
DIALOG ISLAM-KRISTEN DALAM SEJARAH: KONTEKS GLOBAL DAN LOKAL Agus Iswanto
Harmoni Vol. 12 No. 2 (2013): Mei-Agustus 2013
Publisher : Research and Development Center for Guidance for Religious Societies and Religious Services, the Research and Development and Education and Training Agency of the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia (MORA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.155 KB)

Abstract

.
NASKAH-NASKAH DI KERATON YOGYAKARTA: Agus Iswanto
Jurnal Dialog Vol 37 No 2 (2014): JURNAL DIALOG
Publisher : Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.141 KB) | DOI: 10.47655/dialog.v37i2.60

Abstract

This paper presents findings on the Javanese manuscripts available in Jogjakarta, particularly in the library of Jogjakarta Palace. The study portraits the relations between Islam and Javanese culture framed in these manuscripts. Some manuscripts contain the elements of normative Islam in its various genres, while some others are rich with the sincretic elements. These manuscripts elaborate the living Islam in the heart of the Javanese culture and society, especially in the Keraton context. From the historical point of views, this phenomenon is acceptable since along its process, Islam has always been through some interpretations, reinterpretations, and dialogues with and within the scope of cultures where Islam is spread.
TEOLOGI LINGKUNGAN RANGGAWARSITA Agus Iswanto
Akademika : Jurnal Pemikiran Islam Vol 19 No 2 (2014): Agama dan Pelestarian Lingkungan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.627 KB)

Abstract

AbstrakTulisan ini menyajikan pemikiran teologi lingkungan Ranggawarsita, pujangga Jawa di Keraton Sukararta. Tulisan ini berdasarkan pada studi teks-teks Zaman Edan. Teks-teks ini adalah sebuah karya terjemahan dari beberapa puisi, yang mencakup Serat Kalathida, Serat Sabda Jati, Serat Sabdatama, Serat Jaka Lodhang dan Serat Wedharage, yang diterjemahkan dan diedit oleh Ahmad Norma dalam buku yang diberi judul Zaman Edan. Studi ini memberikan kontribusi bagi wacana teologi lingkungan dari seorang pemikir budaya lokal. Pemikiran teologi lingkungan Ranggawarsita, yang ditafsirkan dari teks-teks tersebut, dapat dimasukan dalam pandangan “kekerabatan manusia dengan alam” atau yang juga disebut dengan “deep ecology.” Dalam pandangan ini, kelestarian lingkungan dan bencana akan selalu dikaitkan dengan hubungan antara manusia sebagai ‘hamba’ dan ‘khalifah’ dengan Tuhan sebagai Pencipta alam semesta. Konsep teologi lingkungan Ranggawarsita menggabungkan nilai-nilai kearifan lokal Jawa dengan ajaran-ajaran Islam. Hal ini dimungkinkan karena konteks sosial-budaya, yakni Ranggawarsita sebagai santri sekaligus juga sebagai priyayi Jawa. This article presents eco-theology thought of Ranggawarsita, the poet of Surakarta Javanese keraton (palace). This article based on the study of Zaman Edan texts. These texts is translation work from some poetry text, include Serat Kalatidha, Serat Sabda Jati, Serat Sabdatama, Serat Jaka Lodhang, dan Serat Wedharage, which translated and edited by Ahmad Norma in the book of Zaman Edan. This study gives a contribution for eco-theology discourse from local cultural thinker. Eco-theology thought of Ranggawarsita, which interpreted from Zaman Edan texts, can be included in the view of “human kinship with all creatures” or which may be called deep ecology. In this view, environmental sustainability and disasters will always be associated with the relationship between man as servant and caliph with God as the Creator and the universe. The concept of eco- theology’s Ranggawarsita combine the values of Javanese local wisdom with Islamic teachings. It is possible with socio-cultural context, ie, Ranggawarsita as a santri as well as Javanese priyayi.
Khazanah Naskah Kuna Keagamaan Islam di Propinsi Riau: Deskripsi Telaah Khusus pada Naskah Bertemakan Tauhid Agus Iswanto
Jurnal Lektur Keagamaan Vol 13 No 2 (2015)
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.738 KB) | DOI: 10.31291/jlk.v13i2.234

