Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

UJI SKRINNING FITOKIMIA DAN EVALUASI SIFAT FISIK SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum Sanctum (L.)) DENGAN MENGGUNAKAN BASIS SALEP HIDROKARBON DAN BASIS SALEP SERAP Jhudi Bonosari Soediono; Muhammad Zaini; Desyana Nufus Sholeha; Nor Jannah
Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan dan Teknologi Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Unggulan Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.115 KB) | DOI: 10.52674/jkikt.v1i1.4

Abstract

Kemangi merupakan tanaman obat tradisional yang banyak ditemukan diwilayah Indonesia. Daun kemangi berkhasiat sebagai analgetika, antiinflamasi, antibakteri, dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan salep yang memenuhi persyaratan, mengetahui sifat fisik salep ekstrak etanol Daun Kemangi (Ocimum sanctum (L.)) dengan menggunakan basis salep hidrokarbon dan basis salep serap dan mengidentifikasikan kandungan senyawa kimia yang terdapat pada Daun Kemangi (Ocimum sanctum (L.)). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan melakukan pembuatan dan evaluasi sediaan salep Daun Kemangi. Hasil dari penelitian ini adalah ekstrak etanol Daun Kemangi (Ocimum sanctum (L.)) mengandung senyawa flavanoid, tannin, dan steroid dan dapat dijadikan sediaan salep yang memenuhi syarat evaluasi fisik. Uji organoleptis meliputi warna dan bau, dari kedua basis tersebut menunjukkan bahwa perbedaan tipe basis salep ekstrak etanol daun kemangi menyebabkan adanya perbedaan pada kekuatan bau sediaan salep sedangkan untuk warna kedua sediaan memiliki warna hitam. Pada uji pH kedua sediaan memiliki pH 5, pH tersebut memenuhi persyaratan pH sediaan topikal yaitu antara 4,5 – 7 yang sama dengan pH normal kulit. Pada uji homogenitas kedua sediaan menunjukkan bahwa sediaan Homogen (tidak ada gumpalan kasar). Uji daya sebar, basis salep hidrokarbon memiliki daya sebar seluas 5,2 cm sedangkan pada basis salep serap hanya seluas 5 cm.
POLA PERSEPAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA DI POLI ANAK RSUD DR. H. M. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2017 Muhammad Zaini; Muliyani Muliyani; Jhudi Bonosari Soediono; Elisa Destiana
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pneumonia was a respiratory infection. Pneumonia was most often caused by bacterial, viral or mycoplasmic infections. The choice of therapy for pneumonia sufferers was generally given antibiotics. The purpose of this study was to determine the pattern of antibiotic use of pneumonia in pediatric patients in outpatient hospitals of dr. H. M. Ansari Saleh. The study was descriptive, data collection was carried out retrospectively in pneumonia patients who met the inclusion criteria was 52 samples. Data was taken from January to December 2017 through medical records. The results showed that pneumonia patients suffered the most from men by 26 cases (50%) and women by 26 cases (50%), based on the age of the most aged 1 - 12 months as many as 25 patients (48.07%). The use of antibiotics based on the selection of the most widely used groups is the third generation cephalosporins as many as 42 patients (80.76%), penicillin group as many as 6 patients (11.53%), the second generation cephalosporins as many as 4 patients (7.69%). The type of antibiotic that was often used is Cefixime as many as 46 users (88.46%), Amoxicillin as many as 6 users (11.53%), Cefadroxyl as many as 4 users (7.69%).
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST-EFFECTIVENESS) PENGGUNAAN ANTIDIABETES ORAL KOMBINASI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II RAWAT JALAN DI RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Nazhipah Isnani; Muliyani Muliyani; Muhammad Zaini; Muhammad Arif Riyadi
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v4i1.683

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronik, dimana penderita tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah cukup atau tidak mampu menggunakan insulin secara efektif sehingga terjadi hiperglikemi. Terapi DM harus dilakukan sepanjang hidup pasien maka perlu dilakukan analisis efektivitas biaya untuk membantu dalam pengambilan keputusan pemilihan obat yang efektif secara manfaat dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya terapi kombinasi antidiabetik oral pada pasien Diabetes Melitus tipe II rawat jalan di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian non – ekperimental dengan rancangan deskriptif menggunakan data kualitatif dan desain pendekatan retrospektif. Data yang diambil untuk analisis efektivitas biaya adalah data eketivitas terapi antidiabetik oral dan biaya medik langsung. Hasil dari penelitian ini biaya medik selama 1 bulan terapi yang terkecil adalah kombinasi Glimepiride dan Metformin yaitu ±Rp 125.200,00 dan yang paling terbesar adalah kombinasi Glimepiride dan Pioglitazone yaitu ±Rp345.850,00. Nilai ACER terkecil adalah kombinasi Glimepirid dan Metformin yaitu ±Rp 1.252,00 dan yang paling terbesar adalah kombinasi Glimepiride dan Acarbose yaitu ±Rp 7.737,47. Kesimpulan dari penelitian ini kombinasi antidiabetik oral yang paling cost effectiveness adalah kombinasi Metformin dan Glimepiride dengan Nilai ACER terkecil yaitu ±Rp 1.252,00.
Analisis Pola Distribusi Apotek Di Kota Banjarbaru Berdasarkan Nearest Neighbor Statistics dan Sistem Informasi Geografis Muhammad Zaini; Satibi Satibi; Lutfan Lazuardi
Jurnal Pharmascience Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i2.5731

