Agus Iswanto
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Penamas

MERAWAT TRADISI, MENJAWAB TANTANGAN: UPAYA KONTEKSTUALISASI DALAM KAJIAN DAN PEMBELAJARAN KITAB DI SUMATERA BARAT: MAINTAINING TRADITION, ANSWERING CHALLENGE: CONTEXTUALIZATION EFFORTS IN STUDYING AND LEARNING KITAB IN WEST SUMATRA Agus Iswanto
Penamas Vol 28 No 3 (2015): Volume 28, Nomor 3, Oktober-Desember 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper presents the results of research on contextualization efforts made by Islamic boarding school (pesantren) in learning religious texts (kitab) in West Sumatra. It is important to see the efforts of the Islamic boarding school related to the relevance between learning kitab and religious issues that arise in the present time. This research was done in two different shades of Islamic boarding schools in terms of their development history. Data were collected through textual analysis, interviews and observation. The results shows that pesantren maintained and made some progress to its activity of learning kitab, regarding their materials and their learning methods. Besides old method, which is reading kitab in class, Islamic boarding schools are implementing the other two methods, namely discussing and writing papers. The last two methods are focused on efforts to understand and contextualize kitab. Accordingly, learning kitab tradition is still going on. This tradition developed in accordance with the development of educational context and challenges of the times. This study also briefly reviews the papers that are part of kitab contextualization efforts. However, there are pesantrens that have not undertaken writing activities well, as a result religious thinking activities do not develop maximally. Critical and contextual reading kitab has not been fully carried out. This leads to the condition where wider religious problems which emerge in society cannot be solved properly.Keywords: Kitab, Islamic boarding schools, surau, Islamic studies, Minangkabau.Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang upaya kontekstualisasi yang dilakukan pesantren dalam kajian dan pembelajaran kitab di Sumatera Barat. Hal ini penting untuk melihat upaya kalangan pesantren terkait dengan relevansi aktivitas kajian dan pembelajaran kitab dengan permasalahan agama yang muncul dalam kurun kekinian. Penelitian ini dilakukan di dua corak pesantren yang berbeda dalam sejarah perkembangannya. Data data dikumpulkan dengan telaah teks, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa aktivitas kajian dan pembelajaran kitab di pesantren masih berlangsung dengan beberapa perkembangan, baik dalam hal materi kitabnya maupun metode pengkajian dan pembelajarannya. Selain metode lama, yakni membacakan kitab di kelas, pesantren-pesantren tersebut menerapkan dua metode lainnya, yakni berdiskusi dan menulis makalah. Dua metode terakhir tersebut terfokus pada upaya memahami dan mengkontekstualisasikan kitab. Karena itu, tradisi mengkaji kitab tidak berhenti. Ia berkembang sesuai dengan perkembangan konteks pendidikan dan tantangan zaman. Tulisan ini juga mengulas secara singkat makalah makalah yang merupakan bagian dari upaya kontekstualisasi kitab. Hanya saja, ada pesantren yang belum melakukan aktivitas menulis secara baik, karenanya aktivitas pemikiran keagamaan kurang maksimal berkembang. Pembacaan yang kritis dan kontekstual terhadap materi kitab belum sepenuhnya dilakukan, akibatnya belum secara baik dapat menyelesaikan problem-problem keagamaan yang lebih luas muncul di masyarakat.Kata Kunci: Kitab kuning, pesantren, surau, kajian Islam, Minangkabau.
NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA: EKSPRESI ISLAM MODERAT: 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA: EXPRESSING MODERATE ISLAM Agus Iswanto
Penamas Vol 27 No 1 (2014): Volume 27, Nomor 1, April-Juni 2014
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research on Islamic literature in Indonesia has mainly focused on nonfiction books which articulate discourses on Islamic thought. Less attention has been paid to literary works which present Islamic discourses whereas studying such literary works is important to understand the contentious development of Islamic thought in Indonesia. This article presents the results of research on a best-sellingIndonesian novel, 99 Cahaya di Langit Eropa (99 Lights in the Sky of Europe), which is written by Hanum Salsabila Rais and her husband Rangga Almahendra. Heuristics and hermeneutics are used as the methods for reading and analyzing the novel. Based on his analysis, the author found that the novel expresses a moderate understanding of Islam, characterized among others by its non-apologetic view of the Islamic past, that is, the failures and successes of the Muslims in the past should be equally recognized. The novel also expresses an understanding of the concept of jihad as a struggle for realizing the common good that should be conducted on the principles of peace, brotherhood, and humanity. Key Words: Islamic novel, history of Islam in Europe, jihad, moderate Islam. Penelitian yang ada tentang literatur Islam di Indonesia lebih banyak pada buku yang berisikan tulisan dalam bentuk wacana pemikiran, sementara untuk literatur yang menghadirkan wacana keislaman melalui jalan sastrawi agak terabaikan, padahal karya-karya tersebut tak kalah menarik dan penting untuk melihat pergumulan pemikiran Islam di Indonesia. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian terhadap novel 99 Cahaya di Langit Eropa yang ditulis oleh Hanum Salsabila Rais dan suaminya Rangga Almahendra. Penelitian ini dilakukan dengan metode pembacaan heuristik dan hermeneutik (pembacaan analitis) atas novel tersebut. Hasil analisis menunjukkan, bahwa pemikiran Islam yang terkandung dalam novel ini adalah tipe pemikiran Islam moderat, yang ditunjukkan oleh pandangan yang tidak apologetis terhadap masa lalu Islam, dengan melihat kegagalan dan kegemilangan Muslim di masa lalu dalam sejarah harus diterima dan dijadikan pelajaran secara bersama-sama. Novel ini juga menunjukkan pemahaman konsep jihad sebagai usaha untuk mewujudkan kebaikan bersama, yang dilakukan melalui cara-cara damai, persaudaraan, dan kemanusiaan. Kata Kunci: Novel islami, sejarah Islam-Eropa, jihad, Islam moderat.