Abstract

Tulisan ini memaparkan tentang khazanah naskah-naskah keagamaan Islam di Propinsi Riau, dengan telaah khusus pada naskah-naskah berisi teks-teks di bidang tauhid. Hal ini penting artinya karena selama ini, naskah-naskah Riau yang lebih dikenal adalah naskah-naskah di Kepulauan Riau, khususnya Pulau Penyengat, padahal naskah-naskah di Riau Daratan agak terabaikan. Tulisan ini menyajikan juga tempat-tempat atau lokasi-lokasi berpotensi memiliki naskah. Dalam kesempatan ini dapat disajikan koleksi naskah-naskah dari dua wilayah, yakni Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, meskipun juga dipaparkan secara singkat koleksi naskah-naskah di wilayah lain di propinsi ini. Dari hasil penelusuran naskah keagamaan di Propinsi Riau ini, berhasil diinventarisasikan sejumlah 77 naskah di dua wilayah, yakni di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.Dari 77naskah tersebut, ada 22 teks yang berisi ajaran tauhid.Kata kunci: naskah keagamaan, filologi, kodikologi, tauhid, RiauThis paper describes about religious manuscripts in Riau province, with a special study of the manuscripts containing texts of tauhid (monotheism doctrine). This is important because manuscripts of Riau which more known is from the Riau Islands, particularly the Pulau Penyengat island, whereas manuscripts in mainland of Riau neglected. This paper presents also the places or locations could potentially have manuscrpt collections. This paper present a collection of manuscripts from the two regions, namely Kota Pekanbaru and Kampar, although it also present a brief collection of manuscripts in other regions in the province. This tracing results some 77 manuscripts in two areas, namely in Pekanbaru and Kampar. Of the 77 manuscripts, there are 22 texts that contain tauhid teachings.Keywords: religious manuscripts, philology,codicology tauhid, Riau
MERAWAT TRADISI, MENJAWAB TANTANGAN: UPAYA KONTEKSTUALISASI DALAM KAJIAN DAN PEMBELAJARAN KITAB DI SUMATERA BARAT: MAINTAINING TRADITION, ANSWERING CHALLENGE: CONTEXTUALIZATION EFFORTS IN STUDYING AND LEARNING KITAB IN WEST SUMATRA Agus Iswanto
Penamas Vol 28 No 3 (2015): Volume 28, Nomor 3, Oktober-Desember 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper presents the results of research on contextualization efforts made by Islamic boarding school (pesantren) in learning religious texts (kitab) in West Sumatra. It is important to see the efforts of the Islamic boarding school related to the relevance between learning kitab and religious issues that arise in the present time. This research was done in two different shades of Islamic boarding schools in terms of their development history. Data were collected through textual analysis, interviews and observation. The results shows that pesantren maintained and made some progress to its activity of learning kitab, regarding their materials and their learning methods. Besides old method, which is reading kitab in class, Islamic boarding schools are implementing the other two methods, namely discussing and writing papers. The last two methods are focused on efforts to understand and contextualize kitab. Accordingly, learning kitab tradition is still going on. This tradition developed in accordance with the development of educational context and challenges of the times. This study also briefly reviews the papers that are part of kitab contextualization efforts. However, there are pesantrens that have not undertaken writing activities well, as a result religious thinking activities do not develop maximally. Critical and contextual reading kitab has not been fully carried out. This leads to the condition where wider religious problems which emerge in society cannot be solved properly.Keywords: Kitab, Islamic boarding schools, surau, Islamic studies, Minangkabau.Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang upaya kontekstualisasi yang dilakukan pesantren dalam kajian dan pembelajaran kitab di Sumatera Barat. Hal ini penting untuk melihat upaya kalangan pesantren terkait dengan relevansi aktivitas kajian dan pembelajaran kitab dengan permasalahan agama yang muncul dalam kurun kekinian. Penelitian ini dilakukan di dua corak pesantren yang berbeda dalam sejarah perkembangannya. Data data dikumpulkan dengan telaah teks, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa aktivitas kajian dan pembelajaran kitab di pesantren masih berlangsung dengan beberapa perkembangan, baik dalam hal materi kitabnya maupun metode pengkajian dan pembelajarannya. Selain metode lama, yakni membacakan kitab di kelas, pesantren-pesantren tersebut menerapkan dua metode lainnya, yakni berdiskusi dan menulis makalah. Dua metode terakhir tersebut terfokus pada upaya memahami dan mengkontekstualisasikan kitab. Karena itu, tradisi mengkaji kitab tidak berhenti. Ia berkembang sesuai dengan perkembangan konteks pendidikan dan tantangan zaman. Tulisan ini juga mengulas secara singkat makalah makalah yang merupakan bagian dari upaya kontekstualisasi kitab. Hanya saja, ada pesantren yang belum melakukan aktivitas menulis secara baik, karenanya aktivitas pemikiran keagamaan kurang maksimal berkembang. Pembacaan yang kritis dan kontekstual terhadap materi kitab belum sepenuhnya dilakukan, akibatnya belum secara baik dapat menyelesaikan problem-problem keagamaan yang lebih luas muncul di masyarakat.Kata Kunci: Kitab kuning, pesantren, surau, kajian Islam, Minangkabau.
NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA: EKSPRESI ISLAM MODERAT: 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA: EXPRESSING MODERATE ISLAM Agus Iswanto
Penamas Vol 27 No 1 (2014): Volume 27, Nomor 1, April-Juni 2014
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research on Islamic literature in Indonesia has mainly focused on nonfiction books which articulate discourses on Islamic thought. Less attention has been paid to literary works which present Islamic discourses whereas studying such literary works is important to understand the contentious development of Islamic thought in Indonesia. This article presents the results of research on a best-sellingIndonesian novel, 99 Cahaya di Langit Eropa (99 Lights in the Sky of Europe), which is written by Hanum Salsabila Rais and her husband Rangga Almahendra. Heuristics and hermeneutics are used as the methods for reading and analyzing the novel. Based on his analysis, the author found that the novel expresses a moderate understanding of Islam, characterized among others by its non-apologetic view of the Islamic past, that is, the failures and successes of the Muslims in the past should be equally recognized. The novel also expresses an understanding of the concept of jihad as a struggle for realizing the common good that should be conducted on the principles of peace, brotherhood, and humanity. Key Words: Islamic novel, history of Islam in Europe, jihad, moderate Islam. Penelitian yang ada tentang literatur Islam di Indonesia lebih banyak pada buku yang berisikan tulisan dalam bentuk wacana pemikiran, sementara untuk literatur yang menghadirkan wacana keislaman melalui jalan sastrawi agak terabaikan, padahal karya-karya tersebut tak kalah menarik dan penting untuk melihat pergumulan pemikiran Islam di Indonesia. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian terhadap novel 99 Cahaya di Langit Eropa yang ditulis oleh Hanum Salsabila Rais dan suaminya Rangga Almahendra. Penelitian ini dilakukan dengan metode pembacaan heuristik dan hermeneutik (pembacaan analitis) atas novel tersebut. Hasil analisis menunjukkan, bahwa pemikiran Islam yang terkandung dalam novel ini adalah tipe pemikiran Islam moderat, yang ditunjukkan oleh pandangan yang tidak apologetis terhadap masa lalu Islam, dengan melihat kegagalan dan kegemilangan Muslim di masa lalu dalam sejarah harus diterima dan dijadikan pelajaran secara bersama-sama. Novel ini juga menunjukkan pemahaman konsep jihad sebagai usaha untuk mewujudkan kebaikan bersama, yang dilakukan melalui cara-cara damai, persaudaraan, dan kemanusiaan. Kata Kunci: Novel islami, sejarah Islam-Eropa, jihad, Islam moderat.