Abstract

Apotek merupakan fasilitas kesehatan, tempat dilakukan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. Distribusi apotek belum merata diseluruh kecamatan di kota Banjarbaru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pola distribusi apotek di kota Banjarbaru dan mengidentifikasi jumlah apotek terhadap jumlah penduduk dan jumlah rumah sakit. Peneltian ini merupakan studi non eksperimental dengan studi deskriptif analitik menggunakan software SIG untuk pemetaan lokasi apotek. Rumus Hagget (Nearest Neighbor Statitstics) digunakan untuk mengetahui pola distribusi apotek di kota Banjarbaru. Plotting apotek menggunakan GPS berbasis android pada 47 buah apotek berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Banjarbaru di tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan apotek tidak terdistribusi merata dan terkonsentrasi di pusat kota Banjarbaru dengan pola distribusi mengelompok (T=0,15). Jumlah apotek di kota Banjarbaru tidak berbanding lurus dengan jumlah penduduk. Pola distribusi apotek di Kota Banjarbaru memiliki kecenderungan mendekati provider kesehatan (rumah sakit). Kata kunci : Distribusi Apotek, SIG, Nearest Neighbor Statistics
Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Herba Lampasau (Diplazium esculentum Swartz) Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Karagenin-Λ Muhammad Zaini; Agung Biworo; Khoerul Anwar
Jurnal Pharmascience Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i2.5747

Abstract

Herba lampasau secara empiris digunakan oleh masyarakat Kalimantan Tengah sebagai obat antiinflamasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol herba lampasau yang diujikan dan mengetahui dosis yang dapat menunjukkan potensi sebagai antiinflamasi. Penelitian ini dilakukan dengan 25 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit jantan. Kelompok I diberikan suspensi Voltaren® (natrium diklofenak) 6,525 mg/kgBB sebagai kontrol positif. Kelompok II diberikan suspensi CMC-Na 0,5 % dosis 25 mL/kgBB sebagai kontrol negatif. Kelompok III, IV, dan V diberikan ekstrak etanol herba lampasau dosis 125, 250, dan 500 mg/kgBB. Perlakuan terhadap mencit diberikan secara peroral, kemudian setelah 1 jam diberikan perlakuan penyuntikan kaki kiri mencit secara subplantar dengan karagenin-λ 1 % (b/v) sebanyak 0,1 mL. Data yang dievaluasi berupa perubahan volume udem kaki mencit yang kemudian dihitung persen radang (% R) dan persen inhibisi radang (% IR) selama 360 menit pengamatan. Hasil statistik dengan tingkat kepercayaan 95 % menunjukkan persen radang (% R) tiap kelompok perlakuan tidak homogen dan tidak normal (p
PENGEMBANGAN MACERATOR-MAGNETIC STIRRER BERBASIS ARDUINO UNO MUHAMMAD ZAINI; HAJRAH HIDRIYA; JAPERI JAPERI
Jurnal INSTEK (Informatika Sains dan Teknologi) Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Department of informatics engineering Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (931.274 KB) | DOI: 10.24252/instek.v5i2.16202

Abstract

Proses maserasi secara konvensonal menggunakan alat sederhana memiliki kekurangan dalam kejenuhan pelarut sehingga penarikan senyawa tidak maksimal. Macerator-Magnetic Stirrer berbasis Arduino Uno dengan pengadukan otomatis dikembagkan untuk optimalisasi proses ekstraksi secara maserasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan R&D. Pengujian dilakukan terhadap tegangan komponen alat, uji presisi dan akurasi alat. Berdasarkan hasil dari pengujian, Macerator-Magnetic Stirrer memiliki tegangan yang sesuai dan laik digunakan. Hasil uji laju pengadukan pada 100, 200 dan 300 rpm memiliki nilai presesisi alat yang baik dan akurasi alat pada 200 dan 300 rpm. Akurasi alat pada 100 rpm belum memenuhi standar. Waktu pengadukan pada 600, 1.200 dan 1.800 s memiliki  nilai presisi (% RSD) yang baik dan akurasi alat yang memenuhi standar % error. Kata kunci : Macerator-Magnetic Stirrer, Ekstraksi, Maserasi, Arduino Uno
PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP NIAT MENGGUNAKAN PRODUK OBAT HERBAL DI KOTA BANJARMASIN Muhammad Zaini; Jhudi Bonosari Soediono
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3 No 2 (2018): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.475 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v3i2.179

Abstract

Tren penggunaan obat herbal di Indonesia menunjukkan peningkatan setiap tahun. Banjarmasin merupakan kota dengan jumlah apotek resmi dan toko obat berizin terbanyak di Kalimantan Selatan. Apotek dan toko obat merupakan lokasi strategis pemasaran obat herbal. Strategi pemasaran menjadi hal yang penting bagi industri obat untuk memperluas pangsa pasar, salah satunya dengan mempelajari kebutuhan konsumen. Penilaian terhadap kebutuhan konsumen mengenai penggunaan obat herbal dapat diuji dengan Theory of Reasoned Action (TRA).Penelitian ini merupakan studi observasional bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional study. Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 responden dengan kriteria konsumen yang berdomisili di Banjarmasin, berusia 18 – 60 tahun dan pernah mengkonsumsi obat herbal. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner berupa kuesioner salient beliefs dan kuesioner model TRA. Analisis dilakukan menggunakan IBM SPSS Statistics 22.0 untuk uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik (normalitas, heteroskedastisitas, multikolinearitas) dan uji regresi linear berganda yang dilanjutkan dengan uji t dan uji F.Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh secara bersama-sama sikap dan norma subjektif terhadap niat konsumen dalam menggunakan obat herbal dengan nilai sig. 0,000 (p<0,05), F hitung 11,703  (Fhitung>Ftabel). Secara parsial variabel sikap berpengaruh secara signifikan dengan sig. 0,000 (p<0,05), t hitung 3,947 (thitung>ttabel) dan variabel norma subjektif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel niat konsumen dengan sig. 0,381 (p>0,05), t hitung 0,881 (thitung<ttabel).
Aktivitas Fraksi Nonpolar dari Ekstrak Etanol Akar Dadangkak (Hydrolea spinosa L.) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Jantan yang Diinduksi Aloksan Muhammad Zaini; Vivi Shofia; Amalia Ajrina
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 15 No 1 (2018): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.647 KB) | DOI: 10.31001/jfi.v15i1.655

Abstract

The roots of Dadangkak (Hydrolea spinosa L.) empirically have been used by Kalimantan people to cure diabetes. The purpose of this research is to examine the effect of fractions ratio from ethanol extract. The research started from extraction of the roots of Dadangkak (250 grams) by materation using ethanol. From that extraction yielded 16.62 grams of ethanol extract. Ethanol extract had been fractionated with n-hexane and petroleum ether. The antidiabetic assay using 20 Wistar mice that had been divided into 4 groups : Aquadest 2 ml/200 grams of weight is given to the first group, Glibencalmide 0.45 mg/kg BW is given to the second group, n-hexane fraction 100 mg/kg BW is given to the third group and petroleum eter 100 mg/kg BW is given to the forth group. Before all of groups had been given treatments, the mice had been induced by Aloxan 150 mg/kg BW intraperitoneally. The forth day after being induced, mice also given control and fractions treatments for 7 days perorally. The measurement of blood glucose level had been done at the first, forth, and twelfth day after being induced using Gluco-DR. The blood glucose level had been tested by SPSS with 95% confidence level. The result of this research showed the average of blood glucose level by the n-hexane fraction is 189,8 ± 13,59 mg/dL and petroleum ether is 437,6 ± 8,98 mg/dL. n-hexane fraction could decrease the blood glucose level of mice significantly (sig<0.05) compared to the control group. On the other side, the giving of petroleum ether fraction is not showing the decrease of blood glucose level significantly (sig>0.05).
Pandangan Apoteker dalam Penerapan e-Prescribing di Rumah Sakit dan Farmasi Komunitas : Literatur Review Muhammad Zaini; Muliyani Muliyani; Nazhipah Isnani; Husin Husin
Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan dan Teknologi Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Politeknik Unggulan Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52674/jkikt.v5i1.99

Abstract

Electronic Prescribing is a system that utilizes information technology to replace or reduce the use of paper prescriptions in the process of prescribing medication to patients. The implementation of e-Prescribing poses significant challenges related to user readiness, facilities, and other factors. This study aims to determine the perspectives of hospital and community pharmacists on the implementation of e-Prescribing. The research design used in this paper is a literature review. The objects used in this study were taken from the results of research published in national and international journals. Articles were obtained from PubMed and Google Scholar using the keywords "Pharmacists" AND "Electronic prescribing" AND "Hospital". A total of 80 articles from PubMed and 280 articles from Google Scholar were obtained. The selection resulted in 6 articles that met the inclusion and exclusion criteria for use in this study. Based on the literature review of the 6 journals, information was obtained that the implementation of e-Prescribing from the perspectives of hospital and community pharmacists provides benefits in terms of ease of use, improving patient safety, speeding up service processes, and improving the quality of medication dispensing. Weaknesses identified in the implementation of e-Prescribing are associated with the availability of supporting facilities, skills and readiness of human resources, as well as the continued risk of medication errors.